Home / Romansa / Wanita Yang Kau Pilih / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Wanita Yang Kau Pilih: Chapter 71 - Chapter 80

116 Chapters

71. Ketahuan

Luna berkacak pinggang menatap Laksa yang menggeliatkan tubuhnya dengan malas. Dia sendiri sudah membersihakan diri, setelah sang suami melepaskannya dan jatuh tertidur. “Kakak pembohong ternyata.” Laksa yang dituduh begitu tentu saja gelagapan, dia baru saja terbangun dari tidur siangnya yang sangat indah. “Pembohong apa?” tanyanya tak mengerti.“Katanya mau menunjukkan apa surga dunia kenapa malah aku diajak main tralala.” Laksa hampir menyemburkan tawanya, istrinya ini benar-benar tak terduga, tapi saat melihat wajah garang sang istri sedapat mungkin Laksa menahan tawanya. “Main Tralala apa?” “Itu yang barusan kita lakukan.” Sekarang Laksa tak mampu lagi menahan tawanya, Laksa menggelangkan kepalanya ada-ada saja istilah istrinya ini. “Maksudmu bercinta?” Luna hanya menunduk dengan wajah yang sudah merona merah. “Memangnya kamu tidak suka? Aku lihat kamu tadi malah sangat menikmati.”“Sudah, Kak Laksa kenapa jadi jahil be
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

72. Mantu Mama

Luna menatap langit-langit kamar ini dengan mata menerawang, ini hari pertama sang mama mertua ada di rumah, tapi bukannya turun untuk membantu mama mertuanya menyiapkan makan malam, Luna malah ada di sini. Di atas ranjang kamarnya yang masih tampak berantakan seolah baru saja diterjang angin topan. Dia sungguh malu. Dia tak tahu apa yang harus dia katakan pada beliau saat bertemu nanti, pasti akan sangat canggung dibuatnya. Luna menghela napasnya lagi, menatap sekeliling kamar yang hanya menyisakan kesunyian, pelaku yang pantas disalahkan atas semua ini sudah kabur entah kemana, beralasan akan menyelesaikan pekerjaannya. Luna lalu bergegas membersihkan dirinya... lagi dan menata kamar itu, memunguti satu persatu baju-baju mereka yang tercecer dimana-mana, juga merapikan ranjang yang sudah kusut tak berbentuk. Luna memandang hasil kerjanya dengan puas, semuanya sudah selesai, lalu sekarang apa? dia tak memiliki alasan lagi untuk tetap di sini, medekam di kamar se
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

73. Aku Sebenarnya

“Ternyata laki-laki itu sama saja, baru lihat yang bening sedikit saja sudah langsung meleng. Mereka memang tak tahu konsep kata setia.” “Itu bukanya karena kamu terlalu buta sama cinta, kemarin-kemarin kamu tak bilangi nggak percaya kalau dia itu sebenarnya buaya.” “Ya aku mana tahu, dia terlihat perhatian dan tulus cinta sama aku.” “Ya orang cari perhatian memang begitu, kalau dia bentak-bentak kamu jelas kamu nggak mau nemplok sama dia.” “Kamu kok jadi nyalahin aku.” “Bukan nyalahin, kamu saja yang bebal, tidak mau dibilangin. Sudah kamu jangan nangis lagi lupain saja laki-laki buaya macam dia, kamu juga belum menikah sama dia dan belum diapa-apain, jadi anggap saja ini peringatan dari Tuhan.”“Nggak diapa-apain bagaimana, aku sudah rugi besar ini.” “Hah jadi hubungan kalian sudah jauh?” “Bukan, dia pernah pinjam uang dariku lima juta, kalau begini alamat nggak balik uangku,” lalu gadis muda itu kembali menangis sesenggukan. “Sudah, kit
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

74. Saat Kamu Disampingku

Laksa melangkah seperti robot dengan tubuh kaku, dia bahkan tak tahu bagaimana dia bisa sampai di kamarnya dengan selamat tanpa menabrak satu bendapun di dalam rumah ini. Otaknya serasa kosong, dia bahkan tak bisa memikirkan apapun, ini terlalu mengejutkan, mamanya memang beberapa hari yang lalu menyampaikan kata-kata yang sama sekali tak dia mengerti, tapi laksa sama sekali tidak menyangka kalau semuanya akan bermuara di sana. Selama ini saat ada masalah atau dia sedang bersedih hati, mamanya selalu menjadi tempatnya untuk pulang, mengadukan setiap kesedihannya, tempatnya untuk membuang semua sampah-sampah dalam pikirannya, agar bisa kembali bersih, semua itu dia lakukan secara otomatis saja, karena Laksa pikir sang mama adalah orang yang paling dekat dengannya, wanita yang bertaruh nyawa untuk melahirkan dirinya. Tapi sekarang apa, kenyataan ini terlalu keras memukulnya, dia sebenarnya ingin bertanya pada mama dan papanya, kenapa harus mengungkapkan ini sekarang?
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

75. Penjelasan Mama

KruyukkkkLuna meringis saat perutnya berbunyi nyaring. “Kamu lapar?” tanya Laksa. Luna hanya mengangguk dengan malu, perutnya memang memilih momen tidak tepat untuk berbunyi, mereka memang melewatkan makan malam yang harusnya berlangsung dua jam yang lalu.Karena Laksa sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, Luna memberi tahu, bibi yang memanggil mereka untuk makan malam nanti saja. Laki-laki itu juga akhirnya bercerita apa yang sebenarnya terjadi, yang membuat Luna cukup shock mendengarnya, pantas saja Laksa yang biasanya gagah perkasa dan angkuh tiada tara berakhir meringkuk dalam dekapannya seperti bayi. “Maaf Ya, Kak.” Laksa menyentuh puncak kepala Luna dan mendaratkan bibirnya di sana lama dan dalam, yang dapat menyalurkan kehangatan dalam hai Luna, tapi tetap saja tidak membuat perut Luna ... kenyang. “Kakak patah hatinya bisa ditunda dulu tidak, setelah kita makan bisa dilanjutkan lagi.” “Siapa yang patah hati.” “Ya ka
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

76. Kabur

Laksa sedang memandang Luna yang tertidur dengan lelapnya, jarum jam memang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam., dan sangat lumrah kalau Luna sudah tidur. Laksa membelai kepalanya lembut, sejenak dia hanya diam terpaku, dipandangnya wajah sang istri yang begitu tenang dalam tidurnya, bahkan ada senyum kecil di bibir sang istri. entah apa yang diimpikan Luna dalam tidurnya. Rasa bimbang segera menyergap hatinya, apa dia tega untuk mengusik bunga yang sedang tertidur dengan cantiknya ini, atau sebaiknya dia saja yang pergi, biarkan Luna tetap di sini. Tapi Laksa langsung menggelengkan kepalanya, menolak keras ide itu, dia tak ingin hidup terpisah dengan Luna, saat ini hanya Luna yang dia punya, sebagai penyemangat hidupnya. Mengabaikan kenyataan mungkin saja akan mengganggu tidur Luna , Laksa membangunkan sang istri, dia goyangkan lengan Luna agak keras.. “Luna, Lun, bangun dulu.” Luna tergeragap lalu memandang Laksa dengan pandangan bertanya. Rasa K
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

77. Tak Seindah Bayangan

“Luna bangun kita sudah sampai?” sudah dua kali malam ini, Laksa terpaksa harus membangunkan Luna dari tidur lelapnya. Sebenarnya dia tak tega dan berniat untuk menggendong Luna ke dalam, tapi dia ingat harus juga mengurus barang-barang mereka, dan tubuhnya juga sangat lelah. Mereka memang baru saja menempuh perjalanan setengah jam, perjalanan yang cukup panjang untuk Luna yang memang sudah sangat mengantuk. “Eh, maaf, kak aku ketiduran.” “Bukan masalah.”Luna menatap sekeliling gedung ini, kenapa berbeda sekali dengan terakhir kali dia lihat, hanya bentuk bangunan tinggi ini saja yang masih sama. Apa sudah dilakukan perombakan besar-besaran di sini? Tapi ini bahkan baru dua bulan, cepat sekali mereka bekerja? “Ada apa, Lun, kamu terlihat bingung?” Laksa merengkuh bahu Luna, mungkin istrinya itu bingung tterbangun ditempat asing. “Banyak yang berubah ya kak di sini.” “Kamu pernah kemari?” “Eh, bukankah sebelum kita menikah kakak mengaja
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

78. Tak Terduga

“Kok aku di suruh balik ke kamar, aku mau cuci piring.” “Kamu di kamar saja sampai Dirga balik.” “Hah kenapa begitu? bukannya kita harus menghormati tamu, aku mau buatkan minum juga.” Laksa menyipitkan matanya tak suka. “Dia juga tidak ingin minum, sudah kamu bereskan pakaian itu saja dulu, biar aku yang temui dia.” “Tap-“ Luna hanya bisa menghela napas, apa mungkin nasi goreng yang dia buatkan tadi terlalu pedas sampai Laksa jadi aneh begitu. Luna menggelengkan kepalanya, dia malas untuk berpusing-pusing memikirkan sikap Laksa yang aneh itu. Lebih baik dia segera bergegas merapikan pakaian ini.Dia melirik jam dinding yang ada di kamar ini sudah hampir jam tujuh pagi, dia yakin Laksa akan terlambat datang ke hotel lagi, hari ini dia mengajar pukul sepuluh pagi, dan seperti biasa Laksa pasti akan mengantarnya terlebih dahulu. “Apa aku ambil motor di rumah ayah saja, supaya bisa pergi kemana-mana sendiri,” gumam Luna pelan, tidak mungkin juga di
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

79. Keegoisan Laksa

“Tidak, Lun, darimana kamu mendapat ide gila seperti itu.” “Itu bukan ide gila, Kak, itu solusi yang terbaik untuk masalah kita.” Setelah Dirga pergi, tau lebih tepatnya Laksa yang memaksa laki-laki itu untuk pergi –dengan sedikit ancaman tentu saja. Laksa segera bersiap untuk pergi bekerja, tapi masalah muncul saat sang istri malah memberikan ide yang menurutnya sangat konyol dan tidak masuk akal. “Tetap saja, aku sama sekali tidak setuju.” “Tapi kalau setiap hari kak Laksa selalu telat masuk kerja, gara-gara antar jemput aku, apa kata anak buah kakak, lagi pula dengan begitu aku bisa pergi kemanapun yang aku mau, tak perlu lagi merepotkan kak Laksa.” “Itu yang tidak aku mau, kamu pergi kemana-mana sendiri naik motor apalagi kondisimu sedang hamil begini.” Luna memang mengutarakan keinginnannya untuk mengambil motornya di rumah sang ayah, jarak apartemen dengan sanggar tempt dia mengajar tidak terlalu jauh, jadi akan
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

80. Kedekatan Yang Memabukkan

“Aku akan senang sekali kalau kamu mau membawakan keripik apel dari sana.” “Apa itu tidak mungkin, Kak laksa sangat sibuk, lagian aku juga segan untuk memintanya mencarikan makanan yang aku inginkan? Kandunganku baik-baik saja, hanya akhir-akhir ini aku banyak makan dan suasana hatiku juga naik turun.” “Saat kamu sudah kembali bekerja aku akan menceritakan semuanya. Benarkah? Apa kamu bisa memfotokannya untukku, kamu kan tahu aku sangat ingin suatu saat menikah dengan konsep seperti itu. hah benar juga aku sudah menikah, jadi tak mungkin terwujud.” Laksa baru saja akan masuk ke dalam kamarnya dan Luna, saat dia mendengar suara istrinya itu yang sedang berbicara dengan seseorang dari telepon, terlihat sangat akrab kalau dari caranya berbicara. Laksa bahkan tak tahu kalau Luna bisa juga bicara sebanyak dan seluwes itu, selama ini Luna memang terkesan lebih pendiam saat ada di dekatnya, dia akan bicara jika Laksa bertanya, Luna tidak pernah mengatakan keinginan hati
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status