Hari sudah sore saat Luna sampai di rumahnya, dilihatnya mobil sang ayah yang sudah ada di halaman rumah. Luna menggigit bibirnya resah, bersama Vira dia jadi lupa waktu dan tidak menghubungi ayahnya, pasti sekarang sang ayah sangat cemas. “Luna, dari mana saja kamu, Nak?” Sang ayah terlihat lega luar biasa saat Luna ada di hadapannya. “Maaf, Yah, tadi Luna bersama Vira dan ngobrol sampai lupa waktu,” jawab Luna jujur, dia menundukkan wajahnya tak sanggup untuk menatap wajah ayahnya. “Ya sudah masuklah dulu.” “Ayah tidak marah?” tanya Luna. Ayahnya memang bukan orang yang suka marah senakal apapun Luna, tapi sang ayah akan menasehatinya dengan lembut, yang malah membuat Luna kapok tak ingin mengulanginya lagi. “Ayah marah, Nak, tapi rasa marah ayah tertutup dengan kelegaan karena kamu pulang dalam keadaan baik-baik saja.” “Maaf Luna hanya bisa menyusahkan ayah saja,” jawab Luna dengan rasa bersalah. “Sudahlah, oh ya suamimu ada di sini.”
Last Updated : 2025-02-14 Read more