All Chapters of DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA: Chapter 11 - Chapter 20

66 Chapters

BAB 11 MALAM PERTAMA

Seorang pria dengan wajah sangar, juga tatapan mematikan keluar dari sebuah mobil yang berhenti tepat di kediaman utama The Palace.Netra biru benderangnya memindai tempat yang tadi dijadikan venue pernikahan Al dan Serena. Tempat itu sekarang sudah bersih, tanpa menyisakan aura pernikahan sama sekali.Namun hidung lelaki itu mampu mencium samar aroma vanila yang khas. Satu aroma yang mengingatkannya akan seseorang."Apa kabarnya sekarang? Apa yang terjadi malam itu membuahkan anak," tanyanya dalam hati.Lelaki itu lekas bergerak saat dia melihat Felix berjalam santai ke arahnya. "Mau bertemu Al, Ed?" Sapa pria itu enteng."Kalian habis pesta?" Tanya seorang perempuan yang mengenakan pakaian ketat hingga lekuk tubuhnya tercetak jelas."Tentu saja, Nona Vasti. Everyday is a party day. Want to join us?" Tawar Felix dengan nada menggoda.Yang dipanggil Vasti berdecak kesal. Dia abaikan Felix. Vasti lebih memilih mengikuti pria yang Felix panggil "Ed" masuk ke satu ruangan yang ada di sis
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

BAB 12 HUKUMAN

Serena jelas kesal, tapi dia tak berani menunjukkannya, pada sosok yang kini sedang bicara dengan seseorang menggunakan ponsel. Satu jam dia dibiarkan berdiri tanpa boleh duduk.Apa salahnya coba, kalau pun dia ada salah harusnya Al sebutkan saja. Dia akan minta maaf, terima hukuman jika dia memang layak mendapatkannya. Tapi ini, sejak dia dibawa masuk ke ruang kerja lelaki itu sampai sekarang, Al tidak bicara sepatahkatapun kecuali perintah, "Berdiri di sana."Padahal di ruangan itu ada benda yang membuat jiwa Serena meronta-ronta. Sejak tadi ingin menyentuhnya. Tumpukan buku yang berderet di rak sepanjang dinding ruang kerja Al. Kalau bukan buku, beri saja dia kertas dan pensil. Dia akan habiskan sepanjang hari dengan benda itu.Al agaknya mulai ingin menyiksa Serena. Status penebus hutang yang melekat padanya, membuat Serena tak berhak membantah tiap perintah lelaki yang berstatus suami."Tapi ini sudah lama, kakiku pegal," gumam Serena. Belum lagi ditambah perutnya yang mulai la
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

BAB 13 BILANG SAJA KAU SUKA PADANYA

Serena sempat berjengit kaget mendengar teriakan Al menggelegar di tempat itu. Meski detik setelahnya Serena mengubah ekspresinya jadi polos, macam bocah TK kena marah bapaknya."Aku bosan. Lagi pula aku tidak melanggar hukuman. Aku hanya mengubahnya jadi duduk," balas Serena santai.Emosi Al meroket naik, pasalnya Serena mengambil bukunya. Lebih menjengkelkan lagi, Serena asal saja mengembalikannya. "Kau menyentuh milikku, tanpa seizinku!" Desis Al coba menahan diri."Aku minta izin kok," sahut Serena tidak mau kalah."Kapan?" Sergah Al tak merasa."Waktu kamu di luar tadi," balas Serena tanpa dosa.Al mendorong napasnya kasar. "Tambah hukumannya." Sudah jelas Serena sengaja menantangnya. Berani sekali gadis di hadapannya berkata seperti tadi."Sambil baca buku," tawar Serena."Tiga jam." Sengaja Al ingin menyiksa Serena."Deal!" Tanpa diduga Serena langsung menerima hukuman yang Al berikan.Serena akan jalani hukumannya dengan riang gembira asal ditemani buku. Al tidak tahu saja ji
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

BAB 14 BOUNDING SERENA DAN NEREIDA

"Alterio Inzaghi!" Max berteriak kesal saat mendapati Serena lemah tak berdaya. Felix sendiri hanya menonton tanpa ingin membantu."Dia lemah. Tidak akan kuat menghadapi Beita." Felix memberi pandangan saat mereka tiba di lab Max. Di mana sang dokter lekas memasang infus. Mengambil sample darah Serena untuk dia periksa sendiri. Dia punya tempat khusus untuk dirinya sendiri, pribadi. Tidak boleh ada yang memasukinya selain Max."Itu sebab tubuhnya belum fit. Dia masih proses penyembuhan. Kau harus lihat seperti apa waktu dia datang ke sini." "Aku heran, kita ini kejam, tapi masih ada yang menyiksa orang, yang bahkan melawanpun sudah tidak sanggup. Mereka lebih keji dari kita."Aslinya Max baik, hanya saja satu, dua, tiga kejadian menyakitkan dan mengecewakan berlaku padanya. Membuat Max seperti punya kepribadian ganda. Kadang baik, kadang seperti iblis."Dan Al malah tidak memberinya makan.""Dari mana kau tahu?""Ini ...." Max menunjukkan hasil pemeriksaan darah Serena."Kau tahu
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

BAB 15 SELALU PENUH KEJUTAN

Serena cukup lama berada di kamar mandi. Dia perlu menenangkan jantungnya yang berdebar begitu kencang. Dia yang tadi terburu-buru masuk kamar mandi, lupa membawa baju ganti. Dia pun tak tahu ada pintu penghubung kamar mandi dan walk in closet. Berbekal bath robe yang menutupi tubuhnya. Serena keluar kamar mandi.Betapa kagetnya dia saat mendapati Al sudah berdiri di kamarnya. Pun dengan pria itu yang lumayan terkejut melihat tampilan Serena."Mau menggodaku?" Al bertanya dengan sinis."Memangnya kau doyan?" Balas Serena telak."Kau ...."Belum sempat Al bertindak, Serena sudah lebih dulu kabur ke kamar ganti. Menutup pintu lalu menguncinya.Al sendiri langsumg berkacak pinggang dengan dada naik turun menahan amarah. Dia buka dua kancing kemejanya. Tubuhnya merasa gerah sebab emosi."Gadis ini!" Desis Al seraya berbalik. Saat itu Serena sudah selesai berpakaian. Baju tidur lengan pendek selutut. "Mau apa? Mau sambung hukuman? Siapa takut?" Lihat! Sikap Serena berubah-ubah. Al samp
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

BAB 16 MAK LAMPIR

"Beita, kau yang handle ini," Al memberi perintah pada sang tangan kanan. Yang diberi mandat hanya membungkuk penuh kepatuhan. Sementara yang lain hanya bisa saling pandang. "Kau akan bekerjasama dengan rumah sakit yang dikelola dengan Max. Dari sana kita dapatkan orderan. Ingat, by order." Gila! Andai mereka di luar sana tahu apa yang sedang Al dan yang lainnya bicarakan. Ini bukan bisnis makanan atau produk lain. Tapi salah satu bisnis mengerikan yang memang sudah ada sejak dulu. Tentu saja, bisnis seperti ini muncul karena ada permintaan dari pasar. Semakin hari permintaan makin tinggi membuat berbagai kalangan dunia bawah mulai berpikir menjadikannya lahan usaha. "Apa ini tidak terlalu beresiko, kita tahu Beita seperti apa. Terlalu banyak yang dia tahu dan handle akan membuatnya makin berbahaya." Felix mengemukakan sebuah wacana. Dia, Paul dan Max sedang berbincang di lab sang dokter. "Kau mulai meragukan penilaian Al?" Paul balik bertanya. "Tidak, aku hanya mengkhawatirk
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

BAB 17 VASTI MARTINEZ

"Biarkan dia di sini." Ucap Al tampak santai. Beda dengan Paul, Ara dan Felix yang saling pandang."Al dia belum siap. Mereka boleh berhadapan tapi saat Serena sudah siap. Dan itu bukan sekarang. Ingat, kau harus pikirkan keselamatan Serena."Paul memberi saran. Bersamaan dengan suara heels terdengar kian mendekat. Al memandang Serena yang kebingungan. Tidak tahu situasi seperti apa yang sedang mereka hadapi."Al jika Vasti tahu, Edgar juga tahu," kali ini peringatan Felix membuat Al langsung memberi kode pada Ara.Istri Paul lekas berdiri seraya menarik tangan Serena. Hebat, dengan langkah super cepat, tapi heels Ara tidak menimbulkan bunyi nyaring macam milik Vasti."Tinggal di sini. Jangan keluar sampai kami pergi." Ara memperingatkan Serena sebelum menutup pintu.Serena mengangguk. Membiarkan pintu ditutup Ara, meski dia sempat melihat penampakan perempuan super cantik mendekati Al."Dia siapa," gumam Serena sebelum pintu tertutup sempurna.Sementara itu di meja makan, Al langsung
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 18 PERKELAHIAN

"Vasti Martinez. Dia yang harus kau lawan."Dahi Serena berkerut dalam. "Lawan? Bertarung begitu?"Max membuka mata, lantas mendorong napas kasar. Bagaimanapun, Serena harus diberitahu soal medan yang harus dia hadapi. Mengharapkan Al akan memberitahu Serena, jangan harap.Omong super irit, sukanya mengintimidasi, mau jalin komunikasi saja susah."Aku beritahu tapi tidak semua. Kalau mau detailnya tanya sama Al."Serena menggeleng cepat. Dia saja berusaha menghindari Al, Max malah menyuruhnya bertanya. Bukan jawaban yang dia dapat, tapi hukuman. Sekali berinteraksi membuat Serena menyimpulkan kalau Al adalah tipe yang suka menghukum orang, membuat orang lain menderita mungkin adalah kesenangan bagi pria itu."Kau tahu pasti kenapa kalian menikah?""Dia ingin menghindari perjodohan. Aaaa, gadis tadi calonnya Al. Cantik gitu, kenapa Al gak mau?" Serena mengetuk dagunya tampak berpikir."Satu Al tidak suka ....""Dia juga tidak menyukaiku.""Diamlah, kau itu beda urusan."Serena ber-ooo
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

BAB 19 ITU NAMANYA CERDAS, SERENA

Sunyi memeluk Serena. Gelap jadi temannya. Gadis itu duduk seraya meletakkan kepala diatas tumpukan tangan yang berada di atas lutut. Ucapan Ara soal dirinya yang tidak pernah diinginkan, dibuang jadi penebus hutang. Kembali mengorek luka lama putri Nereida. Dia menangis, tapi cuma sebentar. Air matanya kini kering meski lukanya justru basah kembali. Ruangan yang berubah jadi terang tak membuat Serena mengubah posisinya. Dia tetap duduk dengan pandangan mengarah ke balkon kamar yang terbuka. Suara langkah mendekat berakhir dengan bunyi piring beradu dengan meja. "Makan, berapa kali Max berpesan kau jangan telat makan." Suara Al dingin seperti biasa. Penuh intimidasi macam sebelumnya. Namun Serena tak ingin merespon. Dia setia dengan kebungkamannya. Sepuluh menit berlalu, Al mulai emosi saat Serena sungguh mengacuhkannya. Al turunkan egonya dengan menuruti saran Max untuk membujuk Serena. Max sendiri sudah bercerita soal awal mula dua perempuan tersebut jadi saling jambak.
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

BAB 20 SETELAH SEMALAM

Al memandang tak terima pada Serena. Kepalanya berdenyut dengan dahi sudah pasti merah. Gadis itu mengadu kening mereka untuk melepaskan diri dari kungkungan Al. Serena tersenyum sinis melihat Al sesekali menyentuh bagian di atas alisnya. Bagian itu memang tampak merah. "Hajar sikit!" Gumam Serena sambil mengunyah makanannya. Buntut dari kejadian tadi adalah Serena sadar kalau dia lapar. Serena sendiri bukan tipe yang malu-malu meong untuk mengakui apa yang dia rasakan. "Apa kau bilang?" Al bertanya, merasa Serena mengatakan sesuatu. "Tidak ada," respon Serena cuek. Sudut bibir Al tertarik. Melihat bagaimana Serena makan dengan lahap. Gadis macam Serena tidak perlu bujukan manis untuk menghilangkan kesedihan atau meredakan kemarahan. Model macam Serena justru ampuh jika diprovokasi dengan kelemahan mereka. Al sepertinya sudah menemukan cara untuk meng-handle Serena, jika sewaktu-waktu tantrum atau bertingkah di luar aturan. Meski ya, kejadian beberapa waktu lalu membuat
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status