All Chapters of DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA: Chapter 31 - Chapter 40

66 Chapters

BAB 31 BOS AL BUCIN

Serena memegang pipinya yang terasa panas. Setelahnya dia tersenyum, melihat wajah Thalia merah padam. Biarpun dia kena tampar, tapi Serena puas. Melihat Thalia untuk pertama kali kalah darinya.Meski diterima jadi trainee di Royal Diamond, tapi peringkat Serena dan Thalia berbeda jauh. Serena di tempat pertama, sementara Thalia berada di rangking bawah.Nyaris terbawah, tiga tempat di bawah Vasti yang langsung protes akan pengumuman barusan. Ocehan Vasti berhenti ketika staf perusahaan menunjukkan tanda tangan Almeer Beita sebagai orang yang telah menyetujui hasil seleksi tadi.Beita sama saja dengan Alterio Inzaghi. Vasti tidak bisa membuat perkara lebih jauh lagi. Atau dia akan terkena masalah."Kau pikir sudah merasa hebat ha? Kau hanya beruntung kali ini.""Keberuntunganku baru saja dimulai," balas Serena manis.Jawaban Serea membuat Thalia terpatik emosinya. Tangannya kembali terangkat, bersiap menampar Serena lagi. Namun semua urung terjadi saat Felix kembali muncul mengacaukan
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

BAB 32 DI ROYAL DIAMOND

Serena didorong masuk ke kamarnya. "Ganti bajumu! Kau membuat mataku sakit" Perintah itu yang terucap begitu keduanya ada di kamar Serena."Apa yang salah?" Serena melihat pakaiannya sendiri. Baju tidur pendek sepaha yang seketika membuatnya menepuk jidat.Al melengos, lantas keluar dari sana. Meninggalkan Serena yang masuk ke ruang ganti. Tak berapa lama Serena muncul kembali dengan celana berganti panjang.Al tak bereaksi tapi yang lain mengulum senyum. Hanya Ara yang tampak masam wajahnya."Kau harus hati-hati dengan geng-nya Vasti," Felix memperingatkan."Akan aku hindari sebisa mungkin," balas Serena di tengah aksinya makan."Good," respon Felix.Serena baru akan memakan camilan semacam pastel berwarna hijau, ketika Al merebutnya. Serena balik ingin merebutnya ketika ucapan Al membuat gadis itu berhenti berebut."Kau mau mati?" Setelahnya pria itu mengambil satu lalu memakannya. Serena mundur melihat isi benda itu kehijauan, kemungkinan bayam. Serena diam-diam tersenyum. "Pria i
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

BAB 33 KEGELAPAN

Serene mengerjap tidak percaya, melihat Ravi Alexander berdiri di depannya. Pria tampan yang selalu membuat Serena tersenyum."Kak Ravi," pekik Serena senang. Ravi sendiri tak pernah menyangka akan benar-benar melihat Serena di Royal Diamond. Jadi Felix berhasil menemukan Serena, pemilik nama samaran Valen."Kamu sungguh lolos kompetensi? Maaf, boleh bergabung?"Karena kursi masih kosong satu, yang lain mengizinkan Ravi duduk di meja mereka. Lagi pula, bisa kenal dengan senior adalah hal bagus."Iya, aku. Al maksudku mereka menemukanku," jawab Serena kelabakan."Caranya?" Ravi kepo, sebab dia sudah mencari Serena ke mana-mana tapi tak menemukan keberadaan putri Nereida saat itu."Rahasia. Yang penting aku ada di sini. Aku bisa mengasah kemampuan juga mengumpulkan uang untuk beli obat ibu."Sendu mewarnai wajah Serena yang kini tampak lebih cantik dalam pandangan Ravi."Bibi akan baik-baik saja. Jangan cemas.""Kamu tahu keadaan ibu?"Ravi mengangguk. Keduanya sedang bicara berdua di
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

BAB 34 TIDAK MASUK AKAL

Al sendiri tidak tahu kenapa moodnya berubah drastis sejak makan siang selesai. Mood biasa saja sering membuat Max dan yang lainnya kewalahan. Apalagi bad mood begini. Bisa tambah runyam semua."Dia minum hasil percobaan kamu yang mana? Kenapa mukanya tambah psiko begitu?"Felix si ceplas ceplos langsung komen begitu Al mengakhiri rapat yamg dihadiri Beita by live streaming. Beita sendiri baru mengabarkan kalau Vasti nekad jalan-jalan ke lantai sepuluh."Enggak ya. Aku gak punya jadwal nguji hasil percobaan. Kecuali untuk Anthony. Obyek penelitiannya tidak cocok jika Al yang jadi bahan uji cobanya. Soalnya efeknya ngarah ke situ.""Ada juga yang seperti itu," Paul turut berkomentar."Apa karena Vasti?"Nah, kali ini semua setuju. Vasti memang perusak mood Al yang paling handal. Namun tebakan tiga sekawan itu meleset. Saat Serena pulang, Al masih mengantar. Tapi aura Al makin lama makin menyeramkan. Puncaknya ketika Al menyuruh Serena minum sup.Serena menolak dan malah nantangin Al.
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

BAB 35 TRIAL PERTAMAMU

Serena melengos saat dia bertemu Al waktu gadis itu membuka pintu kamar. Pagi hari sebelum dia pergi bekerja. Pria itu macam biasa, cuek dan terlihat tak peduli pada Serena.Al berjalan mendahului Serena, membiarkan sang istri menikmati penampakan punggungnya yang kokoh, juga bentuk tubuhnya yang sempurna dari belakang. Jika gadis lain, mereka sudah pasti histeris, tapi ini Serena. Wanita yang menganggap ketampanan Al biasa saja. Masih kalah dibanding kak Ravi-nya. Rona merah menyebar cepat di pipi Serena begitu wajah Ravi terlintas di kepalanya.Putri Nereida sebenarnya masih sangat marah atas perbuatan Al semalam. Lancang sekali Al waktu menciumnya. Padahal kalau diingat-ingat, tidak ada yang salah dengan perbuatan mereka. Al dan Serena adalah sepasang suami istri yang sah.Ciuman hal wajar, bahkan kalau sampai ke tahap bercinta pun, tetap oke-oke wae. Namun Serena justru ngamuk. Di era ini, Al baru nemu model wanita macam Serena. Sampai di meja makan. Seperti biasa, Al akan mend
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

BAB 36 INSIDEN KECIL

"Serius Al aku harus me-nem-bak mereka?"Serena mengejar Al yang mulai mengisi amunisi pada pistol jenis Glock. Serena setengah ngeri sekaligus takjub melihat cepatnya tangan Al bekerja.Pria itu menoleh, lantas memberikan sepucuk senjata pada Serena. "Kamu harus mulai terbiasa. Ingat, tidak ada perceraian dalam pernikahan kita. Pelan tapi pasti kamu harus tahu, inilah kehidupanku, dan kamu sudah terlanjur masuk di dalamnya."Serena menelan ludah. Senjata ada di depannya, pun dengan musuh mulai mendekat ke dinding transparan yang melindungi mereka."Kalau kau tidak melawan, mereka akan menghabisimu. Itu rule-nya. Dan catatannya, kamu harus menang."Al berbisik, setelah Serena menerima senjatanya. Al dengan cepat menyingkir. "Aku akan meng-covermu jika kamu kewalahan.""Tidak ada waktu untuk mundur, Rena."Al benar, sejak dia setuju dengan pernikahan ini. Dia tidak bisa mundur lagi. Dia sudah terlibat dengan kehidupan pria yang kini tak terlihat keberadaannya.Maka setelahnya, Serena
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

BAB 37 JANGAN MUDAH PERCAYA

"Jangan mudah percaya."Suara Al terdengar lagi. Serena jadi sadar kalau Al terus mengawasinya."I-itu. Bagaimana ya, aku sendiri juga menumpang," balas Serena tidak enak.Paras Lisa makin muram. Serena bisa melihat sang teman menggeret koper."Rumah sewamu dekat sini?""Tidak juga. Aku ke sini, cari makan yang ... murah." Lisa menjawab seraya melirik kiri dan kanan yang penuh stand makanan.Serena membenarkan. Tempat itu adalah surga bagi mereka yang ingin makan dengan harga ramah di kantong. Namun bisa memanjakan lambung."Aku tidak tahu harus tinggal di mana malam ini. Uangku habis dan gajian masih lama."Sebagai trainee mereka memang digaji meski belum penuh. Tapi jumlah itu bisa dibilang wow untuk pemula. Dibanding perusahaan lain yang sejenis, RD punya standar gaji lebih tinggi.Serena bingung. Dia harus bagaimana. Dia ingin menolong, tapi soal rumah dia tidak bisa ikut campur. Dia saja cuma menumpang di rumah Al. Bagaimana bisa dia membawa orang lain masuk ke sana."Em, sebenta
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

BAB 38 PUSAT PERHATIAN

"Hubungan kalian sepertinya tambah baik." Al hanya menarik sudut bibirnya mendengar komentar Max. Al akui Serena mampu mengimbangi dirinya. Yang jelas otak gadis itu tidak sekosong gadis lain. Wanita yang pernah Al hadapi kebanyakan hanya mengutamakan fisik saja. Namun Serena mampu menyediakan keduanya. Baik fisik maupun otak. Ehem! Al berdehem, dia teringat bagaimana rasa bibir Serena. Sial! Mendadak Al jadi ingin melihat Serena. Max sudah keluar dari ruangan setelah meletakkan laporan di meja. Jika Al tidak merespon ucapannya satu kali, artinya pria itu tidak akan mendengar lagi. Namun rahang Al mengetat melihat apa yang dia lihat melalui kamera pengawas. "Bengal juga dia ini rupanya." Sedangkan yang diawasi Al saat ini sedang asyik menggerakkan tangan di atas tablet. Tidak peduli pada Lisa yang terus menempel padanya. Serena jelas sedang bahagia level akut. Sebab saat dia makan tadi pagi satu paper bag diberikan Ara padanya. Kantong berisi Ipad dan laptop yang bisa dia gunak
last updateLast Updated : 2025-03-31
Read more

BAB 39 TIDAK WARAS

"Aku gak bermaksud begitu, Al. Apa aku harus diam saja saat melihat dia mau ngambil dompet orang itu."Serena mengkeret melihat tatapan tajam Al padanya. Gadis itu dicecar oleh Al begitu sampai di rumah. Setelah dia dijemput Max di halte yang entah ada di mana.Serena asal saja turun, sebab dia tidak mungkin menunjukkan rumahnya pada Lisa. Pun di tidak tahu alamat The Pallace.Al sendiri memang tidak bisa menjemput Serena kemarin, dia utus Max tapi pria itu bilang kalau sang istri pulang dengan Lisa naik bus. Al yang sudah illfeel dengan nama Lisa makin geram di buatnya.Lebih jengkel lagi kala Serena tak menuruti sarannya untuk menjaga jarak dengan Lisa. Bukannya manut Serena malah iya iya saja naik bus bareng Lisa."Aku beri tahu. Itu bukan urusanmu. Jangan berlagak kau bisa membantu semua orang yang mengalami kesulitan.""Enggak semua Al, cuma kebetulan aku melihatnya. Apa salahnya aku nolong.""Lalu kamu yang ganti jadi sasaran mereka. Mikir, Ren! Kamu mengganggu lahan bisnis mere
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more

BAB 40 MENGACAUKANNYA

"Sepertinya kita salah. Dia bukan anak emas RD." Vasti muncul dengan gengnya. Seperti biasa, gadis itu datang untuk mengganggu Serena. Sejauh ini, Serena bisa menahan diri untuk tidak melayan tingkah Vasti, seperti saran Felix. "Nah sekarang kalian tahu kan, siapa anak emasnya," balas Serena seraya mengulas senyum. Meski kepalanya keliyengan, tapi dia suka melihat Vasti kembali tertohok ucapannya. "Kau!" Vasti mendengus geram. Terlebih beberapa orang kini terang-terangan memandang rendah padanya. Namun bukan Vasti namanya jika kalah oleh intimidasi mereka yang dia nilai tidak lebih baik darinya. "Apa mungkin memang dia. Tapi tidak heran sih, lihat saja pakaiannya. Dia anak Edgar Martinez, tapi bukannya selama ini image-nya dibangun sebagai wanita baik-baik." Pevi berbisik pada Nicky yang hanya diam sambil menganggukkan kepala. "Alah, kita tahu kalangan mereka seperti apa," komen Nicky setelahnya. Giliran Pevi yang manggut-manggut setuju. Sementara Lisa, gadis itu hanya
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status