All Chapters of DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA: Chapter 41 - Chapter 50

66 Chapters

BAB 41 KEHEBOHAN

Serena hampir tertidur selama menunggu, perutnya mulai nyaman, tapi dia sekarang sangat lapar. Ditambah jam kerja sudah akan dimulai. Serena mulai cemas.Beberapa kali dia melihat ke arah pintu. Tidak ada pergerakan apapun, sialnya lagi Serena tidak membawa ponsel. Benda itu tergeletak di atas meja."Lapar," keluh Serena. Dia bersandar di tepi ranjang, duduk lesehan di lantai berkarpet.Al benar, dia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa sarapan. Ego dan omongannya saja yang besar tapi kemampuannya tidak sehebat ucapannya.Dari tempatnya berada, Serena tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan Al dan tamunya. Kamar itu kedap suara rupanya.Hampir lima belas menit, setelah Serena memeriksa jamnya. Baru pintu terbuka. Serena menatap sengit pada Al yang seperti biasa, tanpa ekspresi."Makan," perintah itu kembali Al ucapkan."Sudah tidak sempat, waktu makan siangnya habis."Serena meringis ketika hendak berdiri. Kakinya kesemutan."Justru akan lebih baik." Al melotot ketika Serena menarik u
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

BAB 42 JANGAN BANYAK BERGERAK

Vasti mengulas senyum penuh kepuasan, melihat Serena digelandang Felix keluar. Dia mengangkat jempolnya ke arah Thalia, yang meski kesakitan tapi masih bisa menipiskan bibir. Dia jelas senang memandang Felix melotot marah pada Serena."Mampus! Dia akan mendapat hukuman setimpal," maki Vasti.Felix terkenal straight, tegas. Vasti menduga kalau Serena bakal diberi hukuman tidak main-main. Pun dengan Thalia, dua kali bertemu Felix. Perempuan itu mengambil kesimpulan kalau pria berambut pirang itu tidak punya rasa iba.Padahal justru Serena yang ngamuk pada Felix. Dugaan Vasti dan Thalia meleset jauh. Gadis itu misuh-misuh dengan satu nama jadi sasaran.Felix sendiri cuma diam, dia serius memandang laptop, tanpa peduli pada umpatan Serena. Felix hanya mengirim pesan singkat pada Al, melaporkan kalau istrinya ngamuk.Al membaca pesan Felix tapi tidak membalas. Dia sedang mengawasi pembuatan berlian dari mayat manusia. Saat prosesnya selesai dia akan memeriksa menggunakan lensa pembesar jug
last updateLast Updated : 2025-04-02
Read more

BAB 43 JANGAN GANGGU KAMI

Bisa dibayangkan bagaimana tegangnya Serena. Dia jarang sekali berada sedekat ini dengan Al. Intinya Serena selalu jaga jarak. Enggan berdekatan dengan Al, terlebih sejak kejadian pria itu main cium waktu berdekatan.Namun kali ini, Serena tak berkutik. Dua lengan panjang dan kekar Al memenjarakan tubuhnya dari arah belakang. Bertumpu pada kursi penumpang yang diduduki seorang perempuan tua.Serena gugup luar biasa, dengan Al tampak biasa. Meski tersembunyi di balik masker, Serena bisa menebak seperti apa ekspresi wajah Al di baliknya. Jantung Serena berdegup makin kencang. Kala aroma cedarwood seolah melingkupi Serena. Belum ditambah kepala Al yang berada tepat di belakang kepalanya. Tiap kali bergerak, hidung Al akan bergesekan dengan rambutnya."Minggir!" Bisik Serena, tapi Al tidak merespon. Serena tak berani menoleh. Hingga Serena pilih melepaskan diri kala dia sudah tidak tahan dengan hawa panas yang mulai menjalar di tubuhnya."Diam, Ren," desis Al penuh peringatan.Namun per
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

BAB 44 SE-DARK PEMILIKNYA

"Al tunggu! Aduhh!"Al berbalik sambil mendengus geram. Dia seret tangan Serena supaya gadis itu berdiri kembali. Serena nyungsep terserimpet kakinya sendiri, waktu mengejar Al yang jalannya sudah seperti sprint."Sakit!" Serena tanpa sadar mengeluh ketika Al memeriksa lengannya."Sekarang kau tahu kan, kenapa kau dilarang berkeliaran di luar. Bukan aku tidak boleh, tapi semua untuk kebaikanmu sendiri."Al mulai marah. Dia bilang tidak punya perasaan apa-apa pada Serena, tapi dia macam orang hilang akal saat melihat Serena terluka.Serena hanya diam, dia sadar salah kali ini. Gadis itu mendongak, melihat tempat di mana dia berada. Al membawanya ke kamar pria itu. Mereka pulang setelah jemputan datang.Bibir Serena berdesis saat antiseptik dioleskan ke sikunya. Pria itu tekun merawat luka Serena. Wajah tampan Al didominasi ekspresi cemas."Sudah, aku bisa sendiri." Al berdiri, menyerahkan salep pada Serena. Sementara dia berlalu masuk ke sisi kamar yang lebih dalam.Beberapa saat kemu
last updateLast Updated : 2025-04-03
Read more

BAB 45 SAMA SINTINGNYA

Max dikejutkan dengan keberadaan Serena di kamar Al. Terlebih melihat tampilan sang gadis yang sangat seksi. Bahu terbuka dengan sebagian dada terlihat. Rambut kusut masai.Pun dengan kegugupan Serena yang terlihat nyata. Meski Serena menyangkal, Max tak percaya begitu saja. Ditambah setelahnya Al muncul dengan rambut basah, juga kemeja yang dikancingkan asal.Semua cukup untuk dijadikan bukti kalau mereka memang baru saja melakukan sesuatu bersama. Apalagi jika bukan bercinta."Kenapa kau?""Kau yang kenapa? Habis dapat jatah masih saja beku. Sumringah lah sedikit, macam Paul dan Felix."Tatapan tajam Al berikan dengan Max biasa saja meresponnya. "Aku tidak melakukannya," tegas Al."Tidak usah diperjelas begitu. Semakin kau mengelak, semakin aku curiga. Jadi kalau benar, tahun ini kami bisa dapat keponakanlah," ledek Max.Al terdiam, tapi sorot matanya tak lepas dari Max. "Kalau kami habis bercinta, menurutmu apa dia masih bisa berjalan keluar dari sini."Pernyataan Al membuat Max k
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

BAB 46 AKU CEMBURU, AKU BILANG

"Bangun!" Al menggerakkan pundaknya, coba membangunkan Serena yang tidur sepanjang perjalanan menuju kantor RD.Al pikir memakai motor akan menghilangkan kantuk Serena, nyatanya dia salah. Al justru dibuat tegang sepanjang jalan, ketika Serena jatuh tertidur dengan tangan memeluk pinggang, serta tubuh bersandar di punggungnya.Serena pagi-pagi sudah menciptakan bencana dan siksaan untuk Al."Muter lagi," pinta Serena random.Namun keinginannya mendapat toyoran di kepala sebagai balasan."Kerja sana!""Aku kan bisa minta uang padamu."Al urung melangkah, dia berbalik. Kembali mendatangi Serena yang masih nangkring di atas moge-nya."Uang belanja full, servis di ranjang juga full. Bagaimana?"Bola mata Serena mendelik, dia dengan cepat turun dari motor. Melepas helm. "Aku pilih kerja."Sudut bibir Al tertarik. "Bagus, lagi pula sekarang kau belum siap menghadapiku." Pria itu lantas meninggalkan Serena yang kembali membuat gerakan meninju ke arah Al."Aduh," keluh Serena. Tubuhnya sakit
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

BAB 47 DIA AYAHMU

"Apa yang kalian bicarakan?" Thalia menghadang Serena di depan pintu.Serena menyeringai, dia tahu Thalia akan selalu cemburu jika dia dan Ravi berdekatan."Bukan hal penting."Thalia menghalangi Serena yang ingin masuk ruangan. Hal ini membuat Serena berang. Namun istri Al belum sempat bicara ketika Miss Eva lebih dulu muncul."Ada masalah?" Tanya perempuan dengan setelan formal berwarna merah menyala."Tidak, Miss," balas Thalia gugup. Sementara Serena hanya mengangguk sopan sebelum berlalu dari hadapan mentor mereka."Oh Serena, bisakah revisimu selesai sebelum launching seri terbaru?" Pertanyaan Miss Eva membuat Serena urung beranjak."Saya usahakan," hanya itu yang bisa Serena katakan.Untungnya Miss Eva tidak menuntut lebih banyak. Serena pikir, kenapa juga revisi harus siap sebelum launching produk baru. Bukankah desainnya tidak ikut dicetak apalagi masuk katalog musim ini.Serena menggelengkan kepala lantas mulai bekerja. Tentu setelah menjawab kekepoan dari teman-temannya. "
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

BAB 48 HUKUMAN

Nereida berkaca-kaca ketika harus berpisah dengan Serena, tapi dia juga lega saat tahu sang putri baik-baik saja."Serena akan jemput Ibu bulan depan. Jadi Ibu harus tunggu Serena datang. Oke?"Nereida mengangguk antusias. Dia tangkup wajah putrinya. Serena memiliki mata biru ayahnya. Andai Nereida punya keberanian untuk mengejar pria tadi. Namun perempuan itu terlalu takut. Dia takut akan dituduh murahan. Dia tempat umum, Nereida tidak mau membuat masalah untuk Serena dan Ravi.Bulan depan, setelah Serena menjemputnya. Nereida akan mencari ayah anaknya. Nereida hanya ingin tahu kenapa pria tadi menidurinya malam itu.Nereida tak mau menuntut pertanggungjawaban. Untuk apa? Label anak haram kadung tersemat di dahi Serena. Satu pernyataan dari ayah kandung Serena belum tentu mampu memperbaiki keadaan.Satu bulan lagi, Nereida hanya perlu bertahan selama itu. Setelahnya dia akan bebas.Serena melambai ketika mobil Ravi menjauh, perlahan menghilang dari pandangannya. Gadis itu menyusut c
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

BAB 49 RECALL MEMORY

Bunyi air yang berkecipak ribut tak membuat Serena kembali ke alam sadar. Tubuhnya terus tenggelam, hingga Al menariknya kembali ke permukaan."Bodoh!" Maki Al dengan segera menepi. Serena tak bergerak sama sekali dalam gendongan sang suami. Pria itu rebahkan tubuh Serena di kursi tepi kolam. Setelahnya dia berlari masuk ke kamar. Tak lama dia kembali dengan lembaran handuk di tangan. Tanpa ragu dia lucuti pakaian Serena sampai perempuan itu tanpa busana. Lantas dia pakaikan kemeja miliknya, sebelum dia gulung badan Serena dengan handuk tebal.Tak berapa lama, gadis itu telah berpindah ke kasur Al yang empuk dan nyaman. Bibir Serena masih membiru, padahal Al sudah lebih dari sepuluh menit "membungkus" tubuh Serena dengan handuk.Al mulai kebingungan. Biasanya dia pandai mengontrol emosinya, tapi kali ini dia gagal. Kegagalan menjaga emosi cenderung merugikan diri sendiri atau orang lain.Dan terbukti, Serena kebagian apesnya. Al kini didera cemas."Suhu tubuhnya tidak kunjung naik,"
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

BAB 50 HEARTLESS MAN

Serena mengumpat sepanjang hari. Dia nyaris jadi korban kegilaan Al pagi tadi. Recall memory yang Al maksud ternyata membuat Serena ketakutan. Bagaimana dia tidak ngeri jika Al hanya memakai celana training lantas kembali menindihnya. "Recall memory atau modus bin mesum. Gak cocok tahu sama mukanya yang kayak kulkas," gerutu Serena yang memilih menghabiskan waktu di kasur, rebahan. Mereka libur, jadi Serena bisa santai. Sepagian ini juga tidak ada yang mengganggunya, setelah dia keluar dari Al dengan tubuh terbalut selimut. Serena menepuk jidatnya pelan, bagaimana bisa dia hanya memakai kemeja saja, tanpa dalaman di depan Al. Meski status mereka suami istri, tapi skinship tidak ada dalam klausal perjanjian keduanya. Putri Nereida saja yang tidak tahu, kalau Al kerap menciumnya waktu dirinya terlelap. Entah apa yang akan dia lakukan jika mengetahuinya. Waktu itu saja dia nekad meracuni Al. Riweuhnya isi kepala Serena terganggu oleh bunyi denting ponsel. Gadis itu mencari ke sana k
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status