Tok tok tok!“Masuk,” sahut Dante.Jach segera membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam ruangan, menghadap Dante dengan penuh ketenangan meski jauh didalam lubuk hatinya dia menyimpan sedikit perasaan mengganjal.“Ada yang bisa saya bantu Pak?” tanya Jach membuka suara.Dante membuka kaleng cerutu yang tersedia diatas meja, sedikitpun tidak menatap Jach. “Bagaimana keadaan Aurelie selama kau mengawalnya?” tanya Dante. Harus Dante akui, selama bertugas, Dante terkesan dengan pekerjaan Jach, dia juga tidak meragukan kemampuan bodyguardnya itu. Namun, Dante tetap tidak ingin lengah dengan orang-orang yang dipercayanya.Melihat sesuatu yang tidak biasa didalam diri Aurelie saat bersama Jach membuat Dante tidak nyaman, dia khawatir gadis itu kembali liar seperti sebelumnya yang pandai menggoda dan meluluhkan hati pria.Tapi, apa benar ini semua hanya sekadar kekhawatiran biasa?Rahang Dante mengeras, hatinya memaki, untuk pertama kalinya dia bimbang dengan dirinya sendiri.“Semuanya ber
Last Updated : 2025-03-23 Read more