Semua Bab Gairah di Balik Tirai Kehidupan: Bab 61 - Bab 70

85 Bab

Bab 61: Terperangkap dalam Ketegangan

Hari-hari setelah kejadian itu berjalan begitu lambat, dan Alena merasa semakin terperangkap dalam labirin perasaannya sendiri. Ciuman yang terjadi malam itu masih membekas di bibirnya, tidak hanya secara fisik, tetapi lebih pada perasaan yang mengganggu setiap kali ia berpikir tentangnya. Meskipun ia berusaha untuk mengabaikannya dan tetap melanjutkan hidup seperti biasa, kenyataan tidak memberi kesempatan untuk melupakan apa yang terjadi. Setiap kali ia bertemu Adrian, tatapan mata mereka berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang bisa terucap. Ketegangan itu semakin membakar, menciptakan jarak yang semakin sulit untuk dihindari.Alena tahu bahwa ia harus menjaga jarak, bahwa semakin dekat dengan Adrian berarti semakin sulit untuk menahan perasaannya yang sudah mulai berkembang. Namun, setiap kali ia berusaha menjauh, Adrian tidak pernah memberi kesempatan. Ia selalu ada di sana, mencari-cari alasan untuk berinteraksi dengannya, memastikan bahwa ia tidak bisa lari begitu saja. B
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Bab 62: Ketegangan yang Tak Terelakkan

Alena duduk di meja kerjanya, menatap layar komputer dengan fokus yang hampir tidak nyata. Hatinya tidak ada di sana, bukan pada laporan atau presentasi yang harus dia buat, tetapi pada pikiran yang terus berputar tentang Adrian. Setelah beberapa minggu mencoba menjaga jarak, mencoba mengabaikan perasaan yang terus tumbuh dalam dirinya, malam itu tiba-tiba terasa berbeda. Adrian menghubunginya lebih awal pada hari itu dengan sebuah permintaan yang tampaknya sederhana—mengundangnya untuk bertemu dan mendiskusikan proyek penting di luar kantor. Pada awalnya, Alena menolaknya dengan alasan kesibukan yang tak terhitung jumlahnya, tetapi akhirnya, ia merasa tidak bisa menahan diri lagi.“Ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan, Alena. Ini penting. Aku ingin kamu menjadi bagian dari keputusan besar ini,” kata Adrian dengan nada serius di telepon, suaranya tetap terkontrol namun mengandung ketegangan yang sulit disembunyikan. Alena merasa seperti ada sesuatu yang tidak bisa ia hindari, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 63: Kata-kata yang Mengguncang

Malam itu terasa seperti sebuah putaran dunia yang semakin cepat, dan Alena merasa dirinya tidak dapat menghindari arah yang sudah ditentukan. Makan malam bersama Adrian tadi bukan sekadar pertemuan profesional. Meskipun mereka memulai percakapan dengan topik kerjaan, semuanya berubah menjadi lebih pribadi, lebih intens. Kata-kata Adrian yang dipenuhi dengan pujian dan perhatian membuat hatinya berdebar lebih keras dari biasanya. Ketegangan itu begitu jelas, terasa seperti udara yang penuh dengan percikan listrik, siap meledak kapan saja.Setelah makan malam yang menegangkan namun mengesankan itu, Adrian mengajaknya pulang. Mobil yang mereka tumpangi melaju perlahan melewati jalan-jalan yang terang benderang, namun Alena merasa seolah-olah ia sedang berada di dalam kegelapan, tersesat di dalam perasaan yang tidak bisa ia kontrol. Mobil itu terasa seperti penjara kecil, mengurungnya dengan pikiran-pikiran yang semakin berat.Di dalam mobil, suasana canggung menyelimuti mereka. Adrian m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 64: Terpaut Rahasia

Hubungan antara Alena dan Adrian semakin berkembang, meskipun tidak terlihat di permukaan. Mereka menjaga semuanya dengan sangat hati-hati, berusaha untuk tidak membiarkan siapa pun mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Hanya mereka berdua yang tahu, dan itu sudah cukup—untuk saat ini.Setiap kali mereka bertemu di luar kantor, ada sebuah ketegangan yang samar, tetapi cukup kuat untuk menggambarkan bahwa ada lebih dari sekadar hubungan profesional di antara mereka. Adrian semakin sering mengajak Alena makan siang, bukan karena kebutuhan kerja, tetapi karena alasan yang lebih pribadi. Restoran yang mereka pilih selalu tenang, sepi, dan tidak terlalu ramai. Mereka duduk di sudut yang agak tersembunyi, bersembunyi dari pandangan orang lain. Pembicaraan mereka hampir selalu mengarah pada hal-hal kecil, hal-hal yang mungkin terlihat tidak penting bagi orang lain, tetapi bagi mereka berdua, itu adalah cara untuk lebih mengenal satu sama lain tanpa harus mengungkapkan pera
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 65: Terperangkap dalam Keinginan

Suasana di acara perusahaan malam itu tampak penuh kegembiraan. Lampu-lampu terang, percakapan riuh, dan musik lembut mengisi ruang. Namun, bagi Alena dan Adrian, segalanya terasa berbeda. Meskipun mereka berada di tengah keramaian, hati mereka seperti terperangkap dalam dunia mereka sendiri, terpisah dari kebisingan sekitar.Sejak beberapa minggu terakhir, hubungan mereka semakin sulit untuk dijaga tetap profesional. Setiap tatapan, setiap sentuhan kecil, semakin mengaburkan batas yang selama ini mereka coba pertahankan. Malam ini, kesempatan untuk bekerja sama dalam sebuah proyek khusus membuat ketegangan yang sudah lama terpendam semakin jelas. Mereka harus merencanakan presentasi untuk klien penting bersama, dan selama proses itu, mereka tak bisa menghindar dari satu sama lain.Alena mencoba fokus pada pekerjaan. Ia menatap layar laptopnya, berusaha menulis beberapa catatan penting untuk rapat yang akan datang, tetapi pikirannya melayang, selalu kembali pada Adrian. Terkadang, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 66: Perubahan yang Tak Terhindarkan

Minggu-minggu setelah malam yang penuh ketegangan itu terasa semakin berat bagi Alena. Setiap langkah yang ia ambil, setiap keputusan yang ia buat, selalu diwarnai oleh perasaan yang semakin sulit ia tanggung. Hubungannya dengan Adrian semakin rumit, dan di sisi lain, ia merasa semakin jauh dari Reno, meskipun pria itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.Setiap kali ia bersama Reno, ia merasa terjebak dalam kebohongan yang semakin besar. Sementara di sisi lain, Adrian tetap hadir dalam pikirannya—dalam tatapan, dalam kata-kata, dalam setiap momen kebersamaan yang mereka bagikan. Ketika ia menatap Reno, ia tak bisa menghindari perasaan bersalah yang menyelimutinya. Keintiman yang ia bagi dengan Reno, meskipun mereka sudah lama menjalin hubungan, mulai terasa berbeda. Ada sesuatu yang hilang, dan Alena tahu persis apa yang telah mengubah segalanya—perasaan yang tumbuh untuk Adrian.Terkadang, ia berusaha menenangkan dirinya sendiri, meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya

Bab 67: Kecurigaan yang Meningkat

Malam itu terasa berbeda. Hujan turun dengan lebat di luar, menyelimuti kota dalam kesunyian yang sepi, hanya dipecahkan oleh gemuruh petir yang jarang terdengar. Reno duduk di ruang tamu apartemennya, menatap jam di dinding dengan gelisah. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam, dan Alena belum pulang. Sekali lagi, ia menatap layar ponselnya, berharap ada pesan masuk dari Alena, tetapi seperti malam-malam sebelumnya, tak ada satu pun pesan yang muncul.Kepergian Alena yang semakin sering di malam hari dengan alasan pekerjaan membuat Reno merasa semakin tidak nyaman. Awalnya, ia mencoba memahami, memaklumi bahwa pekerjaan Alena semakin menumpuk. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa cemasnya semakin besar. Setiap kali Alena pulang larut malam, ia selalu punya alasan yang sama: “Aku harus menyelesaikan proyek yang penting di kantor.” Namun, kata-kata itu semakin terasa kosong di telinga Reno. Ada sesuatu yang tidak beres.Reno berusaha untuk tidak menunjukkan kecurigaannya, tetapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 68: Keterasingan yang Semakin Dalam

Hari-hari semakin terasa panjang bagi Alena. Ia merasa seperti terjebak dalam jaring emosional yang semakin sulit untuk diurai. Setiap kali ia mencoba menghadapinya, setiap kali ia berusaha untuk bersikap biasa, perasaan bersalah itu semakin mencekik, menghalangi semua interaksi dengan Reno. Ia tahu bahwa semakin lama ia mengabaikan perasaannya, semakin sulit untuk kembali ke keadaan semula. Perasaan yang ia pendam untuk Adrian terus membebani hatinya, sementara di sisi lain, ia tidak bisa melepaskan Reno begitu saja.Pagi itu, seperti biasa, Alena datang ke kantor dengan wajah yang tampak lelah. Ia mengucapkan salam singkat pada rekan-rekannya, berusaha menyembunyikan perasaan kacau yang terus bergolak di dalam dirinya. Namun, begitu ia bertemu dengan Reno, perasaan yang sudah lama tertahan itu akhirnya meledak.Reno, yang biasanya selalu perhatian, kali ini tampak lebih ceria. Ia tersenyum saat melihat Alena masuk ke ruangannya. "Selamat pagi, Alena," sapanya dengan lembut. "Apa kab
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 69: Pertanyaan yang Menghantui

Hari itu terasa berbeda. Alena bisa merasakan ketegangan yang menebal di udara. Meskipun ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada pekerjaannya, hatinya terasa seperti dihantui oleh perasaan yang tak terucapkan. Ia tahu bahwa Reno semakin curiga, semakin merasa ada yang tidak beres, dan akhirnya, hari itu datang juga—saat di mana Reno tidak bisa lagi diam.Pagi itu, Alena datang lebih awal ke kantor, berharap bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan tanpa gangguan. Namun, begitu ia melangkah masuk ke ruangannya, ia langsung merasakan ada yang berbeda. Reno sudah ada di sana, duduk di kursinya, tampak lebih serius daripada biasanya. Biasanya, ia akan menyapa dengan senyuman atau candaan ringan, tetapi kali ini, tidak ada sedikit pun ekspresi ceria di wajahnya.Alena mencoba tersenyum dan duduk di meja kerjanya, berusaha menunjukkan bahwa tidak ada yang berubah. "Pagi, Reno," sapanya dengan nada biasa, meskipun hatinya mulai berdegup kencang.Namun, Reno tidak membalas dengan sapaan ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 70: Tepi Jurang

Hari-hari setelah percakapan dengan Reno terasa semakin berat bagi Alena. Setiap kali ia berusaha untuk berperilaku normal, perasaan bersalah yang mengganggu hatinya semakin memperburuk keadaan. Reno semakin terlihat curiga, dan ia merasa semakin terjebak dalam labirin emosional yang tak bisa ia kendalikan. Keadaan ini, yang sudah cukup rumit, semakin rumit lagi dengan hadirnya Adrian yang terus mengujinya dengan perhatian dan godaan yang tak kunjung reda.Sementara itu, Reno juga tidak tinggal diam. Ia mulai melacak lebih jauh kehidupan Alena di kantor. Awalnya, ia mencoba bertahan dengan hanya mencurigai sedikit perubahan dalam perilaku Alena, namun seiring berjalannya waktu, kecurigaannya semakin tajam. Ia memperhatikan setiap detail yang dulu mungkin terlewatkan: Alena yang sering pulang larut malam, proyek-proyek yang tampaknya tidak pernah selesai, serta ketidakhadiran Adrian di beberapa kesempatan yang seharusnya mengharuskan kehadirannya. Semua hal ini mulai menyatu dalam piki
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status