Semua Bab Gairah di Balik Tirai Kehidupan: Bab 51 - Bab 60

80 Bab

Bab 51: Gairah yang Tersembunyi

Adrian duduk di pinggir jendela, menatap langit yang perlahan memudar menjadi biru keabu-abuan. Hembusan angin malam menyapu rambutnya yang tergerai panjang, namun pikirannya jauh lebih berat daripada angin itu. Setiap detik yang berlalu semakin memperjelas satu hal: dia tidak bisa terus bersembunyi dari perasaannya sendiri. Ia tak bisa terus bertahan dalam kebingungan dan keraguan. Perasaan yang selama ini dipendam, yang selalu ia coba ingkari, kini meresap dalam setiap napasnya. Ia tahu, malam ini adalah malam yang tak bisa ditunda lagi.Alena, wanita yang telah menorehkan begitu banyak luka dan cinta di hatinya, sedang berada di ruang sebelah, sibuk dengan pekerjaannya. Suara ketukan penanya di atas kertas tidak mampu menghapus perasaan yang menguasai diri Adrian. Cinta. Cinta yang tumbuh diam-diam, namun kini telah meruntuhkan benteng pertahanannya. Tapi apakah ia siap menghadapinya? Dan apakah Alena, dengan segala keteguhannya, akan menerima perasaan itu?Malam te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 52: Keheningan yang Memisahkan

Setelah pertengkaran hebat dengan Reno, Alena merasa jiwanya kosong, seolah ada yang hilang dari dirinya. Keputusan yang terpaksa ia buat untuk menjaga jarak dari Adrian bukan karena perasaan hatinya yang berubah, tetapi karena rasa takut yang semakin besar menguasai dirinya. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap setelah mengungkapkan ketakutannya, dan ia merasa cemas setiap kali bertemu Adrian, khawatir jika perasaan itu akan semakin berkembang dan mengguncang dunia yang sudah ia bangun. Keheningan yang tercipta antara mereka semakin membekas di dalam hati Alena.Malam itu, setelah percakapan yang menegangkan, Alena berusaha untuk tidur dengan tenang. Namun, pikirannya terus berputar. Setiap kali ia memejamkan mata, bayangan wajah Adrian, dengan matanya yang penuh harap, terlintas dalam pikirannya. Ia tak bisa menyingkirkannya, tak bisa mengabaikannya. Namun, ia juga tak tahu bagaimana menghadapi kenyataan bahwa perasaan itu ternyata ada, bahkan lebih besar dari yang ia kir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Bab 53: Di Balik Alasan Profesional

Hari demi hari berlalu, dan meskipun Alena berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, perasaan yang mengganggu itu tetap menghantuinya. Adrian, dengan cara yang halus namun pasti, terus mencari cara untuk mendekatinya. Setiap kesempatan yang ada, dia selalu menemukan alasan profesional untuk berada di dekat Alena. Ia meminta pendapat Alena tentang berbagai keputusan kecil, mengundangnya untuk ikut dalam rapat yang sebenarnya bisa ia jalani sendirian, bahkan menawarkan proyek-proyek baru yang hanya bisa dikerjakan jika mereka bekerja sama. Semua itu dilakukan dengan tujuan yang sangat jelas: untuk mengembalikan kedekatan yang mereka miliki sebelum perasaan rumit itu muncul.Namun, meskipun Alena tahu bahwa tindakan Adrian lebih dari sekadar pekerjaan, ia berusaha keras untuk tetap bersikap profesional. Ia menahan dirinya untuk tidak terlarut dalam perasaan yang seharusnya tidak ada di tempat kerja. Alena mencoba menjaga jarak dengan cara yang paling sederhana, meskipun hatinya terus
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Bab 54: Hujan yang Membawa Kepercayaan

Malam itu, hujan turun dengan deras, meneteskan air ke trotoar dan menciptakan genangan di jalan-jalan kota. Suasana di luar terasa gelap, namun di dalam kafe kecil yang terletak di sudut jalan, cahaya lampu temaram memberikan kehangatan yang nyaman. Alena duduk di salah satu meja di dekat jendela, menatap hujan yang mengguyur dengan wajah kosong. Ia menyeduh kopi hitamnya, menikmati keheningan yang menyelimuti dirinya saat ia mencoba menenangkan pikirannya.Alena tidak ingin kembali ke rumah dalam hujan. Ia lebih memilih menunggu hingga hujan reda. Meski demikian, ia tahu bahwa keputusan itu akan membuatnya terlambat sampai rumah. Akhir-akhir ini, ia merasa ada terlalu banyak hal yang harus dipikirkan, terlalu banyak perasaan yang sulit untuk dihadapi. Ketegangan yang ada antara dirinya dan Adrian semakin menyulitkan, dan ia membutuhkan waktu untuk merenung.Saat ia meneguk kopinya, pintu kafe terbuka, dan seorang pria masuk, mengguncang tubuhnya dari hujan yang turun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Bab 55: Keputusan yang Sulit

Setelah malam itu, semuanya terasa berbeda bagi Alena. Hujan yang turun deras seakan membawa sesuatu yang tak terungkapkan dalam dirinya. Pertemuan itu, dengan semua percakapan yang tak terduga dan sisi lain Adrian yang ia lihat, mulai menghantui pikirannya. Meskipun ia berusaha mengabaikan perasaan itu, kenyataan bahwa Adrian kini tidak hanya sekadar bosnya mulai semakin sulit untuk dipungkiri. Ada ketegangan yang muncul setiap kali ia berada di dekatnya, dan meskipun ia berusaha sekeras mungkin untuk tetap profesional, perasaan yang berkembang dalam dirinya mulai mengganggu pikiran dan konsentrasinya.Hari-hari setelah pertemuan malam itu terasa berbeda. Alena menyadari bahwa ia mulai mencari alasan untuk berinteraksi lebih banyak dengan Adrian. Setiap kali mereka bertemu di kantor, ia merasa seolah ada ikatan yang lebih kuat daripada sebelumnya, meskipun keduanya mencoba menjaga jarak secara profesional. Terkadang, dalam keramaian kantor, ia menangkap pandangan Adrian yang penuh pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Bab 56: Perasaan yang Tak Terelakkan

Alena berusaha keras untuk mengabaikan perasaannya terhadap Adrian. Setiap kali ia merasa ketertarikan itu mulai menguat, ia berusaha memadamkannya dengan berbagai cara. Ia mencoba fokus pada pekerjaannya, memusatkan perhatian pada tugas-tugas yang ada, berharap itu bisa mengalihkan pikirannya dari perasaan yang semakin sulit untuk dikelola. Namun, semakin ia mencoba menghindar, semakin terasa berat baginya. Adrian, yang selama ini tampak begitu tegas dan profesional, mulai menunjukkan perhatian yang lebih terang-terangan, membuat perasaan Alena semakin terperangkap dalam ketegangan yang tak terungkapkan.Semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama, semakin ia merasa bahwa ada sesuatu yang berkembang di antara mereka, meskipun mereka berusaha untuk tidak menunjukkannya. Adrian tidak lagi hanya memberikan instruksi atau masukan profesional, tetapi juga memperhatikan hal-hal kecil. Ia mulai menanyakan tentang kesejahteraan Alena, tentang apa yang ia suka, bahkan apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Bab 57: Pengakuan yang Membingungkan

Perjalanan malam itu terasa lebih lama dari biasanya, meskipun jarak antara kantor dan rumah Alena tidak begitu jauh. Mobil yang meluncur pelan di jalanan basah menyisakan percikan air yang terpantul dari lampu jalan. Di dalam mobil, suasana di antara Adrian dan Alena semakin terasa penuh ketegangan. Tidak ada lagi pembicaraan ringan atau basa-basi. Hanya suara hujan yang terdengar di luar dan desah napas mereka yang halus, menciptakan suasana yang semakin intim.Adrian, yang biasanya tegas dan terkontrol, kini tampak lebih rileks, meskipun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan di wajahnya. Ia melirik Alena sekilas sebelum akhirnya membuka percakapan dengan suara yang lebih lembut dari biasanya. “Alena,” katanya, memecah keheningan yang telah mengisi ruang mobil, “aku tahu kita sudah banyak berbicara tentang pekerjaan, tetapi… ada hal lain yang ingin aku bicarakan. Sesuatu yang lebih pribadi.”Alena menoleh ke arah Adrian, sedikit terkejut dengan perubahan dalam nada suaranya. Ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Bab 58: Ciuman yang Tak Terelakkan

Hujan turun semakin deras ketika Adrian membawa mobil itu ke depan apartemen Alena. Suara gemericik air yang menyiram kaca mobil menambah ketegangan yang sudah menyelimuti atmosfer di dalam kendaraan. Meskipun perjalanan sudah berakhir, keduanya masih terdiam, seakan waktu berhenti sejenak, menunggu momen yang seolah sudah lama tertunda. Keheningan itu semakin menekan perasaan Alena, dan ia bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat, beradu dengan suara hujan yang terus mengguyur atap mobil.Adrian menepikan mobilnya di dekat pintu gerbang apartemen, tetapi tidak segera membuka pintu. Ia hanya menatap jalanan yang basah, mengamati lampu-lampu kota yang terpantul di genangan air. Di sampingnya, Alena duduk diam, tangan di atas pangkuannya, berusaha menenangkan dirinya. Namun, hatinya bergejolak. Ia tahu bahwa segala sesuatu telah berubah malam ini, meskipun mereka tidak mengatakannya dengan jelas. Semuanya terasa berbeda.Saat mobil berhenti sepenuhnya, Alena menoleh ke arah Ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 59: Perasaan yang Tertahan

Hujan yang turun deras itu seakan menjadi saksi bisu dari segala kegelisahan yang kini menguasai Alena. Kakinya terasa seperti terikat ketika ia melangkah cepat menjauh dari mobil Adrian. Bibirnya yang masih terasa hangat dari ciuman yang tak terduga itu, kini mengering, dan hatinya terasa lebih berat daripada sebelumnya. Ketika pintu apartemen tertutup rapat di belakangnya, Alena berdiri sejenak di ruang tamu, menatap dinding yang kosong. Hujan di luar tidak bisa menghapus keruhnya pikirannya. Apa yang baru saja terjadi? Apa yang telah ia lakukan?Perasaan bersalah langsung mengalir dalam dirinya. Ciuman itu bukanlah sekadar sebuah impuls yang hilang begitu saja. Itu adalah sesuatu yang lebih dalam, lebih nyata, dan lebih mempengaruhi dirinya daripada yang ia kira. Sesuatu yang telah lama terpendam, yang kini meledak begitu saja dalam satu momen tak terduga. Alena menutup matanya dan menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri, tetapi perasaan itu hanya semakin menggelora.Kenapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Bab 60: Keterikatan yang Semakin Mengikat

Keesokan harinya, Alena bangun dengan perasaan yang berat di dadanya. Matahari yang memasuki kamarnya seolah tak mampu mengusir kepenatan dalam dirinya. Ia merapikan tempat tidurnya dengan tangan yang gemetar, mencoba mengalihkan pikirannya dari apa yang terjadi semalam. Ciuman itu, perasaan yang datang bersama ciuman itu—semuanya berputar-putar di kepalanya. Namun, ia tahu satu hal yang pasti: hidupnya tidak bisa berhenti. Pekerjaan, rutinitas, semuanya tetap harus dilanjutkan. Jadi, meskipun hatinya hancur dan pikirannya kacau, Alena berusaha tampil seolah tidak ada yang berubah.Saat ia bersiap-siap untuk berangkat kerja, ia menatap dirinya di cermin. Kesan pertama yang ia dapat adalah ketegangan di wajahnya, sebuah ketegangan yang mencoba ia sembunyikan di balik ekspresi biasa. Rambutnya yang biasanya terawat dengan rapi tampak sedikit kusut, matanya yang biasanya cerah kini tampak sedikit lelah. Namun, ia berusaha keras untuk memperbaiki penampilannya, untuk menampilkan diri seba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status