Malam itu, setelah berlalunya badai media dan berbagai tuduhan, Nathaniel dan Arissa berada dalam keheningan intim di ruang keluarga mereka. Sinar lampu redup menciptakan atmosfer hangat, seolah-olah melindungi mereka dari segala gejolak yang baru saja mereka lalui.Nathaniel menatap Arissa dengan pandangan yang penuh decak kagum. Perempuan di hadapannya kini begitu berbeda dari sosok yang pertama kali ia kenal. Dulu, Arissa adalah perempuan yang rapuh, selalu ragu dan mudah terpojok. Kini, ia telah berubah menjadi sosok yang tangguh, penuh keyakinan, dan berani membela diri."Kau sungguh luar biasa," bisik Nathaniel, tangannya membelai lembut pipi Arissa. "Aku tidak pernah menyangka kau bisa sebegitu kuatnya."Arissa tersenyum, sebuah senyum yang mengandung campuran keberanian dan kerendahan hati. Perjalanannya untuk sampai pada titik ini tidak mudah. Bertahun-tahun ia hidup dalam bayang-bayang ketakutan, membiarkan orang lain mengendalikan hidupnya. Kini, ia t
Terakhir Diperbarui : 2025-03-27 Baca selengkapnya