Semua Bab Pijatan Nikmat Sang CEO: Bab 171 - Bab 180

241 Bab

Bab 171: Pertahanan Cinta

Malam itu, cahaya rembulan mengalir lembut melalui jendela ruangan yang sunyi. Nathaniel berdiri mematung, bayangan tubuhnya memanjang di lantai dengan ekspresi yang kompleks—campuran kelelahan, kekecewaan, dan tekad yang tak tergoyahkan. Di hadapannya, Arissa duduk dengan sikap yang sama teguhnya, matanya menyorot tajam namun penuh luka.Perjalanan cinta mereka kini telah memasuki babak tersulit. Setiap intrikan, setiap bisikan jahat yang dilontarkan Vanessa telah menciptakan retakan halus di antara mereka. Bukan retakan yang akan segera membuat hubungan mereka runtuh, melainkan retakan yang perlahan mengikis kepercayaan dan keharmonisan."Aku lelah, Nathaniel," suara Arissa membelah keheningan, "Lelah dengan semua drama ini. Lelah dengan setiap upaya untuk merusak apa yang kita miliki."Nathaniel menghela napas panjang. Ia mengerti beban yang dialami Arissa. Vanessa—nama itu kini bagaikan bayangan gelap yang terus membayangi kehidupan mereka. Setiap gerak-geriknya tampak dirancang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 172: Strategi Melawan Fitnah

Pagi itu, cahaya matahari menembus tirai jendela, menyinari ruang kerja Arissa yang tampak berbeda. Tidak ada lagi keraguan yang membayangi matanya. Pikiran yang semula berkabut kini mulai jernih, tajam, dan fokus. Ia telah membuat keputusan penting—tidak akan lagi menjadi korban dari permainan kotor yang dirancang untuk merusak hubungannya dengan Nathaniel.Nathaniel duduk di hadapannya, sikap defensifnya perlahan mencair melihat perubahan pada diri Arissa. Bukan lagi sosok yang rapuh dan terluka, melainkan perempuan dengan ketegasan yang membuatnya jatuh cinta pertama kali."Kita tidak bisa terus-menerusan bertahan secara pasif," kata Arissa, suaranya tenang namun penuh tekad, "Setiap gosip yang tidak dijawab akan dianggap sebagai pengakuan."Nathaniel mengerutkan kening. Ia tahu Arissa benar. Sikap diam mereka selama ini justru memberikan ruang bagi Vanessa dan sekutunya untuk terus menyebarkan fitnah. "Kau punya rencana?" tanyanya.Arissa mengeluarkan selembar kertas yang telah ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 173: Pertahanan Cinta

Ruangan itu mendadak menegang ketika Vanessa menatap Arissa dengan tatapan penuh intimidasi. Cahaya sore yang merembes melalui jendela seolah-olah menciptakan pembatas antara mereka berdua—Vanessa dengan ambisi tersembunyi dan Arissa dengan ketegasan yang baru saja tumbuh.Selama ini, Arissa selalu menjadi sosok yang lembut, selalu menghindari konfrontasi. Ia lebih memilih untuk mengalah, membiarkan orang lain berbicara dan mengendalikan hidupnya. Namun, hari ini berbeda. Sesuatu dalam dirinya telah berubah, dan perubahan itu berasal dari cintanya pada Nathaniel serta perjalanan pribadinya dalam menemukan kekuatan sejati."Kau tidak mengerti, Vanessa," suara Arissa terdengar tenang namun penuh tekad. "Hubunganku dengan Nathaniel bukan sekadar hubungan biasa. Ini adalah cinta yang telah kami bangun dengan penuh perjuangan, dengan pengorbanan, dan dengan ketulusan."Vanessa tersenyum sinis. Ia sudah lama menginginkan Nathaniel, dan kini kesempatan itu tampak begitu dekat. Rencana yang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

Bab 174: Solidaritas dalam Badai

Ruang konferensi pers itu penuh sesak dengan kilatan kamera dan bisikan-bisikan penasaran. Nathaniel dan Arissa berdiri berdampingan, tangannya saling bertautan erat—sebuah simbol kesatuan yang tak terpisahkan. Momen ini lebih dari sekadar pertemuan media; ini adalah pernyataan tegas tentang kekuatan mereka sebagai sepasang kekasih.Beberapa hari sebelumnya, rumor dan tuduhan jahat hampir saja mengoyahkan hubungan mereka. Vanessa dengan segala intrik dan rencana jahatnya mencoba memecah belah, namun hasilnya justru sebaliknya. Setiap serangan malah semakin menguatkan ikatan Nathaniel dan Arissa."Kami ingin menegaskan," suara Nathaniel terdengar mantap, "bahwa segala tuduhan yang beredar adalah tidak berdasar. Arissa adalah perempuan yang saya hormati, cintai, dan percayai sepenuhnya."Arissa melanjutkan dengan penuh percaya diri, "Kami tidak akan membiarkan fitnah dan kabar buruk menghancurkan apa yang telah kami bangun bersama. Cinta kami lebih kuat dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 175: Penghargaan Sejati

Malam itu, setelah berlalunya badai media dan berbagai tuduhan, Nathaniel dan Arissa berada dalam keheningan intim di ruang keluarga mereka. Sinar lampu redup menciptakan atmosfer hangat, seolah-olah melindungi mereka dari segala gejolak yang baru saja mereka lalui.Nathaniel menatap Arissa dengan pandangan yang penuh decak kagum. Perempuan di hadapannya kini begitu berbeda dari sosok yang pertama kali ia kenal. Dulu, Arissa adalah perempuan yang rapuh, selalu ragu dan mudah terpojok. Kini, ia telah berubah menjadi sosok yang tangguh, penuh keyakinan, dan berani membela diri."Kau sungguh luar biasa," bisik Nathaniel, tangannya membelai lembut pipi Arissa. "Aku tidak pernah menyangka kau bisa sebegitu kuatnya."Arissa tersenyum, sebuah senyum yang mengandung campuran keberanian dan kerendahan hati. Perjalanannya untuk sampai pada titik ini tidak mudah. Bertahun-tahun ia hidup dalam bayang-bayang ketakutan, membiarkan orang lain mengendalikan hidupnya. Kini, ia t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 176: Ikatan yang Tak Tergoyahkan

Matahari pagi menembus jendela ruang kerja Nathaniel, menyinari dokumen-dokumen yang tersusun rapi. Arissa berdiri di sampingnya, mengamati bagaimana pasangannya itu dengan teliti memeriksa setiap detail rencana masa depan mereka. Badai fitnah dan konflik yang baru saja mereka lalui kini terasa seperti kenangan jauh."Kita harus lebih waspada," Nathaniel berbicara sambil meletakkan sebuah dokumen. "Bukan karena takut, tapi karena kita perlu melindungi apa yang telah kita bangun."Arissa mengangguk. Pengalaman dengan Vanessa telah mengajarkan mereka betapa pentingnya kewaspadaan. Bukan dalam bentuk pertahanan defensif, melainkan sikap proaktif dalam menjaga hubungan.Di sudut ruangan, sebuah pigura foto mereka terpajang. Foto kenangan saat mereka pertama kali resmi berpacaran. Betapa berbedanya mereka kini. Bukan sekadar pasangan yang saling mencintai, tetapi duo yang telah teruji dalam badai kehidupan.Vanessa, setelah upaya terakhirnya gagal, akhirnya mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

Bab 177: Akhir dari Tipu Daya

Kekalahan menggerogoti pikiran Vanessa seperti racun yang perlahan membekukan setiap urat syarafnya. Ruangan pribadinya terlihat gelap dan mencekam, cermin di dinding memantulkan bayangan seorang wanita yang telah kehilangan segalanya. Sudah berbulan-bulan dia berusaha menghancurkan Nathaniel dan Arissa, namun setiap rencananya selalu gagal. Kali ini, dia sadar bahwa pertempuran terakhir ini akan menentukan segalanya.Vanessa membuka laci meja kerjanya yang tersembunyi, mengeluarkan sebuah map cokelat usang yang berisi dokumen-dokumen rahasia. Lembar demi lembar dia telaah dengan teliti, mencari celah terakhir yang bisa dia manfaatkan untuk membalas dendam. Matanya yang tajam memindai setiap detail, menganalisis kemungkinan untuk melemahkan Nathaniel dan Arissa.Di sisi lain, Nathaniel dan Arissa tidak tinggal diam. Mereka telah mengumpulkan bukti-bukti konkret atas segala tindak kriminal Vanessa selama ini. Kerja sama mereka kali ini begitu solid, seolah-olah mereka memiliki ikatan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 178: Jaringan Gelap Terungkap

Ruang sidang penuh ketegangan ketika Nathaniel dan Arissa mulai mengungkapkan bukti-bukti yang selama ini tersembunyi. Dokumen demi dokumen tersebar di atas meja, membentangkan jaringan korupsi yang rumit dan berbahaya. Vanessa duduk di sebelah pengacaranya, wajahnya pucat pasi, menyadari bahwa setiap lembar kertas adalah perangkap yang akan menjebloskannya ke dalam penjara.Tim investigasi yang dipimpin oleh Nathaniel dan Arissa telah bekerja selama berbulan-bulan. Mereka tidak sekadar mengumpulkan bukti tentang penggelapan dana, tetapi juga membongkar konspirasi bisnis yang lebih besar. Setiap dokumen, setiap email, setiap rekaman percakapan adalah potongan puzzle yang saling terhubung, membentuk gambaran lengkap dari kejahatan yang dilakukan Vanessa."Kami dapat membuktikan bahwa terdakwa, Vanessa Hartono, tidak hanya terlibat dalam penggelapan dana internal," kata Nathaniel dengan suara tegas, "tetapi juga secara sistematis bekerja sama dengan rival bisnis kami untuk merusak perus
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 179: Refleksi dan Perubahan

Sinar mentari pagi menembus jendela ruang kerja Nathaniel, menyinari tumpukan dokumen yang kini tampak begitu tidak berarti. Setelah pertarungan panjang melawan Vanessa dan jaringan bisnisnya, Nathaniel merasa seolah baru saja terbangun dari mimpi panjang yang melelahkan.Ia menatap keluar jendela, mengamati kota yang bergerak dengan ritmenya sendiri. Sudah bertahun-tahun dia terjebak dalam lingkaran persaingan yang tidak berujung, selalu waspada, selalu siap bertarung. Kemenangan atas Vanessa tidak sekadar kemenangan hukum, tetapi juga kemenangan personal yang membebaskannya dari belenggu dendam dan pertarungan tanpa akhir.Arissa duduk di sampingnya, menggenggam tangannya lembut. "Kau terlihat berbeda hari ini," katanya, tersenyum penuh pengertian.Nathaniel menghela napas panjang. "Aku merasa lelah, Arissa. Lelah dengan semua pertarungan, semua intrik, semua pertengkaran yang tidak pernah berujung." Suaranya terdengar berbeda - ada ketulusan dan keterbukaan yang tidak pernah dia pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 180: Janji untuk Masa Depan yang Berbeda

Angin malam berhembus lembut melalui jendela balkon apartemen Arissa yang terbuka. Di kejauhan, lampu-lampu kota Jakarta berkilauan seperti bintang-bintang yang jatuh ke bumi. Arissa duduk bersandar pada sofa, secangkir teh hangat di tangannya, sementara Nathaniel berdiri menghadap pemandangan kota dengan kedua tangan bertumpu pada pagar balkon. Keheningan di antara mereka terasa nyaman, penuh dengan pikiran yang belum terucapkan."Kau tahu," Nathaniel memecah keheningan, suaranya hampir seperti bisikan yang bercampur dengan desiran angin, "kadang aku bertanya-tanya apakah semua ini sepadan."Arissa mengangkat pandangannya dari permukaan teh yang beriak. "Apa maksudmu?"Nathaniel berbalik, wajahnya terlihat berbeda malam itu. Bukan ekspresi pebisnis tangguh yang biasa ia kenakan seperti topeng di hadapan dunia. Malam ini, yang Arissa lihat adalah seorang pria dengan kerinduan yang dalam, seolah akhirnya berani membuka pintu yang selama ini terkunci rapat."Semuanya. Perusahaan. Kekuas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status