หน้าหลัก / Romansa / Pijatan Nikmat Sang CEO / บทที่ 181 - บทที่ 190

บททั้งหมดของ Pijatan Nikmat Sang CEO: บทที่ 181 - บทที่ 190

238

Bab 181: Kebahagiaan yang Sesungguhnya

Senyum tidak pernah lepas dari wajah Arissa sepanjang pagi. Ia bersenandung pelan sambil menuangkan kopi ke dalam dua cangkir di dapur apartemennya. Aroma kopi yang menguar bercampur dengan harum roti panggang yang baru keluar dari pemanggang. Melalui jendela dapur, sinar matahari pagi menembus masuk, menciptakan pola-pola cahaya keemasan di atas meja makan."Kau terlihat bahagia," suara Nathaniel terdengar dari arah pintu. Ia bersandar di ambang pintu, masih mengenakan kaus putih polos dan celana piyama. Rambut hitamnya yang biasanya tertata rapi kini sedikit berantakan, memberikan kesan yang jauh lebih santai dari sosok CEO yang biasa dilihat dunia.Arissa berbalik, cangkir kopi di tangan. "Karena aku memang bahagia," jawabnya sambil memberikan salah satu cangkir pada Nathaniel.Nathaniel menerima cangkir itu, jemarinya sengaja bersentuhan dengan jemari Arissa lebih lama dari yang diperlukan. "Apakah ini karena pembicaraan kita semalam?"Arissa mengangguk, matanya memancarkan keyaki
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-29
อ่านเพิ่มเติม

Bab 182

Angin sore berhembus pelan melalui jendela kantor Nathaniel, menerbangkan beberapa lembar kertas di mejanya. Ia tidak menghiraukannya, tatapannya terfokus pada layar komputer di hadapannya. Di sana terpampang draft surat pengunduran diri yang telah ia susun dengan hati-hati. Setiap kata dipilih dengan penuh pertimbangan, mencerminkan dua dekade hidupnya yang telah ia dedikasikan untuk membangun perusahaan ini dari awal."Sudah waktunya," gumam Nathaniel pada dirinya sendiri sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.Keputusan untuk mundur bukanlah sesuatu yang diambil dalam semalam. Selama enam bulan terakhir, ia telah mempertimbangkan segala aspek dengan matang. Perusahaan telah tumbuh jauh melampaui impian awalnya, menjadi salah satu pemain utama di industri. Namun dengan pertumbuhan itu datang tanggung jawab yang lebih besar, tekanan yang lebih berat, dan tantangan baru yang membutuhkan perspektif segar.Nathaniel meraih secangkir kopi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-29
อ่านเพิ่มเติม

BAB 183

Keesokan harinya, Nathaniel tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Ia ingin menyusun rencana transisi secara detail sebelum bertemu dengan tim hukum perusahaan. Ada banyak aspek legal yang harus dipertimbangkan, dokumen yang harus dipersiapkan, dan pernyataan publik yang harus dirancang dengan hati-hati.Sekitar pukul sepuluh pagi, Nathaniel mengadakan konferensi video dengan Richard Chen, kepala tim hukum perusahaan yang saat ini sedang berada di cabang Shanghai."Ini adalah keputusan besar, Nathaniel," komentar Richard setelah mendengar rencana pengunduran diri tersebut. "Saya mengerti alasanmu, tapi pemegang saham mungkin akan memiliki pertanyaan besar.""Itulah sebabnya saya membutuhkan bantuanmu untuk mempersiapkan semuanya dengan sempurna," jawab Nathaniel. "Saya ingin proses ini transparan dan meyakinkan semua pihak bahwa ini adalah langkah terbaik untuk masa depan perusahaan."Richard mengangguk. "Kita akan mulai menyusun dokumen-dokumen yang di
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-30
อ่านเพิ่มเติม

Bab 184

Cahaya pagi menerobos masuk melalui celah-celah tirai jendela kamar, membangunkan Nathaniel dari tidurnya. Ia menoleh ke samping dan mendapati Arissa sudah tidak ada di tempat tidur. Suara dentingan peralatan masak terdengar dari arah dapur, menandakan bahwa Arissa sudah bangun lebih awal dan sedang menyiapkan sarapan.Nathaniel tersenyum. Sejak ia mengumumkan rencana pengunduran dirinya dari perusahaan dua minggu lalu, ada perubahan yang nyata dalam dinamika rumah tangga mereka. Arissa tampak lebih bersemangat, lebih hidup, seolah-olah beban tak kasat mata telah terangkat dari pundaknya. Mungkin selama ini ia juga ikut merasakan tekanan yang dialami Nathaniel sebagai CEO perusahaan besar.Ia bangkit dari tempat tidur, mengenakan jubah tidurnya, lalu berjalan menuju dapur. Di sana, Arissa sedang menuangkan teh ke dalam dua cangkir porselen."Pagi," sapa Nathaniel, memeluk Arissa dari belakang dan mencium pipinya.Arissa menoleh dengan senyum hangat. "Pagi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-30
อ่านเพิ่มเติม

BAB 185

"Dan yang paling menarik," lanjut Elena, "Mari saya tunjukkan area belakang."Mereka mengikuti Elena melewati pintu di ujung ruangan, dan tiba di area terbuka yang cukup luas. Meskipun saat ini hanya berupa halaman yang tidak terawat dengan beberapa tanaman liar, Nathaniel bisa melihat potensinya. Ada pohon tua yang besar di sudut halaman, memberikan naungan alami, dan tembok tinggi di sekeliling yang menjamin privasi."Oh, Nathaniel," Arissa berbisik, matanya melebar dengan kegembiraan. "Ini sempurna untuk taman meditasi. Bayangkan jika kita menambahkan air mancur kecil di sana, jalur batu untuk refleksi di sini, dan mungkin beberapa kursi di bawah pohon itu."Nathaniel memeluk pinggang Arissa, berbagi antusiasmenya. "Dan mungkin pergola dengan tanaman merambat untuk area relaksasi tambahan?"Arissa mengangguk bersemangat, imajinasinya sekarang bergerak penuh. "Kita bisa menawarkan sesi meditasi pagi di sini, atau yoga untuk klien reguler."Elena
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-30
อ่านเพิ่มเติม

Bab 186: Awal Baru Arissa

Setelah berbulan-bulan persiapan, Arissa akhirnya membuka klinik pijat impiannya. Klinik tersebut dirancang dengan suasana yang tenang dan nyaman, mencerminkan filosofi Arissa tentang penyembuhan melalui pijatan yang lembut dan penuh perhatian. Nathaniel membantu dengan modal dan manajemen, tetapi ia memastikan bahwa klinik ini tetap dikelola sepenuhnya oleh Arissa.Hari pembukaan klinik menjadi momen yang begitu emosional bagi Arissa. Ia berdiri di depan pintu kaca besar yang bertuliskan "Arissa Serenity Massage & Therapy" dengan hatinya berdebar-debar. Tangannya sedikit gemetar saat ia merapikan gaun kerja barunya. Hari ini adalah hari yang selama ini ia impikan dan perjuangkan.Klinik ini bukan sekadar tempat untuk mencari nafkah, tetapi juga simbol dari perjalanan panjangnya, dari seorang wanita yang pernah merasa tak berdaya hingga seseorang yang mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Semua itu tak lepas dari dukungan Nathaniel. Pria itu selalu ada di sisinya, meyakinkannya bahwa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-31
อ่านเพิ่มเติม

Bab 187: Klinik yang Berkembang dan Kebanggaan Nathaniel

Klinik pijat Arissa dengan cepat menjadi tempat yang terkenal di kota, dikenal karena kualitas layanan dan atmosfer yang menenangkan. Berkat dedikasinya dalam memberikan pelayanan terbaik, banyak klien yang datang merasa sangat puas dan kembali untuk menjalani sesi terapi berikutnya. Tak hanya itu, mereka juga merekomendasikan klinik ini kepada keluarga dan teman-teman mereka, membuat reputasi Arissa semakin berkembang pesat.Setiap pagi, Arissa tiba di kliniknya dengan semangat yang membara. Ia memastikan bahwa semua perlengkapan dalam keadaan siap, ruangan tetap wangi dengan aroma terapi pilihan, dan staf yang bekerja dengannya merasa nyaman serta bersemangat. Walau pun awalnya ia mengelola segalanya sendiri, seiring dengan meningkatnya jumlah klien, ia mulai merekrut beberapa terapis pijat profesional untuk membantunya.Arissa benar-benar menikmati pekerjaannya. Setiap kali seorang klien datang dengan keluhan nyeri dan meninggalkan klinik dengan wajah lebih rileks, ia merasa puas d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-31
อ่านเพิ่มเติม

Bab 188: Menemukan Kebahagiaan yang Sebenarnya

Meskipun Nathaniel sudah meninggalkan dunia bisnis yang penuh tekanan, ia tetap terlibat dalam membantu Arissa mengelola kliniknya. Namun, kini ia lebih fokus pada keseimbangan hidup dan tidak terlalu terobsesi dengan pekerjaan seperti dulu. Ia menyadari bahwa kebahagiaan yang sebenarnya terletak pada hidup yang lebih sederhana dan lebih dekat dengan orang yang ia cintai.Nathaniel telah menghabiskan bertahun-tahun dalam dunia korporat, berlari tanpa henti mengejar kesuksesan dan kekuasaan. Namun, sejak bertemu Arissa dan melihat bagaimana ia menikmati pekerjaannya dengan tulus, Nathaniel mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya ia inginkan dalam hidupnya. Kekayaan dan prestasi memang memberikan kepuasan, tetapi tidak ada yang lebih berharga daripada ketenangan dan kebersamaan dengan orang-orang yang dicintainya.Setiap pagi, sebelum Arissa berangkat ke kliniknya, mereka berdua menikmati sarapan bersama di teras rumah mereka. Ini adalah kebiasaan baru yang sangat disukai Nathaniel. Tid
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-31
อ่านเพิ่มเติม

Bab 189: Ekspansi dengan Cinta dan Tujuan

Dengan semakin berkembangnya klinik, Arissa dan Nathaniel mulai merencanakan ekspansi untuk membuka cabang-cabang lain di kota dan bahkan di luar kota. Meskipun dunia bisnis yang dulu mereka jalani sudah sangat berbeda, mereka berdua merasa lebih tenang dan bahagia karena tujuan mereka kini lebih jelas: memberikan penyembuhan dan kebahagiaan bagi orang lain, sekaligus hidup bahagia bersama.Setelah melalui perjalanan panjang dalam membangun klinik pertamanya, Arissa semakin percaya diri untuk membawa visinya ke tingkat yang lebih besar. Kliniknya bukan sekadar tempat pijat biasa—ini adalah tempat di mana orang-orang datang untuk merasakan ketenangan dan pemulihan, baik fisik maupun emosional. Banyak klien setia yang memberikan testimoni positif, bahkan ada beberapa yang merekomendasikan agar kliniknya dibuka di kota-kota lain agar lebih banyak orang bisa merasakan manfaatnya.Malam itu, setelah makan malam, Arissa dan Nathaniel duduk berdua di balkon rumah mereka. Udara malam yang seju
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-01
อ่านเพิ่มเติม

Bab 191: Tantangan dalam Perjalanan

Meskipun kehidupan Arissa dan Nathaniel kini lebih damai dan penuh makna, perjalanan mereka dalam mengembangkan klinik tidak selalu mulus. Kesuksesan mereka menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pengusaha lain yang ingin meniru konsep yang mereka bangun. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa klinik serupa mulai bermunculan di kota, mencoba meniru metode terapi dan suasana yang diciptakan oleh Arissa.Namun, ada satu hal yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun: ketulusan dan perhatian yang diberikan Arissa kepada setiap kliennya. Di kliniknya, terapi bukan sekadar layanan, tetapi pengalaman yang memberikan ketenangan dan pemulihan. Arissa selalu menekankan bahwa setiap sentuhan harus mengandung kepedulian dan niat untuk membantu. Itu sebabnya, meskipun ada pesaing baru, kliniknya tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang.Suatu hari, salah satu terapis seniornya, Linda, datang dengan wajah sedikit cemas."Bu Arissa, saya baru saja mendengar bahwa ada klinik baru di dekat si
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-01
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
1718192021
...
24
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status