All Chapters of Aku Dipaksa Menikahi Dua Pria: Chapter 21 - Chapter 30

85 Chapters

21. Bulan Madu

King itu serba cepat. Apa-apa seperti kilat. Bahkan ketika Mina lama berkemas, langsung digendong ala karung beras.“King!” Mina tidak berniat protes, cuma memanggil karena kesal.“Kita bisa ketinggalan pesawat.” Santai King membawa Mina masuk bandara. Kali ini diubahnya posisi. Menggendong seperti bayi.Semua mata memandangi mereka. Bahkan kalimat-kalimat berlebihan mengatai, menyindir dan mengejek Mina serta King silih berganti terdengar.“Mereka tidak tahu saja siapa kau sebenarnya. Kalau tahu, kuyakin tidak ada yang berani buka mulut untuk berkomentar tentang apa yang kau lakukan.”King terkekeh pelan. Suasana hatinya tidak pernah setenang dan sedamai ini. Nyaman, menyenangkan. Berkat Mina? Coba tebak.Dikecupnya puncak kepala Mina. Diendusi aroma shampo-nya.“Saat keramas tadi aku pakai shampo-mu,” jelas Mina karena sadar sedang diendusi.“Bahkan kau boleh pakai celana dalamku.” King meraba Mina, dicubit, tapi tetap dipaksa tangannya masuk ke balik kaos longgar si istri cuma untu
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

22. Percintaan yang Rumit

“Bu ....” Cuma itu yang Mina bisa katakan, kala berjumpa Jemima di depan sebuah rumah bernuansa klasik.Ibunya King memang sudah menunggu kedatangan mereka. Disambut keduanya seperti biasa, penuh kehangatan, tanpa ada perubahan sikap sama sekali.“Pasti sulit menghadapi kedua putraku. Maafkan aku karena mereka tidak tumbuh dengan kasih sayang senormal yang bisa kuberikan.” Jemima memeluk Mina, menyesalinya dengan kesungguhan hati.“Tidak, Bu. Justru aku yang tidak termaafkan karena telah membohongi Ibu soal kehamilanku, menikahi kedua putra Ibu seolah itu boleh dilakukan. Aku ....”Jemima melepas pelukan. Tersenyum bijaksana, seakan menerima pemakluman. “Dua putraku memang tidak biasa. Terlibat dengan mereka saja sudah merepotkan, apalagi menjalani kehidupan dalam jangka waktu yang lama, pasti sangat sulit untukmu ke depannya nanti.”“Percintaan kami rumit, Bu.” King berkata, membuat Mina heran kenapa suaminya tidak tertawa saat mengatakannya. Padahal biasanya, King selalu tertawa di
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

23. Tidak Akan Ada Perceraian

Mina lupa pada kepanikannya, langsung menatap langit. Benar, beberapa titik salju mulai berjatuhan. Menjadi salah satu alasan bagus menargetkan tempat ini sebagai tujuan bulan madu, meski sedang musim dingin yang mungkin mengejutkan bagi tubuh mereka untuk merasakan peralihan.“Kau sadar kau itu tampan?” Spontan terucap. Mina melihat perpaduan keseluruhan King di bawah turunnya salju, sungguh menawan. Apalagi dengan mantel panjang berwarna gelap yang dikenakan, menyempurnakan penampilan King.“Tampan tapi mengerikan?” King sudah sering dikatai sebagai pria berwajah kematian, jarang dipuji tampan.“Yap. Monster besar berengsek sialan yang tampan.” Mina memang membenci King dengan segala sikap kurang ajarnya, namun semakin ke sini, dia ragu untuk banyak hal.“Tapi dia suamimu.” King terkekeh. Menadahkan tangan, menunggu salju jatuh di telapaknya.“Ya, ya. Suami pemaksa.” Mina ikut-ikutan menunggu salju. “Oh, ponselmu bergetar, King.”Padahal King sengaja membiarkannya. Di silent pun tid
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

24. Penyiksaan

Seperti biasa. Dengan ekspresi bengis di wajahnya, King tengah ‘menghukum’ pelaku yang menyebabkan Mina terjatuh ke sungai beku. Dia menemukannya beberapa jam setelah kejadian.Kaki kanannya menginjak perut pelaku yang terus menerus berteriak kesakitan. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut King, selain dua anggota tubuh—kaki dan tangan—yang aktif bergerak.“Separah apa pun kau menyiksaku, tidak akan kuberitahu siapa yang telah memerintahkanku melakukannya.” Masih sempat-sempatnya tertawa menyeringai, memprovokasi King yang kini berdiri tegak menatap tajam.Pelaku terbatuk ketika menyelesaikan ucapannya. Ketakutan yang dirasakan oleh sekujur tubuhnya seolah memperingati untuk berhenti bicara yang tidak perlu.Namun rupanya, dia begitu menyukai momen-momen bersama salah satu pria terkejam yang dimiliki oleh keluarga Blackwood.“Wanita itu tidak akan bisa hidup normal seperti kebanyakan orang. Ditakdirkan—mmph!” Si pelaku terkejut karena King tiba-tiba mencengkeram rahangnya
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

25. Si Suami Seksi

“Aku sedang tidak bisa bersamamu.”“Aku akan tetap bersamamu. Semingguku bersamamu belum berakhir.”King terkekeh. Menutup setengah wajahnya dengan tangan. Membiarkan raut tampan beringas mengerikannya tercemari lebih banyak.“Aku sedang marah, Mina. Kau sebaiknya tidak di sini bersamaku, apalagi berjarak terlalu dekat denganku seperti ini.”“Semakin kau larang, semakin kulakukan.” Mina membalas King serupa perkataan yang pernah diucapkan pria itu padanya. “Bukan salahmu.”“Memang bukan. Justru karena bukan, aku merasa semakin marah.”Dia memang tidak tertebak. “Lampiaskan padaku.” Gila. Mina tahu perkataannya sungguh tidak masuk akal.“Melampiaskan kemarahanku?” Satu alis King naik, rautnya meremehkan.“Apa pun. Kemarahan, kesenangan, semua yang kau rasakan.”King terkekeh, makin keras tawanya. Tiba-tiba tangannya terjulur untuk menyentuh wajah istrinya dengan tangan berlumuran darah bertepatan setelah tawa itu terhenti.“Kau yakin?”Mina mengangguk. Merasai sentuhan kasar, aroma dar
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

26. Diabaikan

“Besok akhir kebersamaan kita.”“Sementara,” ralat Mina. Perasaannya tidak nyaman.“Tujuh hari itu lama.”“Katakan apa yang sebenarnya ingin kau katakan, King.” Mina meraih tangan King, menggenggam erat. Mendadak sekali menjadi budak cinta. Salah? Tidak. King juga suami Mina, berhak menerima apa yang Red dapatkan dari Mina. Apa boleh begitu? Entah. Mina tidak mau peduli.“Tujuh hari itu lama bagiku. Mungkin bisa kupakai untuk pergi ke banyak tempat.” King tidak membalas remasan tangan Mina yang makin mengerat. Manusia satu ini memang tidak usah ditebak apa maunya.Mina melepas tangannya. Seperti tersadar kemudian bahwa dia cuma dimanfaatkan. Lebih bagus dipermainkan, karena mungkin sikap manis King yang berubah-ubah terasa menyenangkan baginya. Namun kalau dipikir lagi, apa bedanya? Dimanfaatkan dan dipermainkan berdampak menyakitkan pada akhirnya.“Ya, pergilah. Kau mungkin bisa mengajak Indila bersamamu, daripada si jalang itu mengganggu kemesraanku dengan Red seminggu ke depan.” Mi
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

27. Masih Dilarang

Seolah Indila tidak di sana, Red memacu dirinya bergerak cepat menyusul Mina. Dikejarnya si istri yang baru akan menutup pintu.“Aku mau masuk.” Ditahannya pintu menggunakan kaki.Mina melepas pegangannya di pintu, lalu berbalik. Berjalan menuju kamar mandi, menanggalkan pakaiannya tanpa sekalipun peduli keadaan.Setelah mengatur agar segala berada dalam kendalinya, Red menghampiri Mina. Diangkatnya, dibawa ke kamar mandi.“Sirami aku seperti kau pernah melakukannya dulu,” pinta Mina.Oh, yang waktu itu. Ketika Mina mengigau tentang Gabin, sementara Red langsung menyiramnya tanpa ampun untuk bantu menyadarkan Mina.Red meraih shower, mulai menyemprotkannya ke tubuh tanpa pakaian si istri. Kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Red ikut-ikut basah, sambil menatap Mina yang kakinya terluka.Memeluk Mina, yang dipeluk spontan berontak. Marah tanpa suara, tapi Red tidak sedikit pun mengendurkan dekapan eratnya.Mina berteriak. Sejadi-jadinya. Red mengecup kening basah si istri yang kini
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

28. Malam Kebebasan

Logan tertawa. Tawa keras yang artinya pertanyaan sekaligus permintaan Indila terdengar lucu baginya. “Kalau itu yang kau mau, tentu saja aku akan melakukannya, meski tetap tidak bisa kubiarkan kau menjalin hubungan dengan Red. Setidaknya, sekarang bukan lagi aku yang harus kau hadapi, melainkan Mina. Menantuku adalah singa betina yang jinak, namun menggigit bila diganggu.”Indila coba tersenyum, walau dadanya bergemuruh dikuasai amarah. “Terima kasih untuk segalanya, Tuan. Aku permisi dulu kalau begitu.”Senyum di wajah Logan memudar. Telapak tangannya terbuka mengarah ke pintu. “Ya, silakan.”***“Kenapa pistol yang kuberikan malah kau simpan di tumpukan kaosmu di lemari pakaian?” Red bertanya selagi mengobati luka-luka di kaki Mina. Bahkan sempat dipijatnya bagian-bagian di mana si istri terpincang saat berjalan. Antisipasi sebelum perlu memeriksakannya ke dokter.“Oh, di sanakah? Aku mencarinya ke mana-mana.” Mina melihat ke arah lemari pakaiannya.“Berarti bukan kau yang menyimpa
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

29. Penculikan

Sejenak Mina terpana, bukan terpesona. Hanya tidak menyangka bahwa Red memiliki inisiatif untuk memperlakukannya selayaknya seorang istri normal seperti kebanyakan pasangan di luar sana.“Jam berapa?” Pura-pura Mina sibuk menumpuk piring kosong dan menyatukan gelas kotor.“Kujemput jam tujuh.”“Okay.”Red sudah meninggalkan meja makan, namun mendadak kembali lagi. “Kau perlu setidaknya bertingkah lebih nyata sebagai seorang istri.”Mina menahan tawa. Lagi, berpura-pura sibuk mengelap meja. “Beritahu aku. Seperti apa contohnya?”“Mengantarkanku sampai pintu depan. Memeluk dan mencium sambil dilepas pergi.”Banyak maunya. “Okay. Kuletakkan piring di wastafel—oh, terima kasih.” Mina tertawa karena Red yang melakukannya. Membawa piring beserta gelas ke tempat cuci piring.“Apa kita sungguh perlu melakukan ini?” Mina keheranan karena sambil berjalan menuju garasi, Red memintanya menggandeng lengan.“Menurutku perlu. Duniaku terlalu kaku dan canggung. Ketegangan setiap saat kurasakan ketika
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

30. Jaminan Kebahagiaan

Dengan gemas, King menampar bokong Mina yang tidak meronta, namun si istri terus melawan dengan cara meninjunya.“Kau tidak punya hak! Turunkan aku atau kuceraikan kau secara sepihak!” ancam Mina. Memang tidak akan mempan, tapi berusaha melawan tanpa kenal takut memang menjadi suatu keharusan bila berurusan dengan King.Setidaknya, lawan!“Cerai berarti bisa kupaksa kau untuk menikah denganku lagi.”Huft! Baiklah. Tenang, Mina! Tenangkan diri.“Kita perlu bicara, King.”“Tidak ada perintah yang boleh kau berikan padaku.” King tertawa tanpa suara. Selagi Mina tidak sedang bisa melihat ekspresinya, maka dia sedikit puas hanya dengan begini.“Itu ajakan, bukan perintah.” Mina mencubit pinggang King kuat-kuat. Karena percuma, dia coba menggelitik. Namun rupanya King tidak merasa geli sama sekali.Gila! Apa King tidak punya radar geli di bagian mana pun di tubuhnya? Apa dia bukan manusia?“Baiklah. Ayo, bicara.” Kini King menggendong Mina di depan. Membiarkan si istri berada sedikit lebih
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more
PREV
123456
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status