All Chapters of Aku Dipaksa Menikahi Dua Pria: Chapter 51 - Chapter 60

85 Chapters

51. Tua Menawan, Kuat Perkasa

Bau alkohol menusuk hidung, botol-botol vodka kosong berserakan di lantai, dan mereka berdua larut dalam mabuk berat. Dia tidak ingat pasti bagaimana akhirnya bisa minum bersama dengan Logan si pemimpin Blackwood yang menakutkan.Dengan rambut kelabu acak-acakan dan kemeja terbuka lebar, pria tua menawan itu duduk di tepi ranjang. Tubuhnya sedikit limbung, namun matanya masih menyala penuh otoritas meski buram.Indila tersandung kursi saat mendekat, vodka di tangannya tumpah ke lantai, lalu dia sendiri jatuh ke pangkuan Logan sambil terkekeh tanpa henti. “Tuan, tua sekali Anda, tapi minumnya masih ganas!” ucapnya, serak diselingi tawa mabuk yang berbunyi ‘ngik-ngik.’Logan tertawa pendek, suaranya dalam dan menggetarkan, lalu dengan gerakan mendadak mencengkeram leher Indila erat-erat, hampir membuat si wanita terjengkang. “Kau belum merasakan apa-apa, Rhodes,” balasnya, nada rendahnya penuh ancaman, sebelum kepalanya terantuk sandaran ranjang—dia menggeram, tapi malah terkekeh pelan s
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

52. Ketika Memulai, Sulit Berhenti

Tiba-tiba, King menangkap kedua pergelangan tangan Mina dengan satu tangan, menjepitnya di atas kepala si istri, sementara tangan lainnya merayap ke bawah gaun tidur yang sudah tersingkap, jari-jarinya mengelus lembut paha dalam Mina sebelum mencubit ringan, membuat si wanita menggeliat dan mendesah kecil.“Kau terlalu menggairahkan pagi ini,” bisik King di telinga Mina, bernada rendah dan penuh godaan, lalu menggigit cuping telinganya pelan sambil menyeringai.Mina memelotot, tapi napasnya tersengal, “King, kau—ah!” Kalimatnya terputus saat King mencium lehernya dengan penuh perhatian namun tidak dipungkiri—brutal, dan lidah si suami kedua menari di kulitnya, meninggalkan jejak basah yang hangat.King menatap kulit Mina yang memerah karena panas tubuh mereka yang bersentuhan. Kedua matanya menyipit penuh hasrat, lalu menunduk mencium perut si istri. Giginya menggores lembut di atas pusar, membuat Mina menggigit bibir sambil tertawa kecil.“King, itu geli—hentikan!”Namun King malah m
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

53. Rapatkan Kedua Kakimu, Sayang

“Ya, tentu saja, Bu. Bukan hal tabu lagi di negara kita tiap pasangan yang berkeinginan memiliki keturunan atau kesulitan mewujudkannya, bisa menggunakan jasa ibu pengganti untuk mempunyai anak.”Jemima langsung angguk-angguk. “Ada beberapa temanku yang memiliki cucu dari jasa ibu pengganti. Anak mereka terlalu sibuk untuk hamil dan sebagian lagi memang kesulitan mendapatkan keturunan setelah bertahun-tahun menikah.”“Benar, ‘kan? Ibu juga setuju denganku?” Mina tampak bersemangat, walau King tajam menatap seakan ingin ‘memakannya’ sekarang juga.Jemima menatap King. Yang ditatap malah mengernyit. “Kau harus setuju, Nak. Cari dua ibu pengganti dan kalian lakukan kalau bisa, secara bersamaan.”King masih saja abai. Diraihnya koran dari rak bawah meja, lalu membentangkannya sampai menutupi wajah. Sehingga Jemima tidak lagi mengusik si putra sulung.“Kau akan menggunakan jenis ibu pengganti yang bagaimana?”“Gestational Surrogate, Bu. Bagaimana menurut Ibu?”“Bagus. Ide bagus.” Jemima me
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

54. Ibu Pengganti

Dalam kemarahan yang menguasai diri, Red keluar masuk klub tanpa arah. Tidak jelas apa yang dilakukannya, tapi dia tidak minum-minum di luar batas.“Kau butuh bantuan?”Red bahkan tidak melihat pada yang bertanya. Sibuk membungkuk mencari kunci mobilnya yang terjatuh entah di mana. Seharian ini dia terus bertingkah konyol, bodoh.“Red Blackwood,” tegur pelan suara itu lagi. Lebih dulu tangannya mengambil kunci mobil Red yang nyaris masuk di celah penutup got yang agak terbuka. “Kau sudah kehilangan fokus. Benar-benar butuh bantuan, bukan?”Red menegakkan tubuh. Setengah mabuk memang. Namun sisa kesadaran mampu membuatnya tetap waspada. “Berikan padaku, lalu enyahlah.”“Hahaha. Begini rupanya wajahmu saat mabuk. Aku begitu penasaran sejak dulu.”Red menyandarkan punggung ke mobil. Menarik dan mengembuskan napas, sambil berusaha mengambil alih tubuh dan pikirannya agar tetap waras. “Berikan padaku, Zara.”Zara mengantongi kunci mobil Red sambil tersenyum. “Sekarang ini, aku butuh menemp
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

55. Harga yang Harus Dibayar

Kerutan di kening King menghilang sepenuhnya. Sama atau tidak dengan dugaannya selama ini rasanya tidak lagi begitu penting. Baik Gabin maupun Austin kini telah mati dan tak mungkin bangkit lagi dari kubur untuk menyiksa istrinya. Walau tetap saja bagi seorang King, butuh alasan yang lebih kuat agar bisa menjadi seperti Austin Balthazar yang hidup dalam dendam sekian lama. Atau bisa jadi, Austin memang tidak waras. Cukup senang, bahagia cuma dengan menyiksa dan melihat korbannya tersiksa.“Pastikan jangan ada Austin lainnya atau kau yang kubakar hidup-hidup,” ancam King dengan keseriusan yang tidak dibersamai kekehan seperti saat bersama Mina.“B-baik, Tuan. Siap mematuhi perintah Anda.” Pria itu segera berdiri, membungkuk hormat, lalu berbalik pergi. Bayaran yang setimpal pekerjaan telah diterima beberapa hari lalu.King merobek foto yang tadi dilihatnya. Melupakan orang-orang yang telah mati di tangannya saja begitu mudah, apalagi cuma rangkaian insiden seperti yang terjadi pada Min
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

56. Bercinta di Lorong Sempit Berpasir

“Paviliun.”“Paviliun?” Mina mengernyit.“Sudah mulai pembangunan. Jack yang mengurus semuanya.”Mina berhenti mengikuti Red. Kalau persiapan sudah sebegitunya, berarti Red memang serius. Zara akan segera menjadi ibu pengganti.***Mina keluar rumah tidak lama setelah Zara dan Red pergi. Merasa butuh sesuatu ketika sadar kalau King belum juga kembali.Sesuatu yang dibutuhkan Mina cuma jalan-jalan di seputaran pinggir kota, dekat perkampungan nelayan. Angin sudah mengembuskan rasa dingin yang kuat sampai ke tulang saat Mina turun dari taksi.Mina mendekap diri sendiri. Memandang deburan ombak dalam jarak cukup jauh. Di belakang pagar pembatas jalan. Merasa puas meski tidak merasakan air mengenai kedua kakinya. Di sini saja sudah cukup.Rasanya tenang, nyaman. Jalanan aspal yang ada di belakang Mina cuma dilewati kendaraan sesekali. Kawasan yang lebih banyak sibuk di bawah sana, di pinggir pantai.Entah di menit ke berapa, Mina merasa seperti diawasi. Menoleh tidak hanya ke belakang, ta
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

57. Pria Membosankan

Namun yang Mina selalu suka, kebrutalan King tidak pernah terasa kasar. Cuma menuntut agar dia berusaha mengimbangi.Tidak ada pejalan kaki yang melintas. Entah bagaimana bisa begitu, namun banyak suara-suara di rumah buku dan toko kelontong di sisi kanan kiri lorong buntu.Mina berulang kali membekap mulut atau menyumpalnya dengan berciuman dengan King, agar erangan serta desahannya tidak terdengar. Begitu suka ketika tangannya meremas bokong King yang padat dan keras, selagi menerima lalu melawan hentakan keluar masuk dari suaminya.Dalam empat belas menit yang terasa manis dan pas, Mina menyadarkan kepalanya di dada King. Mereka selesai. King sudah menyirami dirinya, tapi belum berniat melepas penyatuan.“King, lepas, Sayang.” Mina menegur, mencium dada King yang tertutup kemeja hitam.“Jangan memerintahku,” balas King dalam suara yang pelan. Dipererat pelukannya, sehingga penyatuan makin dalam, padahal seharusnya mereka sudah selesai.“Okay, okay. Terserah kau saja, tapi kakiku su
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

58. Sekalian Bermain—semenit

“Ya. Situasinya mengharuskan begitu.”King kembali memanasi Mina dengan bibirnya yang terus mengecup di sekitar leher yang terbuka. Bahkan tangannya menyusup ke celana bahan Mina yang tidak terlalu sempit. Pinggangnya dari karet. Begitu mudah untuk dinakali oleh tangan King.“Kalau begitu, sebentar.” King sudah berhasil memasukkan jarinya.Mina mendesah pelan, tubuhnya menegang seketika, dan King menyeringai kecil, jarinya mulai bergerak lincah di dalam celana Mina—dia menekan dan menggosok bagian tersensitif Mina dengan ritme cepat, sengaja membuat Mina menggeliat tanpa daya. “Kau terlalu basah untuk menolak,” bisiknya di telinga Mina, suaranya rendah, serak dan penuh godaan.Lalu, King menggigit cuping telinga Mina dengan lembut sambil menambah tekanan jarinya, sehingga Mina mengerang tertahan. “King—jangan terlalu—ah!”King menyelipkan jari kedua, mempercepat gerakan, tangan satunya mencengkeram pinggul Mina dengan erat agar si istri tidak dapat menghindar. Sofa sampai berderit pel
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

59. Harusnya Dibunuh

Jemima merasa serba salah. Memang dia yang pertama kali menanyakan perihal keturunan, namun sama sekali tidak menyangka akan ditanggapi begitu serius oleh menantunya. Antusias yang seharusnya tidak boleh membuat si putra kedua makin kesal.“Okay, tenanglah.” Mina sudah berada di sisi Red, mengamit lengan si suami, menepuk pelan menenangkan. “Kita jalan duluan.”Giliran Jemima yang mengamit Zara untuk dipisahkan dari menantu dan anaknya. “Ayo, Zara. Apa kau mau jalan-jalan atau minum teh dulu sebelum pulang?”Zara yang memang selalu suka diajak bersantai sambil minum teh—karena Austin hampir tidak pernah mengajaknya bersantai—langsung mengiyakan ajakan Jemima.“Suka teh hijau? Teh hitam? Atau—”“Aku suka semua jenis teh, Aunty.” Zara tersenyum lebar, mengelus punggung tangan Jemima yang mengamit erat lengannya. Menyukai aroma ibunya Red yang mengingatkannya pada masa kecil penuh warna dan bahagia. Dulu, di masa lalu, dia pernah memiliki keluarga bahagia sampai kecelakaan lalu lintas me
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

60. Bayi Kita

Terkekeh, King malah memaksakan bibir mereka bertemu. Setelah saling membelit lidah, ketika sudah sama-sama kesulitan bernapas, barulah King mau melepaskan.“Kau masih saja gila seperti biasa.” Mina mengatur napasnya selagi melotot pada King.King membukakan pintu untuk Mina. Rasanya ini jadi kali pertama dia bertindak manis begitu.Mina hanya mengulum senyum. Tidak berniat berkomentar apa pun. Percuma saja. Sebab bila ditanya, King pasti akan mengelak dengan seribu satu macam alasan.Terima dan nikmati setiap perubahan King, bila itu ada. Mina tidak pernah serius berharap King akan lebih manis dari sebelum-sebelumnya. Biarkan saja begitu.“Kau puas sekarang?”“Soal apa?” Mina menatap King lekat-lekat. Perjalanan mereka akan segera berakhir satu belokan lagi. Baru sekarang King bicara padanya setelah tadi diam lebih dari sepuluh menit.“Perhatian suami pertamamu sudah sepenuhnya untuk si ibu pengganti. Sekarang kau diabaikan. Rencanamu berjalan lancar. Kau puas?”“Hahaha!” Spontan Min
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status