Tous les chapitres de : Chapitre 61 - Chapitre 70

85

61. Pengganggu!

Bukan cuma Red, Zara sampai balik badan karena terkejut mendengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya.“Ibu?”“Aunty?”Serentak keduanya menatap kehadiran Jemima di ambang pintu.Jemima tertawa. Melangkah masuk selagi tangannya meletakkan tas mahal miliknya di atas meja. “Aku sudah mengetuk pintu dan memanggil-manggil kalian dari tadi. Rupanya malah sedang sibuk bertengkar di sini sampai tidak menjawab panggilanku.”Red tidak berminat membahas tentang perdebatannya dengan Zara pada ibunya. Beranjak dari sana untuk memberikan kursi yang didudukinya kepada Jemima, sementara dia pergi ke sudut.“Sebaiknya Aunty tetap di sini bersamaku kalau Aunty tidak keberatan.” Setengah merengek manja, Zara mengenggam tangan Jemima.Red muak melihat interaksi Zara dengan ibunya. Hanya saja, dia berusaha untuk tidak peduli. Tiba-tiba saja mengirim pesan untuk si istri karena teringat pada sosok yang tadi memeluk dan mengecup pipinya begitu mesra.(Kau sedang apa? Aku merindukanmu)Sebenarny
last updateDernière mise à jour : 2025-03-23
Read More

62. Memberi Hadiah?

Red meremas kuat selimut yang akan dibawakannya untuk Jemima. Barisan gigi atas dan bawahnya saling beradu geram. “Bajingan sialan!”Panggilan diakhiri oleh Red. King mendengus dengan seringaian selagi mengangkat bahu. Dilemparnya ponsel Mina ke meja makan. “Karena kau sudah di sini, ayo makan bersama.”“Kau saja. Aku tidak lapar.” Mina bukan bertingkah kekanakan. Merasa kecewa yang wajar dirasakan, walau sepenuhnya bukan salah seseorang yang telah membuatnya mengalami kekecewaan.King membiarkan Mina. Mengabaikan penolakan Mina yang biasanya pasti dipaksakan kehendaknya tanpa peduli pada perasaan si istri.Jangan menganggap King melunak. Dia menahan diri untuk tidak memaksa Mina, karena sedari tadi ponsel di sakunya bergetar. Dia memang sedang menantikan kabar dari si penelepon yang berjanji akan memberikan informasi pasti padanya di jam ini.“Bagaimana?”Pria muda yang sebelumnya menyelidiki seluk beluk tentang Austin dan Gabin, percaya diri begitu menjawab pertanyaan King. “Sejauh
last updateDernière mise à jour : 2025-03-23
Read More

63. Serak Mengancam

Mina tidak salah mengingat kalau semalam dia tertidur di sofa ruang tamu setelah mendapat panggilan dari ibu mertua.Tapi sekarang tubuhnya sedang dipeluk erat dari belakang oleh seseorang yang sudah pasti—King. Bukannya mendekap dengan benar, si suami kedua malah mendiamkan tangan di bagian-bagian sensitif.Lengan memang memeluk, namun tangan menggenggam. Yap. Tangan kiri King menggenggam payudara Mina. Sementara tangan kanan, menusuk pusar. Dasar gila!“King, lepas. Aku ada janji dengan ibu pagi ini.” Menepuk-nepuk lengan suaminya, Mina tidak berniat melepaskan sendiri.“Hmm, sudah kubilang jangan memerintah—okay, baiklah, tapi ayo lakukan sekali saja sebelum kau pergi,” bisik King, serak.“Nanti saja.” Siapa yang malas melayani King? Tidak, Mina suka malah. Berhubung dia sudah berjanji pada ibu mertua akan tiba lima belas menit sebelum acara dimulai, maka melakukan apa yang King mau sepertinya tidaklah sempat.“Nanti saja?” King bukannya marah, lebih merasa heran.“Ya. Setelah pula
last updateDernière mise à jour : 2025-03-23
Read More

64. Benih Pria yang Dicintai

“Bisa jadi. Tapi kami tidak sedang dalam hubungan untuk peduli satu sama lain. Aku tidak pernah menganggapnya sudah mengkhianatiku.”“Ck,” decak Red, kesal. Kesal pada Jemima dan Logan. “Itu karena Ibu dan ayah sudah tidak lagi saling mencintai.”“Hahaha! Mungkin kau benar.” Santai saja, Jemima malah senyum-senyum melihat reaksi putranya. “Apa kau sadar kalau kau lebih peka belakangan ini? Perasaanmu jauh sangat sensitif dibandingkan dulu.”“Jangan alihkan pembicaraan, Bu. Kita sedang membahas bangunan besar yang tiba-tiba diberikan ayah untuk Ibu. Kenapa ayah langsung menjadikannya yayasan tanpa memberitahu Ibu lebih dulu?”“Emm ... sepertinya dia selalu mengingat tentang impianku yang berharap bisa memiliki yayasan untuk mengabadikan diriku bagi anak-anak terlantar, yatim piatu, para lansia dan semua orang yang membutuhkan bantuan. Bahkan korban perang makin bertambah jumlahnya setiap hari.”Red terdiam karena memang benar bahwa dia lebih peka belakangan ini. Dirasakannya sekarang k
last updateDernière mise à jour : 2025-03-23
Read More

65. Serangan Tak Terduga

“Aku tahu, Bu. Aku hanya ... aku hanya ingin memberikan bayi secepatnya untuk keluarga kita.”Jemima menghela napas, mengelus pundak Mina. “Kau sudah melakukannya. Terima kasih karena telah berusaha semampumu.”Mina menatap Jemima dengan heran sekaligus takjub. “Kenapa Ibu tidak bertanya apa pun padaku?”“Apa yang harus kutanyakan?” Jemima bukan pura-pura tidak tahu. Cuma tidak ingin melukai hati si menantu.Mina menunduk malu. Sebenarnya, ide spontannya waktu itu wajar bila direspon dengan kemarahan, namun sikap Jemima yang malah menerima dan meminta maaf padanya, makin menambah keresahan hatinya bila diingat lagi. Seakan-akan ada dorongan perasaan yang mengharuskannya memberitahu alasan pada Jemima sebagai balasan dari sikap ibu mertuanya yang begitu baik.“Mengenai kenapa ... kenapa aku tidak ingin hamil.”“Oh, itu. Kupikir, kau memiliki alasan yang belum bisa kau beritahukan pada kami. Tugasku adalah menunggu. Menunggumu memberitahuku dengan sendirinya.”Di setiap waktu yang dihab
last updateDernière mise à jour : 2025-03-24
Read More

66. Pembalasan

“King, dingin.” Alih-alih tutup mulut, Mina malah merengek. Sengaja, bertujuan untuk mengalihkan pikiran King yang pasti tidak mengizinkan tenang-tenang saja di mana mobil miliknya meledak tanpa sebab.King mengeratkan pelukan, mengusap kepala belakang, dan mencium sekilas kening Mina. Napas memburu penuh amarahnya mulai teratur. Suara merengek Mina sedikit mempengaruhinya.Sirene ambulans mendekat. Berhenti tepat di pinggir jalan di mana King masih tidak ingin melepas si istri dari pelukannya.Pertanyaan wajib dari petugas medis tentang kondisi mereka, tidak dihiraukan oleh King. Pria itu cuma minta diantarkan ke rumah sakit yang biasa menangani keluarga Blackwood.“Rumah sakitnya terlalu jauh dari sini, Tuan. Kalau—”“Kalau begitu, menyingkir dari balik kemudi.” Karena King akan menyetir sendiri bila para petugas menolak mengantarkan mereka ke tempat yang dia mau.Petugas medis, terutama si sopir ambulans akhirnya saling berpandangan dan mengangguk untuk mengiyakan keinginan putra t
last updateDernière mise à jour : 2025-03-24
Read More

67. Tidak Lebih Dari Dua Belas Jam

“Tidak lebih dari jam dua belas malam ini. Atau aku akan dengan senang hati melubangi kepalamu.” Menjauhkan pisaunya, King mundur, lalu menendang senjata laras panjang milik Lova ke sisi lain, agak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.Lova menatap kepergian King yang melangkah memunggunginya dengan santai. Bisa, mudah saja baginya meraih senapannya kembali, lalu menembak King dari belakang tanpa ragu-ragu. Namun selama dia hidup dan besar dalam lingkungan seperti yang kalian tahu, tidak pernah diajarkan oleh sang pemimpin LeVerne untuk berlaku curang. Menyerang lawan dari belakang terhitung pelanggaran dan dianggap pengecut di keluarga mereka.Pikiran kalut Lova berprasangka. Ayer, suami berengsek tidak waras yang selalu berusaha membuatnya celaka, sepertinya sangat serius kali ini.***“Aku tidak yakin ada orang lain selain Lova LeVerne yang ada di balik insiden terbakarnya mobilmu, King.” Jack, selaku yang diperintah Red untuk menyelidiki sampai ke hal terkecil, memberi tanggap
last updateDernière mise à jour : 2025-03-24
Read More

68. Pembuktian

King tidak menjawab dengan kata-kata—matanya menyala liar, dan dengan gerakan cepat, dia menarik pergelangan tangan Mina, menyeretnya menjauh dari pohon rindang menuju gedung tua yang berdiri kusam tak jauh dari lokasi.Bangunan itu penuh debu, pintunya setengah terbuka, dan suara langkah orang-orang lewat di luar terdengar samar namun nyata.King mendorong Mina masuk ke dalam, menekannya ke dinding kayu yang rapuh, tangannya langsung mencengkeram pinggul Mina erat-erat, membatasi gerakan si istri di ruang sempit itu. “Kau ingin bukti?” bisiknya serak, lalu mencium leher Mina dengan penuh nafsu, giginya menggores kulit hingga meninggalkan bekas merah, tapi dia sengaja tidak membuka pakaian Mina sepenuhnya—cuma menarik rok itu ke atas sedikit, cukup untuk tangannya menyelinap ke bawah.Di ruang terbatas itu, King memutar tubuh Mina hingga punggung Mina menempel di dada King, tangan kanannya menggeser celana dalam Mina ke samping, lalu memasuki Mina dari belakang dengan dorongan pendek
last updateDernière mise à jour : 2025-03-25
Read More

69. Target Baru

“A-aku ... aku tidak begitu ingat, tapi mereka ... mereka berniat membunuhku.” Tiba-tiba Zara dengan segenap rasa takut dan frustrasi serta kekacauannya, menarik kuat lengan Red sehingga pria itu agak terhuyung, tapi tidak terjatuh, cuma membungkuk.Red menahan diri. Menekan tepian kasur. Tubuhnya yang membungkuk, tetap bertahan dalam posisi itu. “Di mana mereka?”Bibir Zara yang kering bergetar saat menjawab. “Me-mereka—maksudku, yang satu berhasil melarikan diri.”Kedua mata Red memicing, tidak mengubah posisinya sama sekali, bertujuan memastikan ekspresi Zara. “Lalu di mana yang satunya?”Zara terlihat menelan ludah. Melepas pegangannya pada Red, lalu mendekatkan tangan kanannya ke mulut, rupanya menggigiti setiap kuku-kuku di jarinya dengan bergetar.“Zara?” ulang Red. Tidak sabar memang. Mungkin sikapnya tidak akan setidaksabaran begini bila yang ada di hadapannya saat ini adalah Mina.Zara menatap Red lekat-lekat. “Kau tidak akan membuangku, bukan?”Red rasa, Zara sedang kacau.
last updateDernière mise à jour : 2025-03-25
Read More

70. Suami Sialan!

“Zara?” Begitu bertanya, spontan Red berdiri, lalu melangkah cepat tanpa peduli akan kekesalannya pada Jack.Baginya, Zara benar-benar menyusahkan. Membuatnya emosi, tapi tertahan. Menjadikannya peduli, di saat hatinya menolak melakukan itu.***Lova menemukan fakta bahwa dirinya dijadikan kambing hitam. Berkat bantuan keluarga suaminya—Gerardo, semua itu memang tidak mustahil.Sungguh kesalahan besar mendatangi markas Gerardo tanpa pengawalan. Lova merasakan intimidasi di awal, bahkan kemudian tidak dapat melawan manakala salah satu sepupu—kakak perempuan Ayer, menyerangnya.“Begitu sulit membuatmu mati, Jalang. Padahal kami sudah bersusah payah untuk mengarahkan semua kesalahan padamu. Menjadikan bukti kuat bahwa kaulah dalang dari terbakarnya mobil King Blackwood.”Lova merasakan sakit di punggungnya karena ditendang dari belakang secara tiba-tiba. Curang memang jadi ciri khas keluarga Gerardo. Namun tidak akan ada yang berani membunuhnya di sini, karena dia garis keturunan pertama
last updateDernière mise à jour : 2025-03-25
Read More
Dernier
1
...
456789
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status