All Chapters of Aku Dipaksa Menikahi Dua Pria: Chapter 41 - Chapter 50

85 Chapters

41. Sekali Ini Saja

“Tidak. Aku pemimpin di sini, maupun di rumah.”“Tak perlu bertanya kalau begitu.”“Lukisan masih belum terpajang. Kau yakin akan berada di sini sampai galerinya tutup?” Austin mengalihkan pembicaraan sebelum dia makin kesal.“Tentu saja tidak. Aku cuma mampir. Memastikan siapa kali ini yang kau percaya untuk menjaga galeri.”Tidak lagi bersuara, Austin kembali fokus pada apa yang sedang dikerjakannya tadi sebelum kedatangan Zara.Zara mendekat, pamit dengan memberi ciuman di kedua pipi Austin. “Sampai jumpa nanti malam, Sayang.”Austin tidak mengiyakan. Langsung tangannya mengusap kedua pipi bekas kecupan dari Zara. Istrinya selalu sengaja berbuat hal-hal yang tidak disukainya. Mencium pipi adalah salah satunya. Memancing kemarahannya lewat kesabaran yang selalu dipertahankannya.Di jam makan siang, Austin mengajak Mina untuk bersantap bersama. Mereka menikmatinya di atap, setelah apa yang mereka pesan sampai tepat waktu.“Kupikir kau tidak akan makan makanan seperti ini.” Mina melon
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

42. Hiu Putih

Tanya jawab yang membuat Zara hampir mual. “Tidak, jangan. Meski mereka terpisah, kuburkan saja jadi satu.”“Okay.” Tanpa pikir panjang Red berdiri. Tugasnya sudah jelas, sehingga tidak perlu lagi ada pembahasan lain.“Masih ada sisa satu kepala lagi, bukan?” Sedang menahan mual, Zara bertanya hanya demi bisa mencegah Red pergi meninggalkannya.Red melirik Zara. “Kalau kau mau sekalian, silakan kirimkan semua data diri target pada Jack.”Zara menghela napas. Mual yang berhasil teratasi. Cukup dengan menatap wajah sombong, tapi tampan di depannya. “Tidak sekarang.”“Okay. Terima kabar dari Jack dalam dua puluh empat jam.”“Hei!” Zara sampai terburu berdiri, cepat sigap menahan lengan Red. “Tidak bisakah kau minum dulu denganku?”Red menatap Zara yang rupanya memohon lewat raut wajah dan sorot matanya yang sendu. “Aku tidak punya waktu.”“Setengah jam—oh, dua puluh menit saja. Hmm? Mau, ‘kan?”“Aku sungguh tidak punya waktu untuk minum denganmu, Zara Balthazar.” Red mengambil ponsel di
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

43. Menghisap Kuat-Kuat

Dengan jari-jari gemetar Mina membalas, tanpa sempat mempertanyakan siapa orang di balik semua yang dialami saat ini. Bukan. Bukan King!Aku paham.Dan ponsel Mina berdering dua detik setelahnya. Panggilan masuk. Keberanian yang masih terkumpul setengah, coba digunakan. “Halo?”“Tanggal berapa Gabin Walle lahir?” Di seberang, suara operator telepon yang biasanya memang seorang wanita, bertanya tanpa basa-basi. Persis robot atau mesin.Mina yang sejak awal berniat untuk mengenali suara si penelepon merasa bingung, sekaligus kecewa. Sampai-sampai tidak terlalu fokus pada pertanyaan yang diajukan. “Apa?”“Waktu Anda satu menit.”“Hei—”“Waktu Anda satu menit.”Meski tidak begitu fokus, Mina ingat pertanyaannya. Tapi, mana dia tahu tanggal lahir si berengsek sialan—oh! Jadi ini ada sangkut pautnya dengan si bajingan gila itu?“Waktu Anda—”“Dua puluh dua!” Tidak jelas ingat, namun pernah Mina dengar, bibinya kerap menyebut tanggal ulang tahun Gabin sebagai hari keberuntungan.“Selamat. An
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

44. Serangan Brutal

Bukan hanya hisapan, tetapi serangan lapar yang rakus. King kembali menahan tawa saat bibir Mina menggigit bibir bawahnya lagi, tapi kali ini sampai berdarah tipis, lalu mengulangi—menghisap kuat hingga lidah mereka bertaut.Nafsu seketika menguasai mereka. Pakaian Mina dipaksa lepas dengan kasar oleh tangan King. Dalam sekejap berakhir di lantai.King mendorong tubuh Mina ke tangga, menindih dengan tubuh telanjangnya yang berotot. Kejantanannya yang sudah keras dan besar menggesek paha Mina, lalu memaksa masuk ke dalam kewanitaan yang basah, tanpa ampun.Mina mengerang keras, kakinya mengerat di pinggang King kuat-kuat, saat si suami kedua menghentak brutal, memompa dalam-dalam sampai bokongnya memerah akibat benturan di anak tangga.King menyeringai melihat si istri yang berusaha kuat menahan serangannya.Melanjutkan dengan meremas payudara Mina kasar hingga puting tegang itu memerah, lalu menarik rambut Mina, memaksa kepala si istri untuk mendongak.King selalu beda. Dia memasukk
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

45. Hubungan Suami Istri yang Normal

“Kau sengaja?” Mina sudah selesai, siap menghajar King dengan berjalan cepat ke arah si suami kedua.“Kalau sengaja, pasti tidak kuberitahu.”Pintu depan terbuka, terbanting kemudian dengan suara Red yang menggelegar saat memanggil istrinya.“Mina!”Mina berbalik, mundur seketika dari hadapan King. “Ya, aku di sini!”Selagi menunggu Red sampai, King berkata. “Kau menjaga perasaannya.”“Kita perlu perubahan, King.” Sambil bicara, Mina menoleh ke sisi arah di mana Red akan muncul.“Rumah tangga yang normal?” King bukan asal tebak. Memantau selama ini. Lagipula, Mina tetaplah wanita biasa yang menginginkan kehidupan layaknya pasangan suami istri pada umumnya.“Ya. Belum terlambat.” Mina pun tahu kalau suami keduanya mudah memahami dirinya, setengah dari isi kepalanya.“Tidak akan kau dapatkan itu dariku.” King menurunkan volume suaranya, tepat saat melihat adiknya tiba dengan raut kesal.Mina tahu dengan sangat pasti. King tidak membutuhkan perubahan, kenormalan atau keadilan dalam hubun
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

46. Cemburu Buta

“Hahaha! Kau benar, benar sekali.” Tertawa pelan, Mina menepuk-nepuk dada King. Percuma memberitahu suami keduanya soal ini.“Jangan konyol. Kehidupan pernikahan kita, kau dan adikku, dari awal sudah tidak normal.”“Baik, baik.” Mina mengangkat kedua tangan di udara, tanda menyerah. “Tidak akan kubicarakan hal konyol ini di lain waktu. Ternyata membuatmu kesal, ya?”“Hei, kau kecewa?” King menahan pergelangan tangan Mina, mencengkeram, memaksa mereka agar bertatapan.Mina akhirnya bersedia mengalah, agar bertatapan dengan King demi mengakhiri pembicaraan tak perlu. Tidak perlu bagi King, bagi Mina penting. “Tidak. Sama sekali tidak. Menyesal saja karena membicarakannya denganmu.”King melepas Mina. Tatapannya selalu menajam di waktu-waktu yang terkadang tidak tepat.“Terima kasih untuk makanannya.” Mina mundur. Sejauh yang dia bisa. Berpura bersiap untuk kembali bekerja.King tidak bereaksi selain dari diam, tetap di tempat memperhatikan gerak-gerik canggung Mina yang sengaja menghind
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

47. Ajari Peliharaanmu

Pintu ruangan Austin akhirnya terbuka tanpa perlu siapa pun yang mengetuk. Pria itu lebih terlihat sangat terkejut akan keberadaan King, daripada apa yang terjadi pada istrinya.“Ajari dengan baik peliharaanmu ini.” King melirik Zara yang gemetar sambil mengaduh memegangi lengan, lalu King mendekat pada Mina, menarik pelan pinggang si istri agar menempel padanya.Austin yang sedari tadi cuma menatap King, kini beralih pada Zara. Meski dia terkejut melihat si istri terluka, namun lebih marah untuk apa yang telah diperbuat Zara sehingga mengundang aksi brutal dari King. Dengan kata lain, salah Zara sendiri. Cukup melihat tanpa tahu permasalahannya saja, Austin sudah bisa menebak.“Berulang kali kukatakan padamu, jangan berulah. Kau masih saja,” geram Austin. Kedua tangan mengepal di sisi tubuh. Rasanya ingin mengamuk, tapi sekarang bukanlah saat yang tepat. Lawannya tidak sepadan. Lagipula, pihaknya yang cari gara-gara duluan.King Blackwood. Siapa yang tidak kenal pria berbakat dalam h
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

48. Sendirian

Beristirahat di rumah sendirian, Mina mengerti kenapa Red pamit padanya untuk pergi mengurus sesuatu. Dia paham kalau Red terpicu oleh perkataan King. Tentang ketidakbecusan yang membuat harga diri seorang Red terguncang.Baru beberapa waktu lalu Red mengubah sistem keamanan di rumahnya menjadi lebih canggih dari sebelumnya. Mina pikir, pasti sulit ditembus. Dinding-dinding rumah kini dilapisi sensor termal yang bisa mendeteksi panas tubuh hingga radius lima meter di luar perimeter, ditambah jaringan laser tak kasat mata yang memicu alarm senyap ke ponsel Red kalau ada yang memotongnya. Kamera mikro dengan AI pengenal wajah tertanam di setiap sudut, bahkan di bawah lantai, dan pintu utama dilengkapi kunci biometrik tiga lapis—sidik jari, retina, dan kode suara.Tapi malam ini, layar kontrol di ruang tengah yang biasanya menyala hijau kini berkedip merah samar, tanda sistem di-hack. Seseorang atau sesuatu telah membypass firewall kuantum Red dengan presisi mengerikan, membuat lampu oto
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

49. Keintiman Setelah Ketegangan

Mina tidak terprovokasi, namun dia sedikit goyah dikarenakan sendirian. Situasi dan kondisi membawa pengaruh paling mendasar dalam dirinya. Padahal dulu dia sangat terbiasa ditindas habis-habisan oleh si sialan Gabin.“Aku bukannya ingin membunuhmu,” kata Austin lagi. Kali ini dia menyembunyikan diri di balik dinding pemisah antara ruang tamu dan tengah. Melihat kuda-kuda Mina yang serius akan menembak asal, membuatnya harus sangat waspada. Seseorang yang nekat, pasti tidak takut mati.“Lalu untuk apa semua yang kau lakukan?” Mina tidak fokus. Rasa sakit dan cemas terlalu mengganggu.“Pencapaianku dimulai darimu. Perlu perjuangan keras untuk bisa menemukan perempuan kecil yang disembunyikan Gabin sekian lama.”Gabin? Si sialan itu lagi? “Kau ....” Mina langsung ingat pada ucapan King tentang Gabin. Sesuatu yang serupa, sama. “Keluarga bayangannya?”“Hahaha!” Tawa Austin bergema. “Kau bisa menganggapnya begitu. Yang jelas kau memang target sejak awal jauh sebelum kematian Gabin.”Mina
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

50. Para Blackwood yang Brutal

“Lalu?” Kedua alis King terangkat. “Cuma demam. Bukan apa-apa bagi seseorang yang biasa menendang dan mengumpatiku.”Tertawa pelan, Mina memeluk King yang selalu memudahkan segala masalah. Entah apa yang benar-benar serius bagi seorang King Blackwood. Pergelangan tangan Mina yang terasa nyeri serta berdenyut, terkulai setelah akhirnya gagal mendekap erat, cuma bisa seadanya.“King, apa yang kau lakukan?” Mina sudah pasrah, tapi tetap bertanya karena tidak ingin diam lalu tertidur dengan sendirinya. Perlu bicara agar dapat terjaga.“Mengambil panas tubuhmu.” King menarik lepas pakaian yang melekat di tubuh istrinya.Dengan satu gerakan kasar, dia tidak sabar. Malah merobek kemeja Mina hingga kancing berhamburan ke lantai, lalu menarik bra si istri sampai tali pengaitnya putus. Mana peduli, dilemparnya ke sudut kamar.Tangan dingin itu langsung mencengkeram payudara Mina, meremas kuat sampai si wanita mengaduh, tapi King cuma tersenyum miring, jari-jarinya mencubit puting itu dengan sen
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status