“Hahaha! Kau benar, benar sekali.” Tertawa pelan, Mina menepuk-nepuk dada King. Percuma memberitahu suami keduanya soal ini.“Jangan konyol. Kehidupan pernikahan kita, kau dan adikku, dari awal sudah tidak normal.”“Baik, baik.” Mina mengangkat kedua tangan di udara, tanda menyerah. “Tidak akan kubicarakan hal konyol ini di lain waktu. Ternyata membuatmu kesal, ya?”“Hei, kau kecewa?” King menahan pergelangan tangan Mina, mencengkeram, memaksa mereka agar bertatapan.Mina akhirnya bersedia mengalah, agar bertatapan dengan King demi mengakhiri pembicaraan tak perlu. Tidak perlu bagi King, bagi Mina penting. “Tidak. Sama sekali tidak. Menyesal saja karena membicarakannya denganmu.”King melepas Mina. Tatapannya selalu menajam di waktu-waktu yang terkadang tidak tepat.“Terima kasih untuk makanannya.” Mina mundur. Sejauh yang dia bisa. Berpura bersiap untuk kembali bekerja.King tidak bereaksi selain dari diam, tetap di tempat memperhatikan gerak-gerik canggung Mina yang sengaja menghind
Last Updated : 2025-03-17 Read more