All Chapters of Aku Dipaksa Menikahi Dua Pria: Chapter 11 - Chapter 20

85 Chapters

11. Cium Dulu

“Ibu pergi ke beberapa daerah terpencil membagi-bagikan bantuan bahan makanan pokok untuk penduduk yang kekurangan pangan.” Red memberitahu. “Selama sembilan hari kau terbaring di tempat tidur, Ibu juga sedang tidak berada di sini—”“Tunggu,” sela Jemima, menatap Indila. “Kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah seharusnya kau masih di perbatasan?”Indila tersentak. “Y-ya, Nyonya?” Bahkan sampai tergagap.“Pekerjaannya di perbatasan sudah selesai, Bu. Ayah memberinya tugas baru.” Red yang bantu menjelaskan.“Tugas baru?” Jemima tidak henti memberi tatapan intimidasi. Tidak sadar kalau Mina datang bersama Indila.“Ya, Nyonya. Tugasku saat ini adalah sebagai pengawal pribadinya Mina.”Kedua mata Jemima melebar. Merasa heran. Apa tidak ada orang lain sampai harus meminta Indila yang melakukannya?“Siapa yang merekomendasikanmu? Red?” Jemima menatap putranya.“Bu-bukan, Nyonya. Tuan Logan langsung yang memberiku perintah—”“Dan atas persetujuan Red juga,” sela Mina, melirik suaminya. “Benar
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

12. Jangan Menggertak

Red benar mencium bibir Mina. Mencium brutal agar istrinya berhenti membicarakan Indila. Jemima yang menyaksikan sampai berdeham, namun tidak dihiraukan.Mina memukul dada Red, berharap oksigennya yang tercuri, bisa didapatkannya kembali. Red baru mau melepaskan saat Jemima melewati mereka sambil menutup pintu.Terengah-engah keduanya. Mina sampai bersandar di dada Red sanking lemasnya. Ciuman yang barusan luar biasa menghanyutkan.“Kau ... kau melindungi wanita itu sampai sebegitunya.” Bukan cemburu, Mina mengejek karena akhirnya menang dari Red, sebab kini memegang satu kelemahan suaminya. Wanita itu, Indila Rhodes!“Apa maksudmu?”Mina melepas tubuh dari Red sebelum dirinya berkeinginan untuk memeluk pria itu erat-erat. “Apa kau selalu pura-pura bodoh begitu setiap kali dipertanyakan soal Indila?”Red memperhatikan kamar Jemima. Cemas kalau-kalau si ibu malah memasang alat penyadap di ruangan besar nan luas itu. Meski memang mustahil terpasang di kamar seorang wanita seperti ibunya
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

13. Tidak Perlu Merasa Siap

Red mengangguk tanpa maksud meyakinkan Mina. “Aku tahu lewat berbagai informasi yang kudapatkan tentangmu. Kau putri tunggal. Setelah rumahmu dimasuki perampok dan kedua orang tuamu meninggal dunia, kau tinggal bersama adik ibumu—Melrose.“Gabin menikahi Melrose, namun kau kerap mendapatkan pelecehan darinya. Kau menyembunyikan traumamu jauh-jauh di dalam dirimu. Bahkan ketika dia nyaris memperkosamu, kau menancapkan gunting di pahanya. Dia pincang karena ulahmu.” Merasa cukup, Red diam memperhatikan raut wajah Mina yang berubah-ubah.“Memang mustahil kau tidak tahu,” gumam Mina. Bukan mulai ketakutan, cuma merasa cemas.“Tepat.”Mina memegang lengan Red agar pelukan erat itu terlepas darinya. Tidak peduli, makin diperkuat, Red menekan agar bagian bawah tersensitif milik Mina bertemu kebanggaannya yang jarang terasah bakatnya.Mina menggeliat pelan, bercampur perasaan was-was dalam dada. Aneh, setiap mendapat perlakuan begitu intim—entah dari Red atau King, Mina tidak pernah merasa ba
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

14. Penuh Rayuan, Tanpa Permohonan

“Bagus. Lemaskan tubuhmu, Mina.” Red berbisik, mengecup telinga si istri dengan lembut memanja.Mina melihat ekspresinya yang sayu, menikmati, setengah tidak berdaya, bahkan tidak tahan untuk berdiam diri. Selagi jari suaminya keluar masuk tak henti, diraihnya ‘junior’ Red untuk digenggam, dibuat tegang.“Kau suka?” balas Mina yang menggoda. Tak mau cuma jadi pihak yang tidak melawan.“Lebih suka kalau kau menuntunnya untuk masuk ke dalam dirimu.”“Ajari aku.” Punya rasa takut, namun sama sekali tidak ada hubungannya dengan trauma akibat ulah Gabin.Mau sama mau berbanding terbalik dengan pelecehan. Mina dapat membedakan keduanya.“Kau pasti mahir dengan sendirinya. Cobalah. Nalurimu yang akan menuntunmu.” Red menimpa tangannya di tangan Mina agar semakin kuat menaikturunkan juniornya.Mina berubah pikiran. Sensasi ingin ditikam secara mendadak, membuatnya mengubah kemauan. “Kalau aku yang memintamu memasukiku lebih dulu, apa akan kau lakukan?”Padahal Red begitu ingin si perawan malu
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

15. Penyerangan di Dalam Hutan

Meleset! Namun pipi Mina sempat tergores oleh pisau yang diterbangkan ke arahnya. Pria itu seorang ahli. Jika tidak karena kaki yang ditembak Indila, mungkin pisaunya berhasil mengenai leher Mina—si target.Karena pria itu pun memiliki pistol yang sudah dikeluarkan dari balik pinggangnya, Indila wajib bersembunyi kalau tidak mau kepala atau jantungnya berlubang.Mina telah hilang dari pandangan keduanya. Rupanya lari tidak tentu arah. Tidak dipedulikannya Indila, karena dia tahu, sebagai pengawal pribadi dan terbiasa dalam situasi begini, Indila Rhodes bisa menjaga diri sendiri.“Ingat baik-baik, Mina. Ingat di mana mobilnya terparkir.” Mina komat kamit memberi kesempatan otaknya berpikir, mengingat.Cuma sekali Mina lengah, menoleh ke belakang untuk memastikan mungkin saja Indila menyusulnya, ketika dia kembali pada tatapan lurus, dihadapkan oleh mulut pistol yang mengarah ke keningnya.“Jangan bergerak, Mina.” Pria itu mengenalnya.“Tenang, Mina! Tenang! Anggap yang sedang kau hadap
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

16. Hari Ini Kau Milikku

Mina tidak sempat berteriak, namun bisa meraih batu kecil di dekatnya untuk dilemparkan ke arah asal suara. Gerak refleksnya lumayan bagus.King? “Sedang apa kau di sini?”Seperti biasa, King terkekeh setiap kali berhadapan dengan Mina. “Numpang lewat.”Percuma Mina bertanya. “Kau bekerja sama—”“Itu pria yang mengejarmu?” King menunjuk melewati bahu Mina, tepat di gundukan tinggi tempat tadi Mina tersandung sebelum berguling. Kini pria itu siap menuruni turunan untuk mendatanginya.“Ya. Sepertinya dia salah satu dari rekannya Gabin.”“Baiklah. Mungkin ada yang mau kalian selesaikan. Aku pergi dulu,” pamit King sambil balik badan.“Tunggu, King!” Mina berhasil menangkap kaki King, mencengkeram kuat.King pura-pura bersikap dingin. “Lepaskan aku, Mina. Selesaikan masalah di antara kalian.”Mina mendengus. Tahu kalau kakak iparnya sedang bersandiwara. “Kau sungguh akan pergi? Meninggalkanku sendirian di sini?”Yang tadinya berdiri, kini King berjongkok, tepat di hadapan Mina yang tidak
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

17. Seperti Wanita Murahan

“Red mungkin mencariku, King.” Sudah dua jam berlalu sejak keluar hutan, dibawa ke rumah persembunyian King yang lain. Mina yakin suaminya pasti curiga dan setidaknya mencari tahu apa belajar menembak yang diikutinya berjalan lancar atau tidak.“Mungkin.” King melepas paksa blus Mina. Sempat ada perlawanan, walau akhirnya dia yang jelas menang.“Indila pasti memberitahu Red tentang apa yang terjadi.”“Indi justru senang kau tidak ada, Mina.” Tawa King mengundang kemarahan Mina. Saat kaki kiri Mina yang tidak ikut terkilir menendangnya, cepat ditangkap dan dicengkeram. “Hmm ... mau coba?”“Jangan coba-coba.” Tahu percuma bicara pada King, apalagi mengancam, Mina hanya berusaha menegaskan bahwa dirinya tidak ingin diperlakukan seenaknya. “Hei!”“Jangan berlagak seperti perawan.” King tidak tertawa kali ini. Ditariknya paksa celana Mina agar keluar dari kedua kaki, meski yang kanan tetap menggunakan cara yang lebih sopan.“Kau kecewa?” ejek Mina. Mengingat betapa gencar King mengajaknya
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

18. Menyerahkan Diri

Red melihat tatapan putus asa Indila. “Aku tidak percaya kemampuan bertahan tubuhmu cuma sebatas itu.”“Aku tidak bohong,” rengek Indila. Sudah lama tidak bertingkah. Jika bukan dengan Red, dia tak sudi bermanja konyol begini. “Bisa kau rasakan? Aku demam, Red.”Membenarkan dalam hati, Red merasakan hangat di atas normal, ketika Indila meletakkan telapak tangannya di kening wanita itu.“Kuantarkan kau pulang.” Red menarik tangannya dari kening indila.“Aku tidak mau.” Melemah putus asa suara Indila disertai gelengan kepala. Wajahnya memerah, matanya sayu mengerjap.Ketika Red siap pergi meninggalkannya, Indila sampai terjatuh dari sofa karena menangkap lengan Red.“Hei ....” Red kehabisan kata-kata. Melihat Indila yang biasanya kuat dan tegar, kini lemah tidak berdaya. Dibantunya Indila agar kembali berbaring di sofa. “Aku harus mencari istriku.”“Dia tidak ada di rumahnya King, Red. Sebelum ke sini, sudah kupastikan terlebih dulu.”“Ke mana King membawanya?”“Kau saja tidak tahu, apa
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

19. Dipaksa Dengan Brutal

Mina tertawa mengejek, daripada terbawa perasaan. “Kau tahu kalau aku tidak cuma tidur denganmu. Faktanya, aku istri adikmu.”King membalas tawa Mina sambil mengecup-ngecup leher kecil itu. “Memang. Tapi kenyataannya kau juga milikku.”“Karena kau suka saat aku melawanmu, akan kulakukan habis-habisan ketika kakiku sudah sembuh.”“Sekarang saja,” bisik King dengan lidah menjilati telinga Mina. “Lawan aku, Mina.”“King!” Mina panik, karena King lagi-lagi menarik lepas blusnya.Ah, iya. Blus yang robek di bagian dada telah berganti dengan yang baru. King-lah yang memberikan Mina baju baru, setelah tadi mereka selesai berperang brutal.“Jangan lagi, King.” Mina kehabisan tenaga melawan kakak iparnya. Perut kenyang, kaki masih berdenyut dan mata sudah ingin terpejam.“Semakin kau tidak mau, makin kupaksa.” King menyeringai, menelusuri menggunakan ujung jari ke tiap jengkal kulit tubuh Mina yang terbuka.Mereka berkeringat banyak setelahnya. Posisi yang dilakukan bahkan dibuat King senyaman
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

20. Candu

King mengendus aroma lembut dari rambut istrinya. “Kukirimkan video saat kita bersumpah tadi pada suamimu yang lain.”Mina meninju punggung King. Sungguh-sungguh, sekuat tenaga yang tersisa. Tetap memeluk erat kemudian. Kalau menangis tidak bisa dilakukan, sebaiknya lampiaskan saja amarahmu lewat apa pun.“Bajingan! Berengsek!” Berbagai umpatan lain pun menyusul.Rasa sesak setelahnya Mina dapatkan karena King menciumnya dengan pemaksaan. Awalnya sungguh tidak sudi, perlahan-lahan tinju Mina mengendur, jadi menyentuh King di sana-sini.Beragam suara dari mulut King dan Mina bergema di ruangan. Mereka benar-benar bercinta dalam beragam perasaan, berpakaian lengkap setelan pernikahan.“King, huft ...” Mina menghela napas. “Pelankan ... gerakanmu.” Kesakitan. Bagian selangkangan Mina terasa sakit.“Aku suka.” Meski suka, senyum King terukir prihatin. Gerakannya melambat, namun tetap memberi rasa sakit bagi Mina.Kesadaran Mina mengabur, namun dipaksakan agar tetap fokus. Kenikmatan nyari
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
123456
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status