Meleset! Namun pipi Mina sempat tergores oleh pisau yang diterbangkan ke arahnya. Pria itu seorang ahli. Jika tidak karena kaki yang ditembak Indila, mungkin pisaunya berhasil mengenai leher Mina—si target.Karena pria itu pun memiliki pistol yang sudah dikeluarkan dari balik pinggangnya, Indila wajib bersembunyi kalau tidak mau kepala atau jantungnya berlubang.Mina telah hilang dari pandangan keduanya. Rupanya lari tidak tentu arah. Tidak dipedulikannya Indila, karena dia tahu, sebagai pengawal pribadi dan terbiasa dalam situasi begini, Indila Rhodes bisa menjaga diri sendiri.“Ingat baik-baik, Mina. Ingat di mana mobilnya terparkir.” Mina komat kamit memberi kesempatan otaknya berpikir, mengingat.Cuma sekali Mina lengah, menoleh ke belakang untuk memastikan mungkin saja Indila menyusulnya, ketika dia kembali pada tatapan lurus, dihadapkan oleh mulut pistol yang mengarah ke keningnya.“Jangan bergerak, Mina.” Pria itu mengenalnya.“Tenang, Mina! Tenang! Anggap yang sedang kau hadap
Last Updated : 2025-03-07 Read more