Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Menantu Sang Mafia: Chapter 161 - Chapter 170

215 Chapters

Kemarahan Benigno

Begitu mendapat kabar kalau kasinonya dirampok, Benigno dan Jordy pun segera menuju Mensina Casino. "Apa saja yang kalian lakukan sampai-sampai terjadi hal seperti ini?!" bentak Benigno. "Maafkan kami, Capo. Orang itu ... mereka datang membawa rombongan senjata. Menurut keterangan pengunjung yang sedang berada di depan Kasino begitu mereka turun dari mobil mereka pun langsung menembaki bodyguard kita, Capo!" kata salah seorang staf kasino. "Sialan!! Siapa orang-orang itu?! Berani-beraninya dia merampok kasinoku. Apa dia tidak punya takut sama sekali?!" Meski Jordy sudah mengatakan kalau yang merampok kasinonya adalah Capo dei capi, tapi Benigno rasanya tidak bisa percaya sama sekali pada keterangan yang diberikan oleh Jordy. "Kata salah seorang dari mereka, emh ... sepertinya dia adalah pemimpin dari perampokan itu, Capo. Dia mengatakan kalau dia adalah Capo dei Capi, Capo," kata orang itu lagi dengan mimik
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Kalian Punya Buktinya?

"Tuan Benigno saat ini sedang tidak bisa diganggu. Jika Tuan-tuan ada keperluan, tanyakan saja pada saya. Nanti saya akan menjawab semampu yang saya bisa," kata Jordy menawarkan.Danilo, polisi yang tempo hari datang ke kediaman Benigno, menatap Jordi dengan pandangan menyelidiki."Kami hanya butuh berbicara dengan Tuan Benigno sebagai pemilik dari kasino ini. Kami perlu menanyakan beberapa hal padanya tentang sesuatu yang orang lain mungkin tidak tahu jawabannya. Misalnya tentang saingan bisnisnya, jumlah uang yang dicuri oleh perampok itu. Kami ingin tahu semuanya," kata polisi itu."Tuan-tuan bisa menanyakan itu pada saya, tak harus bertanya langsung pada Tuan Ben. Saya akan menjawabnya," jawab Jordy dengan mantap.Kedua polisi ini saling pandang."Kami hanya ingin bertemu dengan Tuan Benigno!" Lagi-lagi polisi ini bersikeras ingin bertemu dengan Benigno."Tapi Tuan Ben masih ada urusan.""Kami akan menunggu."
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Melengserkan Capo Dei Capi

"Kenapa kalian diam, hmm?" tantang Benigno.Saat ini ada banyak hal yang menjadi pikiran Benigno terkait perampokan ini. Dia sedang tidak baik-baik saja. Apa lagi orang yang telah merampok kasinonya adalah orang yang selama ini ia bangga-banggakan. Capo dei capi.Jadi saat mendengar polisi ini menanyakan tentang hal itu, ia menjadi sensitif karenanya."Maaf, Tuan Ben. Aku rasa Tuan Ben, sudah salah paham pada kami. Kami menanyakan hal itu tidak bermaksud menuduh Kalau Tuan Ben adalah seorang mafia," kilah Danilo."Salah paham bagaimana? Kalian menanyakan itu kepadaku seolah-olah aku mengenal capo dei capi itu. Dan apa kalian bilang tadi? Kalian bilang dia adalah bos dari segala bos mafia? Lalu kalian juga mendesakku untu memberi tahu apa pun tentangnya yang aku tahu. Bukankah dari itu saja sudah kelihatan kalau kalian sedang berupaya untuk mengorek sesuatu dariku? Lalu apa maksud dari semua itu? Kalian menuduhku adalah mafia juga?"Benign
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Kau Mencurigakan!

Ethan meradang setelah mendengar berita perampokan yang terjadi di kasino mertuanya. Alfonso memang sudah sangat keterlaluan. Dia mungkin saja tak tahu kalau kasino itu adalah milik mertuanya Ethan, tetapi dia tidak mungkin tidak tahu kalau Kasino itu adalah milik orang tua Crystal uang yang notabene adalah sahabat dari istrinya itu, kan?"Papa kemana, Crys?" tanya Ethan saat malam itu dia pulang ke rumah namun tak melihat ada Benigno atau pun Jordy di sana.Crystal pun menyiapkan makan malam untuk Ethan. Biasanya meski hubungan mereka agak sedikit aneh, tapi Benigno dan Ethan selalu menyempatkan diri untuk makan malam bersama maupun sarapan bersama. Tapi kali ini ruang makan kosong tanpa kehadiran Benigno."Owh, itu ... Papa berangkat ke Catania," jawab Crystal ia membantu Bertha untuk menyiapkan makan mereka."Catania?""Hum. Kau sudah tahu kalau Mensina Casino Cabang Via Agrigento dirampok? Aku sengaja tidak memberi tahumu. Aku tidak m
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Kau Keterlaluan!

Arabella salah tingkah mendengar Crystal."Crys, ehm ... kau jangan mengambil hati kata-kataku itu, hum? Aku tidak serius waktu itu," ucap Arabella.Crystal komat-kamit seolah menirukan Arabella bicara."Aku rasa sebaiknya kita berdamai saja, Crys. Bagaimanapun tak akan lama lagi, aku dan ayahmu akan menikah ....""Berdamai? No! Bagaimanapun ceritanya, apa pun yang terjadi, aku tetap tidak akan berdamai denganmu. Dan dengar ya, Jalang! Kau mungkin telah berhasil menggoda ayahku agar mau menikahimu! Tapi jangan berpikir untuk memiliki sepeserpun dari hartanya!" kesal Crystal."Hei, Crys! Kenapa kau harus berbicara seperti itu?" tegur Ethan."Ethan, kenapa kau membelanya? Apa saat aku tidak ada dia juga merayumu?" Crystal tak terima."Astaga, Crys. Kenapa kau berkata seperti itu? Tentu tidak, Mia Cara. Tapi kata-katamu itu sedikit keterlaluan!" Arabella bangkit dari duduknya."Tidak apa-apa, Ethan. Aku t
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

Pria Hidung Belang

"Sudah di sini saja!" pinta Arabella.Ethan pun meminggirkan mobilnya dan melihat mereka saat ini ada di depan sebuah gang sempit di area bukit yang dipenuhi dengan pemukiman warga. Ya, seperti pada umumnya pemukiman penduduk kaum menengah ke bawah warga Sisilia.Arabella membuka pintu mobil, begitu pun dengan Ethan. Pria itu kini berjalan ke belakang menuju bagasi mobil. Ia mengambil koper Arabella dari sana."Terima kasih Ethan," jawab Arabella."Aku akan mengantarmu hingga ke depan pintu rumah yang akan kau tuju!" kata Ethan.Arabella menggelengkan kepalanya."Itu sama sekali tidak perlu. Aku bisa sendiri."Ethan tak menghiraukan melainkan kini malah memanggul koper itu."Ayolah, aku tidak suka menawarkan sesuatu hingga berkali-kali. Lagi pula jika rumah yang kau tuju berada  di atas bukit ini bukankah akan sangat melelahkan jika kau kau ke sana sambil membawa koper? Biar aku mengantarmu hingga ke atas." Etha
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Armando Grillo

Mereka masih mengobrol ringan hingga kini mereka berada di pertengahan pemukiman bukit, melewati jalan-jalan sempit yang dipenuhi rumah-rumah warga dengan mode kuno dan pemukimannya pun antara satu dengan rumah yang lain dibuat rapat dengan jalan-jalan gang yang sempit.Ya sekali lagi seperti halnya kebanyakan rumah warga di Sisilia."Tolong! Tolong aku, Tuan! Kami akan mengganti kerugian Anda dan mobil yang tak sengaja ditabrak oleh ayahku. Tapi aku mohon jangan ... aku mohon jangan menyakiti ayahku!" Terdengar suara seorang perempuan dari jarak sekita sepuluh meter dari tempat Arabella dan Ethan berada. Dan itu mau tidak mau menarik perhatian Ethan dan Arabella."Kalau kau punya uang bayar sekarang! Jangan hanya tahu menabrak mobil orang. Tapi bingung cara membayarnya sekarang!" Kini terdengar lagi seorang laki-laki menjawab perkataan perempuan itu dengan bentakan.Diam sejenak. Ethan dan Arabella berusaha mengabaikan pertengkaran orang itu. Lag
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Pelaku Penembakan Pastur

"Bedebah!!!" teriak salah seorang dari pria itu sambil menyerang Ethan.Perkelahian antara Ethan dan penagih hutang yang tak sengaja ia temui bersama Arabella berujung pada perkelahian dengan jumlah tak seimbang. Empat orang lawan satu. Tadinya perkelahian hanya antara Ethan dan seorang saja. Namun kini teman-temannya juga ikut pula membantu."Hiiiiatt!!" Seseorang hendak meninju Ethan namun pria itu cepat menangkisnya. Untung saja kepalan tinju itu tak sempat menghantam wajah tampan itu. Kalau tidak Crystal akan semakin mengomel nanti jika tahu  Ethan berkelahi lagi.Ethan menangkap tangan orang yang akan memukulnya dan memelintirnya, sebelum ia kemudian membuat gerakan seolah mematahkan sepotong kayu di atas pahanya."Argggh!!! Sakiiit ... sakiit!!" jerit pria itu."Begitu saja sudah sakit? Bagaimana kalau dengan yang ini?"Ethan kini menghempaskan tubuh pria itu dengan keras di atas jalan beton pemukiman dan menginja
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Calon Mertua

"Ya Tuhan, aku kira kau semakin tua, ternyata kau semakin kekanakan," cibir Ethan sambil menepuk-nepuk punggung orang tua yang sedang memeluknya erat itu."Itu karena aku merindukanmu, Capo!"Armando memukul punggung Ethan balik dengan agak keras. Ethan hanya tertawa."Capo, dia siapa? Apa dia kekasihmu?" Perhatian Armando beralih pada Arabella yang masih melongo melihat Ethan."Oh, bukan. Dia calon mertuaku."Spontan Armando melihat pada Arabella dari ujung kaki hingga ke ujung rambut."Calon mertua? Capo! Jangan bilang kalau .... kau adalah pedofil?" Armando menatap Ethan dengan tatapan memicing.Mendengar kata-kata Armando, Ethan menjadi tertawa karenanya."Pedofil apa? Hahaha! Kau jangan memfitnahku, Armando!""Kalau bukan kenapa calon mertuanya Capo begitu muda? Apa dia sudah berumur namun awet muda?""Hey! Aku tidak setua itu!" celutuk Arabella. "Hahaha, bukan. Dia Ara
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more

Senior

Armando kembali Memandang Ethan dan Arabella bergantian."Oh, lalu untuk apa nyonya ini ada di sini?" tanya Armando."Owh, itu ... aku tadi bermaksud mengantarnya ke rumah ibu angkatnya karena kebetulan Papa Ben sedang tidak ada di sini," kata Ethan.Armando mengangguk-angguk paham."Owh, baiklah. Tapi aku kecewa kau tidak mengundangku ke pesta pernikahanmu, Capo!" Armando pura-pura marah."Bagaimana aku bisa mengundangmu kalau aku bahkan tidak tahu kau ada dimana? Kau menghilang sejak kau pensiun dari dunia mafia. Kau tak lagi bisa dihubungi. Jadi harusnya akulah yang kecewa dan sedih karena sekarang aku tak lagi pantas berteman dengan orang yang yang sudah menjauhi dunia hitam," kata Ethan dengan raut wajah pura-pura sedih.Ah, sebenarnya bukan pura-pura. Yang sebenarnya dia merasa sungguh-sungguh bersedih. Dia bangga pada Armando yang kini telah memutuskan untuk menjauhi dunia para mafia."Capo, jangan seperti itu. Ak
last updateLast Updated : 2025-04-05
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
22
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status