"Mas inget nggak muka Pak Widodo waktu itu? Kocak banget!" Nadira tertawa terbahak, tangannya memegang perut sambil melirik ke arah Adhinata yang sedang fokus mengemudi.Ngomong-ngomong, Nadira sedang membahas satu waktu di mana mereka berpelukan di ruang BK, dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya. Ternyata Pak Widodo, sang kepala sekolah yang datang. Mau ada perlu dengan Adhinata, katanya.Adhinata menoleh sekilas, sudut bibirnya melengkung tipis. "Kamu terlalu senang mengejek orang, Rara. Jangan gitu, Pak Wid itu orang tua. Kepala sekolah pula.""Ya, tapi beneran, Mas! Mukanya tuh kayak ... campuran antara kaget, bingung, sama, apa ya, jijik mungkin?" Nadira kembali tertawa, membayangkan momen itu. "Serius, pas Pak Wid buka pintu dan ngelihat kita cuma berdua di dalam, ekspresinya priceless banget."Adhinata mengangguk kecil, meski sorot matanya tetap lurus ke jalan. "Pak Wid pasti sudah lelah menemukan kita berduaan terus.""Kita ini
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23 อ่านเพิ่มเติม