Suara ketukan di pintu kembali terdengar, membuat keduanya menoleh bersamaan. Sebelum sempat memberi izin, pintu sudah terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Haidar di ambang pintu kamar rawat. Wajah pria paruh baya itu terlihat serius, tetapi ada jejak hangat yang tak biasa di sana."Boleh Papi masuk?" tanya Haidar, meskipun ia sudah melangkah lebih dulu sebelum Adhinata atau Nadira menyahut.Di belakangnya, muncul Wirawan, diikuti Liana dan Adrian. Kehadiran mereka membuat ruangan terasa lebih ramai, tetapi penuh kehangatan.Adhinata yang tadi terlihat santai, seketika menegang begitu melihat ayahnya. Ia mencoba duduk lebih tegak, meski gerakannya tertahan oleh nyeri yang masih terasa di beberapa bagian tubuhnya."Papi sudah lama di sini?" tanya Adhinata, sebatas formalitas, atau basa-basi.Haidar hanya mengangguk kecil. Wajahnya terlihat tenang, tetapi pandangannya tajam, seolah menilai kondisi putranya. "Belum lama. Baru selesai rapat. Mami bil
Last Updated : 2025-02-27 Read more