Adhinata hanya bisa tersenyum kecil saat Nadira dengan semangat menentukan tempat mereka berkencan kali ini."Kita pergi ke tempat favoritku," katanya riang sambil menarik tangan Adhinata menuju mobil.Tidak ada penolakan dari pria itu. Saat ini, kebahagiaan Nadira adalah prioritasnya, dan ia tidak ingin merusaknya.Perjalanan menuju tempat yang Nadira maksud terasa santai, dengan obrolan ringan mengalir di antara mereka, sembari Nadira menunjukkan arah jalan. Namun, ketika mobil mereka mulai mendekati tujuan, Adhinata tiba-tiba merasa jantungnya berdegup lebih kencang. Ia mengenali area ini. Di seberang jalan, tampak bangunan besar dengan tulisan Gelanggang Renang Nasional yang mencolok."Kita berhenti di sini, Mas. Udah, sini aja." Gadis itu menunjuk sebuah kedai eskrim di sisi kiri.Adhinata memarkir mobil. Dia diam sejenak, menelan ludah. Gelanggang di seberang jalan itu adalah tempat di mana trauma terbesarnya bermula, dan sekarang,
Last Updated : 2025-03-02 Read more