Fajar belum sepenuhnya menyingsing di Kota Falice. Kristal-kristal di langit-langit gua raksasa baru memancarkan cahaya redup kebiruan, menciptakan suasana temaram yang menenangkan. Namun di penginapan Cyan Lady, kelompok Kiran sudah bersiap untuk memulai hari."Bangun, semuanya!" Kiran mengetuk pintu kamar satu per satu. "Kita harus segera ke pasar!"Emma membuka pintu kamarnya dengan mata masih setengah terpejam. "Demi Merlin, Kiran. Matahari bahkan belum terbit.""Di bawah tanah tidak ada matahari, Emma," Kiran tersenyum tipis. "Dan kita butuh waktu untuk mencari armor terbaik."Di ruang makan penginapan, Elvira, sang pemilik, menyajikan sarapan hangat berupa roti gandum dan sup jamur bercahaya—makanan khas Kota Falice. Jasper, yang masih terlihat lelah dari pertarungan kemarin, duduk sambil sesekali meregangkan bahunya yang kaku."Kenapa harus sepagi ini?" tanya Jasper, mengambil sepotong roti.Chen, yang sudah rapi dengan jubah birunya, menjawab, "Makin pagi, makin baik kualita
Terakhir Diperbarui : 2025-03-24 Baca selengkapnya