Home / Rumah Tangga / Ranjang Suamiku Yang Membeku / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Ranjang Suamiku Yang Membeku: Chapter 21 - Chapter 30

38 Chapters

21. Apa masih ada cinta?

"Sayang?" lirih Lingga tercengang melihat istrinya di rangkul laki-laki lain didepan matanya sendiri. Namun, anehnya Lingga tak tau harus bereaksi apa, karena pikirannya berkecamuk! Dia memanggil istriku, Sayang? Apa yang terjadi? Kamu masih milikku kan, Nay? Lingga sangat terkejut, karena Naya tak sedikitpun menolak, seakan hal itu sudah biasa mereka lakukan. Seperti orang bodoh yang hanya menatap Naya dengan tatapan penuh kekecewaan juga semburat kesedihan. "Iya, Pak Kelvin yang memaksa ikut! Aku tak ada pilihan!" jawab Naya lembut. Jedar! Mendengar suara lembur itu, jantung Lingga seperti dihantam baru besar! Suara lembut itu, kini telah menjadi milik orang lain kah? Apa Lingga sudah tidak berhak!'Brian? Jadi, selama ini ternyata kau bersembunyi dibalik punggungnya, Nay?' batinnya terluka. Istrinya memilih perlindungan orang lain daripada suaminya sendiri, lebih nyaman dengan laki-
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

22. Menyesakkan ya?

"Benarkah?" goda Brian. "Mas!" pekik Naya, "Jangan menggodaku! Dia tidak ada dalam rencana masa depanku, bukankah kau tau itu?" lanjutnya kesal. Brian mengangguk, "Iya, aku tau! Tapi cinta bisa merubah semuanya, Sayangku! Kau bisa berbalik arah memunggungiku dan kembali pada suamimu!" "Tapi tidak dengan dia, Mas! Cintanya adalah luka dan aku tidak ingin dekat-dekat dengan luka!" ucapnya. Brian mengangguk, namun dalam hati menyalahkan semua ucapan Naya, karena walaupun lidahnya berkata benci, sorot matanya tidak pernah dibohongi. Bahkan, Brian belum pernah mendapatkan tatapan sedalam itu oleh Naya. "Mas tidak percaya?" tanya Naya. "Percaya!" jawab Brian kemudian, "Kau pasti tidak akan kembali pada luka itu, lagi kan!" lanjutnya menatap manut teduh Naya yang juga menatapnya. Intens, membuat Brian selalu tersihir dan seolah masuk dalam pusara netra itu! Maka dari itu, tak perlu Naya ucapkan, Brian meng
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

23. Puas?

Tidak tega! Hati Bia ikut sakit melihat abangnya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan itu. "Bia sudah bilang, Bang, Mbak Naya gak akan memaafkan abang!" ucapnya sedih. Sontak Lingga sedikit mengernyit dengan bibir maju, "Naya? Kamu datang padaku? Yah, aku suamimu, harusnya begini, kau harus bersamaku" racaunya memeluk Bia. Bia sendiri hanya membalas pelukan Lingga, "Ini Bia, Bang!" "Bia? Bianca?" tanyanya sambil melihat Bia dengan lebih jelas diujung kesadarannya yang kembali. "Iya, Ini Bia! Ayo kembali!" ucapnya. Lingga menggeleng, "Gak mau, Bia! Abang gak mau pulang! Wajah Mbakmu memenuhi mata Abang! Ayo minum!" racaunya sambil berusaha mengambil gelas kecil di ujung meja itu. Sontak ditahan Bia, "Sudah bang, Abang sudah banyak minum! Ayo pulang!" paksa Bia. Setelahnya Bia membopong Lingga dengan dibantu petugas bar itu, dan Bia menyetir sendiri menuj
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

24. Mas Byakta denga gundik itu?

"IYA, AKU MENCINTAINYA! APA KAMU PUAS?" teriak Naya penuh amarah kemudian masuk ke dalam kamarnya. Kesal! Marah! Jantungnya bergejolak! Entah sejak kapan, Naya begitu tak terkendali seperti ini. Naya kemudian memilik merendam seluruh tubuhnya di bath up, agar dingin otaknya! Hari ini, Brian melakukan kesalahan dengan menuduhnya! Naya, wanita yang terbiasa keras dengan dirinya sendiri setelah menikah dengan Lingga, dan selalu menerima tuduhan Lingga itu, menjadi keras juga dengan Brian. Brian menuduhnya mencintai Lingga bukan? Lalu apa salah, jika dirinya menjawabnya agar dia puas! Brian menyakitinya dengan tuduhan, dan Naya menyakiti dengan pengakuan! Seperti itu cara kerja rumah tangganya dengan Lingga, saling menyakiti. Hidupnya yang tak mudah, membuat dirinya terbiasa hidup di kakinya tanpa bantuan siapapun! Begitulah Naya bisa bertahan sampai detik ini. Sangat keras dengan dirinya send
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

25. Kita telah hangus

Naya terpaku mendengar nama yang sangat dia rindukan, 'Kenapa menjemput, gundik suamiku?Sebenarnya hubungan seperti apa ini?' batinnya sambil berjalan menjauh. Tak ingin Lingga melihatnya! Namun Naya tetep berkecamuk, bagaimana bisa Mas Byakta menjemput perempuan yang sudah menjadi sebab hancurnya rumah tangga adiknya? Rasanya tidak mungkin! Apa kakaknya itu tidak tau, jika Bia adalah gundik milik Lingga? Dengan segala pikiran yang berantakan, Naya tetap berusaha fokus dan mengerjakan proposal yang diminta atasannya. Sesulit apapun keadaannya, Naya tetap memaksakan dirinya, seperti biasanya, karena merupakan tanggung jawabnya. Naya juga sudah biasa keras dengan dirinya sendiri! Tak lama, kurang lebih satu jam setengah, semua proposal dan perjanjian kerjasama sudah Naya selesaikan, tinggal menunggu cetak oleh asisten Kelvin, lalu menemui Lingga dan dia akan segera kembali ke
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

26. Versi Sachet

Deg! Mendengar itu, genggaman tangan Lingga lepas! Dia merasa sesak! Walau Lingga sudah menyiapkan hati untuk kenyataan ini, nyatanya jantungnya tetap seperti tertusuk ribuan pisau buah yang tumpul, sakit sekali. Padahal, dari awal Naya memang tidak menerima benihnya. Sontak Lingga terduduk kembali, "Ada atau sudah tidak ada anakku, aku tetap tidak akan melepaskan ikatanku, Naya! Kau istriku dan akan tetap seperti itu sampai kapanpun!" jawabnya kemudian mendongak kembali menatap Naya, "Pergilah, aku tidak akan memotong sayapmu! Kepakkan sayapmu dan pastikan hatimu bahagia, Nay!" Mungkin dengan seperti ini, Lingga bisa membuat hati Naya bahagia! Lingga akan mendukung Naya terbang ke tempat yang dia mau, asal bukan perceraian. Itu, janjinya! Lingga kemudian berdiri lagi sambil mengambil paper bag yang ada di bawah meja. Naya bergeming melihat netra nanar milik Lingga saat tepat di hadapannya, dan
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

27. Menginap

Sedangkan Lingga, langsung terduduk setelah Naya keluar dari kamarnya, hatinya hancur, ada rasa sedih karena harus kehilangan anaknya. Harapan Lingga bahwa Naya akan mempertahankan bayi mereka telah sirna! "Maafkan papamu, semua salah papa!" gumamnya. Lingga dirundung kesedihan! Entah kenapa hatinya sakit membayangkan calon anaknya yang harus pergi sebelum melihat dunia. Ditambah, melihat wanitanya begitu dekat setelah sekian lama namun tak bisa meraihnya, begitu menyesakkan. Ditambah Brian? Lingga masih kepikiran dengan Brian! 'Apa boleh, dianggap impas saja? Terlepas Naya selama ini berselingkuh, Lingga tidak apa-apa, anggap sebagai ganti kesalahannya di masa lalu?' batinnya. Lingga kemudian berdiri dan bergegas meninggalkan hotelnya, dia ingin segera membebaskan semuanya, mungkin dengan sebotol whisky. Daripada Lingga terus terduduk dengan segala pikiran dan kefrustasiannya, Lingga memilih menuju Bar di ma
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

28. Tidak tau diri.

Bu Btari sangat bersyukur, ribuan doa yang sudah dilangitkan semenjak kepergian Naya, kini Tuhan menjawabnya. Mendengar bahwa putrinya sehat sudah membuat hatinya senang. Tak lama, masakan Bu Btari sudah selesai, hanya masakan simple, goreng ayam kampung yang sudah diungkep dari almari pendingin, kemudian sambel dan lalapan. Cklek! "Bu!" panggil Byakta yang baru saja masuk ke dalam rumah. "Iya, Nak! Ibu di dapur!" "Dia ke sini lagi? Ngapain?" ketus Byakta menghampiri Bu Btari memberikan kecupan di pipinya. "Adikmu tidur di kamar, jangan ketus terus gitu! Apa gak kasihan sama dia!" "Gak, Bu! By lebih kasihan dengan adik By!" jawabnya. "Dia juga menderita! Ujian pernikahan setiap orang beda, Nak, pun dengan ujian pernikahan Ayah dan Ibu, biarkan itu menjadi urusan adikmu! Kamu akan tau nanti setelah menikah!" ucap Ibunya memperingati, "Makanya cepet ni
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

29. IKut Ke perusahaan

Berbeda dengan Naya, yang berpuluh kilometer jaraknya dari Lingga, Naya tengah menikmati makan malamnya dengan putra semata wayangnya. Putra yang selama ini menjadi pelipur sepinya! Jujur, mempertahankan Nendra adalah pilihan terbaik yang Naya ambil sesaat sebelum sampai ke tempat pengguguran kandungan waktu itu. Bayangan Lingga saat mengusap perutnya, membuat hatinya sedikit hangat, dan entah kenapa membuat Naya mengurungkan niat. Dia tak ingin menjadikan anaknya sebagai pelampiasan, walau bagaimanapun anak itu sedang tumbuh di rahimnya, dan semenjak saat itu, Hidup Naya didedikasikan untuk putranya itu. Nendra Ligaskoro, nama yang Naya sematkan setelah bertaruh nyawa seorang diri untuk menciptakan kehidupan putranya. "Makannya nambah, Nak!" Nendra menoleh, "Nendra kenyang, Mah!" "Ya sudah istirahat yuk, tidur bareng Mamah
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

30. Tidak ingin Nostalgia

Naya selalu saja kalah jika putranya itu sudah memasang wajah sedih. Hatinya seolah hancur melihatnya. "Yuk, berangkat!" ajak Naya setelah membersihkan piring bekas mereka berdua makan. "Let's go, Mama!" jawabnya sambil menggengam tangan Naya, "Benarkan bahasa Inggris, Nendra?" "Iya, Benar sayang!" jawabnya, "Apa Nendra mau kursus bahasa Inggris?" "Hmm, No! Nendra ingin belajar bahasa Inggris nanti saja, seperti keina!" "Keina? Cucunya kakek Kelvin?" tanya Naya. "Hmm!" Glek! Naya tersenyum miris! Tak ingin lanjut bertanya lagi. Pasalnya, Keina belajar bahasa Inggris pada Daddynya. Naya melirik Nendra yang memasang wajah datar, persis saat Lingga dulu protes dirinya bekerja atau saat dirinya membangkang. Dan Naya kini tau, ternyata itu wajah ketidaksukaannya! "Apa Nendra masih berharap bertemu Papa?" tanyanya pelan sambil membuka pintu mobil untuk Nendra. Nendr
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status