Naya bimbang! Jika kembali pada Lingga, dirinya yang akan menderita dan tidak bahagia, apa Nendra akan bahagia? Pasti tidak! Bukankah, ikatan antara ibu dan anak sudah terjalin luar biasa? Sama saja, Nendra akan merasakan neraka, kan? 'Andai saja, Mas! Lubang di hatiku tidak sedalam ini! Teramat sakit saat mengingat pernikahan kita, Mas!' batinnya. Cukup lama, Naya akhirnya kembali menetralkan dirinya dan memilih bergabung. "Nendra sudah melupakan, Mama, ya? Kenapa tidak mengajak Mama menikmati sunset!" candanya merengut. "Mama kan kerja! Sini, Mah, duduk sebelah Nendra!" pintanya. Dan Naya kemudian duduk, Nendra tak lupa meraih tangan Mamanya, mencium punggung tangan Mamanya, pipi, hidung, mata, dan terakhir dahi mamanya, "Mamaku terbaik sepanjang masa!" bisiknya kemudian. Ya, rutinitas setiap Naya pulang kerja! Hal itu juga yang selalu membuat Naya takjub, bahkan merasa tak membutuhkan laki-l
Terakhir Diperbarui : 2025-02-23 Baca selengkapnya