"Tuan, Non Bia sudah datang!" lapor Dimas. "Hmm!" Lingga kemudian meletakkan penanya, "Bagaimana?" tanya Lingga pada Bia yang baru sampai. "Aman!" ucapnya sambil duduk di sofa ruangan Lingga, lelah setelah menghadiri pertemuan di luar kota, "Yang ke Surabaya, Bia gak mau ya, Bang! Abang sendirian aja! Capek!" keluhnya. Lingga kembali mengambil pena dan melanjutkan memeriksa laporan audit pemasaran perusahaannya, "Tidak ada bantahan, berangkat dua jam lagi, sama Abang!" jawab Lingga. "Ishhh, Menyebalkan!" omel Bia sambil keluar ruangan dari ruangan Lingga dan mempersiapkan perjalanan ke Surabaya. Bia rasanya sudah malas bekerja sebagai sekretaris Abangnya itu, namun dia juga tidak tega meninggalkan Lingga. Abangnya begitu berubah dan tertutup semenjak kepergian Mbak Naya, istrinya, delapan tahun lalu. Kekejaman, Kesepian, kedinginan, kesakitan Naya telah dibayar tuntas selama hampir delapan tahun ini, ole
Terakhir Diperbarui : 2025-02-16 Baca selengkapnya