Semua Bab Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris: Bab 121 - Bab 130

189 Bab

120. Terungkap

“Bagaimana kalian seceroboh ini?!” Tamara marah pada Eva dan Damayanti yang menurutnya tidak bisa bermain cantik.Dia sudah mengusahakan CCTV di kafe itu tidak difungsikan, bagaimana malah mereka tidak menyadari ada pelayan kafe yang merekam kegiatan mereka?“Tom, apa saja kerjamu?!” Teriak Tamara pada pria yang biasa disuruh-suruhnya itu.“Maaf, nyonya. Saya sudah mensterilkan keadaan. Setelahnya saya tidak berada di lokasi. Seharusnya Mbak Damayanti dan yang lainnya yang lebih awas dan hati-hati.” Pria itu sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, jadi tidak mau disalahkan begitu saja.“Apa katamu? Kau menyalahkanku? Jelas-jelas aku baru dihubungi Mama Tamara dan baru datang. Eva dan Tante Rosalah yang seharusnya lebih berhati-hati!” Damayanti menyahut saat namanya diseret pria itu menjadi yang bersalah.“Kok aku, Mbak?” Eva tidak terima.“Kau kan yang bersama Tante Rosa mengajak Nayra?!” Damayanti“Tapi itu kan atas permintaan, Nyonya?” Eva mengelak.“Cukup!” Tamara berteria
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

121. Terungkap(2)

“Kau tahu hal itu?”Tamara jadi sedikit tertohok mendengar Devran bahkan sudah tahu dirinya meminta orang mengawasinya.“Bahkan dinding kantor pun menjadi mata-mata mama," sahut Devran.“Oh, jadi karena itu kau pasti sengaja terlihat berpisah dengan Nayra untuk mengelabuhi mama?” Tamara balik menuduh.“Aku memang sudah berpisah dengan Nayra, Ma. Ini semua agar Mama tidak terlalu banyak dosa.”“Aku? Banya dosa? Apa urusannya dengan gadis itu?”“Berapa kali mama mencoba mencelakai gadis itu?" Tamara melengso ketika ditanya tentang hal itu. "Dia tidak tahu apa-apa, Ma. Dia hanya gadis polos yang sangat tidak beruntung masuk ke keluarga kita. Dan mama sudah sebegitunya memperlakukannya seolah penjahat internasional.” “Astaga, Dev? Kau pikir apa yang terjadi padanya semua itu karena mama?”“Ya. Apa mau aku kasih buktinya?”Devran tak mau basa-basi. Lalu segera mengambil ponsel dan menunjukan rekaman dua orang yang awalnya mengaku sebagai begal jalanan itu pada ahirnya mengakui semu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

122. Bertemu di Apartemen

“Ki, bisakah ambilkan barangku yang tertinggal di apartemen Mas Devran?”Nayra menghubungi Kiki karena memerlukan jurnal kuliahnya. Dia tidak bisa datang ke tempat itu jadi meminta tolong Kiki mengambilkannya. “Maaf, Nyonya. Saya tidak berani seenaknya masuk ke aparteman Pak Devran. Tapi kalau nyonya mau, saya akan antarkan.”Nayra merasa enggan datang kembali ke tempat itu setelah waktu itu diminta pergi oleh Devran. kata-kata Devran itu seperti lem yang lengket di telinganya. bahwa Devran kesal padanya dan ingin dirinya kembali ke Kota Diraja saja agar tidak merepotkannya.Bukankah itu sebentuk mengusirnya? Saat pulang kuliah, dia menghampiri Kiki yang sudah menunggunya. Nayra masih mencoba membujuknya. Jurnal itu sangat diperlukannya. “Biar aku kirim pesan pada Mas Devran, nanti kamu saja ya yang ambil?” tukas Nayra.“Baik, nyonya.” Kiki langsung melaju ke arah apartemen demi mengambilkan barang sang nyonya. Setidaknya pesannya sudah terkirim pada Devran dan terbaca
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-23
Baca selengkapnya

123. Ke Pengadilan Agama

[Datang ke pengadilan agama nanti. Kalau tidak aku yang akan menyeretmu!]Pesan dari Ananda terbaca di layar ponsel Devran. Membuat pria yang masih memimpin meeting bersama para dewan direksi perusahaaannya itu tersenyum miring.‘Ada yang sok jadi pahlawan, nih?’ batinnya.Sebenarnya kesal. Kenapa pria yang sudah diasingkannya ke Oxford itu masih bisa juga pulang pergi untuk sekedar membantu Nayra menguruskan perceraian mereka.Seorang Ananda yang digilai banyak perempuan sejak dulu, nyaris tak pernah melirik mereka. Begitu kedatangan Nayra, sepupunya itu langsung ngebet pengen merebutnya.Sebegitu menarikkah pesona istri orang di mata sepupunya itu?Walau begitu Devran tidak akan mangkir dari surat panggilan itu. Dia juga sudah memikirkan semuanya dengan baik.“Agenda kita apa setelah ini?” tanya Devran pada sekretarisnya. “Anda diagendakan sudah membuat janji temu dengan pihak pengembang dari group TP. Di...”“Oke, aku masih ingat. Ini kelanjutan pembahasaan minggu yang lalu, kan?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

124. Ditangkap

“Tidak apa dok, biar mereka bicara dan selesaikan beberapa hal. Setelah ini mereka juga akan bercerai.” Aulia melihat wajah Ananda yang tak suka karena di sana Nayra dan Devran sedang mengobrol.Baru pria itu menoleh ke arah Aulia. Benar juga apa kata Aulia, mungkin ada hal yang harus diselesaikan di antara mereka. “Hmm, baiklah. Kalau begitu kita pergi saja. aku masih ada urusan.” Ananda bangkit.Entah sejak kapan dia tidak tahan melihat kebersamaan dua orang itu.Ananda menyuruh Aulia mengirim pesan pada Nayra bahwa mereka harus pergi sekarang.“Dokter Ananda akan pergi. Aku permisi dulu, Mas.” Nayra yang melihat pesan itu sedikit tidak enak.Lagi pula untuk apa juga dia masih berada di sini bersama pria yang akan digugatnya? Sementara pria yang selama ini membantunya, menyempatkan waktunya yang tidak luang itu, diabaikannya dan dibiarkannya pergi begitu saja.“Biarlah. Nanti juga ketemu lagi, kan?” Devran masih menahan.“Dokter Ananda sibuk. Dia menyempatkan waktunya untuk memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

125. Kangen

“Nenek sudah pergi ke Edinburgh seminggu yang lalu untuk mengujungi makam kakekmu.” Wanita itu tampak senang melihat kedatangan Nayra.“Oh, Nenek sudah ke Edinburgh?” Nayra terkejut. Dia tidak tahu hal itu.Bagaimana juga dia tahu? Dia dan Devran tidak pernah berkomunikasi. Kecuali saat Nayra meminta izin mengambil jurnal kuliahnya. Yang malah memergoki dia dan kekasihnya itu mabuk-mabukan.‘Hhg. Selamat deh, Mas. Tunggu sebentar lagi kita bercerai,’ gumam Nayra dalam hati. Masih sempat-sempatnya dia memikirkan hal itu di depan Renata.“Nenek sementara tinggal di sini dulu sampai benar-benar pulih. Di sana juga banyak dokter yang lebih baik. Tapi nenek lebih suka pengobatan di tanah air saja. Di sini ada cucu-cucu nenek.” Wanita tua itu tersenyum dengan hangat.Dada Nayra terasa sesak. apakah wanita ini tahu bahwa hubungannya dan Devran sebentar lagi akan diakhiri?“Malam ini tidur di sini saja, yah?” Renata meminta kesediaan Nayra.“Eng...” Nayra bingung.Kalau menginap di rumah in
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya

126. Tak Mau Rugi

Duduk di depan meja rias, Nayra menyisir rambutnya sembari menatap pantulan bayangannya dengan melamun.Kenapa mesti kembali terjebak dalam keintiman semalam? Bahkan Nayra pun ikut menikmatinya. Di awal terus menolak, pada akhirnya malah yang memohon-mohon Devran agar menuntaskan kegiatannya. “Ada apa?” tanya pria itu menggugah lamunan Nayra. Dia berdiri di belakang Nayra dan mengelus bahunya sembari menatap wajah Nayra yang sepagi ini sudah bengong itu.“Mas Devran tidak mencintaiku, kita juga akan segera bercerai, kenapa masih melakukannya?” keluh Nayra.“Apa cinta itu harus selalu diucapkan?”Keduanya terdiam saling menatap bayangan masing-masing dari cermin di depan.“Aku tidak sepercaya diri itu. Mas terlihat lebih mencintai Damayanti dan tidak menginginkanku.” Matanya sudah memerah, membuat Devran melenguh dan berjingkat menghindari menatapnya.Devran duduk di tepi ranjang, dan Nayra masih bisa melihatnya dari cermin.“Damayanti ditangkap polisi karena sudah membulimu.”Nayra t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

127. Pulang

“Aku mendapat kabar penerbanganmu masih nanti sore. Jadi masih ada waktu untukmu menunjukan rasa terima kasihmu padaku.”Devran menatap Nayra yang tampak tak percaya, di detik perpisahan ini dirinya masih perhitungan dengan sebuah kata terima kasih Nayra.“Mas masih tega menginginkan hal itu padaku?”“Aku tidak memaksamu, kok.” Devran tampak cuek dan duduk di sofa ruang depan dengan santai. "Itu kalau kau merasa berhutang budi saja." Nayra menatap pria itu dengan perasaan yang campur aduk. Mau kesal atau protes, memangnya bisa? Permintaan untuk minta dilayani adalah sebuah penandasan seperti apa dirinya di mata pria mesum itu.Tapi, tidak apa. Bukankah mereka masih suami istri? Jadi, biarlah Nayra akan melayaninya. Biar dia merasa tidak punya hutang budi sekalian.Nayra masuk ke kamar dan membuka lemari bajunya. Mengambil lingeri dan memakainya. Dia berdiri di depan cermin sebentar lalu menghela napas.“Baik, Mas. Ini juga akan jadi kado terindah untuk Mas Devran,” ujarnya kemudian
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya

128. Baru Tahu

“Lebih baik kita pulang dulu. Ini sudah malam, Nyonya. Udara di sini juga dingin.” Kiki menggugah ketertegunan Nayra. Dia benar, mereka harus pulang dulu. Ketika memasuki halaman rumahnya, Nayra memberitahu sopir mobil grab itu. “Pak rumahnya bukan yang ini, tapi yang di samping.” Tunjuknya pada rumah kecil di samping rumah yang kini mobil itu berhenti. “Nyonya, mapsnya bilang di sini?” Kiki yang malah membenarkannya. “Iya Ki, ini memang rumah kami. Tapi waku itu rumah ini masih sengketa. Lagi pula surat-suratnya juga kabarnya sudah diatasnamakan istri kedua ayahku dan putrinya,” jelas Nayra teringat perkara itu. Geram, sih. Tapi bagaimana lagi? Nayra malas berurusan dengan mereka. Sampai di titik, kalau memang mau ambil, ambil saja. Tidak mau terlibat ribut perkara dengan mereka lagi. “Kalau rumah di samp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya

129. Baru Tahu(2)

“Aku pikir Dokter Ananda yang melakukan semua ini,” gumam Nayra. Ada rasa bersalah karena dia pernah dengan terang-terangan menyampaikan di depan Devran bahwa Anandalah yang selama ini membantunya. “Apa kau tahu hubungan Mas Devran dengan Damayanti?” tanya Nayra sembari melanjutkan langkahnya. “Saya kurang paham, nyonya. Tapi sepanjang pengetahuan saya, Pak Devran tidak pernah terlihat bersama wanita itu  kecuali karena urusan dengan Nyonya Tamara.” “Jangan bilang tidak pernah melihatnya bersama, Ki. Kita pernah kan memergoki mereka di apartemen? Bahkan Mas Devran malah mengusirku dan membentakku.” Kiki terdiam.  Untuk urusan itu dia juga tidak tahu. “Hanya saja, kalau Pak Devran memang ada hubungan dengan Damayanti, tidak mungkin juga sampai membuat skenario penangkapan artis itu. Pak Devran jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status