Pria di seberang sana mencoba mengelus dada. Dia tidak pernah sesabar ini pada seorang manusia kecuali manusia yang selalu membuatnya gemas satu itu.“Coba kalau kau ada di sini, aku jinjing kerah bajumu, lalu aku tendang bokongmu biar terlempar sejauh mungkin.”“Mas Devran ih. Kan tinggal bilang, iya atau enggak. Begitu doang, Mas?” “Lelaki tidak bicara sayang!”“Tapi terkadang sebuah ungkapan itu juga penting, Mas.”“Oke, oke... Jangan bawel lagi. Kau mau aku bilang apa?”“Mas cinta sama aku tidak?”“Iya”“Beneran, Mas?”Sedikit delay, Devran kemudian mengatakan. “Enggak!”“Tuh, kan. Maaas!?”Lalu keduanya sudah melupakan bahwa sebelum ini mereka bertengkar. Bahkan Nayra sampai ingin bercerai. Keduanya melanjutkan mengobrol sampai larut, seolah dua insan remaja yang baru kasmaran dan tak ingin berpisah.Saat lelah menyergap dan suara Nayra tak terdengar lagi menyahut, Devran tahu, Nayra pasti ketiduran.“Sialan, aku ditinggal tidur!” gerutu pria itu.Walau begitu, Devran merasa
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-27 อ่านเพิ่มเติม