Share

130. Baru Tahu(3)

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-03-26 22:40:20
Nayra dan Farah makan siang berdua saja. Kiki yang ditawari Nayra untuk makan bersama mereka menolak karena ingin bergabung dengan Mbok Mun dan Pak Parmin di dapur. Nayra tak mempermasalahkannya.

Selesai merampungkan makan, mereka kembali mengobrol.

“Tante kenal suamiku?” Nayra menyinggung tentang kepulangan Farah ke tanah air yang katanya atas bantuan suaminya.

“Ada pria bernama Yas, dia mencariku berbulan-bulan. Kami bertemu di Amsterdam. Kutanya untuk apa mencariku dan apa dia mengenalku? Katanya dia diminta tuannya mencariku. Dia bilang tuannya itu suami seorang gadis bernama Nayra yang berasal dari Kota Diraja, putri dari Danial Sanjaya.” Panjang lebar Farah menjelaskan bagaimana dia bertemu dengan anak buah Devran.

Nayra melihat wajah melamun, lalu menyentuh tangannya, “Kenapa, Tante?”

Wanita yang bahkan belum menyentuh angka 50 tahun itu masih terlihat cantik dan anggun. Hanya saja kali ini terlihat sangat muram.

“Maafkan aku, Nay. Aku bahkan terlupa untuk pulang. Merasa kau
Kafkaika

Selamat membaca, kak. Maaf sering telat uploadnya... 💕💕💕

| 6
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
anggrek
lnjut thorrr
goodnovel comment avatar
vpi
Wah tambah seru nih…ternyata nayra masih mempunyai ibu,terus ayahnya kmna?masih teka teki…
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   131. Mama Kandung

    “Ada apa menghubungiku?”Sapa Devran saat Nayra mengusap layar untuk menerima panggilan darinya. Tidak ada salam dan basa-basi, nadanya pun terkesan dingin. Namun, Nayra tahu, itu memang ciri khas pria itu.Seharusnya dia sudah memahaminya sejak dulu, memang begitulah karakter pria ini. Sayangnya, dirinya yang tak banyak belajar setelah berbulan-bulan bersamanya. Terkadang masih juga baper dengan sikapnya itu. “Mas?” Kata Nayra setelah menarik napas dalam. Masih belum bisa menghilangkan keterkejutannya tentang apa yang di dengarnya tadi.“Ada masalah?” Lenguhan napas Nayra sampai terdengar Devran.“Oh. Nanti aku hubungi lagi, Mas. Aku masih ada urusan. Aku hanya ingin berterima kasih dan minta maaf.” Seperti bagaimana pria ini yang tak suka basa-basi, Nayra jadi mengikutinya.“Sama-sama!” ujar Devran yang langsung menutup panggilan setelah dia mendengar sendiri Nayra masih ada urusan. Dia juga masih repot. Nayra mencebik. Namun kali ini tidak lagi dibuat sebal. Lagi pula ini masi

    Last Updated : 2025-03-27
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   132. Mama Kandung(2)

    Nayra melihat wanita itu terisak sampai tergugu. Pundaknya bergetar dan tampak begitu rapuh. Membuat hatinya ikut teriris dan merasakan kesedihan yang mendalam.Tak lagi menahan langkahnya, Nayra berhambur memeluk wanita itu.“Mama...” panggilnya parau.“Nay?” Farah menghentikan tangisnya.Dipeluk putrinya sembari menangis membuatnya tak tega. “Jangan nangis, Nak. Maafin mama, ya?”Ketika mengetahui kebenaran bahwa Nayra adalah putrinya, seketika gadis itu merubah sikapnya menjadi acuh. Kini Nayra datang kembali padanya dan memeluknya penuh cinta. mungkin tadi hanya karena terkejut dia berubah sikap. “Nayra yang minta maaf, Ma.” Nayra menciumi tangan sang mama.Setelah keduanya sudah tenang kembali, Farah pun tidak akan lagi menyembunyikan kenyataan. Semua pasti sudah berubah. Dan Nayra berhak tahu tentang jati dirinya.“Nay, mama...”“Ssst!” Nayra menangkupkan jemarinya di bibir sang mama sembari menggeleng. “Tidak apa, Ma. aku tidak peduli apapun. Yang aku pedulikan adalah, aku m

    Last Updated : 2025-03-27
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   133.

    Pria di seberang sana mencoba mengelus dada. Dia tidak pernah sesabar ini pada seorang manusia kecuali manusia yang selalu membuatnya gemas satu itu.“Coba kalau kau ada di sini, aku jinjing kerah bajumu, lalu aku tendang bokongmu biar terlempar sejauh mungkin.”“Mas Devran ih. Kan tinggal bilang, iya atau enggak. Begitu doang, Mas?” “Lelaki tidak bicara sayang!”“Tapi terkadang sebuah ungkapan itu juga penting, Mas.”“Oke, oke... Jangan bawel lagi. Kau mau aku bilang apa?”“Mas cinta sama aku tidak?”“Iya”“Beneran, Mas?”Sedikit delay, Devran kemudian mengatakan. “Enggak!”“Tuh, kan. Maaas!?”Lalu keduanya sudah melupakan bahwa sebelum ini mereka bertengkar. Bahkan Nayra sampai ingin bercerai. Keduanya melanjutkan mengobrol sampai larut, seolah dua insan remaja yang baru kasmaran dan tak ingin berpisah.Saat lelah menyergap dan suara Nayra tak terdengar lagi menyahut, Devran tahu, Nayra pasti ketiduran.“Sialan, aku ditinggal tidur!” gerutu pria itu.Walau begitu, Devran merasa

    Last Updated : 2025-03-27
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   134. Berziarah

    “Kita ke makam ayah bundamu, ya?” Farah mengajak Nayra. Masih dengan bijaknya memanggilkan kakak dan kakak iparnya itu sebagai ayah bundanya Nayra, walaupun semua sudah tahu yang sebenarnya.Seminggu yang lalu mereka sudah berziarah ke makam mereka tapi tidak bersamaan. Kali ini Farah mengajak Nayra barengan.“Baik, Ma. Aku ambil selendang dulu," ujar Nayra yang langsung melangkah ke kamar mengambil selendang untuk menutupi rambutnya.Nayra mengenakan tas selempang untuk membawa ponsel. Saat memasukan benda pipih itu dia melihat notifikasi pesan dari temannya Aulia.“Masih lama, Nay?” Farah melongok ke dalam kamar Nayra.“Ada pesan dari temanku, aku hubungi dulu enggak apa-apa kan, Ma?”Farah tersenyum, “Baik sayang. Take your time!” Kemudian menutup pintu itu tidak mengganggu Nayra. Nayra langsung menghubungi Aulia. Seminggu ini dia memang jarang melihat ponselnya. Hanya sesekali kalau butuh menghubungi Devran saja.“Ada apa, Ul?”“Dokter Ananda mencemaskanmu, Nay. Dia beberapa ka

    Last Updated : 2025-03-28
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   135. Kangen

    “Siapa?!”Nayra melangkah dengan ragu-ragu.Diingat-ingatnya lagi. Apa tadi dia lupa mematikan shower saat mandi?Sepertinya tidak. Nayra ingat saat masuk lagi untuk mengambil sesuatu, shower sudah dalam keadaan mati.“Apa aku panggil Kiki atau Pak Parmin saja?” Nayra jadi takut. jangan-jangan ada maling yang masuk rumahnya.Namun saat hendak melangkah pergi, suara shower itu sudah tidak terdengar. Dia malah mendengar suara gagang pintu kamar mandinya diputar.Jantungnya berdetak keras ketika pintu itu terbuka. Namun melihat siapa yang sedang membuka pintu itu, Nayra terkejut senang. “Mas Devran?!” teriaknya, dan seperti biasa dia suka sekali melompat kepelukan pria ini. Dengan sigap Devran akan selalu menangkapnya.“Ya ampun, ini beneran Mas Devran, kan?” Nayra membelai wajah Devran untuk memastikan dia tidaklah sedang berkhayal.Devran hanya memutar bola matanya malas karena Nayra sekonyol itu. Masa masih tidak percaya kalau dirinya yang saat ini ada di hadapannya.“Bukan. Aku Do

    Last Updated : 2025-03-28
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   136. Drama Cah Taoge

    “Terima kasih ya, Mas Devran. Karena Mas, saya dan putri saya bisa kembali bersama.” Farah tampak berlinang air mata bertemu langsung dengan suami putrinya yang sudah melakukan banyak hal dalam hidup sang putri.Dia senang mengetahui seperti apa suami putrinya itu. Meski Nayra menikah muda, tapi kalau pasangannya lebih dewasa baik secara finansial dan sikap, Farah tidak akan menyesalinya.“Sampai kapanpun, saya akan berhutang budi pada Mas. Sekali lagi terima kasih banyak.”“Ma, jangan panggil Mas. Dia kan mantu mama?” Nayra nyelutuk mengoreksi ucapan Farah.“Panggil saja Devran. Ya kan, Mas?” Nayra beralih pada suaminya.Devran hanya mengangguk membenarkan. Farah tampak formal sekali padanya. Membuatnya juga sedikit segan.Apa karena dia adalah mertuanya jadinya Devran tampak segan?“Memastikan hidup Nayra baik-baik saja itu sudah tanggung jawab saya, Ma. Mama tidak berhutang apa-apa ada saya.”Devran menyampaikan itu agar Farah tak merasa berhutang budi padanya. Devran juga tidak me

    Last Updated : 2025-03-28
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   137. Panggilan

    “Aku angkat ya, Mas?” Nayra meminta pendapat Devran yang sudah berwajah muram itu melihat nama Ananda di layar ponselnya.“Ambilkan aku teh tawar hangat lagi, ya? Perutku masih eneg.” Devran mencoba mengalihkan Nayra dari panggilan itu.“Oh, baik, Mas.”Nayra meletakkan lagi ponsel itu setelah merijeknya dan bergegas ke dapur membuatkan suaminya teh tawar. Kasihan dia, gara-gara menjaga perasaan mamanya sampai memaksakan makan makanan yang paling tidak disukainya.Ketika beberapa saat ponsel Nayra kembali berpendar. Devran tahu, Ananda pasti mencoba menghubungi kembali.“Getol amat nih laki ganggu istri orang?” Devran menggerutu.Tadinya hendak merijek lagi panggilan itu. Tapi otak usilnya jadi keluar. Diusapnya tombol terima namun dibiarkan tergelatak di atas nakas. Saat itu Nayra sudah berjalan masuk ke kamar.“Sayang, buruan. Udah enggak tahan ini!” Devran sengaja berkata begitu. Dia mondar-mandir di kamar menunggu Nayra datang sembari memegangi perutnya.“Oh, iya, Mas. Sabar...” N

    Last Updated : 2025-03-29
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   138. Rumah Kenangan

    “Lho, Mbak Nayra toh ini? Ya Allah, pangkling, Mbak. Tambah cantik saja!”Umi Salamah menyambut kedatangan Nayra dan Devran di rumahnya. Acara pernikahan putrinya masih minggu depan, tapi Nayra mengirim kabar bahwa mereka akan datang hari ini karena minggu depan mereka berencana sudah balik ke Jakarta lagi.“Sudah ada isi belum, Mbak Nay?” Umi Salamah mengelus perut Nayra yang rata itu.“Ahaha, belum Umi. Saya juga masih kuliah,” tukas Nayra.“Enggak apa-apa, Mas Devran kan pengusaha sukses, kalaupun Mbak Nayra punya anak, yang merawat pasti juga banyak. Tidak akan mengganggu kuliah Mbak Nayra juga.”“Iya, Mas. Jangan ditunda. Enaknya kalau masih muda sudah punya anak, kita berasa punya banyak waktu membersamainya. Sampai mereka menikah, punya anak dan bahkan ikut merawat cucu-cucu kita.” Ustaz Muh menyahut memberi meraka nasihat.Devran dan Nayra hanya mengangguk saja.Sebenarnya Devran juga tidak keberatan kalau Nayra langsung hamil. Tapi, istrinya ini yang terus ingin menunda punya

    Last Updated : 2025-03-29

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   203.

    “Ikut aku, Nay!” Devran menarik lengan Nayra. Padahal masih ada Ludwig dan Farah di sana.“Mas?” Nayra hendak protes walau dia tidak berdaya hanya bisa mengikuti Devran.“Sudah jangan bawel!” Devran langsung meminta Nayra masuk mobil yang diparkirnya tak jauh dari tempat itu lalu segera dilajukannya pergi.Sedangkan di sana, Ludwig dan Farah hanya menatap tanpa bisa menahan seorang Devran.“Maaf, kalau sikap Devran seperti itu.” Ludwig sampai meminta maaf pada Farah.Setahunya Devran pria yang dingin dan sedikit kasar, bahkan pada mamanya sendiri. Tidak berlebihan kalau dia sampai berpikir Devran juga seperti itu ke semua orang. “Ah, Devran memang kelihatannya dingin. Tapi aku tahu kok, dia baik.” Farah menyampaikannya, sekedar mengoreksi pemikiran Ludwig.“Oh, maaf, aku tidak banyak tahu tentang dia.”Farah melirik pria itu dan baru menyadari bahwa Ludwig tampak sedih melihat sikap putranya yang tidak pernah mau sekedar duduk menikmati kopi bersama. Farah jadi kasihan.“Jangan

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   202.

    Ananda anak pintar dan kutu buku sejak kecil. Dia selalu mendapat prestasi di sekolah karena memang dia tipikal anak yang tidak mau terlihat buruk.Pernah ada anak baru yang lebih menonjol mengalahkan Ananda, hal itu saja sudah membuat anak itu mengurung diri sepanjang waktu di kamarnya.“Bujuklah Ananda agar mau makan. Kasihan sepupumu, Dev!” Rosa waktu itu meminta Devran membantunya.Dengan sedikit usaha, Devran bisa masuk dari jendela, Ananda malah melemparinya dengan benda-benda yang ada di dekatnya.“Keluar! Kalau aku bilang tidak mau makan bukan urusanmu!” Ananda meneriaki Devran.“Ayolah, bro. Itu hanya tentang nilai. Kau bisa mengejarnya lain waktu.” Devran menghibur sepupunya.“Kau tak tahu apa-apa, Dev! Kau tak tahu rasanya belajar sampai tengah malam dan begitu keesokan harinya kau ujian, CBT komputermu tak berjalan. Waktu habis dan aku tertinggal. Enak saja mereka bilang aku tidak bisa mengulang ujian itu hanya karena tidak ada jadwa ujian susulan. Lebih enak lagi, anak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   201.

    Perasaan Nayra sepagi ini sudah terasa manis. Nenek Renata menelpon dan bermimpi bahwa anak yang dikandung Nayra berjenis kelamin perempuan. Nayra suka sekali anak perempuan.Nanti kalau memang anak perempuan yang dilahirkannya, dia sudah tidak sabar menguncir rambutnya, membuatkannya baju rajut yang cantik, juga menghias kuku-kukunya.Mudah-mudahan mimpi Nenek Renata bisa terwujud.“Jangan terus tersenyum begitu, aku memang pandai memuaskanmu, tapi tak perlu juga mendeklarasikannya dengan senyuman sepanjang hari,” tukas Devran sembari memakai kemejanya. Dia harus segera berangkat kerja. Ada banyak agenda hari ini.Mendengar Devran mengatakan demikian Nayra langsung melototinya. “Besar kepala sekali Anda? Siapa juga yang senyum-senyum untuk Anda?”“Oh. Bukan senyum-senyum untukku? Atau senyum itu untuk....”“Jangan mulai deh, Mas. Mau kita bertengkar lagi sepagi ini?” Nayra mengingatkan.Jadi malah terbalik begini. Biasanya dialah yang suka memulai sebuah pertengkaran.“Emang kau piki

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   200.

    “Ouuuh, Mas!” Nayra sampai terlihat tak berdaya. Menggapai-gapai sesuatu di sekitarnya sekedar untuk diremasnya sebagi buncahan rasa itu.“Mas???” jeritnya tapi dia begitu menikmatinya.Peluh dikeningnya bercucuran dan tubuhnya benar-benar bergetar. Entah bagaiamana bisa pria itu tanpa memasukinya dengan sebagaimana mestinya, sudah membuat Nayra gelonjotan seperti ini.Nayra bahkan sudah mencambaki rambut kepala yang menyerusuk di sela kedua kakinya itu, namun Devran tak berhenti. Dia juga mau Nayra merasakan sensasi yang sama saat barusan tadi dirinya terpuaskan.“Sudah, Mas. Jangan heboh-heboh...”Devran baru mengurangi usahanya itu saat teringat istrinya sedang hamil dan tak boleh terlalu heboh. Takut mengusik janin yang anteng di dalam sana.Keduanya kembali terkulai di atas ranjang itu sambil saling memeluk dan tak rela terpisahkan.Devran juga tak mau Nayra sampai kelaparan, jadinya sembari menunggu Nayra selesai mandi, Devran memesankan makanan untuknya.Selesai memesan, dia

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   199.

    Devran sudah lama tidak memukuli orang. Sekarang mumpung ada mangsa dan juga suasana hatinya yang mendukung adrenalinnya naik, Devran tampak kesetanan menghajar tiga cecunguk itu satu persatu sampai mereka ampun-ampun dan mencium sepatu Devran.“Ampun, bos, ampun! Kita cuma cari sesuap nasi untuk anak istri kita!” salah satu pria yang sudah babak belur memohon-mohon.“Kembalikan barang istriku!” Devran merebut tas dan jam tangan Nayra.Tidak sulit membelikan lagi Nayra barang-barang mahal untuknya. Tapi tindakan mencuri atau merampok tentu tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan begitu saja.Tapi, kali ini Devran bermurah hati. Dia tidak berlanjut mempolisikan mereka. “Pergi sebelum aku berubah pikiran!” ketusnya pada mereka.Sedikit tergesa sembari menyeret teman yang pingsan mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur menghilang.Saat itu Devran berbalik dan melihat Nayra berlari kecil untuk melihat Devran. Namun Ananda masih mempengaruhi Nayra.“Devran tidak kenapa-kenap

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   198.

    “Aku dengar, Devran melaporanku ke organisasi dokter. Tidak tahu benar atau tidaknya, tapi aku yakin undangan itu untuk menyidangku.” Ananda mengutarakan keresahannya pada Nayra.Pria itu tahu Nayra tidak mengerti apa-apa. Kalau dia membuka sedikit saja memori saat Nayra sebelum amnesia, yakin lah dia bisa memporak porandakan hubungan Devran dan Nayra kembali.“Ke-kenapa Mas Devran melaporkan Dokter? Apa ada yang salah?” Nayra bingung dan heran.“Dia...” Ananda hendak mengatakan sesuatu, tapi mendadak terhenti karena seorang wanita menghampiri mereka.“Mas Nanda?” tegurnya. Raut wajahnya resah dan sedih. Membuat Ananda juga Nayra menatapanya heran.Nayra terkejut karena dia mengenalnya. “Lho, kamu kan yang...”Belum juga berlanjut ucapan Nayra, Ananda memotongnya. “Nay. Dia putri teman mamaku. Aku izin ngobrol sebentar, ya? Sebentar saja, kok!”Nayra tentu mengiyakan. Aulia diminta menemani Nayra dulu sembari menunggunya membereskan masalah dengan gadis satu ini.“Apa maumu, Yasmin?

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   197.

    “Terima kasih atas sarannya, Nyonya. Sebaiknya Anda keluar karena saya banyak pekerjaan hari ini.” Devran tak peduli. Dia mengabaikan Tamara dengan duduk di kursi kerjanya dan menghubungi sekretarisnya.“Rudi, bawakan aku dokumen kontrak kerjasama dengan perusahaan Malaysia. Aku mau pelajari dulu!”Tamara masih belum menyerah mengusik sang putra. Dia menjalankan kursi rodanya mendekati meja kerja Devran. Sedikit melembutkan suaranya dia menyampaikan, “Papamu ulang tahun hari ini, kau tidak mau mengucapkannya?”Devran menampakkan ketidakpeduliannya dengan memeriksa ponselnya. Terasa geli saja di telinganya mendengar Tamara menyebutkan papa untuk Ludwig.“Dev?” Tamara meminta perhatian putranya itu. “Hargai sedikit keberadaannya di hidupmu, Dev. Dia ayah biologismu. Dia orang pertama yang sangat bahagia mendengar mama hamil.”Devran menghela napas. Kalau tidak disudahi, wanita ini tidak akan berhenti menganggu waktunya. Memang seperti itulah mamanya.“Sudah tua juga ulang tahun, kayak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   196.

    Tatapan Nayra membulat mendengar Devran kembali ingin mengukungnya. Tapi dia jadi ingin menggoda Devran. “Kalau sama gadis cantik selalu ada yang mendesak ya, Mas?”Sialnya yang Nayra tahu, pria ini selalu dikelilingi wanita cantik.Jadi ingat Damayanti yang super model itu. bukan hanya cantik, tentu saja bodinya juga seksi. Semua pria pasti setuju Damayanti itu wanita yang bisa memuaskan visual para pria.Kalau begini, Nayra kembali tergoda membayangkan, saat Devran berpacaran dengan Damayanti, seheboh apa pergulatan mereka di atas ranjang?Hal itu selalu membuatnya cemburu.“Maksudnya apa ngomong begitu? Mau bertengkar lagi?” Devran menaikan alisnya tidak suka Nayra memancing-mancing pembahasan. “Ya, gimana? Mas Devran kalau di ranjang buas banget kayak srigala lapar. Enggak mungkin juga kan dulu-dulu enggak begini?”Nayra sudah berbesar hati saat awal-awal tahu kehidupan Devran. Bahwa semua itu masa lalu. Tapi terkadang, dia juga penasaran.“Ya gimana? Emang suamimu ini pejantan t

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   195.

    “Orang merem melek keenakan begitu, ngapain juga kemarin nolak-nolak?” Sindir Devran kala selesai kegiatan olahraga pagi mereka pada Nayra yang tampak terkulai lemas namun bibirnya tak berhenti menyunggingkan senyum.“Gimana enggak nolak? Mas Devran kan yang lebih dulu nolak aku. Melorot banget harga diriku ditolak begitu, Mas. Kesannya aku ini enggak banget di mata Mas Devran.” Nayra mengungkapkan perasaannya kala itu.Mereka sudah sama-sama pelepasan dan lega satu sama lain melewati sikap saling kesal dan ingin membalas. Karenanya, obrolannya pun sudah kembali santai tanpa ada otot dan ego yang tak mau kalah.“Jangan overthinking begitulah, masa sampai sebegini kau masih meragukan cintaku? Enggak pernah lho aku seperti ini dulu sama perempuan. Cuma sama kamu sampe aku bela-belain hampir gila.” Devran memberitahu gadis yang selalu meragukannya ini.“Kapan Mas Devran begitu?” Nayra hampir tak percaya.“Kamu memang tak pernah percaya sama aku, tapi kalau Ananda yang ngomong, enggak ben

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status