Home / Romansa / Rahim yang Tergadai / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Rahim yang Tergadai: Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Bab 21

Gala menghela napas panjang. Ingatannya kembali pada malam memalukan itu, di mana dia mencari pelarian dengan alkohol, hingga nama Kalingga terlontar dari bibirnya. Semua kesalahan itu terasa begitu berat, sekarang. 'Kenapa aku bisa seceroboh ini?' Dia yerus memijit pelipisnya dengan tubuh setengah bersandat di sofa kamar setelah kepergian Selena, entah ke mana.Kemudian, pikirannya melayang pada momen awal pernikahannya dengan Selena. Gala ingat betul bagaimana ia menyetujui Selena memasang IUD atas nama kebebasan karir, dan bagaimana ia membiarkan mamanya mengatur pernikahannya demi menjaga kehormatan keluarga. Tapi sekarang, semua keputusan itu menghancurkannya.Tak berhenti di sana, pikirannya kembali pada permintaan mendadak Sagara beberapa minggu lalu. Ayahnya, pria dingin yang jarang memaksakan kehendak, mendesaknya menikahi Kalingga dengan alasan yang tak sepenuhnya masuk akal. Utang 100 juta? Itu terlalu kecil untuk keluarga Sagara. 'Ke
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 22

Gala tiba di rumah sakit dengan langkah tergesa-gesa. Ia menghindari kontak mata dengan siapa saja yang berpapasan, langsung menuju ruang rawat Kalingga untuk mengambil dokumen yang tertinggal.Pikirannya berkecamuk. 'Bagaimana aku bisa begitu ceroboh? Jika seseorang menemukan dokumen ini sebelum aku ... semua akan berantakan.'"Tuan? Maaf saya terpaksa kembali ke sini, Ilman sangat ceroboh meninggalkan ini." Gala mengangkat map di tangannya yang baru saja diambil dari meja.Kalingga mengernyit bingung dengan sikap Gala yang seperti orang asing, tak mengenalnya.Tanpa disadari, pria bertopi hitam itu juga memasuki rumah sakit, mengawasi Gala dari kejauhan. Ketika Gala keluar dengan dokumen di tangan, pria itu segera mengetik pesan singkat ke seseorang."Hanya mengambil sebuah dokumen. Saya akan terus memantau."Pria itu mengikuti Gala yang kembali ke mobilnya, tetap menjaga jarak. Namun sebelum masuk, ia sempat memotret dokumen d
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 23

Gala baru saja tiba di rumah saat ibunya langsung menyambut dengan tatapan tajam. Saat makan malam bersama keluarga, suasana yang seharusnya hangat justru berubah menjadi ajang protes.“Katanya cuti tiga hari, Gala. Tapi tadi sore kamu malah kembali ke kantor!” Mita memulai. Nada suaranya meninggi, penuh kekecewaan. “Apa kamu tidak bisa sedikit saja menghormati permintaan Mama? Kamu sudah terlalu sibuk selama ini, Gala. Sekali saja Mama minta kamu tinggal di rumah, kenapa sulit sekali?”Gala hanya menunduk sejenak, mengambil napas panjang sebelum menjawab dengan nada datar. “Ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda, Ma. Dokumen penting tertinggal, dan aku harus menyelesaikannya hari ini.”“Selalu alasan pekerjaan!” Mamanya mengomel lagi, nadanya makin tinggi. “Kamu bahkan bilang mau cuti untuk menenangkan pikiran, tadi! Atau setidaknya gunakan waktu itu untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan Selena!”Gala, tetap dengan nada dingin, mengalihk
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 24

Hari ini Kalingga sudah diijinkan pulang dari rumah sakit. Atas perintah Gala agar tak menambah kecurigaan keluarganya, dia meminta Ilman yang mengatur semuanya.Setelah keluar dari rumah sakit, Ilman memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah taman kota yang sepi. Ia beralasan ingin memberi Kalingga waktu untuk menghirup udara segar sebelum melanjutkan perjalanan ke apartemen.Namun, suasana di antara mereka terasa canggung. Ilman lebih banyak diam, hanya sesekali melirik Kalingga yang duduk di bangku taman dengan raut wajah penuh tanya.Kalingga merasa ada yang berubah sejak tadi di rumah sakit. Sikap Ilman yang biasanya hangat kini terasa jauh dan dingin. Ia menguatkan diri untuk memecah keheningan."Mas Ilman, saya merasa ada yang berbeda. Kenapa Mas tiba-tiba seperti ini? Apa Lingga ada salah sama Mas Ilman?" tanyanya pelan, dengan nada hati-hati.Ilman menoleh, mencoba tersenyum tipis, tapi senyumnya terasa dipaksakan. "Tidak ada y
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 25

Dua hari masa cuti Gala, atas desakan sang mama, akhirnya dia sekarang melakukam bulan madu lagi di sebuah resort di pinggiran kota. Resort tempat Gala dan Selena menginap adalah surga kecil di pinggiran kota. Villa mereka berdiri di tengah hamparan taman hijau dengan bunga-bunga bermekaran yang menyeruakkan aroma manis ke udara. Pepohonan tinggi menjulang di tepi danau kecil yang tenang, menciptakan suasana romantis yang sempurna.Di sisi lain villa, balkon kayu yang luas menghadap ke pemandangan matahari terbenam di balik pegunungan. Angin sepoi-sepoi membawa kesejukan, sementara lampu-lampu kecil yang digantung di sepanjang jalan setapak memberikan nuansa magis di malam hari.Namun, keindahan itu tidak mampu mencairkan kebekuan di antara Gala dan Selena.Selena telah mempersiapkan segalanya dengan hati-hati—dari suasana villa yang mewah hingga rencana aktivitas untuk menghidupkan kembali percikan cinta di antara mereka. Namun, Gala tetap terasa jauh.
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 26

Kecewa, Selena meminum jus yang sudah ia campur dengan obat, berharap menemukan ketenangan. Tidak lama kemudian, efek obat mulai terasa. Selena mulai meracau, tertawa sendiri, dan melepaskan semua pakaian yang dikenakannya untuk menarik perhatian Gala.Gala memandangnya dengan wajah datar, lalu perlahan mengerti apa yang terjadi. "Kamu mencampur sesuatu di minuman itu?" tanyanya tenang.Selena tertawa kecil, lalu berkata, “Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu, Beib .... aku mencintaimu, tapi kamu tak terjangkau.”Namun, Gala tidak menggubrisnya. Ia membaringkan Selena di tempat tidur, menyelimutinya, lalu berbisik pelan, “Istirahatlah. Maafkan aku Selena.”Gala keluar dari villa dan menghubungi Ilman. "Ilman, aku perlu bantuanmu. Temui aku di basement apartemen sekarang. Aku butuh kamu menjaga Selena di sini!"Ilman menyetujui tanpa banyak tanya. Gala menyetir sendiri ke kota, langsung menuju apartemen.Di luar villa di reso
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 27

“Kamu tahu aku tidak akan melepaskanmu begitu saja, bukan?” ujarnya dengan tatapan lembut namun penuh arti.Kalingga menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Tapi, Tuan ... ini bukan yang saya inginkan. Maksud sa—”Gala mengangkat tangan, menyentuh pipi Kalingga dengan lembut. Kalingga membeku, menahan napasnya yang tercekat.Wajah Gala semakin mendekat, “Ini bukan hanya soal keinginanmu, Kalingga. Ini tentang apa yang harusnya terjadi di antara kita. Kamu sudah menjadi milikku, Kalingga. Dan aku tidak akan membiarkan apa pun mengubah itu.”Tanpa memberikan waktu untuk menjawab, Gala semakin mendorong tubuh Kalingga mendekati ranjang.Meski Kalingga terus menghindarinya, Gala tetap menyentuh wajah Kalingga dengan sentuhan lembut. Gadis yang kali ini tanpa hijab itu hanya bisa bergetar, menahan air mata yang hampir jatuh."Apa aku menyakitimu, hem?" Gala melepaskan tautannya, mengusap lembut apa yang baru saja dicecapnya.Ge
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 28

Gala terus memacu mobilnya dengan senyuman yang tak memudar. Hatinya berbunga-bunga dan seperti ingin melayang. Jalanan masih lengang, tapi dia tak menyadari tengah diikuti mobil lain di belakangnya, saking bahagianya.Setibanya di resort, ia turun dari mobil dan segera mencari Ilman. Sosok asistennya itu dia temukan di mushola, masih tertidur di sudut dengan jaket sebagai alas. Mereka bertukar kunci mobil tanpa banyak bicara. Dengan topi menutupi sebagian wajahnya, Gala berjalan ke villa, mengabaikan pandangan orang-orang yang mungkin mengenalinya.Langkah Gala terhenti sejenak di halaman villa. Ia merasa ada seseorang yang mengawasi dari kejauhan. Instingnya mengatakan ini bukan sekadar perasaan. Namun, ia memilih untuk tersenyum tipis, berpikir bahwa mungkin itu adalah orang suruhan Selena, mencoba mencari tahu rahasia Gala dan Kalingga.“Bagus,” gumamnya pelan. “Mereka akan terkecoh dengan Ilman.”Ia melangkah masuk ke villa dengan santai, men
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 29

Di tempat lain, Selena memandang alat tes kehamilan di tangannya dengan mata berbinar. Ia berteriak kegirangan, lalu berlari ke kamar tidur, mengguncang tubuh Gala yang masih terlelap.Selena mengguncang bahu Gala dengan penuh antusias. "Beib, aku hamil! Kamu dengar aku? Aku hamil!"Gala, yang masih setengah terlelap, membuka matanya perlahan. Ia mengerjap, lalu memandang alat tes kehamilan di tangan Selena. "Apa ini?" tanyanya dengan nada datar.Selena mengangkat alat itu ke hadapan Gala. "Lihat ini! Dua garis! Setelah lima tahun, akhirnya kita akan punya anak, Beib!"Gala terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Selena. Pikirannya langsung terbang ke masa beberapa minggu lalu, saat ia mabuk berat. Ia ingat samar-samar Selena menemaninya malam itu.“Kamu yakin?” tanyanya dengan suara pelan, masih meragukan.Selena duduk di sampingnya, memegang tangannya erat. "Kita harus memastikan le dokter, tapi aku yakin ini nyata! Please,
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 30

Dua hari setelah Kalingga mengetahui kehamilannya, dia seolah menghindar. Dia sadar ini yang dia inginkan segera lepas dari Gala Sagara. Tapi dia belum bisa memastikan apakah benar-benar rela berpisah dengan janin yang ada dalam rahimnya atau tidak.Gala pun merasa aneh. Pesan-pesannya di ponsel Kalingga sama sekali tidak dijawab, dan ponsel khusus darinya bahkan dalam keadaan mati. Ya, demi keamanan Kalingga, dia diberikan alat komunikasi tersendiri yang hanya diketahui Gala saja.“Ilman, apa Kalingga menghubungimu akhir-akhir ini?” tanya Gala sambil melirik jam tangannya.Ilman menggeleng. “Tidak, Pak. Sejak saya antar ke apartemen sebulan lalu, tidak ada lagi komunikasi dengan saya.”Gala memutuskan pergi ke apartemen Kalingga. Namun, saat sampai di sana, ia tak menemukan istrinya di mana pun. Ponsel pemberiannya ada di dalam laci, mati total.“Ilman, coba hubungi dia dengan nomor pribadinya,” perintah Gala.Ilman menghubungi
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more
PREV
123456
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status