Ruangan itu seketika hening. Hanya suara gesekan kain yang terdengar saat Radeva sibuk kembali melipat baju kecilnya. Tapi, kepala Ranaya masih dipenuhi kalimat barusan.Setelah mengatakannya, Radeva memang sibuk sendiri lagi dalam merapikan baju-baju di depannya. Namun, ungkapan anak itu rupanya berdampak cukup dalam pada Ranaya. Tanpa sadar, bibirnya jadi tertekuk murung."Jadi Deva nggak bahagia kalau sama Mama?" tanyanya berusaha tetap tenang.Radeva menoleh cepat. Wajah imutnya terlihat bingung. "Bukan gitu, Ma. Depa bahagia kok hidup dan punya mama sepelti Mama.""Tapi setelah beltemu Om Papa, Depa jadi ingin selalu dekat dengan Om Papa."Jantung Ranaya mencelos. Selama ini, ia berusaha membangun dunia yang cukup untuk anaknya. Namun, hanya dalam sekali pertemuan dengan Sagara, dunia yang ia bangun itu terasa goyah.Ranaya lantas tersenyum tipis, tapi perih di hatinya tidak bisa diabaikan."Om Papa itu baik banget, Ma. Aku melasa nyaman dan cocok. Mungkin sepelti itu ya yang dil
Terakhir Diperbarui : 2025-03-27 Baca selengkapnya