Sherly masih tertawa kecil saat Sagara menghampirinya. Tawa yang sejak tadi mengisi ruang kantor itu kini menggantung di bibirnya.“Mau ngomong apa?” Alis Sherly saling tertaut.Sagara melirik arlojinya sekilas, lalu dengan nada datar ia berkata, "Aku harus menemui klien sebentar. Cepat siap-siap dan ikut aku."Sherly berkedip beberapa kali, lalu tersenyum ceria. "Oke, tunggu sebentar."Ia lalu berpamitan pada rekan-rekannya, melambai dengan riang sebelum menyusul Sagara yang telah lebih dulu berjalan menuju lift. Sagara tidak banyak bicara, tetapi sorot matanya yang tajam menandakan bahwa ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.Tanpa diketahui Sherly, Sagara mengulum senyum tipis.Begitu mereka memasuki mobil, Sherly segera bersiap. Laptop, buku catatan, dan alat tulis sudah di tangannya, seperti biasa saat ia menemani atasannya bertemu klien. Ia duduk manis di samping Sagara, sesekali melirik ke arah pria itu.“Kamu tadi ke mana aja? Kok lama, Sayang?” tanya perempuan tersebut.Dengan
Last Updated : 2025-03-22 Read more