Home / Romansa / Dekapan Hangat sang Majikan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Dekapan Hangat sang Majikan: Chapter 1 - Chapter 10

18 Chapters

Bab 1

Langit malam semakin terasa menakutkan saat kilatan cahaya petir terlihat saling menyambar dari luar jendela. Saat ini, hujan tengah turun dengan sangat deras memeluk salah satu sudut bumi. Sienna baru saja selesai dengan semua pekerjaanya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja menjadi salah satu pelayan di rumah besar keluarga Lauther. Dia menggantikkan posisi ibunya yang saat ini sedang sakit keras. Sienna terpaksa mengambil cuti kuliah dan memutuskan untuk bekerja disini karena desakan keadaan. "Sienna, jika semua pekerjaanmu sudah selesai. Kembalilah beristirahat di kamarmu. Ingat, besok kamu harus bangun pagi pagi sekali sebelum para penghuni rumah ini terjaga, kita punya banyak pekerjaan yang menanti," ujar Cathy, kepala pelayan yang bertugas mengatur semua pekerja rumah tangga di rumah itu. "Baik Nyonya Cathy." Sienna melepas apronnya, lalu bergegas pergi meninggalkan dapur besar itu. Sienna melewati lorong panjang tempat dimana kamarnya berada. Dia berjalan santai sebel
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 2

Melihat Sienna tak akan lagi melalukan perlawanan. Xander mulai menggerakkan diri dengan tidak sabar.Sienna yang belum terbiasa kembali melengkungkan punggungnya ke atas saat dorongan demi dorongan terus diberikan menimbulkan sengatan aneh di tubuh.Tekanan yang pas dan kehangatan yang memeluk miliknya mampu membuat Xander semakin melayang."Sherly, kau akan jadi milikku.." Xander mengusap air yang meniti jatuh di sudut mata wanita di bawahnya. Sienna hanya bisa menatapnya dengan sorot mata kosong."Aku.. bukan Sherly Tuan!"Sienna menahan dada bidang itu saat lagi lagi Xander hendak mengambil apa yang diinginkannya dari wajahnya. Namun untuk kesekian kalinya tenaganya tak sebanding. Pergelangan tangan Sienna digenggam lalu di letakan kembali di samping kepalanya."Kau sangat cantik bila sedang resah begini," puji Xander tanpa sadar. Wanita di depannya sangat berkilau seperti berlian.Xander terkekeh melihat Sienna yang kepayahan. Dengan leluasa ia kembali melepaskan sapuan lembut di
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 3

Sienna berjalan lesu menuju ke arah pintu. Xander masih memperhatikan wanita itu sambil sesekali mengusap wajah dengan gusar.Sial, harusnya dia bisa lebih mengontrol dirinya semalam. Tapi yang terjadi dia malah membuat kesalahan yang sangat sangat fatal.Sienna akhirnya masuk ke kamarnya, membersihkan diri di dalam kamar mandi dengan menggosok keras seluruh bagian tubuhnya. Jejak jejak yang diberikan pria itu masih tampak segar dimana mana. Sienna jijik dengan dirinya sendiri.Jejak itu kembali menyeret ingatannya tentang kejadian semalam."Tidak! Tidaaakkk!" tangis Sienna kembali pecah. Tubuhnya merosot jatuh ke arah lantai.Sienna meringkuk di bawah sambil memeluk kedua kakinya sendiri. Dia tak menyangka mahkotanya akan hilang dengan cara seperti ini. Sekarang dia harus bagaimana? Meminta pertanggung jawaban pria itu? Tidak mungkin!Sienna sangat tahu siapa pria itu.Seorang Xander Lauther. Puta kedua keluarga terpandang. Tidak mungkin sudi bertanggung jawab atas kehormatannya yang
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 4

"Duduklah, dia sudah pergi. Kenapa terus menatap ke arah pintu?" Jack menepuk bahu adiknya yang terus termenung setelah kepergian Sienna. Xander tersadar. "Aku tidak sedang memperhatikannya!" Xander menolak tuduhan tersebut. Jack menghela napas. "Bersikaplah lebih lembut pada orang lain. Kenapa kau selalu ketus begitu sih?" Xander tak menyahut. Dia ikut duduk di sebelah kakaknya. Memperhatikan kondisi Jack dengan seksama. "Kata mamah penyakitmu kumat lagi. Kau tidak ingin melakukan kemoterapi Kak? Ayolah, kali ini turuti permintaan kami semua. Jangan egois!" Xander mendesah gelisah dan menatap kakaknya penuh permohonan. Sudah dua bulan ini Jack mengidap sakit kanker, kondisinya semakin melemah karena pria itu menolak pengobatan yang dikhususkan untuk penyakitnya. "Aku baik baik saja Xander. Tak perlu cemas berlebihan, lihatlah aku masih bisa bernafas sampai sekarang!" Jack mengacak ngacak rambut Xander. Xander langsung menepis kesal. "Kak.." "Ayolah, Xander. Kau tahukan aku
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 5

Sienna masih mengumpat meski mobil Xander telah menghilang dari pandangannya. Dia menatap sekeliling dengan wajah bingung."Bagaimana ini?" gumamnya sambil mengusap pipi basahnya. Kepanikan mulai melanda saat Sienna sadar kini ia tengah berada di tempat asing yang sama sekali tak ia kenal.Sialan pria itu, dia harus kemana sekarang? Sienna buta arah. Dia baru di kota ini. Tidak terbiasa berjalan di tempat keramaian seperti ini.Sienna merogoh saku bajunya, tidak ada ponsel yang terbawa."Arghhh!" Sienna mendesah frustasi.Lengkap sudah penderitaannya. Harusnya dari awal tadi dia menolak ajakan Xander untuk mengantarnya. Harusnya dia tahu pria itu hanya akan membawa masalah baru di hidupnya. Sejak bertemu Xander, Sienna merasa hidupnya penuh dengan kesialan. Pria itu bukan hanya punya sifat arogan yang tinggi, tapi juga sangat tidak punya hati!Akhirnya dengan perasan takut yang menyelubungi hati. Sienna memaksakan membawa langkahnya menyusuri jalan trotoar di hadapannya. Tak apa dia t
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 6

Xander menendang udara dengan kakinya. Dadanya saat ini bergemuruh hebat menahan luapan emosi yang siap meledak ke permukaan. "Sial!" desisnya sambil berlalu meninggalkan kamar kakaknya Jack. Hatinya tak suka melihat kemesraan Sherly dan kakaknya tadi. Tapi Xander bisa apa? Dia tak punya wewenang untuk marah. Bagaimanapun Xander tahu, sebagai pasangan kekasih, keduanya memang berhak melakukan apapun yang mereka suka tanpa perlu sungkan pada siapapun. Demi meluapkan kekesalan yang semakin menggerogoti ketenangannya. Xander akhirnya membawa mobilnya pergi meninggalkan kediamannya. *** Sienna merutuki nasib apesnya hari ini. Sungguh sial, kemalangan bertubi tubi menimpanya. Saat di perjalanan menuju pusat perbelanjaan tadi, dia kehilangan dompetnya, entah benda itu jatuh dimana. Sienna akhirnya memutar tujuan, kini ia berjalan tak tentu arah di tengah keramaian kota. "Semua ini gara gara pria itu!" Sienna kembali merutuki Xander. Seandainya pria itu tidak menurunkannya di tengah j
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 7

"Cih, dia benar benar merepotkan!" decak Xander sambil melirik sekilas ke arah tubuh Sienna yang terbaring lemah di sebelah jok kemudinya.Mobilnya baru saja sampai di dalam basement apartemen mewahnya. Xander memutuskan tak pulang ke mensionnya, dia malah membawa Sienna ke sini. Entah apa yang Xander pikirkan. Dia memang sedang malas pulang ke mension karna kedatangan Sherly hari ini. Xander belum siap melihat kemesraan kakaknya dengan wanita yang sangat dicintainya itu. Akhirnya ia malah memilih pulang ke apartemennya sendiri.Apartemen mewah ini jarang ia tempati. Hanya sesekali saja Xander tinggal disini ketika ia sedang penat atau sedang ada masalah dengan keluarganya. Tempat inilah yang akan jadi pelariannya.Xander keluar dari mobil, berjalan memutar ke sisi lain. Dia membuka pintu mobil untuk mengeluarkan Sienna dari sana. Xander menggendongnya tubuh yang sudah tak berdaya itu masuk ke dalam lift."Sial, kenapa aku melakukan ini? Harusnya ku biarkan saja dia pingsan di kelab t
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 8

"Kenapa kita harus kemari?" tanya Sienna saat Xander baru saja mematikan mesin mobilnya.Sienna masih tak mengerti karna di apartemen tadi Xander benar benar tak menjelaskan gamblang padanya mengenai alasan ia memaksanya untuk kemari. Xander hanya mengatakan Sienna harus ikut dengannya untuk menemui dokter kandungan.Xander menghela nafas sambil membuka sabuk pengaman di tubuhnya."Kau akan tahu jawabannya di dalam. Ayo kita turun," ujar Xander.Sienna masih diam, dia meremas kedua tangannya yang mulai terasa dingin. Rumah sakit selalu menjadi tempat mengerikan bagi Sienna. Dia sangat takut pada tempat ini. Ayah dan adiknya meninggal di tempat ini, dan sekarang ibunya pun harus setiap minggu datang ke tempat ini untuk mengobati sakit yang di alaminya."Kau tuli? Kenapa masih diam?" Xander menyerongkan tubuh ke arah Sienna saat melihat wanita itu hanya diam mematung di atas joknya.Sienna mengangkat wajah dan memberanikan diri menatap laki laki itu. "Aku takut rumah sakit Tuan," jawabn
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 9

Setelah selesai dengan tugasnya. Dokter Siska akhirnya kembali meletakan alat alat yang baru saja digunakannya ke tempat semula.Sienna masih menutup rapat matanya ketika sebuah bisikan terdengar lirih di samping telinganya."Buka matamu, dokter sudah selesai menyuntikmu Sienna." Xander menegakkan kembali tubuh besarnya. Genggamannya di tangan Sienna juga terlepas begitu saja.Dengan wajah yang masih sedikit ketakutan. Sienna akhirnya bangun dan turun dari bed pemeriksaan.Xander menarik kursi dan menyuruh Sienna untuk kembali duduk di sebelahnya. Dokter Siska mulai menerangkan semua yang perlu diterangkannya pada Xander dan Sienna."KB darurat ini hanya digunakan disaat saat genting, saya harap kedepannya hal ini tidak akan terulang lagi. Karna Kb seharusnya dilakukan sebelum pasangan melakukan kegiatan itu. Bukan malah sebaliknya.""Heum, akan ku pastikan hal ini tidak akan terulang lagi." Xander berujar dengan wajah santai.Sienna menguatkan remasan di ujung seragam maid yang diken
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 10

Dua hari berlalu sejak kejadian hari itu. Xander menepati ucapannya. Sejumlah uang dengan nominal fantastis mendarat di rekening milik Sienna.Sienne tersenyum lebar. Ada harapan besar yang semakin bertahan di dadanya untuk melihat ibunya sehat kembali seperti sediakala. Sienna akan menggunakan uang dari Xander itu untuk membawa ibunya berobat ke rumah sakit yang fasilitas dan pelayanannya jauh lebih bagus dari sebelumnya."Bibi Nuke, tolong jaga ibu dengan baik. Aku mungkin akan kembali sebulan lagi untuk menjenguknya." Sienna berjalan di sekitar taman belakang, waktu istirahat siangnya kali ini ia manfaatkan untuk bercengkerama sebentar dengan sang bibi yang bernama Nuke.Nuke adalah adik kandung dari ibu Sienna yang Sienna mintai tolong untuk membantu merawat ibunya selama ia bekerja di rumah kediaman Lauther."Iya sayang, kamu tidak perlu khawatir. Ibu mu sekarang sudah berada di tempat yang seharusnya. Bibi akan menjaganya dengan baik selama beliau melakukan pengobatan disini."S
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status