“Emm, aku ngerti. Ingat bawa orangnya datang besok. Kalau nggak, meski aku sudah terima mahar Ibu, aku juga nggak akan setuju untuk maafkan Kama.” Seusai berbicara, Syakia juga bersikap sama seperti Kahar dan menambahkan, “Mengerti?”Ekspresi Kahar langsung menjadi dingin. “Oke. Syakia, kamu benar-benar hebat.”Syakia mengabaikan Kahar. Dia memindahkan peti-peti berisi mahar ibunya ke dalam kuil bersama biksuni-biksuni lain. Sampai Syakia selesai memindahkan peti terakhir, dia juga tidak melirik Kahar.Ayu hanya menyaksikan semuanya dalam diam. Lagi pula, dia hanya berperan sebagai adik yang penurut. Dia akan melakukan apa yang diperintahkan Kahar. Setelah masalahnya berakhir, dia baru sepenuhnya merasa lega, terutama setelah pulang dan melaporkan hal ini kepada Damar. Keesokan harinya, Damar benar-benar menghapus nama Syakia dari daftar silsilah keluarga. Abista ingin mencegahnya, tetapi gagal. Suasana hati Ayu sangat bagus. Dia bahkan sengaja mengikuti Kahar pergi menjemput Kama. D
Read more