All Chapters of Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Setelah tahu Kama menerobos ke Kuil Bulani dan melukai Syakia, suasana hati Ayu sangat bagus dalam beberapa hari terakhir. Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa Kaisar akan menjatuhkan hukuman pukulan sebanyak 80 kali kepada Kama, juga mengurung Kama di penjara sampai Keluarga Angkola berhasil mendapat pengampunan dari Syakia.Setelah mengetahui kabar ini, Ayu sontak merasa marah. “Atas dasar apa?”Apa Kaisar sudah gila? Kenapa dia rela menyinggung Adipati Pelindung Kerajaan demi seorang biksuni? Ayu merasa hal ini benar-benar tidak masuk akal. Atas dasar apa Syakia mendapat perlindungan Kaisar?Sekarang, Syakia sudah bukan lagi putri Adipati Pelindung Kerajaan, melainkan seorang biksuni biasa. Apa yang dimilikinya hingga bisa menarik perhatian seorang penguasa?Ayu sama sekali tidak mengerti keadaan di istana dan mengira hanya Kaisar seorang yang membela Syakia. Dia tidak tahu bahwa Syakia juga mendapat dukungan dari seseorang yang dapat memengaruhi setengah menteri kerajaan.Setelah
Read more

Bab 62

“Apa yang dilakukannya di sana?”Pada saat ini, Abista masih belum menyadari keseriusan masalahnya.Ayu berpura-pura merasa ragu sejenak, lalu berlagak seperti ingin membantu Syakia menutupi masalahnya. Dia menjawab dengan berlinang air mata, “Dia lagi ketemu sama ... seorang pria di sana.”“Brak!” Damar tiba-tiba menggebrak meja.Abista membelalak dengan tidak percaya. “Ayu, kamu tahu apa yang lagi kamu katakan?”Syakia bertemu dengan seorang pria? Mana mungkin! Syakia tidak mungkin memiliki nyali seperti itu!Ayu pun menangis sambil menjawab, “Aku tahu Ayah dan Kakak sulit untuk percaya. Aku juga nggak berharap ini adalah kenyataan. Tapi, aku memang melihatnya sendiri.”“Setelah ketahuan Kak Syakia, aku awalnya mau nasihati dia untuk nggak berbuat begitu. Tapi, dia malah menekanku ke sungai dan mengancamku untuk nggak boleh kasih tahu siapa pun. Kalau nggak ... dia akan menenggelamkan aku.”Seusai mendengar ucapan Ayu, Damar dan Abista tidak dapat berkata-kata untuk sesaat. Ekspresi
Read more

Bab 63

“Apa? Dia sudah pergi?”Damar dan Abista lagi-lagi tidak dapat bertemu dengan Syakia. Mereka mengira telah mengetahui jelas apa yang terjadi dan segera pergi ke istana untuk mencari Syakia. Tak disangka, Syakia telah kembali ke Kuil Bulani.Seorang kasim menjawab sambil tersenyum, “Benar, Putri Suci mengkhawatirkan upacara doa yang akan segera berlangsung. Begitu sadar, dia langsung minta pulang ke Kuil Bulani untuk mempersiapkan semuanya.”Damar terlihat agak marah. Dia awalnya ingin menanyakan semuanya dengan jelas. Namun, Syakia malah langsung kembali ke Kuil Bulani. Dia bahkan dilarang masuk ke sana, mana mungkin dia bisa bertemu Syakia? Damar merasa curiga apa ini semua rencana Adika? Namun, Damar tidak tahu bahwa ini bukanlah rencana Adika. Syakia sendiri yang menebak bahwa Damar pasti akan datang mencarinya secara pribadi. Jadi, begitu penglihatannya pulih, dia segera kembali ke Kuil Bulani bersama Shanti.Syakia melakukan hal ini juga bukan karena takut pada Damar, melainkan h
Read more

Bab 64

Begitu mendengar suara Tujuh, Syakia sontak terkejut. Tujuh berperawakan tinggi dan langsing. Ditambah dengan seluruh tubuhnya tertutup sehingga tidak menunjukkan ciri-ciri khas apa pun, Syakia sama sekali tidak dapat membedakan apakah dia itu pria atau wanita.Namun, begitu mendengar suara Tujuh, Syakia langsung tahu bahwa Tujuh adalah seorang wanita.“Pangeran, ada apa ini sebenarnya?”Syakia dulunya juga merupakan putri keluarga bangsawan. Dia tentu saja tahu bahwa beberapa keluarga bangsawan, termasuk keluarga kerajaan memiliki beberapa pengawal rahasia. Damar juga memiliki pengawal rahasia. Ketika masih kecil, Syakia pernah bertemu dengan orang seperti ini. Tujuh memberikan kesan yang sama seperti pengawal rahasia di sisi ayahnya.“Ini pengawal rahasia yang diberikan Yang Mulia Kaisar. Mereka itu pengawal rahasia khusus keluarga kerajaan. Tapi, kamu itu satu-satunya Putri Suci kerajaan, juga akan segera mendoakan kerjaan ini. Setelah aku berdiskusi dengan Yang Mulia Kaisar, Yang
Read more

Bab 65

“Ini hadiah untuk Pangeran, yang satunya lagi untuk Yang Mulia Kaisar. Pangeran tolong bantu aku berikan kepada Yang Mulia Kaisar, ya.”Adika menerima 2 kotak kayu itu, tetapi tidak langsung membukanya di depan Syakia. Dia hanya mengangguk dan menjawab, “Baik.”Setelah Adika pergi, Syakia lanjut menulis sutra. Namun, tidak lama setelahnya, ada lagi orang yang datang mencarinya. Orang itu adalah Shanti.“Sahana.” Melihat Syakia yang sedang menulis sutra dengan serius di dalam kamar, ekspresi Shanti yang biasanya sangat serius pun melembut sedikit.“Guru?” Syakia meletakkan kembali kuasnya.“Aku dengar, Pangeran Adika memberimu seorang pengawal rahasia?”“Iya. Aku sudah menerimanya. Namanya Hala. Apa Guru mau menemuinya?”Adika tentu saja sudah meminta persetujuan Shanti sebelum mengirim seseorang datang ke Kuil Bulani. Jadi, Syakia tidak merasa terkejut ketika Shanti menanyakan tentang hal ini.“Nggak usah. Yang penting kamu sudah bertemu dengannya.” Shanti melambaikan tangannya sambil
Read more

Bab 66

Perubahan mendadak ini membuat Syakia tercengang. Dia bertanya dengan kurang percaya, “Guru, ka ... kamu itu Raja Racun? Kamu juga yang disebut Raja Racun Tabib Hantu?”Shanti menjawab dengan alis sedikit terangkat, “Seorang biksuni nggak akan membual.”Di Dinasti Minggana, terdapat 2 tabib ajaib yang sangat terkenal. Menurut rumor, yang satu dapat membangkitkan orang mati dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dia tidak lain adalah tabib suci bernama Deska. Orang yang satu lagi adalah Raja Racun Tabib Hantu yang menguasai ilmu pengobatan dan racun. Bahkan Syakia yang hidup terisolasi juga pernah mendengar tentang reputasi kedua tabib itu. Di antara kedua orang itu, yang paling misterius adalah Raja Racun Tabib Hantu. Menurut rumor, tidak ada orang yang mengetahui identitas aslinya sampai sekarang.Namun, Syakia sudah mengetahuinya sekarang. Siapa sangka Raja Racun Tabib Hantu yang begitu misterius sebenarnya adalah seorang kepala biksuni di sebuah kuil kecil yang terlihat biasa-bi
Read more

Bab 67

Orang-orang itu memiliki pemikiran yang sama. Pantas saja Kaisar memilih Syakia sebagai Putri Suci. Sebelumnya, mereka tidak menyadari hal ini. Setelah mengamati Syakia dengan saksama hari ini, mereka merasa Syakia benar-benar memiliki wajah yang memang terlahir untuk menjadi Putri Suci.Selama Syakia lanjut menjalankan tugasnya dengan baik dan mendoakan kerajaan ini, para rakyat bisa menerimanya menjadi Putri Suci. Sementara itu, Syakia masih belum tahu bahwa dirinya telah berhasil meyakinkan semua orang yang hadir dengan mengandalkan wajahnya sehingga posisinya sebagai Putri Suci sudah kokoh.“Paman, coba lihat. Putri Suci yang kupilih lumayan, ‘kan?”Kaisar tentu saja tidak melewatkan ekspresi takjub para menteri dan rakyat. Dia juga merasa makin puas pada Syakia. Bagaimanapun juga, dia hanya memberi Syakia sebuah kesempatan. Bisa atau tidak Syakia memanfaatkan kesempatan ini tergantung pada Syakia sendiri. Kenyataan sudah membuktikan bahwa Syakia tidak mengecewakannya.“Selera Yang
Read more

Bab 68

“Gadis yang diam-diam mendekat kemari?” Syakia tertegun sejenak, lalu bertanya, “Apa ada orang lain yang ikut bersamanya?”“Nggak, cuma dia sendiri.”Syakia mengangguk. “Oke. Kamu sembunyi saja dulu. Jangan sampai ketahuan orang lain.”“Baik.” Hala segera menghilang.Syakia lanjut mengemas pakaiannya. Setelah itu, dia berjalan keluar seolah-olah tidak mengetahui apa pun. Tepat ketika dia hendak melangkah keluar dari pintu, ada sebuah tangan yang tiba-tiba muncul di hadapannya dan hendak menamparnya.Untungnya, Syakia sudah mempersiapkan diri. Dia segera menghindar, lalu balik menampar wajah orang itu.Ayu yang rencananya gagal berseru marah sambil menutupi wajahnya, “Syakia, kamu berani memukulku!”“Apa yang perlu ditakutkan? Lagian, memangnya apa yang bisa kamu lakukan?” Syakia mengejek, “Sepertinya kamu sudah pikun. Apa aku perlu mengingatkanmu lagi? Aku bukan cuma pernah menamparmu.”“Kamu!” Ayu sontak merasa marah karena malu dan hendak menampar Syakia lagi.Namun, Syakia bereaksi
Read more

Bab 69

Ayu sontak membeku. Sebab, Syakia berhasil mengungkapkan perasaan yang bahkan tidak disadarinya. Kemudian, ekspresinya pun menjadi suram. Dia menatap Syakia dan bertanya, “Jadi, kamu sudah yakin nggak mau pulang ke Kediaman Keluarga Angkola lagi?”Benar, tetapi Syakia tidak ingin Ayu hidup dengan tenang. Dia pun tersenyum tipis dan menjawab, “Tergantung situasinya. Gimana kalau Ayah dan yang lain berubah? Kalau begitu, aku tetap bisa kembali dan jadi putri sah Adipati Pelindung Kerajaan.”Kata “putri sah” sangat menusuk hati Ayu. Bagi orang luar, dia hanyalah putri dari penyelamat Damar. Namun, dia sebenarnya juga merupakan putri kandung Damar. Namun, dia bukanlah putri dari istri sah Damar, melainkan seorang putri haram.Selain menghapus nama Anggreni dari daftar silsilah Keluarga Angkola, lalu menambahkan nama ibunya, Ayu tidak akan pernah bisa melampaui status Syakia dan menjadi putri sah Adipati Pelindung Kerajaan. Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa Ayu tidak bersedia meng
Read more

Bab 70

“Duh, ngapain kamu panggil aku kemari pagi-pagi buta begini?”“Dasar kamu ini! Jangan ngantuk lagi! Cepat kemari! Coba lihat apa ini!”Saat ini, langit masih belum terang. Deska yang tiba-tiba dipanggil datang ke Kediaman Pangeran Pemangku Kaisar awalnya masih mengantuk. Namun, begitu melihat isi kotak kayu di atas meja, seluruh rasa kantuknya langsung hilang.“Ya ampun! Bukannya ini ganoderma ungu!” Deska segera berlari ke sisi meja, lalu dengan hati-hati mengeluarkan ganoderma ungu dari kotak kayu.“Hahaha! Kualitasnya bagus sekali! Dari mana kalian dapatkan harta karun ini?” tanya Deska dengan mata berbinar. Dia menatap lekat-lekat ganoderma ungu itu dan hampir menciumnya.“Kamu jangan senang dulu! Coba periksa apa ini benar-benar ganoderma ungu 100 tahun yang kamu sebutkan sebelumnya?”Gading dan yang lain sudah tidak sabar lagi dan tidak berhenti mendesak Deska. Hanya Adika yang masih duduk engan tenang di samping.Deska menjawab tanpa ragu, “Tentu saja! Kalian nggak lihat ganoder
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status