Home / Horor / Kutukan Kain Kafan Wasiat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kutukan Kain Kafan Wasiat: Chapter 21 - Chapter 30

40 Chapters

Bab 21

Wanita itu tumbang seketika, membuat Aryan kaget harus bagaimana. Namun, Laila berusaha menenangkan Aryan. “Aryan, jangan panik. Aku akan membantu wanita ini.” Ucap Laila. “Baiklah,” Tiba-tiba serangan datang menghampirinya. Serangan yang tak lain dari monster tadi. Buggkhh! Arrggkkhh!! Wusshh !!!Aryan melawannya dengan kekuatan angin. Secara tidak langsung mereka beradu kekuatan seperti pusaran udara. Laila yang melihatnya segera membantu Aryan. Tak dapat di elak sebuah pukulan menghujani Aryan. Aryan dan Laila tak sanggup untuk melawannya. Kekuatan monster tersebut seperti kekuatan gunung yang sedang erupsi.“Apa aku harus mengeluarkan pesan Naga Sakti, Laila?” tanya Aryan. “Jangan, aku takutnya itu sebuah pancingan dari Sudiro.” Jawab Laila.Aryan berpikir demikian juga. Namun, harus bagaimana melawan monster itu yang semakin merajalela. Tiba-tiba Aryan di panggil oleh seseorang dari kejauhan. “Aryaann!!” teriak orang itu.Orang itu tersengal-sengal saat
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Bab 22

Serangan yang gak bisa dilakukan oleh Ari dan Laila, kain putih itu mengikat kaki Ari sekuat mungkin. Auuuuw...Ggrrrkkk ...Suara serigala semakin kencang, seolah-olah memberi pertanda bahwa ada sesuatu yang akan mereka dapatkan.Benar saja Laila tidak bisa mengelak serangan dari jin dan monster tersebut. Semakin lama mereka mendapatkan teror-teror dari makhluk gaib. Sedangkan Aryan masih dengan meditasinya, Laila mempertahankan benteng di mana Aryan sedang meditasi.Namun, tiba-tiba sebuah serangan kembali menyerang untuk Laila. Bugkkhh!!!Laila terjatuh dan tersungkur di tanah, sedangkan Ari yang melihatnya dia berteriak. “Laila!” Laila masih bisa mempertahankan tubuhnya untuk tetap berdiri kembali. Kini Laila mencoba memasang sebuah jebakan, agar mereka tidak menyerang kembali. Jebakan itu dibuat dengan cara membuat sebuah lorong, agar tampak dia keluar dari tempat tersebut.Perkelahian pun terjadi antara mereka dan saling kejar mengejar. Tampak dari kejauhan
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 23

Laila terus berusaha melumpuhkan makhluk itu, walaupun sedikit susah. Namun, Laila terus berjuang agar bisa mengalahkan mereka. Tiba-tiba langit menghitam gelap, segumpal awan hitam menghampirinya. Laila mencoba mencari jalan agar terhubung kepada Aryan. Tak lama kemudian, sebuah cahaya bersinar terang di balik awan hitam tersebut.Wuushhh !!Semua berantakan saat angin mendorong ke arah tempat itu. Braaakk!!“Tenaga penghancur!!” Dhuaarrr!!Laila tercengang begitu melihat kekuatan dahsyat mendarat ke udara. Dia tercengang karena kali ini benar-benar di luar nalar manusia. “Aryan!” seru Laila. Aryan tampak sangat tampan ketika wujudnya berubah. Makhluk itu sedikit gentar begitu melihatnya. Di udara Aryan berdiri dengan menghunuskan pedangnya ke arah makhluk astral.Namun, saat itu juga Laila di serang oleh manusia yang dipengaruhi oleh ilmu hitam. Mereka menuruti apa yang di katakan oleh seseorang. “jangan berhenti, habisi mereka!!” ujarnya.“Laila, kamu harus fokus!”
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Bab 24

Aryaann ...!!Semua teriak agar Aryan sadar dan jangan terperdaya oleh penglihatannya saat ini. Namun, sayang Aryan merasa itu adalah sungguhan. Aryan tampak lemah jika sesuatu yang berhubungan dengan keluarganya. Tapi justru yang mengingatkan dia adalah Zian, anak kecil itu tiba-tiba mendekati Aryan.“Kak, itu bukan manusia. Dia yang mengacaukan kota ini.” Ucap Zian.Aryan terkejut, dia pun sadar. Matanya bersinar terang seperti lampu senter yang menyala. Zian menghampirinya dan menarik tangan Aryan.“Ayo, kak. Dia bukan manusia.” Ucap Zian.Aryan masih diam namun, dia langsung menyadari kalau semua hanya ilusi, saat itu juga dia membantai makhluk tersebut. Tanpa pikir panjang Aryan memberikan pukulan- pukulan mautnya. Sedangkan makhluk itu sangat susah bergerak karena kakinya terikat rantai.Buugkkh!! Makhluk itu tersungkur seperti benda padat yang terjatuh. Tak lama dia menghilang tanpa bekas, Aryan tidak heran. Menurutnya itu hanya makhluk buatan, yang ingin mengganggu perj
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 25

Ari mencoba menolong Laila dengan sisa tenaga yang sedikit, Zain yang bersembunyi di balik daun dia keluar membantu Laila dan Ari. Ari kaget ternyata Zian bukan anak sembarangan, Aryan yang sibuk melawan makhluk tersebut sempat melihat ke arah Zian. “Ziannn ...” desis Aryan.Bugggkhhh!! Gleduk, gleduk!! Suara pukulan yang di berikan oleh Zian kepada makhluk tersebut, dengan lincahnya Zian menarik tangan Laila, Ari. Wusshhh!!!Dia menyelamatkan mereka, sementara Aryan turun dari udara menemuinya. Sedangkan makhluk yang dia lawan sudah hancur lebur dengan sekali tusuk oleh pedang Naga Hitam. Sengaja mengeluarkan pedang agar berakhir dengan cepat. “Zian!” seru Aryan.Anak itu menoleh ke arahnya, lalu dia memberikan senyuman tipis seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu. “Hem, boleh aku bertanya denganmu?” tanya Aryan.“Iya kak, silah kan.” Jawabnya. “Siapa kamu sebenarnya?“ Aryan bertanya kembali.“Kak, coba kakak lihat bagian dada kakak sampai ke punggung.” Ucapnya den
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 26

“Laila hentikan!!” teriak Ari.Dia menari seperti orang kesurupan, terdengar suara gong dan gamelan dengan nada yang indah. Tiba-tiba Laila lupa jati dirinya sendiri, dia melentikkan jari-jarinya. Matanya yang indah menjadi tajam.“Laila, sadarlah.” Ucap Aryan. Namun, namanya sudah terpengaruh oleh bisikan setan, dia tidak akan mendengarkan ucapan Aryan. Hanya dengan kekuatan Aryan, dia akan sadar. Saat Laila menari ada beberapa sosok mendekatinya, makhluk gaib yang menakutkan. Wajahnya penuh dengan nanah, darah, tangannya yang tak komplit. Mereka mengikuti tarian Laila. “Aryan, apa yang harus kita lakukan?” tanya Ari.“Sebentar, aku coba memberikan energi positif dulu padanya.” Jawab Aryan. Aryan melakukan penguncian udara, agar makhluk gaib itu tidak pergi dan bisa di batasi yang akan masuk. Kedua tangannya terbuka lebar, lalu di hentak kan ke tanah sehingga membentuk sebuah lubang besar di dalam gubuk tersebut. Lantai di kamar tersebut hancur berantakan, sehingga memb
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 27

“Apa yang kamu lakukan di sini?”Ari menatap tajam ke arah makhluk menyeramkan dan menjijikkan itu. Tubuhnya berlumuran lendir hitam, matanya merah menyala, dan mulutnya menyeringai lebar dengan deretan gigi tajam yang seakan siap mencabik mangsanya. Ari mencengkeram tinjunya erat. Dia tahu betul siapa makhluk itu.“Ha-ha, apa kamu takut padaku?” suara makhluk itu menggema, seperti berasal dari banyak arah sekaligus.Ari berdiri tegak, berusaha tetap tenang meskipun tubuhnya mulai gemetar. Dia takut, tentu saja. Namun, dia tidak boleh memperlihatkan ketakutannya. Jika dia menunjukkan kelemahan, itu akan semakin berkuasa.“Hei, kamu makhluk rendahan! Bagaimana aku bisa takut dengan makhluk buruk sepertimu?” Ari berkata dengan suara lantang, meskipun di dalam hatinya ada ketakutan yang membuncah.Dika—atau apa pun dia sekarang—tertawa. Suaranya menyerupai tawa manusia, tetapi dengan nada yang begitu mengerikan hingga membuat bulu kuduk berdiri.“Kamu masih sama keras kepalanya seperti
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 28

Walaupun Dika kalah, Ari dan Aryan tahu, dia akan kembali. Kekuatan Dika itu sudah hampir sempurna. “Ari, bagaimana Laila?” Aryan ingat Laila yang masih terbaring. “Oh, iya. Sebentar, “ Ari menuju Laila yang terbaring. Terlihat matanya yang sudah kembali seperti semula, tidak menatap tajam ke arah mereka. Laila pun bangkit dari tidurnya, menatap Aryan dan Ari. “Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya Laila bingung. “Hem, maukah kau menari lagi?” canda Ari. Pletuk!Kepala Ari di sentil oleh Aryan, sedangkan dia tertawa terbahak-bahak, “dasar, geblek!”Mereka melanjutkan perjalanan kembali, saat ini mereka butuh istirahat. Aryan yang tampak lelah, butuh sedikit untuk mengembalikan tenaganya yang terkuras. “Aryan, kita istirahat di situ saja!” seru Ari.Mereka melihat rumah yang di tunjuk oleh Ari, tampak rumah itu ada cahaya. Artinya ada penghuninya. Rumah di tengah-tengah desa yang seram dan curam namun, masih ada harapan jika itu manusia normal. “Kita masuk ke da
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 29

Aryan bingung kenapa makhluk itu menginginkan tubuh mereka berdua, suara lolongan anjing terdengar sangat menakutkan. Pertanda makhluk gaib sedang berkumpul, Meskipun sedang di kepung oleh makhluk gaib, dia mencoba tidak panik. “Ari, ayo sadar.” ucap Aryan.“Lailaaa ... bangun.” Aryan terus menyadarkan mereka agar, bisa bergerak cepat. Tak lama Ari pun membuka matanya, dia kembali berdiri. “Maafkan aku Aryan.” Ucapnya.“Sudahlah, kita harus keluar dari sini!” serunya.Sekelebat bayangan berwarna hitam melintasi mereka, lalu kain putih melayang-layang di udara. Aryan tahu, itu adalah kain kafan wasiat yang berada di peti kecil tersebut. Mereka dalam pengaruh Dika, agar bisa menjatuhkan Aryan dan membawa masuk ke dalam. Semua arwah yang berada di dalam peti tersebut keluar sambil meronta-ronta. Mereka masih dalam genggaman tangan Dika. “Aryan, hati-hati,” ucap Ari. “Iya tenang saja.”Meskipun Aryan tahu namun, dia akan mencoba pura-pura masuk ke dalam peti itu. Ari bin
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 30

Peti kecil itu mendarat di hadapannya, saat itu juga keluar sebuah cahaya terang dari dalam tersebut. Laila menunggu apa yang akan terjadi, sedangkan Zian sudah bersiaga. “Apalagi ini?” tanya Ari. Klekk! Pintu peti itu terbuka, perlahan tampak sedikit sebuah tangan keluar ke permukaan. Dengan wajah yang tegang, mereka menunggu dan hanya menunggu.Aakkhhh!!! Suara orang kesakitan terdengar dari luar, dalam peti itu tiba-tiba berhamburan darah dan potongan-potongan tubuh.Dhuaarrr!!!Bugkkhh ... buggkhhh.“Astaga apa yang terjadi dengan Aryan?” tanya Laila. Sambil melihat potongan-potongan tubuh yang berantakan, dia berlari kecil melihatnya memperhatikan tubuh siapa yang ada di luar tersebut. “Akhh. Ari! Dia kan nenek kita.” Ucap Laila.Ari menghampirinya, lalu memperhatikan wajahnya. Dia hanya memperhatikan bentuk wajahnya, tidak ada reaksi sedikit pun.Tak lama wajah yang dikatakan Laila mirip dengan neneknya, berubah menyerupai iblis yang bertanduk dan wajahnya menyera
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status