Semua Bab Kutukan Kain Kafan Wasiat: Bab 11 - Bab 20

40 Bab

Bab 11

Hentikannn!!!Dika membawa Laila yang sudah terikat tak berdaya, membuat Aryan menghentikan kegiatannya. Dia berdiri meminta agar Dika melepaskan ikatan Laila. “Lepaskan Laila Dika!!” teriak Aryan.“Ha-ha-ha, tidak bisa. Kenapa kamu tidak mau memberi apa yang kami minta,” ujar Dika.“Mati pun aku, pedang dan buku itu tidak akan kau dapatkan!” seru Aryan.“Tapi pedang itu sudah berada di tangan Sudiro, kami bisa menguasai semua ilmu persilatan dan dengan keabadiannya,” jelas Dika.“Silah kan saja, Naga Hitam tidak akan menyatu dengan hati orang yang busuk seperti kalian!!” teriak Aryan geram.Wajah Dika berubah seketika, mendengar ucapan Aryan yang penuh amarah. Dia merasa ucapan Aryan tidak main-main. Saat Laila sadar, dia melihat Aryan sedang berdebat dengan Dika seketika itu juga dia teriak meminta tolong kepada Aryan. “Aryannnn!!!” tteriak Laila.Dika menoleh, sambil tersenyum tipis. Dia tahu kalau Laila tidak akan bisa lepas dari ikatan kain kafan tersebut. “Dika, kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 12

Auuuww ...Suara serigala bersahutan tanpa henti, Laila dan Ari harus menghadapi masalah yang lebih berat. Di depan mereka jin dengan ukuran 5 kali lipat dari manusia. Baunya yang sangat busuk membuat perutnya mual. “Laila, apa kau bisa mengalahkan jin itu?” tanya Aryan lemah. “Tenang saja Aryan, kamu coba duduk di sini dulu.” Jawab Laila. Jin itu mendekati Aryan, bahkan dia mengendus baunya. Laila mencoba menarik jin tersebut dengan kekuatannya. Tampak wajahnya semakin garang begitu tahu Laila mencoba mencegahnya. Jin itu mendekatinya, Laila memperhatikan langkahnya.Grrrhhhh, “Kau manusia berani datang ke kawasan ini lalu membawa manusia dengan keadaan terluka, sama saja kau menyerahkan nyawamu,” ucap jin itu bergema. “Kami hanya ingin mencari jalan keluar dari sini,” ujar Laila. “Ha-ha-ha, kalian tidak bisa keluar dari sini.” Ucap jin tersebut.Ari yang sejak tadi diam, dia melihat di kaki jin tersebut ada rantai yang mengikatnya, dia berpikir itu artinya jin yang merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 13

“Jangaaann!!” Laila merasa bersalah begitu melihat Aryan di bawa oleh Jin Marid, penyesalannya yang tidak bisa menyelamatkannya. Kini nasibnya akan lebih buruk bersama Ari, saat mereka mendekati Laila. “Laila, kamu akan tetap menjadi budak kami,” ucap Sudiro.“Sekarang ikut bersama kami.” Ujar Dika.Tanpa perlawanan mereka harus ikut bersama mereka, Laila dan Ari saling melihat dan tampak pasrah. Namun, mereka punya rencana. Berhasil keluar dari alam ini akan mudah dia mencari bagaimana menyelamatkan Aryan.Sudiro membuka jalan untuk mereka ke dunia nyata, walaupun dalam keadaan tak berdaya Laila berusaha meninggalkan jejak di tempat tersebut. Tak lama sampailah mereka di padepokan Naga Hitam. Beberapa murid dan warga di sana kaget, melihat kedatangan Sudiro kembali. Kepala mereka tertunduk saat mata Sudiro tajam melihat mereka.“Perhatian, sekarang kalian harus bisa menuruti apa yang di katakan oleh kakek guru Sudiro!!” ujar Dika. Semua hening, tak berani menjawab, bakal terjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 14

Bugkkhh!!Laila terjatuh ada yang memukul punggungnya dari belakang, orang tersebut menyeret Laila. Dia menyeringai saat melihat gadis itu.“Gadis tolol, apa yang dia lakukan di sini?” ujar sosok itu. Dia membawa Laila di sebuah gua yang sedikit gelap dan dingin. Tempat tersebut seperti penjara, dalam tanah terbagi beberapa bagian.Byuuurr!!Laila di siram air yang sangat dingin dengan kasar. “Banguunnn!!” bentaknya.“Ukhhg, siapa kalian ?”tanya Laila.“Kenapa kamu bisa ke sini?” sosok itu kembali bertanya.Laila diam, di bingung karena bisa tertangkap, dia mencoba melihat sekeliling untuk memastikan orang yang dia lihat tadi.“Hei kamu! Di tanya kenapa diam?” orang itu mendesak Laila.Sosok itu sangat geram dengan ucapan Laila tanpa berpikir panjang mereka mencambuknya.Sett! Seettt!“Akh, akh!” teriak Laila.‘Bangsat siapa mereka? Apa aku salah masuk dimensi?’ batin Laila.“Rasakan, berani kau masuk wilayah kami!” ucap mereka.Akhirnya Laila harus tersiksa oleh merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 15

“Ha-ha-ha-ha,” Jin marid itu tertawa terbahak-bahak melihat Aryan dan Laila sedang kesakitan. “Aryan tolong kamu bertahan,” ucap Laila. “Oh aku merasa sudah tidak kuat, Laila,” lirih Aryan.Laila berusaha membantu Aryan untuk berdiri. Melihat hal tersebut Jin Marid justru mendekati Laila kembali. Namun Laila segera melarikan diri membawa Aryan. Dengan tenaga yang tidak stabil Laila berusaha agar tidak tertangkap oleh di Marid. ‘sepertinya aku harus segera membawa Aryan ke dunia nyata’ gumam Laila sendiri. Laila pun berpikir bagaimana cara keluar dari alam gaib saat ini. Dari kejauhan ia mendengar suara seseorang memanggilnya. “Ari cepat bantu aku untuk keluar membawa Aryan dari sini!” seru Laila. “Baiklah, kamu tunggu aku di sana!” jawab Ari. Laila segera meninggalkan tempat tersebut. Berlari sekuat tenaganya, sesekali dia melihat ke belakang. Memastikan kalau dirinya dan Aryan tidak di kejar oleh Jin Marid. Terlihat cahaya terang benderang di kejauhan. Sebuah lor
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 16

“Apaaa!!”Sudiro melihat cucunya yang tampak bagaikan seorang satria. Dia tidak percaya akan terjadi seperti ini. “Tidak mungkin!” Ujar Sudiro. Aryan yang terbangun, dia berjalan mendekati Sudiro. “Kakek, awalnya aku tak percaya kakek sejahat ini. Tapi aku akan melepaskan semua roh-roh leluhur yang kau kurung termasuk mama dan papa!” Ujar Aryan tegas. “Dasar bocah tak tahu diri! Berani sekali kau mengancam ku.” Jawabnya. “Setiap kejahatan apa pun itu, baik saudara sendiri, tidak akan pernah abadi.” Jelas Aryan.Mendengar ucapan Aryan, mereka meninggalkannya tanpa permisi. Tapi sebelum itu dia sudah mengancam Aryan. Aryan hanya tersenyum, tapi dia berjanji akan melepaskan semua roh yang di kurung oleh kakeknya. “Aryan, syukurlah kamu baik-baik saja.” Ujar Laila. “Iya berkat kalian, sekarang tugas kita harus menghancurkan padepokan itu.” Ucap Aryan. “Mas, kok makin ganteng sih!” celetuk Ari. “Iyalah, harus dong!” canda Aryan.“Ha-ha-ha, “ semua tertawa. ****Sudiro
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

Bab 17

“Tante tenang saja, aku nanti ke sana,” ujar Tomi. “Terima kasih Tomi.” Ucap Mamanya Mila. ‘Aku rasa itu perbuatan Sudiro, dia sudah mengambil rohnya Mila. Astaga apa yang aku lakukan.’ Ucap Tomi dalam hatinya. Tomi merasa sedih begitu terjadi pada sepupunya sendiri. Tapi dia juga inginkan perusahaan nya maju. Tanpa pikir panjang Tomi kembali pulang ke rumahnya. Sebelum dia pulang, Tomi menelpon Sudiro. “Pak Sudiro, sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Tomi. “Hem, bukannya kamu yang bilang ingin perusahaan kamu baik?” Sudiro menjelaskannya. Sedangkan Sudiro bingung dengan maunya Tomi. “Baiklah pak, saya akan melihat dan pulang sebentar.” Ucap Tomi. “Itu lebih baik!” seru Sudiro. Tomi pun melangkah meninggalkan kantor, untuk melihat Mila dan tantenya. Setibanya di sana dia melihat tantenya yang menangis histeris. Tomi pun yang melihat Mila seperti makhluk aneh saat itu, dia menggaruk-garuk dinding dengan kukunya. Matanya menghitam, rambutnya yang tiba-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 18

“Serakah!!”Ucap Mila kepada Tomi, dia mendekati Dan mencoba mencekiknya. Namun, Sudiro lebih dulu mencegahnya. “Jangan coba-coba menyentuh klien ku!” Ujar Sudiro.“Hei pak tua! Kau akan menerima semua perbuatanmu nanti!” Teriak Mila.Setelah pertemuan itu, Mila meninggalkan mereka, karena ada yang menariknya untuk bekerja. Sudiro meminta Tomi duduk di sebuah batu besar. Di sana Sudiro memberikan petunjuk agar Tomi melakukan ritual yang sudah di buatnya.“Tomi, ingat ya, sebelum saya perintahkan untuk membuka mata jangan pernah buka.” Jelas Sudiro. “Baiklah!” ucap Tomi.Tak lama dia melakukan perintahnya, sedangkan Sudiro meninggalkan Tomi. Dari kejauhan dia memperhatikan Tomi, lalu dia memberikan sebuah perlindungan gaib. Agar tidak ada satu makhluk yang mengganggu saat sedang bersemedi. “Saya tinggal kamu selama 7 hari, sementara Dika yang akan menjadi dirimu di perusahaan nanti.” Ujar Sudiro. Walaupun Tomi tidak melihat, dia mendengar ucapan Sudiro. Sudiro kembali ke d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

Bab 19

Aryan masih sedikit penasaran, menurutnya dia mengenal pimpinan tersebut. Tapi Aryan mencoba membuang perasaannya. Saat ini yang jelas dia bekerja, sekaligus mencari keberadaan kakek Sudiro. Dia ingin menghentikan semua perbuatannya. “Pak Aryan, kenapa diam?” Tanya seseorang. “Oh maaf, iya kenapa Bu?” Ujar Aryan.“Hari ini bapak bisa langsung bekerja.” Ucap wanita itu. Aryan mengangguk dan berjalan menuju ruangan bekerja. Dia melihat beberapa ruangan yang dia lalui. Ada satu kantor yang sedikit aneh menurutnya. Aryan penasaran, akhirnya dia mendekati ruangan tersebut. Saat sudah mendekati ruangan itu. Seseorang menegurnya. “Hem, hem!” Aryan memalingkan tubuhnya ke arah orang yang menyapanya. “Oh, maaf pak.” Ujar Aryan.“Ada apa di sana pak Aryan, bukankah ruang produksi di sebelah sana,” tanya Tomi, sambil menunjuk tempat. “Oh iya pak Tomi, maaf saya kira di sebelah sini.” Jawab Aryan.Aryan meninggalkan tempat tersebut, tapi dia merasa sedikit curiga. ‘Yah, sudah l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-01
Baca selengkapnya

Bab 20

“Aku tak perlu nasehatmu karena aku akan berjuang sendiri!”Suara Dika bergema seolah-olah ada suara lain di balik itu semua. Sudiro tidak sanggup melawan Dika yang tiba-tiba beringas. “Dikaaa ... sadarlah, ini aku gurumu!” ucap Sudiro.“Tidaaakk, kau harus mati lebih dahulu!” Seru Dika. Dika menyerang Sudiro bersàma para Jin. Wajahnya berubah seperti binatang buas yang ingin menerkam. “Aaarrkkhhh, ini waktu yang tepat!” Seru Dika. Kilat di langit, bersama dentuman petir beserta angin berhembus kencang. Dika mengeluarkan tenaga dalamnya dengan menggunakan kedua tangannya. Hingga terbuka lebar, pada akhirnya dia melemparkan pukulan yang besar. Sebuah bola besar, berubah menjadi warna hitam dengan kekuatan penuh. Dhuaarrr!!! Sudiro terjungkal, lalu dia mengeluarkan darah di mulutnya, di hidung dan matanya. Wajahnya berubah menghitam, sedikit demi sedikit kulitnya terkelupas. Seperti orang yang terkena cairan panas. “D-Dika, kau manusia yang tidak tahuu diriii, “ ucap Sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status