บททั้งหมดของ Kesempatan Kedua:Kebangkitan Istri CEO yang Terlahir Kembali: บทที่ 81 - บทที่ 90

146

Bab 81 : Hari Sial Noah

"Kenapa? Apa kau marah padaku?" Arion membalas pesan yang baru saja Elena kirimkan beberapa detik yang lalu sebelum wanita muda itu kembali menghilang."Kau baik-baik saja?" lagi Arion mengirimi Elena pesan meskipun nomor ponsel wanita itu tidak aktif sama sekali.Sambil mengemudi di jalanan kota yang padat, Arion masih menunggu balasan Elena yang tak kunjung datang."Argh!" geram Arion.Pria berahang tegas dengan wajah kaku itu mengeram kesal, tak lama ia mendapatkan alamat rumah Vero dari Jeff.Segera ia melajukan mobilnya menuju apartemen tempat dimana Vero tinggal. Sesampainya di sana, Arion langsung menekan bell dan tak menunggu lama Vero keluar membukakan pintu."Tuan Arion?" gumam Vero yang bingung melihat kehadiran Arion dengan keadaan yang acak-acakan."Selamat malam, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Vero dengan sopan.Arion menatap datar wanita lajang di hadapannya, wanita itu satu generasi dengan nya tapi memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari nya.Arion langsung m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-20
อ่านเพิ่มเติม

Bab 82 : Hampir Saja Ketahuan

"Hagh! Asisten itu terlalu menyebalkan dan mengganggu ku. Jika bukan karena Arion sudah aku singkirkan dia," keluh Tuan Miller.Pria tua itu membuka pintu ruang kerja nya yang gelap, berjalan ke arah stopkontak untuk menyalakan lampu.Lampu menyala, membuat ruangan besar itu menjadi terang. Tuan Miller duduk di kursi tempat dimana ia mengerjakan pekerjaan kantor.Menyalakan layar monitor di hadapannya, "Dia membuat ku bekerja lebih lama. Cih, dia pikir grup Mauren miliknya, " seru Tuan Miller dengan kesal.Ya, tanpa orang-orang ketahui. Kini sebagian besar saham milik grup Mauren berada di tangan Arion, hal tersebut terjadi tentu karena kesalahan Tuan Miller sendiri.Bruk!Sebuah buku jatuh dari rak nya, Tuan Miller hanya melirik sekilas tanpa peduli untuk membenarkan nya, "Astaga, aku hampir ketahuan," batin Elena.Beberapa saat yang lalu Elena masuk ke ruang kerja sang ayah dengan mengendap-endap. Kebiasaan sang ayah yang tak pernah mengunci ruangan tersebut memudahkan Elena untuk m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 83 : Syukurlah, Dia Tidak Tahu Banyak Hal

“Ck. Siapa yang menelpon di tengah malam seperti ini,” ucap Arion kesal.Dengan malas pria itu meraih ponselnya dan saat menyadari itu adalah panggilan video dari sang istri wajah nya langsung berubah senang.Ia menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.“Kau baru pulang?” ucap Elena.Jelas wanita muda itu bisa melihat sang suami yang masih mengenakan pakaian kantornya.“Hay, kenapa diam saja? Kau marah padaku?” tanya Elena dengan alis terangkat.Arion menutupi wajah gembiranya dengan menatap tak suka pada sang istri, “Kemana kau? Kau pikir aku tidak khawatir?” tanya Arion dengan suara yang sedikit naik satu oktaf dan penuh penekanan.Elena berbaring miring sambil memegang ponsel, sementara Arion sambil membuka pakaian nya ia tak mengalihkan pandangan dari Elena.“Maaf, aku sudah membuat mu khawatir. Oh ya, apa tentang Lovi kau sudah tahu?” tanya Elena. Sengaja Elena membahas tentang Lovi untuk memancing agar Arion mau berbicara apa saja yang telah pria itu ketahui dari
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 84 : Kertas Perjanjian Pranikah

“Yak! Ini rumah apa gudang?”Sekian lama Elena tak datang ke tempat tinggal asisten nya ini dan ternyata banyak perubahan yang terjadi, Elena ingat bahwa Vero adalah wanita yang tertata dan selalu berpenampilan rapi.Akan tetapi, lihatlah. Elena masih belum bisa menghilangkan rasa keterkejutan nya, mulutnya masih menganga dengan mata yang terbuka.Sedangkan Vero terlihat biasa saja dan tak peduli dengan kehadiran bos nya itu, “Ayo, masuklah,” ajak Vero.Ragu Elena melangkah kan kakinya masuk ke tempat yang lebih cocok di sebut gudang itu, “Kau tak berniat membersihkan nya?”“Kau sendiri tak berniat membiarkan ku istirahat,” sindir Vero yang masih kesal karena Elena yang tiba-tiba datang pada pukul empat pagi.Bahkan ini masih dikatakan dini hari bukan pagi.Elena cengengesan yang menyadari bahwa kedatangan nya juga terlalu pagi. Tapi, sebagai asisten pribadi Vero tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.“Duduklah, aku akan mengambil minuman untuk mu,” seru Vero yang diangguki Elena.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 85 : Pukulan Besar Bagi Seorang Wanita

“Cukup Lia! Jangan membahas masalah anak lagi!” pekik Tuan Miller.Dada pria itu nampak naik-turun dengan napas tidak beraturan, urat leher nya bahkan terlihat jelas dengan tangan nya memijat pelipis yang terasa tegang.Sementara di hadapannya sang istri yang tak lain Nyonya Lia tengah menangis, air mata terus mengalir di sudut matanya menandakan kesedihan yang begitu mendalam.“Aku menikah dengan mu karena aku mencintaimu, jangan terus memikirkan hal tidak penting,” ucap Tuan Miller.Kini suara pria itu lebih lembut dari sebelum nya, akan tetapi seberapa kuat ia mencoba sang istri masih belum bisa menerima kenyataan.“Bagaimana dengan orang tua mu yang terus menanyakan pewaris?” tanya Nyonya Lia dengan mata yang berkaca-kaca.Tuan Miller menghampiri dan merangkul pundak sang istri, ia menarik istrinya kedalam pelukan yang memberikan sejuta kehangatan.“Sudah, pikirkan kesehatan mu dulu,” seru Tuan Miller mencoba menenangkan.Sebuah pukulan besar bagi seorang wanita ketika mereka tak
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 86 : Hari Ulang Tahun Arion

“Aku akan menyetir sendiri,”Arion menghentikan langkahnya yang sedang menuruni tangga, “ Kau akan kabur lagi dariku?” tanya Arion mengintimidasi.Ketakutan terbesar dalam hidup Arion adalah saat wanita di hadapannya ini kembali seperti dulu, ia mungkin akan lebih gila dari sebelumnya jika hal itu sampai terjadi kedua kalinya.Elena tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku tidak akan pernah kabur dari mu. Kau harus percaya padaku,” ucap Elena berusaha meyakinkan Arion.“Hm,”Setelah selesai dengan sarapan, mereka berpisah untuk pergi ke tempat kerja masing-masing.Jalanan kota yang sudah mulai padat dengan kendaraan tak menghentikan semangat para pejuang cuan untuk keluar.Dibalik semangat mereka tersimpan harapan orang yang mereka hidupi, dari keringat nya lah mereka bisa bertahan untuk hidup.“Selamat pagi, Tuan,” sapa Jeff melihat Arion yang baru saja tiba.“Hm,” Hanya menyahuti tak berniat untuk membalas sapaan selamat pagi Jeff yang secercah cahaya mentari pagi.“Dan,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 87 : Perkelahian Antara Azalea dan Lovi

“Ini hari ulang tahun Arion,” gumam Elena.Elena menoleh menatap ke arah Lovi yang duduk tak jauh dari nya, “Lovi, apa kau sudah menyiapkan hadiah untuk paman mu?” tanya Elena.Lovi mengalihkan pandangan ke arah Elena, “Sudah, tapi aku belum memberikan nya pada paman,” jawab Lovi.“Apa yang kau berikan?” tanya Elena penasaran.Mata Lovi memicing menatap Elena, “Apa bibi belum menyiapkan apapun?” tanya Lovi.Ditatap dan ditanya seperti itu membuat Elena sedikit gelagapan, ia menoleh menatap ke arah lain untuk menghindari tatapan Lovi.“Aku tentu sudah menyiapkan nya,” balas Elena bangga.“Benarkah?” ucap Lovi skeptis.“Iya, dan hari ini kau boleh pulang setelah makan siang,” sambungnya lagi.Mendengar itu Lovi mengerutkan kening dengan satu alis terangkat, “Apa pekerjaan bibi sudah selesai?” “Iya, aku bosan melihat wajah musuh ku,” seru Elena yang hanya dibalas decakan sebal oleh Lovi.Elena bangkit dari duduknya, berjalan keluar ruangan untuk menemui Vero. Sebenarnya bisa saja ia mem
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
อ่านเพิ่มเติม

Bab 88 : Oke, Kita Bercerai

"Aku ingin mengantarkan berkas ini padamu," Elena menerima berkas yang disodorkan oleh Azalea, "Baiklah, kau boleh kembali ke ruangan mu," ucap Elena.Azalea pergi meninggalkan ruangan Elena, saat kembali ke ruangannya ia menghentakkan kakinya dengan kesal.Bukan itu tujuan sebenarnya Azalea masuk ke ruangan Elena, kehadiran Lovi membuat rencana nya gagal."Gadis sialan! Aku harus segera menyingkirkan nya," geram Azalea.Setelah kepergian Azalea, Lovi masih kesal dengan Elena yang tak mau mendengar penjelasannya. Gadis itu diam seribu bahasa dengan tangan terlipat di depan dada.Elena menghela napas panjang, "Sudah waktunya makan siang, ayo kita makan dulu. Setelah itu kau boleh pulang," ucap Elena.Lovi diam tapi tetap mengikuti Elena untuk pergi ke restoran yang tak jauh dari kantor. Sebenarnya bisa saja mereka makan di kantin perusahaan, Elena bahkan sering makan bersama Vero.Akan tetapi, mengingat ada Lovi. Elena berpikir mungkin makanan kantor tak ada yang cocok dengan selera g
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
อ่านเพิ่มเติม

Bab 89 : Kumohon Cepatlah Sadar

“Elena!” teriak Arion saat Elena benar-benar terjun ke lantai dasar.Tubuh Elena melayang, ia bisa melihat Arion yang berlari untuk menggapai nya akan tetapi belum sempat tangan mereka bertemu tubuh Elena sudah terjatuh.Beruntung ternyata di bawah Jeff sudah menyiapkan bantalan untuk pendaratan, namun karena terkejut membuat Elena tak sadarkan diri.Elena tersenyum getir saat mengingat kejadian itu, “Bodoh,” gumam Elena.Waktu bergulir begitu cepat, matahari kini sudah mulai terbenam dan memancarkan sinarnya yang berwarna jingga.Bayangan orang-orang mulai memanjang di jalanan, kendaraan kembali padat menuju arah pulang.Elena berdiri di sebrang jalan sebuah cafe yang tak jauh dari grup Dominic, ketika lampu berwarna merah ia melangkah kan kakinya untuk menyebrang.Drett...drett!Sebuah pesan masuk di ponsel Elena membuat wanita itu menyalakan ponsel untuk memeriksa pesan dari siapa.“Apa kau ingin tahu siapa ibumu?” Elena melebarkan matanya saat mendapati pesan dari nomor tak diken
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
อ่านเพิ่มเติม

Bab 90 : Elena Koma

"Maaf, maafkan aku. Ini semua salahku yang membiarkan Nona pergi sendiri," ucap Vero penuh penyesalan.Wanita lajang itu berdiri tertunduk di belakang Arion yang masih mematung menatap nanar ke arah ruang penanganan."Seharusnya aku berada di sisinya," seru Vero dengan terisak.Tangis wanita itu sudah tak terbendung lagi, bayangan saat Elena tertabrak tercetak jelas dalam ingatannya."Apa yang kalian lakukan di sana?" tanya Arion pelan.Suara pria itu terdengar serak, air mata sudah mengering bahkan matanya sedikit memerah karena menahan tangis sejak tadi."Nona..." ragu Vero menjawab pertanyaan Arion."Nona menyiapkan makan malam di sana untuk merayakan hari ulang tahun anda," ucap Vero pada akhirnya.Degh!Air mata yang sedari tadi Arion tahan kembali menetes saat mendengar itu, "Dia ingat hari ulang tahun ku?" tanya Arion pelan.Vero mengangguk cepat meski Arion tak memandang ke arah nya, sementara Jeff yang sedari tadi berdiri di samping Vero hanya bisa tertunduk diam dan ikut mer
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
7891011
...
15
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status