Malam itu, Clara duduk sendiri di ruang rapat yang kosong, dengan hanya suara deru kipas angin dan cahaya lampu neon yang menerangi meja panjang di depannya. Layar laptop di hadapannya penuh dengan angka-angka yang tampaknya tidak ada habisnya. Proyeksi keuangan, laporan pasar, dan analisis pesaing—semua itu melilit pikirannya. Meski dunia luar sudah mulai gelap, Clara masih terjaga. Hatinya penuh dengan kebingungan dan kecemasan.Clara menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, bayangan Kieran dan ekspresi seriusnya muncul di pikirannya. Mereka sudah melalui begitu banyak, tapi sekarang, dengan krisis yang semakin mendalam, mereka berada di titik yang sangat berbahaya. Ada begitu banyak yang harus dihadapi, dan Clara merasa terperangkap di antara keputusan-keputusan besar yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Semua orang di perusahaan tampaknya mengandalkan Kieran, dan Kieran, tentu saja, mengandalkan
Terakhir Diperbarui : 2025-02-09 Baca selengkapnya