All Chapters of Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkan: Chapter 171 - Chapter 174

174 Chapters

Bab 171

Waktu pagi baru saja menyapa ketika Clara menyalakan kopi hangat di sudut ruang aman. Suasana masih dipenuhi sisa-sisa rasa letih dari pertempuran semalam, tetapi kini berganti keyakinan baru: kebenaran yang mereka pegang tak lagi terbendung. Di layar monitor, peta digital memperlihatkan titik-titik strategis yang siap menjadi pijakan langkah berikutnya.Kieran melangkah masuk dengan dua cangkir kopi di tangan, meletakkannya di meja, lalu duduk berhadapan dengan Clara. “Data sudah kita sortir dan enkripsi ulang,” katanya. “Sekarang bagaimana rencana penyebarannya?”Clara meneguk kopi perlahan, menahan rasa hangatnya menghaluskan tegang. “Kita perlu membagi dua alur. Pertama, kita kirim paket bukti ke media independen dan lembaga internasional—bukti lengkap soal korupsi, kolusi, dan transaksi bayangan.” Ia menunjuk ke daftar kontak di layar. “Mereka punya jaringan distribusi cepat. Dan kedua, kita kirim tim kecil ke titik koordinat D‑4 untuk menanamkan virus pemutus sambungan merek
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Bab 172

Fajar menyingsing lembut saat Clara meninjau kode agenda pertemuan tertutup bersama tim hukum internasional. Di layar laptop, daftar nama pejabat, pengacara, dan editor media tertera rapi. “Pertemuan ini harus sempurna,” gumamnya, menyesuaikan catatan presentasi terbaru.Sementara itu, di pinggiran ibu kota, Kieran dan tim kecilnya memasuki gudang tua yang dulu menjadi salah satu node cadangan lawan. Pintu besi berderit saat mereka membukanya. Di dalam, deretan server lampu kedip-kedip menandakan sisa kekuatan musuh yang masih berusaha bangkit.— Di Markas Internasional —Clara membuka pertemuan dengan keyakinan: “Teman-teman, hari ini kami membawa bukti tak terbantahkan—transaksi, aliran dana, dan rekaman komunikasi. Ini bukan tuduhan kosong, tapi panggilan bagi keadilan global.” Proyektor menampilkan grafik pergerakan dana, dan ruangan terdiam saat data mereka memutar ulang pesan-pesan rahasia. Beberapa delegasi saling bertukar pandang, terkejut sekaligus yakin.Ketua tim hukum
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Bab 173

Pagi berikutnya, cahaya mentari menembus celah jendela safehouse, membawa secercah harapan sekaligus urgensi baru. Clara sudah bersiap lebih awal—setelan jas rapi, setumpuk map, dan flash drive berisi video pengintaian yang semalam dibocorkan ke media. Di ruang konferensi bersama tim hukum internasional melalui sambungan video, ia membuka sesi dengan tegas:“Rekaman blackout dan gangguan logistik kemarin memperlihatkan betapa rentannya kendali organisasi bayangan.""Dengan bukti ini, kami mohon agar sanksi segera diterapkan: pembekuan aset, pelarangan perjalanan, dan penahanan sementara bagi pejabat yang terlibat.”Para delegasi tampak terkejut oleh sinergi antara serangan siber lapangan dan dokumentasi hukum yang lengkap. Ketua tim hukum mengangguk mantap, “Kami akan menyiapkan perintah eksekutif hari ini juga. Selain itu, permintaan akses ke lokasi penyimpanan dokumen mereka juga diajukan—kami butuh bukti fisik untuk memperkuat dakwaan.”— Di Lapangan Operasi —Sementara Clara me
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

Bab 174

Fajar baru saja mengintip di balik bayang-bayang gedung-gedung tinggi, ketika Clara terjaga dari peraduannya. Meski malam terasa singkat, tubuh dan pikirannya dipenuhi energi baru—energi yang lahir dari keberhasilan tim dalam menyergap gudang dokumen hitam, serta dorongan moral untuk membuktikan kebenaran kepada dunia. Dalam remang lampu hangat ruang aman, ia menyiapkan diri: menyusun kembali berkas-berkas, memeriksa flash drive, dan mengabsen daftar saksi kunci yang akan dihadirkannya di pengadilan.Di meja kayu panjang, deretan map berwarna-warni tersusun rapi sesuai kronologi peristiwa: dari suntikan dana fiktif, penunjukan kontrak, intrusion siber yang hampir berhasil menutup jejak, hingga rekaman rapat rahasia yang mengkoordinasi penutup mulut. Setiap file digital, setiap halaman tercetak, menunggu giliran untuk dihadirkan di muka hakim. Clara menghela napas dalam, lalu menatap papan catatan di dinding: “Hari ini, semua mata akan tertuju ke babak baru.” Ia mengernyitkan ken
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more
PREV
1
...
131415161718
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status