Semua Bab Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkan: Bab 161 - Bab 170

174 Bab

Bab 161

Langit mulai menggelap kembali ketika kabar dari lapangan masuk ke markas. Kieran dan timnya berhasil menyusup ke server distribusi rahasia musuh dan menyita sejumlah besar data terenkripsi. Namun yang mengejutkan bukan hanya isi dari file tersebut—melainkan satu nama yang muncul berulang-ulang, tertulis dalam kode sandi yang hanya diketahui oleh orang-orang lama dalam organisasi.Nama itu adalah "Elysia."Clara berdiri membeku di depan layar, matanya menelusuri huruf demi huruf. Bukan karena ia tidak tahu siapa Elysia, tapi karena ia tahu terlalu banyak tentang wanita itu. Elysia adalah salah satu pendiri awal organisasi ini. Ia hilang bertahun-tahun lalu dalam misi yang dinyatakan gagal. Semua orang mengira ia gugur... tapi sekarang namanya kembali, terukir dalam komunikasi musuh.“Tidak mungkin,” gumam Clara pelan.Rafi yang berada di sampingnya menyipitkan mata. “Kalau memang dia hidup... lalu kenapa namanya ada di jaringan mereka?”Clara menghela napas dalam. Suasana ruangan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 162

Pagi menyingsing membawa embun tipis yang menyelimuti jalan setapak sunyi di pegunungan. Di ambang perpisahan dengan dunia yang mereka kenal, Kieran dan Clara kini melangkah ke dalam wilayah terpencil yang telah lama tertutup oleh kabut dan misteri. Di tangan mereka tergenggam peta kuno dan dokumen yang diberikan oleh Profesor Aldric—petunjuk untuk menemukan Elysia, sosok yang selama ini mengabdi sebagai bayang-bayang masa lalu.Di dalam hutan yang dingin dan lembap, setiap daun, setiap ranting, seolah menyimpan cerita tentang waktu yang telah berlalu. Langkah mereka tidak hanya mengusik tanah basah, tapi juga membuka kembali luka lama yang selama ini terkubur. Kieran, yang masih menyimpan bayangan penyesalan dan keraguan, memimpin dengan keheningan yang diwarnai tekad. Sementara Clara, meskipun hatinya berdebar kencang, terus berjalan dengan mantap, membayangkan momen pertemuan dengan kebenaran yang telah lama terselubung.Selama perjalanan, di sela-sela keheningan alam, percaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

Bab 163

Langit sore mulai menggelap saat Clara berdiri di balkon rumah persembunyian mereka, menatap cakrawala dengan perasaan campur aduk. Angin membawa aroma hujan yang menggantung di udara, seolah pertanda akan datangnya sesuatu yang besar—atau mungkin, sesuatu yang tak terhindarkan.Dari balik pintu kaca, langkah Kieran mendekat. Ia memegang dua cangkir kopi hangat dan menyerahkan satu pada Clara. Mereka tidak berbicara beberapa saat, hanya berdiri berdampingan, menikmati keheningan yang terasa terlalu damai untuk situasi mereka saat ini.“Besok kita bergerak,” ucap Kieran pelan. “Luca sudah mengamankan jalur masuk ke fasilitas utama organisasi. Kita harus memanfaatkan celah ini.”Clara menoleh padanya. “Apa kamu yakin ini waktunya? Mereka pasti juga sudah memperkirakan langkah kita.”Kieran mengangguk, sorot matanya tajam. “Justru karena itu. Kita tak bisa terus menunggu. Semakin lama, semakin besar kemungkinan mereka menemukan lokasi kita.”Clara menatap wajah pria itu. Di balik keteg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 164

Ketika fajar mulai mengintip dari balik cakrawala, suasana di rumah persembunyian masih digelayuti kepulan asap tipis dan debu pertempuran. Di dalam ruang aman yang kini sunyi, Clara dan Kieran merasakan getaran hati yang belum reda. Langkah-langkah mereka terguncang oleh keriuhan malam sebelumnya—suara tembakan, jeritan, dan dentuman yang menggema seolah masih terngiang di telinga. Namun api semangat dalam diri mereka belum padam, dan keberanian itu harus menjadi bekal untuk menghadapi hari baru yang penuh ancaman.Di luar, perjuangan masih terus berlangsung. Tim bayangan musuh tampak masih berusaha menembus barikade pertahanan, memanfaatkan celah-celah kecil yang sempat terbuka akibat kerusakan sementara pada sistem pengamanan. Dari balik jendela ruang aman, Clara memantau gerak-gerik musuh melalui layar pemantauan yang kini menampilkan koordinat dan pergerakan secara real-time.“Kita harus bertindak cepat,” ujar Kieran dengan nada mendesak sambil mengusap wajahnya yang masih b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 165

Malam pun kembali menyelimuti, seolah menjadi tirai misteri yang tak kunjung terangkat. Setelah kegaduhan pertempuran, dan fajar yang mengisyaratkan secercah kemenangan, kegelapan kembali merayap ke seluruh penjuru markas. Suasana pun berubah; ketenangan yang sesaat tersaji mulai tergantikan oleh desiran angin dingin dan bayang-bayang yang bergerak perlahan di sudut-sudut ruangan.Di ruang aman yang masih terlihat bekas reruntuhan, Clara dan Kieran berkumpul kembali dengan anggota tim yang tersisa. Lampu-lampu temaram menyoroti wajah-wajah yang lelah, namun mata mereka masih menyala dengan tekad.“Kita sempat mengusir mereka tadi, tapi rasanya ini baru sebagian dari permainan,” ujar Kieran sambil memeriksa peta digital di laptopnya. “Data yang Rafi kumpulkan menunjukkan adanya aktivitas gerak-gerik musuh di beberapa titik strategis. Mereka sepertinya sedang berkumpul ulang, merencanakan serangan yang lebih cermat.”Clara menggenggam erat sepotong kertas berisi hasil enkripsi yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Bab 166

Hening menyelimuti ruang aman setelah percakapan mendebarkan di Bab 165. Pesan misterius dan peta baru yang ditinggalkan sang utusan menggantung di udara—sebuah pertanda bahwa ada rahasia yang lebih dalam menanti di balik bayang-bayang.Di pagi yang hampir menjelang namun masih berada di ambang gelap malam, Clara dan Kieran berkumpul kembali dengan beberapa anggota tim inti. Peta baru itu dihamparkan di atas meja, titik-titik koordinat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya kini menjadi pusat perhatian. Rafi, dengan tatapan serius di layar komputer, membantu menguraikan pola pergerakan yang tampak acak—namun ternyata mengandung pola strategis yang halus.“Kita harus segera mengambil langkah,” ujar Kieran, tangannya menggenggam peta dengan tegas. “Koordinat C-11, D-4, dan F-9 menunjukkan titik-titik yang sepertinya terhubung secara logis. Pesan itu mengisyaratkan bahwa di salah satu titik itu terdapat kunci yang akan membuka tabir rahasia yang lebih besar.”Clara menambahkan, “S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Bab 167

Malam kembali turun dengan keheningan yang menggelayuti, seolah menandakan bahwa rahasia yang baru saja tergenggam belum sepenuhnya mengungkap kebenaran. Di ruang aman yang masih lengang setelah euforia penemuan, Clara dan Kieran berdiri menghadap layar monitor—dengan data dari hard drive yang baru saja dipindai oleh Rafi—sambil mencari tahu inti dari pesan-pesan yang ada.“Data ini… tampaknya menghubungkan beberapa titik operasi secara langsung dengan satu entitas yang tak kami kenal.""Ada petunjuk tentang sumber dana, transaksi tersembunyi, dan bahkan komunikasi internal yang ditulis dengan kode kuno,” ujar Rafi dengan nada serius, matanya tak lepas dari rangkaian informasi yang berjejer di layar.Clara mendekat, mengusap lembut dokumen yang baru dicetak dari hard drive. “Semua ini seolah menyusun sebuah puzzle. Setiap data mengungkap satu bagian rahasia—dan bagian itu sepertinya mengarah pada seseorang yang sangat berpengaruh dalam jaringan musuh.”Kieran menatap peta digital
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Bab 168

Malam semakin pekat di luar, dan suasana di sekitar pusat operasi musuh terasa mencekam. Tim kecil yang dipimpin oleh Kieran dan Clara telah sampai di titik infiltrasi sisi barat, di mana sistem keamanan tampak paling rentan. Di balik barisan semak dan bayangan pohon, mereka diam-diam berkumpul sambil memeriksa peralatan dan senjata mereka—setiap detik terasa seperti secepat napas terakhir.“Inilah momen yang kita tunggu,” ujar Kieran dengan suara rendah, sambil mengarahkan pandangannya ke sisi bangunan yang diterangi lampu neon samar. “Kita harus masuk dengan cepat dan tepat. Setiap langkah yang kita ambil nanti akan menentukan nasib kita.”Clara, dengan mata yang penuh tekad meski mengandung kecemasan, menanggapi, “Kita telah mengumpulkan cukup data dan bukti. Sekarang saatnya menyusup untuk mendapatkan dokumen-dokumen vital dan menghancurkan pusat kendali mereka dari dalam.”Tim itu segera tersebar, masing-masing meraih posisinya dengan koordinasi yang rapi. Rafi, yang bertuga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Bab 169

Setibanya di titik ekstraksi, tim berhasil berlindung di sebuah safehouse yang tersembunyi di pinggiran kota. Dalam keheningan ruang yang minimalis namun penuh perhatian, Kieran dan Clara segera membuka drive terenkripsi dari hasil infiltrasi malam sebelumnya. Lampu meja yang redup menerangi deretan dokumen dan rekaman digital, seolah memberikan cahaya tipis di tengah kegelapan yang masih menggantung.Rafi, dengan ketelitian yang sudah menjadi ciri khasnya, mulai mengurai data demi data. “Lihat ini,” ujarnya sambil menunjuk layar monitor, “file-file ini mengaitkan sejumlah nama besar dan transaksi yang mengalir ke seluruh penjuru negeri. Ada bukti korupsi, pengaturan kontrak rahasia—bahkan keterlibatan pejabat tinggi.”Clara merasa hatinya berdebar kencang. Di balik setiap baris data, tersimpan kekuatan untuk mengguncang sistem yang telah lama dianggap tidak tergoyahkan. “Jika kita bisa mengungkap semua ini dengan jelas,” katanya pelan, “dunia akan tahu betapa dalam pengaruh merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya

Bab 170

Di tengah kekacauan malam yang kian mereda, suasana di safehouse mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan. Setelah pertempuran sengit yang dicatat pada, tim kini berhasil mempertahankan data-data rahasia—senjata utama dalam menggoyahkan sistem kekuasaan lawan. Namun kemenangan parsial ini datang dengan harga yang tinggi. Di setiap sudut ruang aman, terlihat luka dan kelelahan, namun juga keberanian yang semakin menguat.Kieran, yang duduk termenung di sudut ruangan, memandangi layar monitor yang masih menampilkan sisa-sisa pertempuran. “Kita telah menangkis serangan mereka malam ini, tapi ini bukanlah akhir,” gumamnya, merasakan beban tanggung jawab yang semakin besar. Di saat yang sama, Clara turun ke ruang pusat, mengambil napas dalam-dalam sejenak sebelum menyusun rencana baru bersama tim.“Data yang kita kumpulkan tadi telah membuka celah besar,” ujar Clara dengan suara tegas namun penuh empati, “tapi kita harus segera mengolahnya. Bukti ini tidak hanya bisa menjatuhkan merek
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status