All Chapters of Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkan: Chapter 121 - Chapter 130

174 Chapters

Bab 121

Clara kembali duduk di mejanya, mata memandang layar komputer yang menyala, namun pikirannya melayang jauh. Proyek besar yang mereka kerjakan mendekati akhir, dan tekanan semakin terasa. Setiap langkah yang mereka ambil sepertinya dipenuhi dengan risiko, dan kadang, Clara merasa seperti ia sedang berada di tepi jurang, siap jatuh.Namun, saat pandangannya melirik ke foto kecil di meja kerjanya—foto bersama Kieran di sebuah restoran kecil di luar kota beberapa bulan yang lalu—semua kecemasan itu sejenak menghilang. Senyuman Kieran di foto itu terasa begitu nyata, seperti dirinya hadir di ruangan ini, memberikan dukungan tak terucapkan.Pintu ruangan itu terbuka perlahan, dan suara langkah kaki yang pasti terdengar. Clara menoleh, dan seperti yang dia duga, Kieran sudah berdiri di sana dengan senyum khasnya."Kamu sibuk?" tanya Kieran dengan suara rendah, seakan sudah tahu jawabannya.Clara hanya mengangkat bahunya dengan sedikit canggung. "Sibuk, tapi... aku rasa aku bisa mengatur
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 122

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tekanan dari proyek besar yang sedang mereka jalani semakin intens. Clara merasa beban itu semakin berat, terutama karena ia mulai menyadari bahwa banyak keputusan yang mereka ambil tidak hanya mempengaruhi perusahaan, tetapi juga kehidupan pribadi mereka. Keputusan yang penuh dengan konsekuensi, yang jika salah, bisa menghancurkan segalanya.Malam itu, setelah seharian bekerja tanpa henti, Clara akhirnya duduk di ruang tamunya yang sunyi, hanya ditemani lampu meja yang redup. Suara hujan yang jatuh di luar jendela memberi kesan tenang, meskipun hatinya tak secerah itu. Di mejanya, ada tumpukan dokumen yang menunggu untuk dibaca, tapi Clara tak mampu lagi melanjutkan pekerjaan. Matanya terasa lelah, dan pikirannya mulai buntu.Ia memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan diri. Namun, suara ketukan di pintu membuatnya terjaga. Tanpa menunggu lebih lama, Clara membuka pintu dan mendapati Kieran berdiri di sana dengan senyum yang tampak sedikit
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 123

Pagi itu, Clara terbangun dengan perasaan yang lebih ringan daripada hari-hari sebelumnya. Meskipun tantangan proyek besar yang mereka jalani masih mengintai, ada sesuatu yang berbeda dalam hatinya. Semalam, perbincangannya dengan Kieran memberi perspektif baru. Ada banyak ketidakpastian di depan mereka, tapi saat itu, mereka saling menguatkan. Clara berjalan menuju dapur dan menyeduh kopi. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk berlarut-larut dalam keraguan. Mungkin inilah waktunya untuk melangkah lebih jauh. Sambil menunggu kopi di atas meja, matanya melirik ponsel yang tergeletak di sampingnya. Ada pesan singkat dari Kieran yang baru saja masuk. "Selamat pagi, Clara. Hari ini kita akan membuat keputusan besar. Tapi jangan khawatir, kita akan lakukan bersama-sama. Semangat!"Clara tersenyum kecil membaca pesan itu. Ada kehangatan yang terpancar dari setiap kata yang ditulisnya. Sepertinya, Kieran benar—meskipun keputusan besar menunggu di depan, mereka tidak sendirian. Mere
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 124

Hari itu terasa berbeda. Setelah keputusan untuk menunda jadwal pengumuman, Clara merasa bahwa beban di pundaknya sedikit lebih ringan. Namun, meski itu keputusan yang tepat, ada sesuatu yang masih mengganjal di dalam hatinya. Seperti ada teka-teki yang belum terungkap, dan entah kenapa, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Sambil memeriksa laporan terbaru di meja kerjanya, matanya melintas pada gambar proyek besar yang mereka kerjakan. Itu adalah mimpi besar yang mereka bangun bersama—sebuah pencapaian yang tidak hanya penting untuk perusahaan, tetapi juga bagi masa depan Clara dan Kieran. Namun, di tengah perjalanan itu, Clara merasa seolah ada sesuatu yang lebih besar yang sedang mengintai mereka.Kieran datang menghampiri meja Clara dengan langkah santai. Tanpa sepatah kata, dia duduk di kursi di sebelah Clara dan meletakkan secangkir kopi di depan Clara. Sepertinya, Kieran tahu bahwa Clara membutuhkan waktu untuk berpikir dan merefleksikan semua yang terjadi."Sudah lam
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 125

Hari-hari berlalu dengan cepat, namun Clara tak bisa menepis rasa gelisah yang menggerogoti dirinya. Setiap langkah yang diambil terasa lebih berat, seakan ada bayangan yang mengikuti, menunggu untuk menjatuhkan mereka semua. Meski ia sudah bekerja keras untuk menggali lebih dalam, teka-teki yang dihadapi masih tetap kabur, menyisakan ketidakpastian yang menghantui pikirannya. Pagi itu, Clara duduk di meja kerjanya dengan secangkir teh yang sudah lama dingin. Matanya tertuju pada layar komputer, namun pikirannya terlempar jauh, berpacu pada jejak-jejak yang baru saja ia temui. Ia sudah berbicara dengan beberapa orang di departemen pengembangan, dan dari percakapan itu, satu hal yang semakin jelas: ada seseorang di dalam perusahaan ini yang bermain di belakang layar, yang tidak hanya memiliki motif tersembunyi, tetapi juga memiliki koneksi yang kuat. Clara menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. Mencari tahu siapa pengkhianat yang telah mencoba mengacaukan p
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 126

Hari itu, seperti biasa, Clara mulai dengan langkah ringan menuju kantor Kieran. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Ada ketegangan yang belum bisa diajelaskan, sebuah ketidakpastian yang seolah mengikat dadanya. Meskipun sudah berusaha mengesampingkan perasaan tersebut, entah mengapa, semuanya terasa semakin rumit. Clara selalu memulai pagi dengan semangat meskipun kadang sulit untuk tidak memikirkan sosok Kieran. Pria itu bukan hanya CEO yang cerdas dan berkarisma, tapi juga seseorang yang mampu menggetarkan hati Clara dengan cara yang tak pernah ia duga. Meski hubungan mereka telah berlangsung cukup lama, Clara tahu ada banyak yang harus dihadapi. Ia masih merasa ada dinding tebal antara mereka, satu yang tak bisa ia tembus meski sudah berusaha sekuat tenaga. Sesampainya di kantor, Clara langsung menuju ruang kerja Kieran. Seperti biasa, pintu terbuka dengan suara desisan halus, menandakan bahwa Kieran sudah berada di dalam. Clara menatap sosok Kieran yang sedang
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 127

Hari demi hari, Clara mulai merasakan perubahan yang semakin nyata dalam hubungannya dengan Kieran. Sesuatu yang dulu tampak begitu sederhana, kini terasa semakin rumit dan penuh dengan ketegangan yang tak terucapkan. Walaupun di luar tampak biasa, di dalam dirinya, Clara merasa seperti berada di tepi jurang—sebuah tempat yang penuh dengan ketidakpastian.Kieran, meskipun mencoba untuk bersikap profesional dan jarang menunjukkan kelemahan di depan Clara, tak bisa menyembunyikan kegelisahan yang ada. Clara bisa melihatnya, dengan cara-cara kecil yang selama ini ia anggap biasa—seperti caranya menatap layar komputer tanpa benar-benar fokus, atau cara dia menggigit bibir bawahnya saat merasa tertekan.Clara mengerti, meskipun dia tidak tahu persis apa yang sedang terjadi dalam hidup Kieran. Dia tahu bahwa ada banyak hal yang sedang dihadapi oleh pria itu, tetapi dia tidak pernah bisa mengungkapkan semuanya. Mungkin, me
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 128

Pagi itu, Clara terbangun dengan perasaan campur aduk. Meski semalam ada langkah besar yang diambil oleh Kieran untuk membuka hatinya, ia tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan mudah. Ada begitu banyak hal yang harus mereka selesaikan, banyak ketakutan yang masih harus dihadapi, dan perasaan-perasaan yang masih perlu dibereskan. Namun, setidaknya ada satu hal yang Clara bisa yakini: Kieran mulai belajar untuk mempercayainya.Clara menatap bayangannya di cermin, mencoba merasakan setiap emosi yang ada dalam dirinya. Kadang-kadang, dia merasa seperti berada di ujung tebing—antara keinginan untuk melangkah maju, dan rasa takut akan jatuh. Tetapi, hari ini, Clara memutuskan untuk tidak membiarkan ketakutan itu menguasainya. Jika Kieran bisa mengungkapkan ketakutannya, maka ia juga bisa menghadapi ketakutannya sendiri. Sementara itu, Kieran, seperti biasa, sudah berada di kantornya lebih pagi daripada yang di
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 129

Hari itu, Clara merasa ada yang berbeda dengan suasana kantor. Ada ketegangan yang menggantung di udara, seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Dia tak bisa mengabaikan perasaan itu, meskipun dia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya. Matanya sesekali melirik ke arah Kieran yang sedang berdiri di balik meja kerjanya, tampak lebih serius dari biasanya.“Clara,” suara Kieran terdengar memecah kesunyian. Clara menoleh, menatapnya dengan penuh perhatian. “Kita perlu berbicara.”Clara mengangguk pelan, merasakan jantungnya berdegup kencang. Ada sesuatu yang berbeda pada nada suaranya kali ini. Kieran bukan tipe orang yang mudah mengungkapkan perasaannya, apalagi jika itu berkaitan dengan pekerjaan. Ada yang mendalam di balik permintaan tersebut.Dengan hati-hati, Clara berjalan mendekat ke meja Kieran. Begitu dia berdiri di hadapan pria itu, Kieran mengarahkan pandangannya ke Clara, matanya berkilat-
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 130

Clara menatap pemandangan dari jendela ruangannya yang menghadap ke kota. Hiruk pikuk kehidupan yang tak pernah berhenti seakan menjadi latar belakang bagi pergulatan hatinya. Di satu sisi, ia merasa lebih dekat dengan Kieran, CEO yang tampaknya tak bisa ia hindari. Di sisi lain, perasaan ragu dan takut semakin menggigitnya. Setelah beberapa hari penuh ketegangan di kantor, Clara merasa seolah ada kekosongan yang semakin dalam. Meski Kieran selalu ada untuk mendampinginya, memberikan dukungan, dan kadang-kadang memberikan perhatian lebih, Clara tak bisa menepis perasaan bingung yang datang silih berganti. Pekerjaan besar yang tengah mereka kerjakan—proyek kolaborasi dengan perusahaan luar negeri—menjadi titik puncak dari berbagai tantangan yang mereka hadapi. Setiap hari mereka terjebak dalam rapat panjang dan diskusi yang menguras pikiran. Namun, semakin dekat Clara dengan Kieran, semakin kuat pula perasaan yang sulit untuk dipahami.Suatu sore, setelah rapat yang berlangsung
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status