Semua Bab Cinta Terlarang Atau Takdir: Bab 11 - Bab 20

66 Bab

Aku Mendapatkanmu

Pagi sekali Aruna dan dua asistennya sudah memenuhi ruang meeting di gedung AG Group yang dipimpin oleh Arkana Gunadhya.Mereka sedang menyiapkan rapat penting untuk merumuskan kontrak bisnis antara AG Group dengan perusahaan yang dikelola oleh Leonhard.Selang berapa lama tim support datang, Aruna berkoordinasi dengan mereka untuk memberikan data yang nanti akan ditampilkan.Saat jam menunjukkan pukul delapan pagi, Leonhard datang bersama orang-orang dari perusahaannya yang berkepentingan dalam proyek ini.“Selamat pagi!” sapa Leonhard saat memasuki ruang meeting.Sontak semua orang termasuk Aruna menoleh ke arahnya.“Pagi!” sahut Aruna serta yang lain bersamaan.Leonhard melangkah mendekati Aruna yang berdiri di ujung meja rapat sedang menyiapkan data di MacBook papinya.Sementara satu orang dari tim support mempersilahkan rombongan yang membersamai Leonhard untuk sarapan pagi di ruangan sebelah.“Hai …,” sapa Leonhard sembari menatap Aruna lekat.Aruna merasa tatapan Leon
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Mulai Terjerat Pesona Aruna

Meeting dilanjutkan keesokan harinya tapi tanpa papi Arkana yang telah memiliki janji dengan klien lain.Meski begitu tetap dilakukan secara serius dan kondusif.Seperti meeting kemarin, meeting hari ini pun Leonhard dan Aruna duduk bersisian.Tidak ada yang mempermasalahkan hal tersebut karena Leonhard yang tidak memiliki Sourching Spesialist turun langsung dalam memilih bahan baku sehingga pasti selalu berhubungan dengan Aruna.Hanya Tasya dan Tezaar yang peka kalau ada benih-benih cinta di antara Leonhard dan Aruna, pasalnya dari tatapan serta gesture tubuh Leonhard setiap kali bicara dengan Aruna menunjukkan kekaguman dan minat yang besar.Pernah tanpa sadar Leonhard terus menatap Aruna yang tengah menjelaskan sesuatu.Semua orang juga menatap Aruna tapi tatapan Leonhard berbeda, matanya berbinar dengan seulas senyum di bibir.“Fix … pak Leon juga suka sama bu Aruna.” Tezaar berkomentar.“Sssttt ….” Tasya mendesis, menempelkan telunjuknya di bibir karena suara Tezaar nyari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Meeting Kecil

Ting …Tong …Aruna bergegas berlari menuju pintu unit apartemennya sesaat setelah mendengar suara bel.Tidak lupa dia memeriksa kembali penampilannya di cermin besar dekat pintu.Aruna merasa harus terlihat sempurna karena tamu yang datang ke apartemen yang baru dihuninya tiga hari ini adalah Leonhard dan Reynaldi.Ceklek …Begitu pintu apartemen terbuka, tatapan Aruna dan Leonhard bertemu.“Selamat malam Aruna ….” Leonhard menyapa seraya memberikan satu paperbag berisi dessert dari toko kue ternama.“Selamat malam, Leon … kenapa repot-repot,” kata Aruna mengecek isi paperbag.Leonhard menanggapi dengan senyuman.Aruna celingukan mencari sosok lain tamunya selain Leonhard.“Reynaldi enggak bisa ikut, mendadak dia ada urusan.” Leonhard memberi tahu.“Jadi, cuma kita berdua?” Aruna membatin.“Oh … kalau gitu silahkan masuk.” Aruna mundur beberapa langkah untuk memberi ruang kepada Leonhard.“Tadinya mau aku batalin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Warisan

Setelah menutup pintu, Aruna bersandar pada benda tersebut kemudian melorotkan tubuhnya hingga terduduk di lantai.“Leon sudah mulai notice, iya kan? Dia mulai ada rasa sama aku, iya kan?” Aruna bertanya pada dirinya sendiri.“Dari kemarin dia natap aku terus, udah gitu tadi ngusap bahu aku dan sebelum pulang muji aku lucu … apalagi alasannya kalau dia udah mulai suka sama aku, iya kan?” Aruna bertanya lagi tapi tidak ada yang bisa menjawab karena hanya dirinya sendirian di apartemen.Aruna bangkit dari lantai, meletakan kedua telapak tangannya di pipi yang terasa hangat karena belum berhenti tersipu.Dia pergi ke kamarnya untuk mencuci wajah di wastafel di dalam kamar mandi.Setelah mengusap wajahnya menggunakan air, Aruna bercermin sembari mengipas-ngipas wajahnya yang masih terasa panas dengan tangan.“Terus setelah ini aku harus gimana? Masih pura-pura jual mahal, kah? Atau ceritanya peka terus nyambut setiap kode dari dia gitu? Atau gimana? Ya Tuhan, Aruna harus gimana? Aru
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Tentang Leonhard

“Sorry Bro, kemarin gue enggak bisa ikut ke apartemen Aruna … padahal gue ingin banget.” Reynaldi berdecak lidah kesal sembari menyimpan kedua tangan di pinggang setelah langkahnya sampai di samping Leonhard yang tengah mengolah tubuh di atas mesin treadmill.“It’s oke, terus gimana keadaan adik lo?” tanya Leonhard menoleh menatap Reynaldi.“Kemarin tiba-tiba adik gue mengalami syok kardiogenik makanya orang rumah sakit telepon gue, tapi mereka tangani dengan baik dan sekarang udah normal tapi ya itu … belum bisa keluar dari ICU.” Tampang Reynaldi tampak sendu.Leonhard mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.“Padahal gue kangen sama Aruna,” seloroh Reynaldi seraya melangkah menuju sofa di sudut ruang gym dan tanpa pria itu tahu kalau Leonhard mendelik sinis padanya.“Si Nova enggak dateng?” Reynaldi bertanya basa-basi setelah menjatuhkan bokongnya di sofa.“Sepi banget ini rumah … kaya rumah bujangan, gue tahu kalau lo sama Nova nikah karena bisnis tapi apa lo enggak bisa bujuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Seperti Pasangan Kekasih

“Kamu tinggal kabari aku, kapan mau ke pabrik biar aku sesuaikan jadwal,” kata Aruna saat mengantar Leonhard ke lobby.Leonhard tampak canggung, dia tidak berani menatap Aruna saat gadis itu sedang menatapnya.Gerak tubuh Leonhard jadi kikuk, terkadang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal atau menatap sekitar setiap kali Aruna bicara sambil menatapnya.Sementara Aruna semakin yakin kalau Leonhard mulai merasakan benih cinta di antara mereka.“Baiklah … nanti aku hubungi kamu.” Leonhard menguatkan dirinya menatap Aruna kemudian mengulurkan tangan.Aruna menatap sebentar tangan Leonhard sebelum akhirnya berjabatan dengan pria itu.Tidak ada kata yang keluar, mereka hanya saling menatap sambil berjabat tangan selama beberapa saat sampai akhirnya sama-sama tersadar, memutus tatap dan mengurai genggaman tangan.Leonhard masuk ke dalam mobil, kepergiannya diiringi lambaian tangan Aruna.Aruna membalikan badan, Tasya dan Tezaar langsung memenuhi pandangan matanya dan menyaksikan bag
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Kembali Ke Korea

“Kamu datang sendiri? Mana Nova?” cecar tuan Lee saat melihat putranya hanya datang seorang diri.Sesuai dengan apa yang Leonhard bayangkan sebelumnya.Padahal Leonhard masih merasakan jetlag setelah delapan jam mengudara.“Piii, Leon baru sampai …,” mami Wulandari menegur.“Apakabar sayang?” tanya mami Wulandari yang mendapat peluk cium dari putra semata wayangnya.“Baik Mi.” Leonhard menjawab lemah.“Sebenarnya bagaimana hubungan kamu dengan Nova? Dan kenapa kalian belum bisa punya anak?” Tuan Lee memang selalu keras kepada Leonhard tapi itu beliau lakukan demi kebaikan putranya.“Nova lagi sibuk mau launching butiknya di Bandung, Pi … maaf, Leon enggak berhasil bujuk dia.” “Huh … dasar, menantu tidak sopan.” Tuan Lee menggerutu.“Bersihkan tubuh kamu, nanti malam ikut makan malam sama Papi,” titah tuan Lee setelah membalikan tubuhnya masuk ke dalam kamar.“Kamu bisa istirahat sebentar setelah itu mandi, tapi jangan datang terlamb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Membujuk

Berulang kali Nova menghubungi Leonhard namun pria itu tidak membuka pesannya apalagi membalas atau menghubungi balik.Menurut ibu Wulandari-sang ibu mertua katanya Leonhard sudah bertolak pulang ke Indonesia dan sebagai istri yang baik—Nova ingin menyambutnya.Saat bertanya tentang Leonhard kepada sang ibu mertua—karena pria itu tidak juga membalas pesannya—Nova mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya lantaran tidak bisa ikut ke Korea.Nova juga menunjukan perhatiannya kepada kakek dengan bertanya kabar beliau.Istri dari Leonhard itu ingin dianggap sebagai menantu yang baik.“Ck!” Nova berdecak lidah kesal saat tidak bisa juga tersambung dengan Leonhard.Wanita itu lantas menghubungi pak Teguh-kepala asisten rumah tangga di rumah suaminya.“Selamat malam, Nyonya ….” Pak Teguh menjawab panggilan darinya.“Suamiku, apakah dia sudah sampai ke rumah?” To the point Nova bertanya.“Baru sampai, Nyonya … sekarang ada di kamarnya, apakah Nyonya akan datang?” “Ya, saya sebent
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

KDRT

“Ayolaaah … aku malu kalau datang sendiri, kamu tahu kalau aku enggak bisa bohong.” Nova melingkarkan kedua tangan di pinggang Leonhard membuat dada mereka merapat tapi walau begitu Nova masih bisa menatap wajah Leonhard dengan cara mendongak.Leonhard mengembuskan nafas kasar, dia mengurai lingkaran tangan Nova di pinggangnya.“Aku enggak bisa, aku sibuk … aku harus mencapai target yang kakek buat.” Nova malah mengeratkan pelukan, menempelkan sisi wajahnya di dada Leonhard.“Kamu masih punya waktu untuk berpikir ….” Kedua tangan Nova terurai tapi kemudian masuk ke dalam kaos Leonhard berniat membawanya melewati kepala pria itu.“Nov, masih ada yang harus aku kerjakan.” Leonhard menolak ajakan bercinta.“Sebentar aja, aku akan membantu kamu berpikir.” Nova berbisik sembari mengecupi dada Leonhard yang polos.Leonhard akhirnya menanggalkan kaosnya, dia bergerak mundur karena Nova mendorong dadanya pelan lantas menjatuhkan tubuh di atas ranjang dengan kedua kaki menggantung di t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Perban Eye Catching

Keesokan harinya saat Leonhard bangun, dia tidak menemukan Nova di sampingnya.Entah jam berapa wanita itu pergi, sebetulnya ada poin dalam perjanjian sebelum mereka menikah kalau satu sama lain tidak perlu memberi kabar atau meminta ijin hendak pergi ke mana tapi Leonhard terkadang memberi tahu keberadaannya karena menganggap Nova adalah istrinya.Dia merasa kalau Nova berhak tahu di mana keberadaannya dan hal tersebut diikuti Nova meski jarang mengabarkan keberadaannya.Leonhard bangun dengan kepala pening, di atas nakas telah tersedia satu gelas air dan obat yang pastinya untuk meredakan sakit di kepala, Leonhard segera meminum obat tersebut.Setelahnya bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantor karena banyak sekali yang harus dia kerjakan termasuk melakukan pipeline yang telah dia buat untuk mencapai target dari kakek.“Tadi Nyonya berangkat pukul lima pagi, Tuan … katanya akan ke Bandung dulu sebelum nanti naik pesawat ke Surabaya ….” Pak Teguh memberit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status