Share

Tentang Leonhard

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-23 09:26:13

“Sorry Bro, kemarin gue enggak bisa ikut ke apartemen Aruna … padahal gue ingin banget.” Reynaldi berdecak lidah kesal sembari menyimpan kedua tangan di pinggang setelah langkahnya sampai di samping Leonhard yang tengah mengolah tubuh di atas mesin treadmill.

“It’s oke, terus gimana keadaan adik lo?” tanya Leonhard menoleh menatap Reynaldi.

“Kemarin tiba-tiba adik gue mengalami syok kardiogenik makanya orang rumah sakit telepon gue, tapi mereka tangani dengan baik dan sekarang udah normal tapi ya itu … belum bisa keluar dari ICU.” Tampang Reynaldi tampak sendu.

Leonhard mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

“Padahal gue kangen sama Aruna,” seloroh Reynaldi seraya melangkah menuju sofa di sudut ruang gym dan tanpa pria itu tahu kalau Leonhard mendelik sinis padanya.

“Si Nova enggak dateng?” Reynaldi bertanya basa-basi setelah menjatuhkan bokongnya di sofa.

“Sepi banget ini rumah … kaya rumah bujangan, gue tahu kalau lo sama Nova nikah karena bisnis tapi apa lo enggak bisa bujuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Seperti Pasangan Kekasih

    “Kamu tinggal kabari aku, kapan mau ke pabrik biar aku sesuaikan jadwal,” kata Aruna saat mengantar Leonhard ke lobby.Leonhard tampak canggung, dia tidak berani menatap Aruna saat gadis itu sedang menatapnya.Gerak tubuh Leonhard jadi kikuk, terkadang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal atau menatap sekitar setiap kali Aruna bicara sambil menatapnya.Sementara Aruna semakin yakin kalau Leonhard mulai merasakan benih cinta di antara mereka.“Baiklah … nanti aku hubungi kamu.” Leonhard menguatkan dirinya menatap Aruna kemudian mengulurkan tangan.Aruna menatap sebentar tangan Leonhard sebelum akhirnya berjabatan dengan pria itu.Tidak ada kata yang keluar, mereka hanya saling menatap sambil berjabat tangan selama beberapa saat sampai akhirnya sama-sama tersadar, memutus tatap dan mengurai genggaman tangan.Leonhard masuk ke dalam mobil, kepergiannya diiringi lambaian tangan Aruna.Aruna membalikan badan, Tasya dan Tezaar langsung memenuhi pandangan matanya dan menyaksikan bag

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Kembali Ke Korea

    “Kamu datang sendiri? Mana Nova?” cecar tuan Lee saat melihat putranya hanya datang seorang diri.Sesuai dengan apa yang Leonhard bayangkan sebelumnya.Padahal Leonhard masih merasakan jetlag setelah delapan jam mengudara.“Piii, Leon baru sampai …,” mami Wulandari menegur.“Apakabar sayang?” tanya mami Wulandari yang mendapat peluk cium dari putra semata wayangnya.“Baik Mi.” Leonhard menjawab lemah.“Sebenarnya bagaimana hubungan kamu dengan Nova? Dan kenapa kalian belum bisa punya anak?” Tuan Lee memang selalu keras kepada Leonhard tapi itu beliau lakukan demi kebaikan putranya.“Nova lagi sibuk mau launching butiknya di Bandung, Pi … maaf, Leon enggak berhasil bujuk dia.” “Huh … dasar, menantu tidak sopan.” Tuan Lee menggerutu.“Bersihkan tubuh kamu, nanti malam ikut makan malam sama Papi,” titah tuan Lee setelah membalikan tubuhnya masuk ke dalam kamar.“Kamu bisa istirahat sebentar setelah itu mandi, tapi jangan datang terlamb

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Membujuk

    Berulang kali Nova menghubungi Leonhard namun pria itu tidak membuka pesannya apalagi membalas atau menghubungi balik.Menurut ibu Wulandari-sang ibu mertua katanya Leonhard sudah bertolak pulang ke Indonesia dan sebagai istri yang baik—Nova ingin menyambutnya.Saat bertanya tentang Leonhard kepada sang ibu mertua—karena pria itu tidak juga membalas pesannya—Nova mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya lantaran tidak bisa ikut ke Korea.Nova juga menunjukan perhatiannya kepada kakek dengan bertanya kabar beliau.Istri dari Leonhard itu ingin dianggap sebagai menantu yang baik.“Ck!” Nova berdecak lidah kesal saat tidak bisa juga tersambung dengan Leonhard.Wanita itu lantas menghubungi pak Teguh-kepala asisten rumah tangga di rumah suaminya.“Selamat malam, Nyonya ….” Pak Teguh menjawab panggilan darinya.“Suamiku, apakah dia sudah sampai ke rumah?” To the point Nova bertanya.“Baru sampai, Nyonya … sekarang ada di kamarnya, apakah Nyonya akan datang?” “Ya, saya sebent

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   KDRT

    “Ayolaaah … aku malu kalau datang sendiri, kamu tahu kalau aku enggak bisa bohong.” Nova melingkarkan kedua tangan di pinggang Leonhard membuat dada mereka merapat tapi walau begitu Nova masih bisa menatap wajah Leonhard dengan cara mendongak.Leonhard mengembuskan nafas kasar, dia mengurai lingkaran tangan Nova di pinggangnya.“Aku enggak bisa, aku sibuk … aku harus mencapai target yang kakek buat.” Nova malah mengeratkan pelukan, menempelkan sisi wajahnya di dada Leonhard.“Kamu masih punya waktu untuk berpikir ….” Kedua tangan Nova terurai tapi kemudian masuk ke dalam kaos Leonhard berniat membawanya melewati kepala pria itu.“Nov, masih ada yang harus aku kerjakan.” Leonhard menolak ajakan bercinta.“Sebentar aja, aku akan membantu kamu berpikir.” Nova berbisik sembari mengecupi dada Leonhard yang polos.Leonhard akhirnya menanggalkan kaosnya, dia bergerak mundur karena Nova mendorong dadanya pelan lantas menjatuhkan tubuh di atas ranjang dengan kedua kaki menggantung di t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Perban Eye Catching

    Keesokan harinya saat Leonhard bangun, dia tidak menemukan Nova di sampingnya.Entah jam berapa wanita itu pergi, sebetulnya ada poin dalam perjanjian sebelum mereka menikah kalau satu sama lain tidak perlu memberi kabar atau meminta ijin hendak pergi ke mana tapi Leonhard terkadang memberi tahu keberadaannya karena menganggap Nova adalah istrinya.Dia merasa kalau Nova berhak tahu di mana keberadaannya dan hal tersebut diikuti Nova meski jarang mengabarkan keberadaannya.Leonhard bangun dengan kepala pening, di atas nakas telah tersedia satu gelas air dan obat yang pastinya untuk meredakan sakit di kepala, Leonhard segera meminum obat tersebut.Setelahnya bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantor karena banyak sekali yang harus dia kerjakan termasuk melakukan pipeline yang telah dia buat untuk mencapai target dari kakek.“Tadi Nyonya berangkat pukul lima pagi, Tuan … katanya akan ke Bandung dulu sebelum nanti naik pesawat ke Surabaya ….” Pak Teguh memberit

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Makan Siang

    Aruna mendelik manja pada dua asistennya saat keluar dari ruangan diikuti Leonhard.Pantas saja senyum mereka lebar sekali karena ternyata ada Leonhard di dalam sana.“Aku ke pabrik ya, kirim kerjaan aku ke iPad… jangan lupa kasih tahu pak Kurniawan kalau kami mau ke sana.” Aruna berpesan.“Baik, Bu!” Tasya dan Tezaar kompak berseru.Aruna melanjutkan langkah dibarengi Leonhard di sampingnya, mereka berdua menuju area lift.“Pakai mobil saya aja,” kata Leonhard saat mereka sudah berada di dalam lift.“Oh … Oke ….” Aruna setuju.Jadi ketika sampai di lobby, mereka berdua langsung masuk ke mobil Leonhard yang telah menunggu di sana.Selama beberapa menit hening, tidak ada yang bersuara atau membuat topik pembicaraan meski duduk saling bersisian.Mereka berdua terlihat canggung, tapi sesekali memberanikan diri melirik dan tatkala tatapan tidak sengaja bertemu—hanya senyum saling dilempar oleh satu sama lain.“Bagaimana—““Kemarin aku—“Leonhard dan Aruna sama-sama bersuara ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Merawat Sang Pujaan Hati

    “Aku enggak apa-apa.” Leonhard menangkan Aruna dan sungguh dia merasa terharu karena Aruna mengkhawatirkannya.“Kayanya karena luka di kepala deh … separah apa sih lukanya?” Aruna menerka-nerka.“Iya … harusnya aku minum obat pereda nyeri, tapi aku lupa bawa … it’s oke, aku minum obatnya setelah sampai di rumah nanti.” Aruna merasa tidak puas dengan apa yang diucapkan Leonhard, gadis itu menghentikan makannya malah menatap Leonhard dengan tampang cemas.“Hey … kenapa berhenti makannya?” tegur Leonhard lembut.Aruna kemudian melanjutkan makan siangnya, menguasai diri agar tidak tampak berlebihan mengkhawatirkan Leonhard.Usai makan siang, pak Kurniawan kembali dan melanjutkan tour serta memberikan penjelasan lebih rinci.Namun tampaknya kesehatan Leonhard sedang tidak fit jadi pak Kurniawan lolos tanpa cecaran pertanyaan.“Leon … perban kamu berdarah …,” kata Aruna saat mereka sudah berdiri di depan pintu pabrik menunggu mobil menjemput.“Oh ya?” Leonhard mengusap kepala bagi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Ciuman Pertama

    Kelopak mata Leonhard perlahan terbuka ketika Aruna meletakan handuk dingin di kening pria itu.“Aruna ….” Pria itu melirih.“Jangan banyak gerak dulu, kamu lagi demam tinggi … ini aku kompres ya.” Selama beberapa saat tatap mata sayu Leonhard terpaku pada Aruna yang duduk di tepi ranjang menghadapnya.“Aku pulang ya ….” Detik berikutnya Leonhard mencengkram pelan pergelangan tangan Aruna yang hendak pergi.Aruna menatap tangannya yang dicengkeram Leonhard.“Tunggu sebentar, nanti aku antar pulang.” Aruna tertawa. “Lagi sakit gini sok-sokan mau antar aku.”Leonhard pun mendengkus pelan menertawakan dirinya yang lemah.“Permisi ….” Seorang asisten rumah tangga membawa minuman dan camilan untuk Aruna.Leonhard menjauhkan tangannya dari tangan Aruna.“Terimakasih,” kata Aruna sebelum wanita asisten rumah tangga itu pergi.Gelagatnya yang aneh, terus menundukan pandangan tidak berani menatap Leonhard tidak sampai membua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28

Bab terbaru

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sang Gunadhya

    Suara pertemuan antar kulit terdengar nyaring di kamar suit sebuah hotel yang terletak di daerah Ciumbuleuit kota Bandung.Udara dingin ditambah pendingin ruangan yang bekerja maksimal seakan tidak berpengaruh lantaran panasnya aktifitas di atas ranjang.Peluh melembabkan tubuh sepasang insan yang tengah dibelenggu hasrat terlarang.Nafas memburu dampak dari detak jantung dengan ritme kencang.“Emmmhhh … Dewa …,” desah Nova yang berbaring terlentang dengan kedua kaki berada di pundak Dewa.Sementara sang pria memberikan hentakan penuh kenikmatan, menggerakan bokong maju mundur agar miliknya bisa keluar masuk lubang rahasia Nova yang telah menjadi candu.Punggungnya melengkung, merundukan kepala agar bibirnya bisa mencapai dada Nova.Pria itu mengulum lembut bagian puting yang mengeras dari bongkahan besar di dada Nova sambil mendongak ingin melihat wajah seksi yang tengah digulung kenikmatan tak terperi.Dewa tersenyum kemudian menjilat bagian

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Mulai Curiga

    Leonhard menggeliatkan tubuhnya, perlahan membuka mata kemudian tersenyum.Entah kapan terakhir kali dia merasakan tidur nyenyak seperti ini.Ah, dia ingat! Saat tidur bersama Aruna, di apartemennya.Leonhard menegakan punggung, mengusap wajah lalu menoleh ke samping tapi tidak menemukan Aruna di ranjang yang besar ini.Kepalanya menunduk menatap dadanya yang polos tanpa kemeja.Dia ingat tadi malam membuka kemejanya agar nyaman saat tidur.Tiba-tiba aroma gosong yang pekat segera saja menyerang indra penciumannya.Hidung Leonhard mengendus-ngendus mencari asal bau sambil berpikir dari mana bau gosong tersebut berasal.Klontang!Terdengar suara berisik dari luar, Leonhard bergegas bangkit dari atas ranjang lalu berlari keluar kamar.Langkahnya berhenti diambang pintu dapur saat melihat Aruna sibuk membersihkan lantai dari bumbu makanan sambil sesekali mengaduk nasi goreng di wajan dan sekarang Leonhard tahu kalau asal bau gosong itu dari sini.“Baby!” panggil Leonhard parau

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Memaafkan

    Sebuah notifikasi muncul di ponselnya membuat Aruna mengalihkan fokus dari layar komputer. Dia meraih alat komunikasi canggih lalu membuka aplikasi chat. Nama Leonhard muncul, Aruna langsung membuka ruang pesan dengan pria itu tanpa ragu. Leonhard : Bisa kita bertemu malam ini? Aruna menimbang sebentar kemudian membalas pesan Leonhard. Aruna : Bisa Hanya satu kata itu Aruna membalas pesan Leonhard tapi sang pria tetap mengirim balasan kembali. Leonhard : Aku jemput jam setengah tujuh malam Aruna : Oke Jantung Aruna seketika berdebar kencang, entahlah apa keputusannya ini benar atau tidak tapi dia mencintai Leonhard. “Tuhan enggak mungkin menganugerahkan cinta ini kalau kita enggak bisa bersatu, kan?” Tak tahu kepada siapa Aruna bertanya karena hanya ada dia sendiri di ruangannya itu. Aruna bangkit dari kursi lalu pergi ke toilet untuk touch up, dia harus terlihat

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Sebuah Bukti

    Tanpa terasa jam pulang kerja akhirnya tiba bersamaan dengan selesainya pekerjaan Aruna.Tok …Tok …Ceklek …“Sore Bu.” Tasya masuk saat Aruna sedang merapihkan mejanya sebelum meninggalkan ruangan.“Sore … ada apa?” Aruna bertanya sambil menatap amplop coklat di tangan Tasya.“Bu … ini ….” Tasya meletakan amplop coklat itu di atas meja tampak ragu.“Apa ini?” Aruna bertanya tanpa bersedia menyentuh amplop tersebut.“Itu … bukti perselingkuhan bu Nova dengan pak Dewa … dugaan kita terbukti, Bu.” Deg.Jantung Aruna rasanya berhenti sepersekian detik.Dia tidak pernah secara langsung memerintahkan Tasya mencari bukti ini tapi asistennya pengertian sekali.Aruna termenung sesaat sedang menenangkan perasaannya sebelum melihat isi aplop tersebut.“Maaf saya lancang, Bu … saya hanya ingin Ibu bahagia.” Aruna terharu, dia melipat bibirnya ke dalam sementara pelupuk matanya telah menampung buliran kristal.“Kenapa

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Tidak Perlu Berpura-pura

    Leonhard bukan remaja yang menuntut komunikasi intens tapi setiap pertemuan selalu berkualitas seperti yang terjadi di ruangan sempit janitor saat charity party beberapa malam lalu karena sampai hari ini tidak ada pesan maupun telepon dari pria itu.Aruna yang sedang duduk di kursi kebesarannya di ruangan dengan namanya sendiri di bagian pintu-mengembuskan nafas berat lantas menutup wajah menggunakan kedua telapak tangan tatkala bayangan tentang momen bercinta kilat penuh ketegangan di ruang janitor tempo hari melintas terus di benaknya seperti kaset rusak.Tok …Tok …Ceklek …“Permisi Bu, mau minta tanda tangan.” Tezaar menyembulkan kepalanya dari celah pintu yang terbuka.“Masuk,” gumam Aruna dengan ekspresi sendu.Aruna membaca berkas yang Tezaar berikan sebelum menandatanganinya.“Kamu bisa cari tahu keberadaan Leon di mana?” Aruna bertanya saat mengembalikan berkas kepada Tezaar.Sesaat Tezaar menatap bosnya yang sedang mengalami jatuh cinta penuh intrik dan konflik.“

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Karma

    Aruna tidak berhenti menangis dalam perjalanan pulang menggunakan taksi.Apa yang dia lakukan tadi bersama Leonhard dan hinaan Enzo sangat berbanding lurus.Dia memang wanita murahan, perebut suami orang, mencoreng nama baik keluarga dan Aruna tidak terima dengan penghinaan tersebut meski dia memang melakukannya.Ponselnya berdering, awalnya Aruna tidak mau mencari tahu siapa yang melakukan panggilan namun sang driver meliriknya melalui kaca spion tengah mungkin dering panggilan tersebut mengganggu konsentrasi mengemudi.Terpaksa Aruna merogoh clutch mencari ponsel lalu menemukan nama Arumi tertera di layarnya.“Hallo, Arumi?” Aruna menjawab dengan suara parau. “Kamu kenapa?” Arumi bertanya cemas.“Enggak … ada apa?”“Aku lagi di Jakarta … abis ikut seminar, ini lagi di apartemen mas Reynand tapi mas Reynandnya enggak ada lagi bussines trip ke Jogja … ‘kan bete aku sendirian—““Ke apartemen aku sekarang, aku kasih alamatnya,” sambar Arun

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pria Betistri

    ”Kamu dari mana?” Nova bertanya dengan nada tinggi saat langkah Leonhard sampai di meja itu.Beberapa orang yang duduk di sana sampai menoleh dan menyaksikan kekurangajaran Nova sebagai istri kepada Leonhard.Nova terhenyak, sadar telah menjadi pusat perhatian.“Tadi aku menemui pak Kevin,” jawab Leonhard santai kemudian menenggak air di dalam gelas miliknya hingga tandas berusaha tenang agar tidak membuat Nova semakin curiga. Nova tidak berkomentar namun raut masam di wajahnya dan tatapan skeptis masih menunjukkan kalau wanita itu tidak mempercayai alasan Leonhard.Tidak jauh berbeda dengan Leonhard, Aruna juga mendapat cecaran Enzo saat akhirnya pria itu menemukan Aruna keluar dari toilet wanita usai membersihkan cairan cinta Leonhard yang tertinggal di bagian intinya.“Dari mana saja kamu? Di mana Leonhard? Apa yang kalian lakukan? Apa kamu tidak bisa menghargai aku, Aruna? Aku tidak menyangka gadis Gunadh—“Plak! Aruna menampar Enzo sebe

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Penyembuh Segala Sakit

    Setelah dirasa Aruna kehabisan nafas akhirnya Leonhard mengurai pagutan, menempelkan keningnya dengan kening Aruna dengan nafas memburu lantara jantungnya berdetak kencang sekali disebabkan oleh bergejolaknya berbagai macam emosi di dalam dada.“Aku cemburu, Aruna ….” Leonhard mengakui tanpa segan.“Kamu pikir aku enggak? Kamu memamerkan wanita itu sebagai istri kamu sedangkan aku, untuk menciumku saja kamu harus menyeretku ke luar venue … ini yang aku maksud, Leon … aku enggak menginginkan ini.” Aruna tidak membentak, sorot matanya malah tampak memelas.Leonhard melapisi satu pipi Aruna menggunakan telapak tangannya yang besar kemudian mengusap lembut ibu jarinya di sana.“Aku minta maaf … aku minta kamu sabar, aku akan cari jalan keluarnya … kasih aku waktu sampai aku bisa menjadi CEO Asia Sinergy di Korea.” Leonhard terus meminta waktu tanpa tahu sampai kapan Aruna harus menunggu.Aruna menggelengkan kepalanya. “Aku enggak mau jadi simpanan, Leon.” Air ma

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Layak Untuk Dicintai

    Selanjutnya MC mempersilahkan untuk para tamu undangan menikmati hidangan yang disediakan, biasanya momen ini digunakan untuk mengobrol dengan sesama tamu undangan lain.“Ada satu pengusaha lagi yang ingin aku temui,” kata Leonhard bermaksud ijin meninggalkan Nova seraya bangkit dari kursi.“Aku ikut, sekalian aku mau cari minum.” Nova bangkit dari kursi.Leonhard tidak menolak karena hanya akan menimbulkan perdebatan jadi dia membawa Nova bertemu calon kliennya.Namun nahas, Leonhard salah jalan sehingga bertemu Aruna yang sedang bersama Enzo.Mau tidak mau mereka harus berpapasan, dari jauh Leonhard dan Aruna sudah mengunci tatap sementara Enzo tampak terkejut berulang kali dia menoleh ke samping melihat reaksi Aruna yang terlihat dingin menatap Leonhard dan Nova yang tidak tahu apa-apa menjadi yang paling santai, matanya jelalatan membaca nama makanan di stand yang menggiurkan untuk disantap.Entah siapa yang mulai, langkah mereka berhenti saat jarak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status