“Tahu jalan ke kamar, kan?” goda Atika setelah resepsi dan sesi foto keluarga terakhir selesai.Nila yang sedang merapikan gaun setelah sesi foto, sontak menghentikan gerakannya. Wajahnya langsung memerah dan buru-buru menunduk untuk menyembunyikan rona di pipinya.“Oia, Mama juga sudah pesankan snack untuk di kamar,” sambung Atika. “Siapa tahu tengah malam laper, kan?”“Tik, sudah, Tik,” sahut Gavin dengan kekehannya. “Kasihan Djiwa. Nggak usah lagi ajak mereka ngobrol,” ucapnya sembari mengibas tangan pada sang menantu. “Pergilah sana, pergi.”“Buruan buatin keponakan,” celetuk Mila yang sejak tadi bergelendot manja di lengan Kirana. Ia benar-benar berniat “mengambil” Kirana hanya untuk dirinya seorang, setelah Djiwa membawa Nila.“Apa, sih!” Nila langsung melotot pada Mila. Gadis itu, ternyata memang suka mencari huru hara dengannya.“Besok kalau capek, nggak usah ikut sarapan di resto,” lanjut Mila masih ingin menggoda Nila, yang wajahnya sudah bersemu tidak karuan. “Room service a
Terakhir Diperbarui : 2025-02-27 Baca selengkapnya