Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU TERNYATA .... / Kabanata 41 - Kabanata 50

Lahat ng Kabanata ng ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....: Kabanata 41 - Kabanata 50

96 Kabanata

BAB 27A

[Pulang jam berapa? Lupa info, malam ini bisa temani keluar?] Arumi menautkan alis. Keluar? Ke mana? Kenapa sejak pagi, sikap Jordhy menjadi aneh terasa? Ada apa? [Ya, sebentar lagi.] Arumi lekas beranjak setelah membalas pesan. BMW putihnya melaju sedang. Bukan berbunga-bunga ketika tiba-tiba sang suami mengajak kencan. Namun, Arumi justru heran. Ada apa? Tumben? Tiba di rumah, Arumi langsung ke kamar. Tampak Jordhy sedang berdiri di depan lemari yang pintunya terbuka dan tampak kebingungan. Beberapa potong pakaian berserakkan di atas tempat tidur.“Mas, lagi apa? Kenapa seberantakkan ini?” Arumi meletakkan tasnya di atas meja. Lalu mendekat ke arah Jordhy. Diliriknya kembali set pakaian yang masih lengkap dengan hungernya berserakan. “Mau milih baju. Jadi, kita diundang Pak Bondan ke acara ulang tahun pernikahannya.” Arumi menggeleng. Apalagi melihat sudah sebanyak apa, potongan baju yang Jordhy keluarkan. “Biar aku yang pilihkan!” Jordhy menggeser tubuh dan membiarkan Arum
last updateHuling Na-update : 2025-02-16
Magbasa pa

BAB 27B

Kevandra yang baru saja masuk, merasakan ada nyeri yang menusuk. Tampak tangan Jordhy dan Arumi saling bertaut. Juga senyum cerah di wajah Jordhy. Kevandra tahu betul, Jordhy bukan orang yang pandai menyembunyikan ekspresi. Dia lebih cenderung seperti Shelma. Meskipun tingkat blak-blakkannya satu level di bawah gadis itu. “Baru pulang, Kev?” Pertanyaan Jordhy membuat Arumi ikut menoleh ke arah lelaki berambut sebahu yang baru saja tiba. Kevandra menghempaskan tubuhnya di sofa dan melepas kaos kaki yang dipakainya.“Iya, Mas. Elo mau pergi?” Tanya Kevandra berbasa-basi. Jujur, hatinya yang sejak kemarin terguncang ketika akhirnya tahu, jika wanita yang ia cari, benar-benar sudah menjadi kakak iparnya. Juga menipisnya harapan karena akhir-akhir ini, dia melihat Jordhy tampak lebih perhatian. Sepertinya, mereka sudah saling menerima, itu yang ada dalam pikiran Kevandra. “Iya, biasa makan malam basa-basi,” tutur Jordhy lugas. Kevandra hanya tersenyum. Reflek netranya melirik ke arah je
last updateHuling Na-update : 2025-02-16
Magbasa pa

BAB 28A

“Dia kesambet apa, sih? Sejak pagi, aneh banget,” batin Arumi. Namun, tak banyak tanya. Dia pun duduk saja. Jordhy memutar dan masuk ke pintu di sebelahnya. Lalu menyalakan mobil. Sesekali dia bersenandung,seperti seorang remaja yang tengah jatuh cinta. “Jangan-jangan dia lagi puber kedua,” batin Arumi sambil memutar bola mata. Dia pun lekas membuka gawai dan memeriksa beberapa chat. Ada chat dari Milea, sahabat dekatnya waktu kuliah dulu. Dia sudah menikah dengan orang Prancis dan sekarang tinggal di Paris. Hanya beberapa orang yang Arumi beri tahu terkait pernikahannya. Sisanya, tak ada. Dia pun tak mengundang teman-temannya yang ada di Surabaya. Hanya kerabat dan teman dekat saja. Mobil yang ditumpangi Arumi dan Jordhy tiba di sebuah hotel berbintang. Jordhy mengajak Arumi turun. Tak lupa, dia mengambil paper bag berisi kado yang sudah dicarikan Lisa siang tadi, juga buket bunga. Tentunya dia menugaskan Lisa dengan alasan relasi bisnis dengan Pak Bondan memang harus terjaga. “Ay
last updateHuling Na-update : 2025-02-16
Magbasa pa

BAB 28B

“Waduh, Pak Jordhy sama Bu Arumi ini, mengingatkan kita pas muda dulu, ya, Ma! Pengennya mesra terus,” celoteh Pak Bondan. Karena kebetulan adegan jatuhnya Arumi hanya berjarak beberapa meter lagi dari Pak Bondan dan Istri yang sibuk menerima ucapan selamat. “Iya, Pa! MasyaAllah, pasti Pak Jordhy betah banget di rumah! Punya istri cantik dan ekslusif kayak gini! Semua tertutup, hanya suaminya yang bisa menikmati! Saya jadi nyesel kenapa baru kerudungan sekarang!” ujar istri Bondan yang memang juga sudah berkerudung. Dia menatap kagum pada Arumi yang masih berada dalam pelukan Jordhy.“Mas, bisa dilepas gak?” bisik Arumi sambil perlahan melepas lingkaran lengan Jordhy pada pinggangnya. “Sudah, diem! Gue Cuma takut elo jatoh lagi. Tar gue juga yang malu!” bisik Jordhy. "Gue, elo lagi," batin Arumi. Arumi membuang napas kasar. Awalnya dia kesal. Risih juga berada dalam jarak sedekat itu dengan Jordhy. Hanya saja, melihat wajah Lisa yang terlihat merah padam, Arumi akhirnya membiarkan
last updateHuling Na-update : 2025-02-16
Magbasa pa

BAB 29A

[Bisakah kita bertemu. Saya harus bicara empat mata.] Arumi mengedik tak peduli. Pesan itu tanpa nama, tanpa sopan santun juga. Begitu ringannya jemari Arumi bergerak menggulir layar mencari tombol blokir. Lalu diketuknya tombol itu sekali. “Ah, selesai. Hidup sudah banyak urusan, jangan ditambah lagi,” batin Arumi sambil kembali menyimpan gawai. Tiba di rumah, denting gitar terdengar. Arumi yang baru saja turun sejenak termenung, lalu celingukkan mencari sumber suara. Lagi-lagi, alunan musik itu. Tampak Kevandra sedang duduk di gazebo depan rumah di tepi parit kecil buatan. Dia sedang menatap riak air oleh kecipak ikan. Sementara itu, jemarinya lincah memainkan senar-senar. Arumi terpegun menatapnya. Sejenak ia memejamkan mata dan menajamkan ingatan. Sekilas bayangan melintas di kepala Arumi. Jembatan-jembatan kokoh klasik yang melengkung , langit senja berwarna jingga yang pantulannya tenggelam di dalam sebuah kanal. Kanal berair jernih itu terlihat tenang, riaknya berkilauan,
last updateHuling Na-update : 2025-02-17
Magbasa pa

BAB 29B

“Ck, malah tidur! Apa saking merdunya permainan gitarku, ya?” batinnya sambil berjalan dan menyimpan gitar ke tepi lemari. Dia pun lekas berjalan menuju king size bed dan merebahkan diri. ***Keesokan harinya, mereka kembali menjalani kesibukkan masing-masing. Tak ada kesan mendalam di hati Arumi, karena dia sudah tahu lebih awal seperti apa Jordhy. Namun, tidak demikian dengan Jordhy. Semakin hari, dia semakin merasa ketergantungan dengan Arumi, sikap sigapnya, tutur lembutnya, kemandiriannya dan segala hal tentangnya kecuali wajah. Jordhy berangkat ke kantor seperti biasa, begitupun Arumi pagi itu langsung berangkat ke butiknya. “Dia hanya minus tompel di pipinya saja … dia mau tidak, ya, kalau aku ajak ke dokter buat operasi?” batin Jordhy sambil menimbang-nimbang selintas ide yang tiba-tiba datang. “Ah, sebaiknya aku bicarakan nanti.” Jordhy pun lekas mengecek Pak Kamin, penjaga rumahnya dan memintanya mengirimkan foto-foto rumah di sana. Cukup puas dengan laporan dari Pak Kami
last updateHuling Na-update : 2025-02-17
Magbasa pa

BAB 30A

Sebuah rumah mewah bergaya eropa klasik berdiri gagah. Cat warna putih terpoles apik, putih, bersih membuat rumah tersebut terlihat elegan. Pohon palem berjajar di tepi pagar yang artistik menyambut kedatangan sang Tuan bersama pendar lampu taman. Kamin dan Muti, pasangan suami istri yang selama ini Jordhy percayakan untuk mengurus rumah, tergopoh menyambutnya. Mereka langsung membawakan barang-barang dari mobil Jordhy ke dalam rumah. Arumi turun dan mengedarkan pandangan. Rumah itu terlihat asri dan nyaman. Udara malam yang menyapu wajah membuat kesan damai. Terdengar suara gemericik dari air mancur buatan di tengah-tengah taman. Hanya sekilas saja dia menyapu pekarangan yang hanya diterangi dengan pendar lampu taman. Nuansa romantic terkesan. Ada tempat duduk dari bebatuan sintetis juga ayunan. Mungkin, bisa dicoba jika sedang bersantai. Arumi pun segera melangkah mengikuti Jordhy memasuki rumah. “Kamar kita di lantai dua.” Jordhy bicara sambil menaiki anak tangga. Arumi tak menja
last updateHuling Na-update : 2025-02-17
Magbasa pa

BAB 30B

Hanya saja, sayangnya hasil masakannya tak seperti yang diharapkan semula. Sudah ada beberapa potong daging dengan tampilan yang menghitam di tempat sampah. Sepertinya beberapa kali mencoba, gagal terus. Arumi menggeleng pelan. “Kalau memanggang, jangan pakai api besar!” tutur Arumi sambil mendekat, lalu dia mengatur api agar tak terlalu besar. Jordhy menggeser tubuh dan membiarkan Arumi melakukan koreksinya.“Untuk menghindari gosong, harusnya kamu pastiin dulu dagingnya jangan dingin seperti ini, Mas. Dikeluarkan dulu dari lemar es beberapa jam sebelumnya. Terus, biar gak kering, bisa dicelup ke telor dulu sebelum dipanggang!” Arumi sibuk mengoreksi cara masak Jordhy. Lelaki itu tersenyum ketika melihat Arumi sigap mengambil beberapa potong daging yang tersisa, lalu mengambil air hangat dan merendam potongan daging beku tersebut. “Karena sudah siang, kita coba rendam air hangat dulu. Ini biar aku yang gantikan! Kamu bersiap saja nanti kesiangan! Maaf, aku bangun telat!” tutur Aru
last updateHuling Na-update : 2025-02-17
Magbasa pa

BAB 31A

“Hmmm, Pa. Terkait pengurusan akta perubahan, hmmm … kalau setelah diurus tetapi tidak perlu di sounding dulu bisa?” Beruntung otaknya masih bisa berpikir waras. Mendengar pertanyaan itu, kening Atmaja saling bertaut. “Kenapa? Bukankah itu yang kamu inginkan selama ini?”Jordhy reflek menggaruk pelipis. “Aku lagi ingin menyiapkan kejutan untuk istriku, Pa? Kalau sudah diumumkan ke publik, khawatirnya dia tahu.” Atmaja memicingkan mata. Ada yang aneh dengan alasan Jordhy.“Came on, Jordhy! Pengumuman perubahan pemegang saham itu di internal perusahaan, tak ada kaitannya dengan istrimu!” “Ck, pokoknya aku minta jangan disebar dulu walau untuk kebutuhan internal. Kecuali departemen-departement yang kadang membutuhkan itu, akunting misalnya.” “Oke, terserah kamu.” Atmaja tahu, Jordhy keras kepala. Namun, dia pun tak mau ambil pusing. Toh yang penting semua urusan surat-menyurat untuk balik nama itu pun sudah selesai. Siang itu, tanpa didampingi Lisa, Jordhy keluar dengan Atmaja. M
last updateHuling Na-update : 2025-02-18
Magbasa pa

BAB 31B

Benar saja, akhirnya tak ada lagi rengekkan. Hanya saja, kedua orang tua Lisa tampak kaget mendengar kata istri yang Jordhy ucapkan.“Gak usah kaget kayak gitu, nanti Lisa jelasin!” tutur Lisa sambil memberengut seraya mengantar Jordhy keluar. Hanya saja, ayah Lisa tampak tetap ingin klarifikasi. Dia menahan Lisa dan membiarkan Jordhy keluar lebih dulu. Jordhy pun duduk di teras sambil mengenakan sepatu. “Loh ada tamu rupanya? Dari mana, Mas?” Seorang perempuan dengan daster rumahan keluar. Dia berdiri di ambang pintu sambil mengipas-ngipas tubuhnya dengan kipas tangan. Udara memang terasa cukup panas. Bahkan diluar pun sama gerahnya.“Iya, Bu. Dari Bekasi, Bu.” Jordhy menjawab singkat.“Oalah jauh-jauh ada perlu apa, ya?” Raut wajah kepo terlihat muncul.“Ini jenguk ayahnya Lisa, sakitnya makin parah.” Jordhy menjawab dengan sekilas menoleh saja pada perempuan itu.Wanita itu pun menghampiri Jordhy, dia berhenti pada tepi tembok pemisah antara rumahnya dan rumah Lisa. Tinggi tembok
last updateHuling Na-update : 2025-02-18
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
10
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status