หน้าหลัก / Romansa / ISTRI BERCADARKU TERNYATA .... / บทที่ 31 - บทที่ 40

บททั้งหมดของ ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....: บทที่ 31 - บทที่ 40

96

BAB 21B

“Barusan papa menelpon, ada dari notaris yang akan datang untuk urus akta.” Jordhy yang sudah menyiapkan sederet alasan kebohongan menjelaskan. Ya, memang dia tak mungkin bilang yang sesungguhnya bukan? Atau pertengkaran nantinya akan semakin panjang? “Duh, kok ngedadak sih, Mas. Gimana, ya? Gamesnya masih beberapa lagi, loh! Please tahan sebentar lagi, ya!” Lisa menggigit bibir bawahnya. Dia menatap wajah Jordhy penuh harap. “Maaf, Sayang. Kalau nanti aku terlambat, papa bisa marah. Sudah tahu ‘kan sekeras apa dia sekarang? Gimana kalau nanti pengalihan perushaan jadi batal dan malah dialihkan buat Kevandra?” Jordhy menatap sepasang pupil hitam yang menatapnya cemas. Ya, Lisa, cemas. Namun, bukan karena games bersama teman-temannya belum usai. Namun, karena games yang sedang dia siapkan untuk menjebak Jordhy, belum dimulai. Obat itu masih berada di dalam tasnya. Rencana, baru nanti malam dia bubuhkan pada minuman Jordhy ketika acara barbeque dan tembang santai. Namun, kalau Jordhy
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
อ่านเพิ่มเติม

BAB 22A

Jordhy mengendarai mobil dengan tak fokus dan penuh emosi. Melaju zigzag, menyalip kanan kiri. Jalanan yang cukup padat membuat kekesalannya meluap. Berulang kali memijit klakson. Kenapa seolah-olah semesta tak mendukungnya. Dia tak boleh membiarkan Kevandra hanya berduaan saja dengan Arumi di Surabaya. Kekacauan pikiran membuat fokusnya hilang. Di sebuah pertigaan, hampir saja dia menabrak penyebrang jalan. Namun, reflek dia membanting stir ke sebelah kiri, hanya saja mobil menjadi menabrak pembatas pagar. Teriakkan panik orang-orang terdengar. Para pejalan kaki dan penjual angkringan yang ada di sekitar lokasi berlarian menghampiri. Jordhy merasa kepalanya berat, tetapi dia masih sadar ketika orang-orang membantunya keluar. Kakinya terasa nyeri dan satu tangannya seperti berat untuk digerakkan. Hanya saja, setelah itu, dia tak ingat apa-apa lagi. Ketika Jordhy sadar, dia sudah berada di sebuah ruangan. Ini kamarnya? Tidak, bukan, ada bau obat-obatan yang tercium lekat, juga selan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
อ่านเพิ่มเติม

BAB 22B

Pulang ke rumah, Jordhy memang sudah bisa berjalan meski masih terpincang. Hanya saja dia belum berangkat ke kantor. Selain tangan kirinya yang belum bisa digerakkan, moodnya juga benar-benar masih berantakan. Berulang kali, dia melirik ponsel, tetapi semua chatnya dipenuhi dari Lisa, Lisa dan Lisa. Juga beberapa kepala divisi yang melaporkan terkait pekerjaan. Ada juga dari mereka yang mengucap agar lekas sehat. Namun, tampaknya semua hanya basa-basi saja. “Kenapa dia gak kirim kabar? Apa dia gak tahu suaminya ini kecelakaan, ck? Apa dia sibuk pacaran sama Kevandra di sana, sampe lupa pada suami sendiri?” Jordhy menggerutu sambil menatap sofa yang kini kosong. Entah kenapa, sudut hatinya mulai merasa kehilangan. Jordhy menatap ponsel. Nomor Arumi tertera di sana dengan kontak bernama tompel. Rasa tak suka dengan penampilannya membuat dia bahkan enggan menuliskan nama Arumi dengan benar di ponselnya. Ditekannya tombol kontak itu, lalu ditatapnya lama-lama. Tak ada foto profil di sa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-12
อ่านเพิ่มเติม

BAB 23

Lisa menatap Jordhy tak percaya. Lelaki yang dulu selalu memanjakkannya, tiba-tiba saja membentaknya dengan begitu marah, padahal dia hanya ingin menemaninya ke Surabaya. “Mas, kamu kenapa? Aku cuma mau nemenin kamu ke Surabaya.” “Lis, gak semua urusanku bisa melibatkan kamu!” “Aku gak perlu terlibat. Aku cuma mau nemenin kamu.” “Aku gak butuh ditemani!” “Tapi aku mau.” “Lis, tolong, jangan keras kepala! Keluar dari mobilku sekarang!” “Enggak!” Jordhy mengusap wajah kasar. Dia memejamkan mata sejenak. Kenapa semakin ke sini, Lisa semakin ingin ikut campur urusannya. “Mau kamu apa, hmmm? Tolong ngertiin aku, Lis! Ayo keluar!” Jordhy yang kelewat kesal. Dia pun membuka pintu mobil dengan kasar, berjalan cepat memutar, lalu menarik Lisa dari pintu sebelahnya."Ayo!""Lepasss!""Lisa! Keluar!" Jordhy pun menarik paksa Lisa, lalu setengah menyeretnya menuju ke apartemen. “Mas, aku mau ikut kamu!” Lisa meronta, tetapi dia kalah tenaga. Jordhy menarik koper dan tangan Lisa dengan k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
อ่านเพิ่มเติม

BAB 24A

“Sabia...” Netra Arumi seketika membeliak. Jantungnya berdegub cepat. Berulang kali dia mengerjap memperhatikan sosok lelaki berkulit putih yang berjalan mendekat. Arumi berharap, lelaki itu tak mengenalinya. Sudah lama, lama sekali ia ingin mengubur semua kenangan pahit dengannya.Arumi lekas memutar tubuh dan hendak melangkah masuk, tetapi Pedrio dengan cepat menangkap lengannya.“Sabia, tunggu! Kamu Sabia 'kan?"“Lepas, kita bukan mahram!” Arumi menepis kasar lengan kekar yang mencengkeram pergelangan tangannya.“Maaf, aku cuma kangen.”“Kita sudah selesai. Aku sudah menikah. Jadi, tolong menjauhlah!” Pedrio terkekeh pelan. Selama ini, tak pernah sekalipun dia mendengar kabar kalau Arumi menikah. “Jangan bercanda, Bia! Tak satu orang pun yang mengabarkan kalau kamu sudah menikah.” Arumi memejamkan mata. Sabia, bahkan dulu panggilan itu teramat istimewa. Satu kata panggilan yang berbeda dan akhirnya dia abadikan untuk launcing butik perdananya. Dulu, Arumi mengira, Pedrio adala
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
อ่านเพิ่มเติม

BAB 24B

“Gak penting juga kenal saya. Saya cuma mau memastikan, apakah kamu pernah tinggal di Paris?” “Hmmm, ya.” “Apa pernah terlibat baku hantam selama di Paris gara-gara seorang perempuan.” “Ya, sering. Kamu wartawan gossip, ya?” Kevandra terkekeh. Rupanya Pedrio orang yang terbuka. Hal itu terbukti dengan kelugasan dia menjawab pertanyaan yang Kevandra berikan.“Oke, thank you! Satu lagi pertanyaan. Saya melihat kamu keluar dari rumah Arumi. Apa kamu kenal dia? Pedrio menatap wajah Kevandra seolah tengah menilai. Namun, tak urung juga dia menjawab pertanyaan yang Kevandra berikan.******* Jordhy membuka mata. kepalanya terasa berat. Butuh beberapa detik sebelum kesadarannya pulih sepenuhnya. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, memandang sekeliling ruangan yang familiar. Di mana dia? Jordhy mengusap wajah ketika netranya menatap foto yang terpajang. Dia baru sadar jika saa tini masih berada di apartemen Lisa. Jordhy menyibak selimut yang menutup tubuhnya. Namun, alangkah terkejutn
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-13
อ่านเพิ่มเติม

BAB 25A

“Apa pernah terlibat baku hantam selama di Paris gara-gara seorang perempuan.” “Ya, sering. Kamu wartawan gossip, ya?” Kevandra terkekeh. Rupanya Pedrio orang yang terbuka. Hal itu terbukti dengan kelugasan dia menjawab pertanyaan yang Kevandra berikan.“Oke, thank you! Satu lagi pertanyaan. Saya melihat kamu keluar dari rumah Arumi. Apa kamu kenal dia? Pedrio menatap wajah Kevandra seolah tengah menilai. Namun, tak urung juga dia menjawab pertanyaan yang Kevandra berikan.“Oh, Sabia maksud kamu. Ya, kami dulu pernah menjalin hubungan. Namun, sayang. Dia mutusin saya.” Lalu, Kevandra masih mengajak mengobrol ringan. Dia bertanya tanpa menunjukkan wajah aslinya. Hingga sesi akhir obrolan, Kevandra masih mengenakan masker dan kaca mata. Khawatir Pedrio mengenalinya dan membalas dendam. Beruntung lelaki itu mengira, dirinya wartawan dari tabloid gossip. Mengingat, karir Arumi di dunia fashion, namanya sedang mewangi. “Oh, ya! Boleh minta berfoto sebentar? Buat kebutuhan publikasi.”
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-14
อ่านเพิ่มเติม

BAB 25B

Arumi melirik sekitar. Di sudut ruangan, kursi hang berjejer sudah dipenuhi sepasang keluarga. Mereka tampak duduk bersisian dan berbagi cerita. Sang anak yang usianya Arumi taksir sekitar tujuh tahun, tampak memekik senang sesekali, tawanya pecah ketika sang ayah membisikkan sesuatu. Lalu, perempuan yang mungkin ibunya, memukul pelan bahu lelaki yang duduk di sampingnya itu. Arumi tersenyum getir. Berharap suatu hari nanti, bisa mendapatkan keharmonisan keluarga seperti itu. Berbeda sekali dengannya, kini duduk memelum tas sendirian. Tak berapa lama menunggu, terdengar suara dari pengeras suara yang memanggil penerbangannya. Arumi memejamkan mata dan mengucap basmallah. Lalu ia pun melangkah mengikuti penumpang lainnya dan menuju pesawat yang sudah siap.“Selamat datang di eir esia. Semoga Anda menikmati perjalanan Anda!”*Jordhy sudah kembali ke rumah. Habis dia diinterogasi Atmaja. Lelaki itu memicing tak percaya. Bukankah pagi tadi dia berangkat untuk penerbangan ke Surabaya, ke
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม

BAB 26A

“Pergi!! Jangan sentuh aku!” pekik Arumi reflek dengan suara bergetar ketakutan. Dia langsung bangun dan menendang tubuh Jordhy yang duduk pada sofa bed miliknya. Trauma itu, kembali terbayang. Yang terlihat di depannya seperti wajah Pedrio yang menyeringai. Rupanya pertemuannya dengan Pedrio siang tadi, menyebabkan trauma lama itu muncul kembali.“Hey, tenang! Ini gue, Jordhy!” Jordhy menangkap tangan Arumi yang reflek memukulinya. Entah kenapa, getar aneh menjalar seperti sengatan-sengatan kecil menjalari lengan hingga dadanya ketika kulitnya dan kulit Arumi bersentuhan. Apakah dua minggu ditinggal pulang, serindu ini Jordhy padanya?Sepasang netra cantik itu mengerjap. Beberapa detik, tampaknya kesadarannya baru terkumpul. Arumi menarik jemarinya yang digenggam Jordhy dengan cepat. “Jangan suka bikin kaget orang dong, Mas!” Jordhy tersenyum, melihat ekspresi Arumi yang polos setelah bangun tidur, entah kenapa membuat membuat senyumnya terkembang begitu saja. “Tampaknya elo, eh k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม

BAB 26B

“Lisa, mulai hari ini, jika di kantor, hubungan kita harus terlihat professional. Ingat, papa masih memantau aku. Jadi, lupakan semua rencanamu itu.” Jordhy bicara pelan seolah takut ada orang yang mendengar. “Kamu lagi gak nolak aku ‘kan, Mas?” Entah kenapa, Lisa menjadi begitu sensitif. “Aku yakin kamu paham, Lis. Kecuali kamu, ingin kita berdua ditendang dari perusahaan ini dan jadi gelandangan.” Jordhy bicara tegas dan jelas. Lisa membuang napas kasar. Bibirnya mengerucut, tanda lagi sebal. “Awas ya, Mas! Jangan sampai kalau ini cuma akal-akalan kamu saja! Ingat, kamu sudah mengambil hal paling berharga dalam hidupku!” bisik Lisa sambil melipat tangan di dada. Jordhy bergeming. Rasa sesal, kesal dan benci berlarian. Dia benci jika mengingat kemarin seperti menjadi lelaki bodoh. Bangun tak berpakaian dan berada di atas tempat tidur, di kamar seorang perempuan. “Pokoknya kamu harus janji. Kalau pengurusan akta notaris sudah selesai, kita akan menikah.” “Lis, bisa gak beralih
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
123456
...
10
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status