Semua Bab ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....: Bab 21 - Bab 30

96 Bab

BAB 16A

Pagi harinya, Jordhy bangun dengan sedikit mood yang kurang baik. Entah kenapa, bayangan Arumi berpelukan dengan Kevandra, sesekali mengusik kenyamannya. Dia sudah mengenakan pakaian yang disiapkan Arumi, rambutnya sudah disapu dengan gel dan terlihat rapi. Arumi yang sudah menyiapkan sarapan dulu, baru saja masuk ke kamar dan lekas berganti pakaian. Tak seperti biasa, Jordhy duduk memperhatikan Arumi yang sibuk membenahi cadarnya.“Hari ini kerja?” “Ya.” “Berangkat bareng siapa?” “Paling nebeng Kevandra lagi.” “Gak perlu, hari ini biar gue anter elo.” Arumi terdiam sejenak. Dia tak memberikan respon pada apa yang Jordhy sampaikan.“Elo gak usah berpikiran macem-macem! Gue gak bermaksud mencampuri urusan elo. Cuma, ya, gue menjaga nama baik hubungan kita di mata Papa!” ketus Jordhy setelah tak mendapati respon dari Arumi. “Terserah kamu, Mas! Aku Cuma khawatir merepotkan!” tutur Arumi datar. “Iya, gue emang repot! Cuma gak apalah, sesekali saja! Kalau gue gak sempet nganter, e
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

BAB 16B

“Ck, jadi mulai kepo nih ceritanya,” kekeh Arumi sambil tersenyum. Jadinya dia mengurungkan niat untuk bergerak. Arumi sengaja berlama-lama sambil memantau cctv. Akhirnya mobil Jordhy bergerak sendiri.“Baiklah, Mas! Kalau kamu sudah mau mencampuri urusanku, aku akan memberikan juga kejutan untukmu,” kekeh Arumi. Dia lekas berjalan menghampiri Mbok Yunah.“Mbok, masakin grilled tuna steak, ya! Tiga porsi. Masukkin dalam kotak makan. Nanti siang saya ambil.” Arumi berpesan pada Mbok Yunah.“Asiap, Non!” tutur Mbok Yunah.Arumi pun lekas mengeluarkan BMW putihnya dan berangkat ke butik. Tentunya dengan style yang berbeda dengan yang dikenakan dari rumah Jordhy tadi.“Sedikit merepotkan, sih! Cuma …semua demi papa! Semoga enam bulan bisa kulalui dengan baik … semoga enam bulan ini kondisi papa sudah membaik.” Tiba di butik, Arumi lekas menyapa Vera yang sedang menata ulang gaun-gaun pada menekin.“Bu, tadi ada telepon dari Mbak Retha! Katanya ada Paris Fashion Week! Sudah coba hubungi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

BAB 17A

Sepasang netra Lisa membulat. Hanya saja, suara tegas Jordhy lagi-lagi menyuruh Lisa keluar.“Saya ada tamu! Tolong keluar dulu! Bukankah urusan kamu sudah selesai?” tegas Jordhy menatap Lisa dengan pandangan mengintimidasi.“Maaf kalau kedatangan aku ganggu kerjaan kamu, Mas! Aku cuma lagi pengen ajak makan siang bareng. Ini bawain buat papa juga.” Arumi mengangkat kotak bekal. Sepasang netranya menyipit dan tersenyum. “Jelasin padaku sekarang, Mas!” Lisa merasa di atas angin. Selama ini, dia berpura-pura tidak tahu kalau Jordhy sudah menikah, jadi akting kali ini sangat cocok sekali untuknya. Karena memang resepsi pernikahan Jordhy hanya dihadiri kolega-kolega bisnis dan keluarga saja. Itu pun awalnya, Jordhy menolak. “Kalau begitu, aku permisi keluar dulu! Biar ke ruangan papa dulu kalau kerjaannya belum selesai, ya, Mas.” Arumi berpura-pura mengalah. Hanya ingin tahu, reaksi Jordhy akan seperti apa.“Ck, jangan sampai dia mengadu yang bukan-bukan pada papa. Aku harus menahannya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

BAB 17B

“Ayo, Mas! Dia sudah pergi ‘kan?” Sepasang netra dengan soft lens warna biru itu menatap Jordhy dengan penuh harap. “Ke ruangan papa. Kami akan makan siang di sini. Maaf, ya, kamu pergi sendiri saja gak apa 'kan?" tutur Jordhy sambil menatap penuh rasa bersalah. “Dih, memangnya dia siapa, sih? Kakak kamu, ya? Kok tadi panggil-panggil sayang segala?” Lisa berpura-pura polos dan bertanya.“Ah, good idea. Sepertinya aku bilang saja kalau Arumi kakak sepupuku ke Lisa. Bisa lepas aku dari kemarahan dia,” batin Jordhy. “Dia,” Jordhy belum selesai bicara ketika pintu ruangan terbuka. Tampak Atmaja berdiri dengan wajah sumringah.“Jordhy, istri kamu bawakan makan siang! Sebaiknya kita makan sama-sama.” Seketika bahu Jordhy melorot. Lisa berpura-pura kaget, bahkan sampai menutup mulutnya. “Ayo, Pa!” Malas dalam situasi canggung lebih lama. Jordhy meraih kotak makan dan berjalan melewati Lisa begitu saja. Gigi Lisa gemelutuk menahan kesal. Jari-jemarinya dikepalkan. “Awas saja kamu, ya!
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

BAB 18A

“Mas, katanya kamu lagi sibuk? Kok ada di sini?” Lisa bersama seorang teman perempuannya menghampiri. Sepertinya dia telanjur membeli ticket menonton. Jadinya, meskipun tanpa Jordhy, tetap pergi.“Ahm, itu.” Jordhy menggaruk pelipis. Dia meilirik ke arah sepasang mata indah milik Arumi yang tengah menatapnya juga, menunggu jawaban. “Sekretaris kamu ‘kan, Mas?” Lirih Arumi sambil tersenyum ke arah Lisa. “Ahm, iya. Gue, ahm … aku mau ngomong sama dia dulu sebentar, ya!” Jordhy berbisik pada Arumi. Tubuh jangkungnya menunduk dan bibirnya hampir menyentuh kuping Arumi yang tertutup kerudung. Aroma harum segar menguar. Gadis berjilbab lebar itu, memang selalu wangi. Hanya saja Arumi menggeleng, lalu menarik lengan gamis yang menutupi jam tangan. Dia melihat angka pada jam yang melingkar di tangannya. “Sudah jam segini. Sudah dimulai loh filmnya, Mas. Boleh besok saja ‘kan ngomongnya? Kalian di kantor juga ketemu,” tutur Arumi lembut. Jordhy membuang napas kasar. Lalu menoleh pada Lis
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

BAB 18B

“Nah, udah!” Arumi mendongak dan beberapa detik sepasang netra mereka bersitatap. Jordhy segera melempar pandangannya sembarang setelah menerima sendok."Kenapa matanya selalu terlihat indah sekali, ck! Sayang cuma menang mata doang."Lalu dia mulai menyuap. Sementara itu, Arumi berjalan menghampiri salah satu penjual jus, lalu tak berapa lama duduk kembali dan dia pun mulai makan.Jus pun datang. Arumi menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Lalu dia membuka sedotan yang terbungkus plastik dan mengaduk dua jus jeruk yang dipesannya.“Mungkin rasanya agak asem ya, Mas. Aku minta jangan ditambahkan gula tadi. Gak bagus buat kesehatan juga, kecuali, cappuccino kamu itu, aku bisa kata apa.” Arumi berbicara sambil menyodorkan jus jeruk ke arah Jordhy."Seperhatian itu dia padaku, ya? Sayangnya, posisi Lisa tak akan tergantikan," batin Jordhy semakin gusar. Lalu keduanya kembali makan dalam diam. Arumi tampak mengunyah sambil menikmati alam sekitar. Sesekali dia menyuap, lalu melempar p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

BAB 19

[Sen, aku jadi ya pesen obat itu. Mau yang dosis tinggi. Yang bisa bikin hot, pokoknya.] [Siap, Cinta! Obatnya aku kirim ke apartemen kamu atau nanti saja pas ketemu di villa?] Percakapan pun terputus. Lekas Lisa kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Segudang rencana sudah tersusun apik dalam kepalanya. Keberadaan Arumi, sikap Jordhy yang seperti tunduk dengan keadaan membuat Lisa khawatir. Jordhy akan membuangnya kemudian hari. Itu tak boleh terjadi.Sementara itu, Jordhy ke ruangan Atmaja. Ada beberapa project baru yang dibicarakan oleh keduanya. Sesekali Jordhy memberikan pendapat dan mengeluarkan idenya. Dalam hal ini, Jordhy memang terbilang cerdas. Usai diskusi, Jordhy hendak kembali ke ruangan. Hanya saja, pertanyaan Atmaja membuat Jordhy menghentikan langkah. “Arumi bilang, jadwal operasi ayahnya bergeser dua minggu ke depan. Papa harap, kamu bisa mengantar dia pulang.” Tak mau berdebat panjang, Jordhy hanya menganggukkan kepala saja. Lalu dia keluar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 20A

Arumi menyapa Kevandra dan Shelma yang tengah bercengkrama di ruang tengah. Lalu dia begitu saja hendak menaiki anak tangga. Hanya saja langkah Arumi melambat ketika mendengar obrolan Kevandra dengan Shelma. “Dih, aku ikut dong ke Paris! Please!”Arumi menautkan alis. Kevandra mau ke Paris? Ah, dia ‘kan memang pernah bercerita kuliah di sana. Jadi, kenapa Arumi heran kalau dia mau pergi ke sana lagi? Meskipun Kevandra bukan seorang penggemar fashion, bisa jadi dia hanya dating untuk melihat orang-orang, menikmati perayaan yang sebagian orang menganggapnya sebagai sebuah budaya.Arumi pun melanjutkan langkah menuju kamarnya. Lelah hari ini terasa luar biasa. Arumi lekas mandi, berganti pakaian, lalu mengirim pesan pada Jordhy apakah makan di rumah atau tidak. Namun, ternyata katanya masih ada meeting. Semoga saja benar, memang meeting terkait pekerjaan. Arumi pun lekas makan lebih dulu. Di rumah itu tak selalu makan bersama menjadi agenda harian. Kesibukkan yang beragam membuatnya ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

BAB 20B

“Nah, selesai.” Arumi melepaskan tangan Jordhy setelah dia obati. Lekas dia beranjak menyimpan kotak P3K nya kembali. Tanpa sadar, Jordhy tengah memandangnya dengan tatapan entah. Kenapa ada yang berdesir ketika tangan mereka bersentuhan?“Sekeras ini usaha dia untuk membuatku jatuh cinta, ya? Berbeda sekali dia dengan Lisa,” batin Jordhy sibuk berbicara. Jordhy memegang jemarinya yang tadi digenggam Arumi untuk diobati sambil tersenyum. Ada perasaan hangat di hatinya ketika mendapat perhatian dan diperlakukan sebaik itu oleh seorang perempuan.“Cewek kamu posesif banget kayaknya, Mas,” batin Arumi sambil melirik sekilas pada gawai Jordhy yang tak henti berpendar dan menampilkan kontak Lisa yang memanggil berulang-ulang. Hanya saja, meskipun sudah tahu, Arumi memilih abai. Tak berapa lama, Bi Armah pun datang. Dia sigap membantu membersihkan pecahan gelas yang berserakan. Arumi sendiri lekas kembali ke tempat duduknya. Terdengar Jordhy meminta Bi Armah ke apotek untuk membeli obat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

BAB 21A

Jordhy berulang menyugar rambut ke belakang dengan kasar. Satu tangannya masih di atas stir mobil. Sementara itu, Lisa duduk di sampingnya, sejak tadi bersenandung riang. Senyumnya tak henti mengembang. Wajahnya yang selalu full make up dikala bersama Jordhy, tampak semringah. Bagaimana tidak, membayangkan dia akan menjadi Nyonya Jordhy sebentar lagi, membuatnya bergembira. Jordhy sendiri, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bandung bersama Lisa. Dia sudah cukup lelah dengan pertengkaran yang terjadi belakangan ini. Akhirnya, pagi itu dia memutuskan untuk pergi menemani Lisa dalam acara reunian. Alasan pada Atmaja tentunya terkait pekerjaan. Mudah bukan? Karena Lisa adalah sekretarisnya, jadi tak terlalu sulit mencari alasan. “Yuhuuu, seru banget pasti nanti. Temen-temenku bakal shock pas tahu sekarang aku sudah punya pacar seorang bos. Ah, semoga saja aku bukan hanya menjadi calon lagi, melainkan sebentar lagi bisa jadi istri sahnya. Duh gak sabar pengen cepet sampe, nunggu malem, l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status