Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU TERNYATA .... / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....: Chapter 51 - Chapter 60

96 Chapters

BAB 32A

Jordhy merangkul mesra pinggang Arumi ketika akhirnya mereka berangkat ke rumah Atmaja. Kevandra hanya tersenyum untuk menutupi retak di hati yang bertambah parah. “Kirain elo gak bakal ke sini dulu, Mas! Udah siap-siap mau mampir ke kantor elo. Semaleman gue chat sama call, gak elo angkat.” Kevandra bicara santai seraya meletakkan cangkir kopi yang baru saja ditandaskannya. Hari ini, penampilannya terlihat simple tetapi menawan, dengan sneaker kulit, celana jeans warna gelap dan kemeja motif kotak warna cokelat yang lengannya digulung tuga perempat. Rambutnya diikat rapi ke belakang.“Sorry, gue lagi banyak kerjaan tadi malem. Btw ini kado gue buat calon ponakan. Khawatir nanti pas ponakan gue lahir, gue gak bisa balik. Paling dua tahun lagi, gue baru balik ke sini!” Kevandra mengangsurkan sebuah kotak ke arah Arumi. Namun, sigap Jordhy mengambilnya dan tampak mencebik menilai.“Elo gak beliin baju ‘kan? Belum tahu ‘kan anak gue laki apa perempuan?” tutur Jordhy sambil memegang kado
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 32B

“Untuk keberangkatan nanti. Aku ingin kamu terbang duluan ke Paris dengan tim aksesoris. Aku akan menyusul dua hari setelahnya. Pastikan semuanya sudah siap saat aku tiba.”Vera mengangguk cepat. “Jangan khawatir, Bu. Aku akan urus semuanya. Untuk pengaturan akomodasi juga sedang dipersiapkan dari sekarang.”Arumi mengangguk lalu melirik jam tangan. Hari ini dia sudah memiliki janji dengan seorang pengacara. Tekad Arumi sudah bulat, dia akan segera mempersiapkan gugatan cerai. Bukankah lambat laun akan berpisah juga, bukan? Lima bulan berjalan, Arumi sudah menguatkan mental. Arumi pun sudah berpikir matang, dia berulang kali mempertimbangkan yang ia pikirkan, Arumi sudah memutuskan untuk memulai kehidupan barunya dengan sebuah harapan. Semoga cinta tulus itu, segera ditemukan.***** Jordhy menatap Salinan surat mutasi yang sudah ditandatangani Atmaja, dia sudah memberikannya ke bagian HRD pagi ini. Jadi, Jordhy sudah mempersiapkan jawaban untuk beragam pertanyaan Lisa. Benar saja yan
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 33A

Jordhy baru saja keluar dari ruang dokter. Senyum cerah tersungging pada bibirnya. Dia baru saja mendengarkan advise dokter kulit dan dokter bedah estetik. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan tanda lahir yaitu dengan cara terapi laser, criyosurgery atau bedah beku, ekcision atau bedah presisi, Dermabrasion dan chemical peeling. Intinya, tanda hitam itu bisa dihilangkan. Biaya juga terjangkau, hanya berkisar tiga puluh jutaan rupiah saja. Angka yang tak seujung kuku kekayaan yang dimilikinya. Meskipun memang, tanda hitam itu tak serta merta hilang seketika dan membutuhkan beberapa kali tindakan. Namun, setidaknya, Jordhy memiliki harapan. Tanda hitam di pipi Arumi akan hilang. Sepulang dari rumah sakit, Jordhy mampir ke florist. Tadi ketika keluar dari rumah sakit, dia melihat seorang pemuda berjalan tergesa sambil menggenggam mawar di tangannya. Jordhy jadi terinspirasi. “Silakan, Kak. Mau pesan apa?” Seorang pegawai yang berjaga, menyambutnya ramah. Waktu suda
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 33B

“Ya, betul. Ada apa, ya?” Arumi menatap bingung pada lelaki yang membawa begitu banyak bunga. Rata-rata bunganya dikirim bersama potnya. “Ini ada kiriman bunga buat Ibu! Boleh kami turunkan! Bilang saja mau ditata di mana, Bu? Nanti kami bantu.” “Tunggu, tunggu, Mas. Jangan diturunkan dulu! Ini bunga siapa? Saya gak merasa pesan.” Arumi mengangkat tangan ketika kedua lelaki itu sudah membuka penutup box pick up bagian belakang. “Aku yang pesan! Turunkan saja, Mas! Aturin di sana, Mas! Dekat meja, ya!” Suara Jordhy membuat Arumi memutar tubuhnya. Beberapa detik pandangan mereka bersirobok. Wajah Jordhy terlihat cerah sekali hari ini, senyum yang berusaha dia sembunyikan tetap kentara setiap kali dia berbicara. Jordhy terlihat menahan diri agar tetap terlihat cool di depan Arumi, meskipun jelas sekali, usahanya gagal. Arumi bisa melihat keanehan Jordhy hari ini.Lalu kesibukkan pun dimulai kembali. Arumi mematung melihat kedua pegawai florist yang wara-wiri sibuk menata bunga di sek
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

BAB 34A

“Kasih tahu alamat tempat kerjamu, di mana? Besok jam makan siang, aku jemput! Ada yang mau aku tunjukkan sama kamu!” Arumi bergeming. Bukankah selama ini, Jordhy tak peduli dengan dirinya? Lalu, hari ini begitu banyak yang berubah? Ada apa? Besok memang mau menunjukkan apa? “Tunjukkin apa ya, Mas? Urgent, apa gak bisa nunggu sampai jam pulang kerja?” Jordhy berpikir sejenak, lalu tampak mengirim pesan pada seseorang. Arumi sendiri, melanjutkan menyuap makan, sambil tak habis pikir pada sikap Jordhy yang berubah seratus delapan puluh derajat.“Apa kamu gak bisa izin? Kayaknya kalau pas balik kerja, khawatir terburu-buru nanti.” Arumi memejamkan mata beberapa detik, sekilas ingatannya mengecek ulang sudah sejauh mana proses finishing untuk event besarnya di Paris nanti.“Ya sudah deh, Mas. Aku nanti ke kantor kamu saja. Jam makan siang, ya?” Arumi akhirnya memutuskan.Jordhy mengangguk. Senyum pada bibirnya melengkung begitu saja. Hati yang menghangat membuatnya senyum itu begitu
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 35B

Senyum pada bibir Jordhy, kini tak bisa lagi disembunyikan. Sebuah bongkahan berat yang selama ini menghimpit dada Jordhy tentang harapan pada Arumi, perlahan terasa ringan setelah lagu itu selesai dia nyanyikan. Besar harapan Jordhy, Arumi akan paham. Dia tak ingin hubungan mereka berakhir. Jordhy menginginkan menua bersama dengan wanita yang membuatnya nyaman. Bukankah kini baru akan menginjak bulan keenam? Semoga satu bulan ini, Jordhy bisa menebus sikapnya pada Arumi untuk lima bulan ke belakang?“Hmmm, sudah malam. Ayo istirahat. Besok aku ingin bicara hal penting sekalian. Jangan lupa, jam makan siang ditunggu di kantorku, ya!” Jordhy bicara sambil berdiri dan memeluk gitarnya. “Oke.” Arumi tak memberi tanggapan apa-apa. Jujur, hati Jordhy mencelos kecewa. Padahal dia berharap, Arumi menatapnya dengan pandangan berbinar, lalu menghampirinya dan memberinya pelukan karena merasa tersanjung dengan lagu romantis yang mewakilkan isi hatinya. Atau seenggaknya Arumi memuji permainan g
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

BAB 36A

Lisa duduk di sudut kafe yang sepi, menatap ke arah pintu masuk. Dia sudah lebih dulu berangkat ke tempat di mana akan diadakan pertemuan dengan Jordhy. Pendar lampu mulai menyala, meski cahayanya tak sehangat matahari, tetapi cukup menjadi penerang. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi udara, tetapi Lisa membiarkan perutnya kosong. Ia merasa tidak ada yang lebih penting saat ini selain bertemu Jordhy. Ketika Jordhy muncul, Lisa tersenyum penuh makna. Ia menghela napas dalam-dalam sebelum menyapa. “Kirain gak jadi dateng, Mas.”“Datanglah, ada hal penting yang harus kita sepakati sekarang!” jawab Jordhy dengan nada datar. Ia duduk di hadapan Lisa. Perempuan itu menyodorkan secangkir cappucino yang sudah mulai dingin. Minuman itu dipesannya sebelum Jordhy datang. Jordhy meneguknya perlahan untuk menutupi rasa gugup di dadanya.Jordhy meletakkan cangkir dengan setengah isi, lalu menyunggingkan senyuman meskipun hatinya berdebar. Hening beberapa saat, lalu, setelah mengumpulkan keyakin
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

BAB 36B

“Aku benci kamu, Mas!” Suara Arumi bergetar di tengah tangisnya yang pecah. Semua pakaian mereka sudah berserakan di lantai. Juga masker yang selama ini menutup wajahnya terlempar begitu saja. Beberapa detik, Jordhy membelalakkan mata, ketika melihat seraut wajah cantik tanpa cela. Benarkah perempuan yang sedang dalam kungkungannya adalah perempuan yang sama dengan yang beberapa bulan lalu dinikahinya? Kenapa wajahnya terlihat cantik sempurna? ***Keesokan harinya, Jordhy terbangun dengan punggung dan dada terasa perih akibat cakaran-cakaran kuku Arumi. Dia merasakan kepalanya begitu berat dan tubuh terasa kelelahan. Ketika membuka mata, pandangannya langsung tertuju pada sofa bed yang kosong. Arumi tidak ada di sampingnya. Beberapa detik Jordhy terpegun. Lalu bayangan semalam berlarian memenuhi kepala. Jordhy terkejut ketika menyadari apa yang sudah terjadi, juga noda darah yang tertinggal menjadi saksi dialah pemilih yang pertama istri sahnya. “Arumi?” Suaranya pelan sambil bangu
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

BAB 37A

Foto-foto yang disebar di grup kantor membuat Jordhy merasa kehilangan seluruh harga dirinya. Jantungnya berdebar kencang dan tangannya bergetar memegang ponsel. Beberapa foto memperlihatkan dirinya dan Lisa di apartemen, dalam pose-pose yang tentunya mengundang penilaian negatif.Hancur sudah reputasi di kantor. Mana mungkin para karyawan itu percaya kalau dia adalah korban. Di mana-mana, biasanya justru korban itu Perempuan bukan? Jordhy lengah, Lisa ternyata lebih nekat dari pada yang ia pikirkan. "Lisa...," gumam Jordhy dengan geram, tangannya mengepal kuat.Dia segera menutup gawai. tetapi notifikasi pesan masuk tak berhenti. Tampak chat dari Rasya, Shelma dan panggilan masuk dari Reska. “Ck!” Kepala Jordhy berdenyut hebat. Dalam sekejap, masalah pribadinya tumpah ruah di hadapan orang-orang yang seharusnya tak pernah tahu. Dia tahu ini bukan hanya sekadar masalah skandal, tapi lebih dari itu—kepercayaan. Bagaimana dia bisa menghadapi mereka semua di kantor setelah ini?Dengan
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

BAB 37B

Jordhy berjalan keluar meninggalkan kantor. Tentunya dengan tatapan dan bisik-bisik dari seisi kantor yang shock melihat foto-fotonya yang tanpa busana tersebar. Hari ini, Lisa, bahkan tak menampakkan batang hidungnya.Jordhy segera masuk ke mobilnya. Dia memutuskan untuk menyusul Arumi ke tempat kerjanya. Tanpa pikir panjang, dia menekan pedal gas dan mengarahkan mobilnya menuju tempat kerja Arumi. Setelah beberapa waktu berkendara, Jordhy tiba pada alamat yang tertera. Hatinya berdegub cepat ketika melihat apa yang terlihat di depannya. Tampak sebuah butik mewah dengan papan nama yang terpampang jelas, Sabia Collection. “J—jadi, Arumi kerja di sini?” Jordhy memijat pelipis. Lalu, terbayang ketika dulu dia datang dengan Lisa ke tempat itu untuk membuat gaun pengantin. Apakah pada saat itu, Arumi melihatnya? Apakah itu yang dia maksudkan jangan ada perempuan lain dalam pernikahan? Betapa Jordhy merasa semakin bodoh sekarang.Jordhy keluar dari mobil dengan langkah gontai. Dia berjal
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status