All Chapters of ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....: Chapter 61 - Chapter 70

96 Chapters

BAB 38A

Lisa berjalan mondar-mandir di apartemennya, kakinya menghentak-hentak di lantai. Amarah membakar dalam dadanya seperti api yang tak bisa dipadamkan. Sesak, itulah yang ia rasakan sekarang. Kalimat demi kalimat yang Jordhy ucapkan Kembali terngiang. Lelaki yang sudah menjalin hubungan dengannya sangat lama itu, begitu tega memutuskan ikatan mereka demi orang baru, yang dia sebut istri, Perempuan yang katanya hanya dijodohkan oleh keluraganya. Juga sebuah surat pemecatan yang baru saja diterimanya membuat Lisa semakin murka. Apalagi ancaman Rasya yang mengatakan akan mempolisikannya."Kenapa ini semua jadi begini!" teriak Lisa sambil menjambak rambutnya frustasi. Surat pemecatan yang dikirim bagian HRD dia sobek-sobek dan dilemparnya ke lantai penuh rasa sesal. Lisa membanting benda apa saja yang bisa dia gapai. Seprai dan bantal ditariknya, lalu dilempar, perlengkapan make up yang tertata rapi diatas meja rias disapunya hingga berserakan ke lantai. Emosi yang masih meletup membuatnya
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 38B

Ah, kata-kata itu, bahkan Jordhy menyukai panggilannya untuk Arumi sekarang, Dek. “Semua sudah selesai, Mas. Oh iya, kartu yang dari kamu, aku selipkan pada berkas yang aku tinggalkan!” Arumi menarik pergelangan tangannya. Nada bicaranya datar dan dingin membuat Jordhy benar-benar merasa asing.“Tolong jangan pergi dari rumah, Dek. Hentikan gugatan itu. Aku ingin, kita melanjutkan pernikahan ini. Bukankah kita sudah melakukannya? Aku sudah membuatmu rugi, jadi biarkan aku bertanggung jawab.” Jordhy bicara dengan rasa bersalah yang menggunung. Arumi tampak menunduk dalam. Berbeda sekali dengan sikapnya yang selama ini selalu lembut dan sudah membuat Jordhy nyaman. Saat ini, Arumi terkesan sangat dingin. “Anggap saja itu kesialan buatku, Mas. Aku akan berusaha melupakannya. Permisi!” Arumi hendak melangkah, tetapi lagi-lagi Jordhy menahan lengannya. Satu sudut hatinya ingin sekali memeluk Arumi ke dalam dekapannya dan meminta maaf. Namun, sikap dingin yang Arumi tunjukkan cukup memb
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 39A

Setibanya di Bandara Charles de Gaulle, Paris, udara sejuk musim semi langsung menyapa Arumi. Begitu keluar dari pintu kedatangan, matanya mencari-cari seseorang di kerumunan. Tak lama, suara yang familiar terdengar di tengah keramaian.“Arumi!” Milea, sahabat lamanya, melambai dengan semangat. Meski mengenakan kacamata hitam dan syal tipis yang melilit lehernya, Milea tampak santai dalam balutan blus musim semi. Senyum lebarnya memancarkan kehangatan. “Salut, ma chérie! Ça va? (Halo, sayang! Apa kabar?) ” Milea menghampirinya dan langsung memeluk erat. Arumi tersenyum, dan membalas pelukan Milea. Ada rindu menggerayangi dada pada suasana Paris yang sudah lama ditinggalkannya.“Ça va bien, et toi? (Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?)” jawab Arumi sambil tersenyum. “Bienvenue à Paris, Dear. (Selamat datang di Paris, sayang ) Kota ini sudah menunggumu,” ujar Milea dengan penuh arti. "Kamu pasti capek, aku sudah menyiapkan apartemen yang kita bicarakan sebelumnya."Mereka berdua b
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

BAB 39B

“Bonjour, Madame!” sapa pelayan dengan senyuman sopan. “Bonjour,” balas Arumi dengan anggukan cepat. Lalu pelayan itu pun menanyakan pesanan Arumi. Semua pun memesan dengan cepat. Arumi ingin menggunakan waktunya dengan efektif. Mereka pun mulai berdiskusi sambil menunggu pesanan datang. “Jadwal runway sudah dicheck?” “Belum. Ada revisi lagi?” “Kemarin ada kabar dari panitia, kita dapat slot hari ketiga, sore. Pas banget sebelum desainer besar tampil.”Arumi mengangguk. “Perfect timing. Apa lagi yang perlu kita siapkan, ya? Khawatir ada yang terlewat.”“Saya sudah membuat ceklis, kok, Bu! Tenang saja! Satu copy-nya sudah saya email juga ke Ibu!” “Untuk pengiriman juga, semua sudah beres, kok, Bu! Batch terakhir kemarin malam, langsung ke atelir di sini. Kita juga harus konfirmasi final fitting dengan semua model besok.”Arumi tersenyum tipis. Ia bersyukur memiliki tim yang solid. Namun, di balik senyum tipisnya, terselip rasa lelah yang tidak bisa ia abaikan. “Aku akan cek atel
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

BAB 40A

Pertemuan di tepi kanal berakhir dengan obrolan ringan. Sesekali tawa pecah ketika mereka membahas banyak hal. Pertemuan yang tak terduga itu membuat keduanya sadar, jika kebiasaan mereka yang sejak lama memang sering berada di salah satu tepi kanal itu, membuat mereka sering berada di dalam situasi yang sama meski tak pernah mereka sadari. Waktu beranjak, Kevandra melirik jam tangan yang melingkar lalu dia mengajak Arumi mampir ke salah satu café.“Mumpung di sini, biar aku traktir Mbak Arumi.” “Kamu bukannya lagi kuliah, ya? Biar Mbak saja yang traktir kamu.” “Ish, aku mahasiswa luar biasa, Mbak. Urusan uang, gak perlu cemas, mari!” Akhirnya sebuah kafe kecil yang terletak di sudut jalan yang agak tersembunyi, tetapi menawarkan pemandangan indah ke arah Canal Saint Martin menjadi pilihan mereka. Bangunannya bergaya klasik dengan jendela besar yang menghadap langsung ke kanal. Meja-meja kayu kecil dengan kursi anyaman rotan berjajar rapi di teras, dihiasi pot-pot bunga lavender ya
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

BAB 40B

Sambil terus memantau, Arumi mendekati para model yang sedang bersiap di backstage. Ia memeriksa setiap detail dari gaun yang dikenakan mereka, memastikan lipatan kain jatuh dengan sempurna dan aksesoris melekat pada tempatnya.“Kalian sudah siap, ya?” tanya Arumi kepada para model yang sedang bersiap di ruang ganti.Beberapa dari mereka mengangguk antusias, sementara yang lain hanya tersenyum gugup. “Kita sudah latihan berkali-kali, santai saja. Kalian pasti bisa,” kata Arumi memberikan semangat, senyum tipis di bibirnya, meskipun sebetulnya sama, hatinya penuh ketegangan.Di saat Arumi mengendalikan setiap detil dengan cekatan, tanpa dia sadari, Kevandra muncul di tepi backstage. Dia tidak banyak bicara, hanya berdiri diam, memperhatikan dari kejauhan. Kevandra yang Mengenakan jaket kulit hitam dan syal abu-abu tadi melihat Arumi sekilas dan lekas mencarinya. Dia tentu saja tak dating sendirian. Ada Acha dan juga Bastian. Hanya saja, dia tadi memang memisahkan diri ketika kebetulan
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

BAB 41A

Rumah Jordhy tampak tenang, tetapi pikirannya sangat berantakan. Di ruang kerja yang penuh dengan tumpukan berkas dan laptop menyala, Jordhy duduk di kursi sambil memijat pelipis. Matanya memerah karena kurang tidur dan kepalanya berdenyut seperti ada palu besar yang terus memukul. Masalah yang semakin menumpuk dengan Lisa benar-benar menguras tenaganya. Juga rasa tak berdaya atas penolakan Arumi terhadap dirinya. Di antara semua itu, pikirannya terus melayang pada Arumi. Sedang apa dia di sana? Apakah tak ada setitikpun hati Arumi mengingatnya? Di antara bayangan yang dipenuhi perempuan yang mulai dicintainya itu, tiba-tiba saja dia teringat kalimat yang diucapkan Lisa. “Aku hamil, Mas! Aku mengandung anak kamu! Kumohon … jangan biarkan anak tak berdosa ini jadi korban. Kita harus menikah secepatnya! Cek ini bukan tujuanku, ini hanya nominal! Aku butuh pengakuan! Aku hamil anakmu, Mas!” Kalimat yang Lisa ucapkan ketika dia memberikan cek padanya dan memintanya untuk meninggalkan, t
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 41B

“Entah, Pa! Yang jelas aku tak ingat apapun, sama sekali. Hanya terakhir ingat itu, pas habis minum jus jeruk, kepala terasa berat banget, ngantuk!” “Maaf, kejadian itu kapan ya, Pak?” Rasya ikut membuka suara. Jordhy mengingat-ingat, ah, bahkan dia lupa, kapan itu. “Beberapa bulan yang lalu sepertinya!” jelas Jordhy. “Kamu yakin?” Atmaja menatap wajah Jordhy yang sudah seperti zombie. Wajah lesu, kantung mata terlihat bergelayut, sorot matanya begitu kacau dan penampilannya terkesan berantakan dan kusut. Dia yang biasa gagah dan mempesona, tampak seperti mayat hidup sekarang. “Sepertinya ….” Jordhy menerawang mengingat-ingat. “Oke, kalau begitu, kamu dekatin lagi Lisa.” Atamaja menatap putranya. Jordhy terperanjat. Sepasang matanya membeliak. “Papa, jangan buat hidupku makin rumit saja! Arumi sudah meminta pengacaranya mengurus gugatan cerai! Kalau aku dekatin Lisa lagi, tak ada alasan lagi aku untuk memintanya bertahan!” Jordhy langsung membela diri panjang leb
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 42A

PrancisSetelah sukses melewati gemerlap malam di Paris fashion week. Hari ini, rencananya, tim mereka akan merayakan keberhasilan ini dengan sebuah gathering kecil di sekitar Menara Eiffel. Vera yang mengusulkan tempat itu—menyebut bahwa tak ada yang lebih Parisian daripada merayakan di depan monumen ikonik tersebut.“Bu, ayo kita siap-siap! Semua sudah nunggu di bawah!” Arumi menoleh ke arah Vera yang baru saja tiba di apartemennya. Ia mengangguk dan tersenyum kecil.“Tungguin bentar, ya!” “Oke, Bu! Kita tunggu di bawah, ya, bareng anak-anak.” “Oke.” Vera pun segera meninggalkan Arumi yang kini sedang bersiap di kamar apartemennya. Dia kembali menemui timnya yang ada di depan lobi apartemen. “Bentar, ya, Gaesss! Bu Arumi lagi siap-siap!”“Eh, Ver! Coba WA Bu Arumi, tanyain yang cowok di malam puncak kemarin. Dengar-dengar adik iparnya, ya? Suruh ikut, ih!”“Bener, Ver. Siapa tahu jodoh.”Lalu rengekkan serupa keluar juga dari tim lainnya. Akhirnya, Vera pun mengalah. Dia segera
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

BAB 42B

PRANCISSaat Kevandra dan dua orang temannya tiba, suasana menjadi semakin meriah. Kevandra langsung disambut dengan tawa dan canda oleh tim Arumi. Mereka saling berkenalan, lalu bergabung salam obrolan bersama. Bastian, sahabat Kevandra yang sudah lama menetap di Paris dan bekerja sebagai Desainer Visual atau Ilustrator, memperkenalkan diri sambil bercanda.“Sebastian Alfredo Handoyo! Sudah lama menetap di Paris. Cita-cita bisa mendapatkan gelar master setelah bertahun-tahun mencoba mencintai Acha.” Sebastian memperkanlan diri sambil menyenggol gadis berambut sebahu di sampingnya yang tampi simple dan kekinian. Acha mendelik sambil memutar bola mata ke atas.“Saya Acha, Kak. Sorry, ya, kalau lidahnya kadang keselo, sudah lama gak balik ke Indonesia, nungguin Sebastian selesai mendapatkan gelar master soalnya!” Acha menjawab tak kalah cerdas. Gadis yang bekerja sebagai kurator galeri itu membuat semuanya tertawa. Pekerjaan kurator galeri sudah lama ditekuni Acha. Dia bekerja dengan
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status