Mas Raka tersenyum menatapku, namun dibalik senyumnya aku justru melihat sesuatu yang lain. Matanya menyimpan kesedihan, raut wajahnya begitu sendu, ada apa? "Kamu kenapa sedih begitu Mas? apa tak suka ayah mendapatkan donor ginjal?" Seraut wajah kesal aku tunjukkan sekarang. "Mel kamu kok berpikiran seperti itu, Aku sangat senang ayah sembuh." Ucapnya lirih. Aku mencebirkan bibir, "Senang kok begitu ekspresinya gitu." Ujarku. Tatapannya semakin sendu, "Mel Mel, aku tak seburuk yang kamu kira, aku masih punya hati. Kalau aku tak sayang sama ayah mana mungkin aku disini." Ucapannya membuat aku menatapnya, lalu aku menghela nafas. Sudahlah mungkin aku yang terlalu berpikiran buruk padanya. "Ya udah nggak usah dibahas lagi." Aku berjalan menuju tempat tidurku, namun sebelumnya kuletakkan tasku di atas nakas terlebih dahulu. "Oh ya bukannya tadi kamu keluar Mas kenapa sudah kembali?" Kataku lalu merebahkan diri. "Urusannya sudah kelar jadi aku segera kembal
Last Updated : 2025-02-16 Read more