Aku berdiri, hatiku rasanya sesak mendengar pengakuan Mas Daffa, dia sangat mengharapkan aku. Mas Daffa turut berdiri di sampingku. Senyuman ketir kutunjukkan, lalu kuelus punggung Mas Daffa. "Jangan gitu Mas, lagipula masih banyak wanita lain yang jauh dariku." "Tapi hatiku telah menjadi milikmu Mel." Sahutnya. Ku lempar tatapan nanar ke depan. Mas Daffa kamu sangat tampan, baik, jabatan tinggi pasti banyak wanita diluar sana yang mengejarmu, please jangan pertaruhkan masa depanmu hanya untuk aku yang bahkan statusku adalah istri orang. Saat aku perang dengan pikiranku, tangan Mas Daffa menyusup masuk dan memelukku dari belakang. Aku yang begitu syok mematung tanpa bisa menolak maupun menerima pelukannya. "Ijinkan aku menjadi penjagamu Amel." Bisiknya. Pelukannya semakin erat, Direktur utama itu bak ular piton yang hendak meremukkan mangsanya. 'Mas jangan lakukan ini' Hatiku menjerit, memohon padanya agar melepaskan pelukannya namun mulutku masih terkunci. "Aku
Huling Na-update : 2025-02-07 Magbasa pa