Kael duduk di tepi ranjang, matanya tidak lepas dari Zara yang masih terlihat lemah. Tanpa berkata apa pun, dia meraih handuk hangat yang sudah disiapkan oleh perawat, lalu dengan hati-hati menyeka kening Zara.Zara mengerjap pelan, merasakan sentuhan hangat itu meresap ke kulitnya. Kelopak matanya terasa berat, tetapi dia bisa melihat bagaimana Kael begitu fokus, begitu telaten. Pemandangan yang janggal, tetapi juga menghangatkan."Aku bisa sendiri, Kael," gumam Zara, suaranya serak.Kael tetap melanjutkannya, menyeka lembut pelipisnya sebelum akhirnya menurunkan handuk."Aku tahu kamu bisa, tapi sekarang biar aku yang lakukan untuk kamu," kata Kael tenang, tetapi tegas.Zara tidak langsung menjawab. Bukan karena tidak ingin membantah, tetapi karena nada suara Kael terlalu serius.Jemari Kael menyentuh rambutnya, menyingkirkan helaian yang menutupi wajah Zara. Lalu tanpa ragu, dia merapikan piyama perempuan itu, mengancingkan bagian yang sedikit terbuka."Kamu yang bawa aku ke sini?"
Last Updated : 2025-02-24 Read more